44
dasar. SK mata pelajaran pengetahuan sosial dalam Arnie Fajar 2009: 111 untuk kelas IV adalah kemampuan memahami kompetensi sebagai berikut:
1.
Memahami sejarah, kenampakan alam, dan keragaman suku bangsa di lingkungan kabupatenkota dan provinsi
2.
Mengenal sumber daya alam, kegiatan ekonomi, dan kemajuan teknologi di lingkungan kabupatenkota dan provinsi
SK tersebut kemudian dijabarkan lagi ke dalam KD. SK dan KD pada mata pelajaran IPS cukup banyak sehingga peneliti harus memilih salah satu
SK dan KD. KD yang dipilih peneliti mencakup materi pelajaran yang masih sangat luas sehingga peneliti mempersempitnya menjadi pokok bahasan.
Peneliti memilih SK, KD, dan pokok bahasan mata pelajaran IPS kelas IV semester 2, yaitu memahami sejarah, kenampakan alam, dan keragaman suku
bangsa di lingkungan kabupatenkota dan provinsi serta KD mengenal permasalahan sosial di daerahnya karena sesuai dengan konsep IPS dan
kecerdasan majemuk, yaitu kemampuan menyelesaikan masalah dan memberikan karya yang bermanfaat bagi masyarakat.
E. Karakteristik Peserta Didik Kelas 4 Sekolah Dasar
Ormrod 2008: 45 mengemukakan karakteristik peserta didik sekolah dasar dalam beberapa ranah tahap perkembangan, antara lain:
1. Tahap perkembangan kognitif
Tahap perkembangan peserta didik kelas 4 mengacu pada teori yang dikemukakan oleh Piaget 2013 bahwa anak usia 6 atau 7 hingga 11 atau
12 tahun berada pada tahap operasional konkret. Pada tahap ini, peserta
45
didik mulai dapat berpikir secara lebih logis dari sebelumnya, sadar akan keberadaan orang lain, dan mulai dapat membuat kesimpulan dari hal-hal
yang abstrak. Tahapan ini berkaitan erat dengan kecerdasan logis matematis. Proses-proses penting selama tahapan ini menurut Piaget
2013 adalah: a.
Pengurutan, yaitu kemampuan untuk mengurutkan objek menurut ciri tertentu.
b. Klasifikasi, yaitu kemampuan untuk mengelompokkan objek
menurut kategori tertentu. c.
Decentering, yaitu kemampuan untuk mempertimbangkan beberapa aspek dari suatu permasalahan sebagai alternatif pemecahan.
d. Reversibility, yaitu kemampuan untuk memahami bahwa jumlah atau
benda-benda dapat diubah, kemudian kembali ke keadaan awal. e.
Konservasi, yaitu kemampuan untuk memahami bahwa kuantitas, panjang, atau jumlah benda-benda adalah tidak berhubungan dengan
pengaturan atau tampilan dari objek atau benda-benda tersebut. f.
Penghilangan sifat egosentrisme, yaitu kemampuan untuk melihat sesuatu dari sudut pandang orang lain.
2. Tahap perkembangan linguistik
Pada tahap ini, peserta didik mulai mengalami perkembangan kosakata,
perkembangan sintaksis,
perkembangan kemampuan
mendengarkan, perkembangan keterampilan komunikasi lisan, dan perkembangan kesadaran metalinguistik. Peserta didik sekolah dasar
46
menurut Tatat Hartati 2013 mengalami perkembangan pesat dari bahasa lisan ke bahasa tulis. Oleh karena itu, pendidik di sekolah dasar memiliki
peran yang sangat penting untuk mengembangkan kecerdasan verbal linguistik peserta didik dan melatih mereka memindahkan cara
berkomunikasi dari media lisan ke media tulis. 3.
Tahap perkembangan pribadi Pada tahap ini, peserta didik cenderung membayangkan diri secara
konkret dengan karakter-karakter fisik dan perilaku yang mudah mereka amati. Pada tahap ini, pendidik berperan mengembangkan kecerdasan
visual peserta didik untuk membentuk persepsi yang benar dari hal-hal konkret yang mereka temui di lingkungan sekitar.
4. Tahap perkembangan sosial
Pada tahap ini, peserta didik semakin mampu membina hubungan yang lebih kompleks dengan orang-orang di luar keluarganya. Peserta didik
kelas IV umumnya sangat senang bermain dengan teman sebaya dibanding berdiam di rumah usai pulang sekolah. Oleh karena itu, kecerdasan
interpersonal merupakan salah satu kecerdasan yang harus dikembangkan pada peserta didik sekolah dasar.
Sugiyanto 2013 menambahkan karakteristik peserta didik, yaitu tahap perkembangan fisik dan kebutuhan peserta didik dalam pembelajaran.
1. Tahap perkembangan fisik
Pada tahap ini, fisik peserta didik kelas IV tumbuh dengan sangat cepat, terutama pada bagian lengan dan otot. Antara peserta didik laki-
47
laki dan perempuan umumnya memiliki tingkat pertumbuhan yang relatif sama, baru setelah memasuki masa remaja perempuan tumbuh lebih
cepat karena pubertas. Oleh karena itu, kecerdasan kinestetik merupakan salah satu kecerdasan yang harus dikembangkan pada peserta didik
sekolah dasar. 2.
Kebutuhan peserta didik dalam pembelajaran Sugiyanto 2013 menyebutkan kebutuhan peserta didik selama
pembelajaran di sekolah dasar, diantaranya peserta didik senang bermain, peserta didik senang bergerak, peserta didik senang bekerja dalam
kelompok, serta peserta didik senang merasakan atau melakukan segala hal secara langsung. Penerapan strategi pembelajaran berbasis
kecerdasan majemuk dapat memfasilitasi kebutuhan-kebutuhan tersebut, sehingga peserta didik tidak hanya berkembang secara kognitif tetapi
mencakup seluruh ranah kebutuhan dalam masa perkembangannya.
F. Kerangka Berfikir