Manfaat Hasil Penelitian Devinisi Operasional

14

BAB II KAJIAN PUSTAKA

A. Kajian Teori

1. Pendidikan Anak Usia Dini

a. Pengertian PAUD

Dalam UU No.20 Tahun 2003 tentang SISDIKNAS pasal 1 ayat 14, mendefinisikan pendidikan anak usia dini sebagai berikut : “Pendidikan anak usia dini adalah suatu upaya pembinaan yang ditujukan kepada anak sejak lahir sampai dengan usia 6 tahun yang dilakukan melalui pemberian rangsangan pendidikan untuk membantu pertumbuhan dan perkembangan jasmani dan rohani agar anak memiliki kesiapan dalam memasuki pendidikan lebih lanjut”. Menurut Hibana S. Rahman 2002:2, mengartikan PAUD sebagai: “Pendidikan anak usia dini merupakan upaya yang terencana dan sistematis yang dilakukan oleh pendidik atau pengasuh anak usia 0-8 tahun dengan tujuan agar anak mampu mengembangkan potensi yang dimiliki secara optimal”. Jadi, pendidikan anak usia dini merupakan suatu upaya pembinaan yang terencana dan sistematis terhadap anak usia dini 0-6 tahun atau 0-8 tahun melalui pemberian rangsangan pendidikan untuk membantu pertumbuhan dan perkembangan jasmani dan rohani agar dapat mengembangkan potensi secara maksimal. Bambang Hartoyo 2004:3 mengatakan PAUD dapat dideskripsikan sebagai berikut: 1 PAUD adalah pemberian upaya untuk menstimulasi, membimbing, mengasuh, dan pemberian kegiatan pembelajaran yang akan menghasilkan kemampuan dan ketrampilan pada anak. 2 PAUD merupakan salah satu bentuk penyelenggaraan yang menitikberatkan pada peletakan dasar ke arah pertumbuhan dan perkembangan fisik, kecerdasan, sosio-emosional, bahasa dan komunikasi. 3 Sesuai dengan keunikan dan pertumbuhan PAUD disesuaikan dengan tahap-tahap perkembangan yang dilalui oleh anak usia dini. Dengan demikian bisa dikatakan PAUD adalah pendidikan yang mengupayakan untuk menstimulasi, membimbing, mengasuh dan memberi rangsangan perkembangan jasmani dan rohani pada anak usia 0- 8 tahun. Dengan diberlakukannya UU No. 20 Tahun 2003 maka sistem pendidikan di Indonesia terdiri dari pendidikan anak usia dini, pendidikan dasar, pendidikan menengah, dan pendidikan tinggi yang keseluruhannya merupakan kesatuan yang sistemik. PAUD diselenggarakan sebelum jenjang pendidikan dasar. PAUD dapat diselenggarakan melalui jalur pendidikan formal, nonformal, danatau informal.

a. Bentuk-Bentuk Pendidikan Anak Usia Dini

PAUD pada jalur pendidikan formal berbentuk Taman Kanak-Kanak TK, Raudatul Athfal RA, atau bentuk lain yang sederajat. PAUD pada jalur pendidikan nonformal berbentuk Kelompok Bermain KB, Taman Penitipan Anak TPA, atau bentuk lain yang sederajat. PAUD pada jalur pendidikan informal berbentuk pendidikan keluarga atau pendidikan yang diselenggarakan oleh lingkungan. Kerangka dasar Kurikulum digunakan pada pendidikan anak usia dini jalur formal maupun jalur non formal yaitu : Taman Kanak-Kanak Raudhatul Athfal, Taman Penitipan Anak, Kelompok Bermain, dan Satuan PAUD Sejenis. 1 Taman Kanak adalah salah satu bentuk satuan pendidikan anak usia dini pada jalur pendidikan formal yang menyelenggarakan program pendidikan bagi anak usia empat tahun sampai enam tahun. Sasaran Pendidikan Taman Kanak-Kanak adalah anak usia 4 - 6 tahun, yang dibagi ke dalam dua kelompok belajar berdasarkan usia yaitu Kelompok A untuk anak usia 4 - 5 tahun dan Kelompok B untuk anak didik usia 5 - 6 tahun. 2 Kelompok Bermain adalah salah satu bentuk PAUD pada jalur pendidikan non formal yang menyelenggarakan program pendidikan sekaligus program kesejahteraan bagi anak usia 2 sampai dengan 4 tahun. Sasaran KB adalah anak usia 2 - 4 tahun dan anak usia 4 - 6 tahun yang tidak dapat dilayani TK. 3 Taman Penitipan Anak adalah layanan pendidikan yang dilaksanakan pemerintah dan masyarakat bagi anak usia lahir - 6 tahun yang orang tuanya bekerja. 4 Satuan PAUD Sejenis SPS adalah layanan minimal merupakan layanan minimal yang hanya dilakukan 1-2 kaliminggu atau merupakan layanan PAUD yang diintegrasikan dengan program layanan lain. Peserta didik pada SPS adalah anak 2-4 tahun.

b. Fungsi PAUD

Maimunah 2009:15 menyatakan pendidikan anak usia dini merupakan salah satu bentuk penyelenggaraan pendidikan yang menitikberatkan fungsinya pada peletakan dasar ke arah: 1 Pertumbuhan dan perkembangan fisik koordinasi motorik halus dan kasar 2 Kecerdasan daya pikir, daya cipta, kecerdasan emosi dan kecerdasan spiritual 3 Sosioemosional sikap dan perilaku serta agama bahasa dan komunikasi yang disesuaikan dengan keunikan dan tahap-tahap perkembangan yang dilalui oleh anak usia dini.