Tujuan PAUD Prinsip-prinsip PAUD

dilaksanakan secara lengkap. Jadi, TPA adalah lembaga sosial yang memberikan pelayanan kepada anak-anak bayi dibawah usia lima tahun yang dikhawatirkan akan mengalami hambatan dalam pertumbuhannya karena ditinggalkan orangtua atau ibunya bekerja. Pelayanan ini diberikan dalam bentuk peningkatan gizi, pengembangan intelektual, emosional dan sosial Soemiarti Patmonodewo, 1995:64. Menurut Hibana S. Rahman 2002:59, Taman penitipan anak merupakan lembaga kesejahteraan sosial yang memberikan pelayanan pengganti berupa asuhan, perawatan dan pendidikan bagi anak balita selama anak tersebut ditinggal bekerja oleh orang tuanya Dari hasil rapat koordinasi “Usaha Kesejahteraan Anak” Departemen Sosial RI Soemiarti Patmonodewo, 1995:64, pengertian Tempat Penitipan Anak TPA sebagai berikut: “Tempat Penitipan Anak TPA adalah lembaga sosial yang memberikan pelayanan kepada anak-anak balita yang dikhawatirkan akan mengalami gambatan dalam pertumbuhannya, karena ditinggalkan orangtua atau ibunya bekerja. Pelayanan ini diberikan dalam bentuk peningkatan gizi, pengembangan intelektual, emosional dan sosial”. Berdasarkan uraian di atas, dapat dikatakan bahwa Taman Penitipan Anak adalah wahana pelayanan pendidikan dan pembinaan kesejahteraan anak atau lembaga yang melengkapi peranan keluarga dalam merawat dan mengasuh anak selama orangtua tidak di tempat atau berhalangan.

b. Tujuan TPA

Berkaitan dengan tujuan TPA ini, Waluyo Adi 2007:6-7 berpendapat bahwa TPA mempunyai tujuan umum dan khusus, yaitu: 1 Umum Secara umum tujuan pendidikan di TPA adalah untuk mengembangkan berbagai potensi anak sejak dini sebagai persiapan untuk hidup dan dapat menyesuaikan diri dengan lingkungannya, termasuk siap memasuki pendidikan dasar. 2 Khusus Secara khusus tujuan pendidikan di TPA adalah: a Anak mampu melakukan ibadah, mengenal dan percaya akan ciptaan Tuhan dan mencintai sesama b Anak mampu mengelola ketrampilan tubuh termasuk gerakan- gerakan yang mengontrol gerak tubuh, gerakan halus dan gerakan kasar serta menerima rangsangan sensorik pancaindera. c Anak mampu menggunakan bahasa untuk pemahaman bahasa pasif dan dapat berkomunikasi secara efektif yang bermanfaat untuk berpikir dan belajar. d Anak mampu berpikir logis, kritis, memberi alas an, memecahkan masalah dan menemukan hubungan sebab akibat.