Bermain Bernyanyi Metode Pembelajaran yang Digunakan

Nyanyian yang diajarkan pada anak usia dini yang ringan dengan kalimat yang sederhana akan lebih mudah diserap dan dipahami oleh anak sehingga mereka bisa lebih mengerti maksudnya.

E. Faktor Pendorong dan Penghambat Penanaman Nilai Budi Pekerti di

TPA 1. Faktor Pendorong a. TPA Dharma Yoga Santi UNY memiliki struktur organisasi yang sudah tertata rapi dengan orang-orang yang kompeten di bidangnya. Dharma Wanita Persatuan DWP memberikan kontribusi nyata dalam menunjang kegiatan di TPA baik secara materiil maupun non materiil. b. Pendidik dan pengasuh memiliki kreativitas untuk bisa menyampaikan nilai-nilai budi pekerti dalam setiap kegiatan di TPA, bukan hanya dalam kegiatan belajarnya saja, namun juga diintegrasikan dalam kegiatan sehari-hari di TPA. c. Pendidikdan pengasuh memahami arti pentingnya menanamkan nilai- nilai budi pekerti pada anak usia dini karena pada tumbuh kembang otak anak berkembang pesat di usia ini, sehingga perlu diberikan rangsangan yang baik mengenai nilai-nilai yang baik dan buruk. d. Sarana prasarana yang tersedia di TPA sudah lengkap. Pendidikpengasuh tinggal mempergunakannya saja untuk proses kegiatan di TPA e. Masyarakat sekitar sudah percaya dengan TPA yang sudah ada dan sudah mengakui keberadaannya. f. Orangtua anak didik yang ikut berpartisipasi dalam pelaksanaan kegiatan di TPA baik secara materiil maupun non materiil.

2. Faktor Penghambat

a. Kurangnya tenaga pendidikpengasuh di TPA Dharma Yoga Santi UNY, sehingga proses kegiatan kurang berjalan maksimal. Tugas pelaksanaan pendidikan dan pengasuhan dilakukandirangkap pendidik dan pengasuh, tugas pembelajaran sering disambi dengan tugas pengasuhan. b. Anak didik yang dititipkan di TPA memiliki keanekaragaman karakteristik, usia, tingkah laku dan sifat yang berbeda-beda. Pendidik harus memahami perbedaan itu supaya tetap sabar, tidak putus asa, tidak cepat marah dalam mendidik dan mengasuh anak-anak c. Karakteristik orangtua yang berbeda-beda. Ada orangtua yang sangat peduli dengan perkembangan anaknya selama di TPA, tetapi juga ada orangtua yang cenderung menyerahkan stimulasi tumbuh kembang anak di TPA.

F. Upaya untuk Mengatasi Hambatan

1. Pembagian tugas sebagai pendidik dengan pengasuh diperjelas, sehingga tidak ada tugas yang tumpang tindih. Apabila jumlah pendidik dan pengasuh kurangbisa dilakukan merekrut tenaga pendidikpengasuh lagi yang kompeten di bidang pendidikan anak usia dini dengan konsekuensi kecukupan dana apabila dana dimungkinkan. Dengan demikian pengasuhan dan pembelajaran yang dilakukan bisa maksimal. 2. Pendidikpengasuh bisa memahami karakteristik anak yang berbeda-beda satu sama lain. Pendidikpengasuh berusaha sabar, telaten dan terus menerus menanamkan nilai budi pekerti tanpa putus asa. 3. Untuk mengatasi karakteristik orangtua yang berbeda-beda, pendidikpengasuh sebisa mungkin menjalin komunikasi yang baik dengan orangtua anak. Misalnya ketika orangtua menjemput anaknya, pendidikpengasuh mengajak orangtua mengobrol sebentar membicarakan perkembangan yang terjadi pada anak selama mereka di TPA. Sedikit banyak dengan adanya komunikasi ini, maka orangtua akan mengetahui sejauh mana tumbuh kembang yang terjadi pada anaknya.

G. Pembahasan dan Analisis Data

Berbagai data selama proses penelitian telah dikumpulkan, kemudian dianalisis dan dibahas hasilnya. Suatu penelitian tanpa pembahasan yang bermakna, maka penelitian itu kurang bermanfaat. Dari berbagai data yang diperoleh, maka dapat dianalisis dan dibahas sebagai berikut:

1. Kurikulum

Kurikulum yang digunakan di TPA Dharma Yoga Santi UNY adalah kurikulum Menu Pembelajaran Generik. Menu Pembelajaran Generik adalah program pendidikan anak usia dini lahir-6 tahun secara holistik yang dapat dipergunakan dalam memberikan layanan kegiatan pengembangan dan pendidikan pada semua jenis program yang ditujukan bagi anak usia dini. a. Kompetensi dan Hasil Belajar 1 Pada aspek pengembangan moral dan nilai-nilai agama, kompetensi yang ingin dicapai adalah kemampuan melakukan ibadah, mengenal dan percaya akan ciptaan Tuhan dan mencintai sesama. 2 Pada aspek pengembangan fisik, kompetensi dan hasil belajar yang ingin dicapai adalah kemampuan mengelola dan ketrampilan tubuh termasuk gerakan-gerakan yang mengontrol gerakan tubuh, gerakan halus, dan gerakan kasar serta menerima rangsangan sensorik panca indera