Kepekaan sosial dan emosi
b. Tanggungjawab
Tanggungjawab merupakan sikap seseorang untuk melaksanakan tugas dan kewajibannya yang seharusnya ia lakukan
terhadap dirinya sendiri, lingkungan dan Tuhan YME. Anak diajarkan tanggungjawab dengan membiasakan merapikan mainannya sesudah
selesai bermain atau misalnya ketika anak sudah selesai makan, dbiasakan untuk menaruh piring kotor di tempat cuci piring. Dengan
demikian anak akan terbiasa bertanggungjawab tehadap apa yang dia lakukan.
c. Disiplin
Proses pendisiplinan merupakan proses yang berjalan seiring dengan waktu dan memerlukan pengulangan kesadaran. Proses
pendisiplinan merupakan proses yang berjalan seiring dengan waktu dan membutuhka pengulangan serta pematangan kesadaran diri. Hasil
akhir dari proses pendisiplinan adalah bangkitnya sebuah kesadaran diri yang ditunjukkan oleh kematangan emosional anak. Sejak kecil
anak selalu dibimbing untuk disiplin misalnya dalam hal bangun pagi ketika di rumah, sudah waktunya tidur harus tidur, waktunya makan
harus makan, waktunya belajar untuk belajar, waktunya mandi untuk mandi, dan lain-lain. Cara menanamkan disiplin selain dengan
keteladanan, misalnya dengan nyanyian ”Bangun tidur ku terus mandi, tidak lupa menggosok gigi, habis mandi ku tolong ibu, membersihkan
tempat tidurku”. Cerita tentang anak yang disiplin akan mendapat keberuntungan juga bisa digunakan untuk menanamkan nilai disiplin
pada anak. d.
Mandiri Kemandirian pada anak sebaiknya ditanamkan sejak dini.
Dengan sikap mandiri, anak akan terbiasa menyelesaikan masalahnya sendiri dan tidak tergantung pada orang lain. Anak tidak mudah
menyerah dalam menyelesaikan masalahnya karena dia merasa mampu menyelesaikannya. Dari hal yang sederhana, misalnya di TPA
anak dibimbing untuk bisa memakai pakaian sendiri, membereskan mainannya sendiri untuk ditaruh di tempatnya semula, cuci tangan
sendiri sebelum atau sesudah makan, belajar menyuap makanannya sendiri, memakai sepatu, dan lain-lain.