Faktor Pendorong dan Penghambat Penanaman Nilai-Nilai Budi

101

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

1. Nilai-nilai Budi Pekerti yang ditanamkan di TPA Dharma Yoga Santi meliputi: nilai keagamaan, nilai sopan santun, nilai kebersihan, nilai kepekaan sosial dan emosi, nilai kejujuran dan tanggung jawab 2. Metode yang dipergunakan untuk menanamkan nilai-nilai budi pekerti yaitu dengan: memberikan contoh langsung keteladanan, bercerita dongeng, bermain dan bernyanyi. 3. Faktor pendorong berasal dari dukungan Dharma Wanita Persatuan DWP sebagai pengelola, sarana prasarana yang tersedia, kreativitas pendidik, pemahaman pendidik mengenai pentingnya budi pekerti, dukungan orangtua anak didik dan masyarakat sekitar. Faktor penghambatnya yaitu kurangnya tenaga pendidik, karakteristik anak yang berbeda-beda, karakteristik orangtua yang berbeda-beda. Upaya untuk mengatasi hambatan yaitu dengan pembagian tugas pendidik dan pengasuh, memahami karakteristik anak serta komunikasi pendidik dan pengasuh dengan orangtua anak didik.

B. Implikasi Hasil Penelitian

1. Bagi pengelola dan pengurus TPA Dharma Yoga Santi a. Hasil penelitian ini bisa digunakan untuk meningkatkan kualitas pendidikan dan pengasuhan bagi anak kaitannya dengan penanaman nilai budi pekerti pada anak usia dini. b. Bisa menjadi masukan bagi TPA dalam meningkatkan program- programnya. 2. Bagi pendidik dan pengasuh Hasil penelitian ini bisa menjadi sumber informasi tentang penanaman nilai budi pekerti untuk anak usia dini dan referensi untuk lebih mengerti cara menanamkan nilia budi pekerti pada anak usia dini.

C. Saran

1. Bagi pengelola dan pengurus Dharma Wanita Persatuan DWP TPA Dharma Yoga Santi TPA hendaknya selalu berinovasi dan mengembangkan pengasuhan dan pendidikan yang sebaik-baiknya sehingga TPA bisa menjadi TPA yang unggul dan anak-anak yang dititipkan lebih siap ketika masuk TKjenjang yang lebih tinggi. 2. Bagi instansi terkait UNY Oleh karena keberadaan TPA sangat penting, khususnya untuk karyawan, dosen UNY dan masyarakat umum yang menitipkan anaknya di TPA, maka pihak instansi terkait hendaknya mengambil kebijakan yang terbaik untuk meningkatkan kualitas pengasuhan dan pendidikan di TPA. 3. Bagi pendidik dan pengasuh Pendidik dan pengasuh hendaknya selalu mengembangkan bentuk pembelajaran bermain sambil belajar seperti yang sudah dilaksanakan selama ini sehingga bisa selalu berkembang dari waktu ke waktu 4. Bagi orangtua anak didik Semua orangtua hendaknya lebih menjalin komunikasi yang aktif dengan pendidik dan pengasuh TPA Dharma Yoga Santi karena sebagian waktu anak dihabiskan di TPA, sehingga dengan komunikasi aktif orangtua mengetahui tumbuh kembang anak secara detail selama di TPA.