Pertemuan 1 Senin, 29 April 2013 Pelaksanaan Pembelajaran IPS Berbasis Kecerdasan Majemuk

81

b. Pertemuan 1 Senin, 29 April 2013

1 Perencanaan Pembelajaran Pada RPP 1 yang dibuat sehari sebelum pembelajaran IPS, pendidik mencantumkan indikator pembelajaran Indikator tersebut terdiri dari 2 aspek, yaitu kognitif dan afektif. Indikator kognitif terdiri dari 5 aspek, yaitu siswa dapat mendeskripsikan pengertian makhluk sosial dengan benar, siswa dapat menjelaskan peran manusia dalam lingkungan sosial dengan benar, siswa dapat menyebutkan 2 jenis pengelompokkan masalah dengan benar, siswa dapat menyebutkan 2 contoh masalah pribadi dengan benar, dan siswa dapat menyebutkan 2 contoh masalah pribadi dengan benar. Indikator afektif terdiri dari 2 aspek, yaitu siswa dapat memiliki sikap tolong menolong dan siswa dapat memiliki sikap toleransi. Selain indikator pembelajaran, pendidik juga mencantumkan nilai karakter. Nilai karakter yang tertera dalam RPP 1 adalah disiplin, tanggung jawab, kerja keras, dan rasa ingin tahu. Dalam pelaksanannya, pendidik lebih mengutamakan pada karakter rasa ingin tahu karena sesuai dengan karakteristik materi yang sedang dipelajari yaitu konsep makhluk sosial, konsep peran dalam lingkungan, dan konsep pengelompokkan masalah yang diharapkan dapat memunculkan rasa ingin tahu dalam diri peserta didik. Hal 82 ini terbukti dari banyaknya aktivitas curah gagasan yang dilaksanakan pada pertemuan 1. Indikator pembelajaran yang tertera, dikembangkan menjadi tujuan pembelajaran. Adapun, tujuan pembelajaran yang tercantum dalam RPP 1 meliputi tujuan kognitif, tujuan afektif, dan tujuan psikomotor. Tujuan kognitif terdiri dari 3 aspek yang diperoleh melalui aktivitas tanya jawab, yaitu mendeskripsikan pengertian makhluk sosial dengan benar, menjelaskan peran manusia dalam lingkungan sosial dengan benar, dan menyebutkan jenis masalah dengan benar. Tujuan afektif terdiri dari 2 aspek yang diperoleh melalui proses pembelajaran, yaitu tolong menolong terhadap sesama dan toleransi terhadap sesama. Tujuan psikomotor terdiri dari 2 aspek yang diperoleh melalui aktivitas role playing, yaitu menyebutkan contoh masalah pribadi dan menyebutkan contoh masalah sosial. Pendekatan, model, dan metode yang tertera dalam RPP 1 untuk menyampaikan materi meliputi konsep makhluk sosial, peran manusia di lingkungan keluarga dan masyarakat, serta penggolongan masalah menjadi masalah pribadi dan masalah sosial meliputi pendekatan student centre, model PAIKEM, dan metode tanya jawab, metode role playing, metode penugasan, serta metode ekspositori. 83 Sumber dan media yang tertera dalam RPP 1 adalah buku paket IPS terbitan BSE dan media internet serta kertas peran. Sumber dan media tersebut difokuskan untuk mengakomodasi aktivitas inti dalam pembelajaran, yaitu bermain peran. Pendidik telah menyiapkan semua sumber dan media yang diperlukan sebelum pembelajaran dimulai. 2 Kegiatan Awal Pada pertemuan pertama pembelajaran IPS dengan materi permasalahan sosial, pendidik terlebih dahulu memotivasi peserta didik merapikan buku agama dan menyiapkan buku IPS. Pendidik menanyakan kesiapan peserta didik sebelum pembelajaran dimulai. Setelah pembelajaran dimulai, pendidik melakukan alpha zone untuk memfokuskan perhatian peserta didik berupa yel semangat SATU tepuk tangan satu kali, DUA tepuk tangan dua kali, SAY YES Yes, SAY M M. Yel semangat tersebut ternyata cukup efektif untuk menarik perhatian peserta didik. Mereka tampak lebih tenang untuk mendengarkan peraturan dalam kegiatan bermain peran kali ini. Selanjutnya, apersepsi dilakukan dengan curah gagasan mengenai konsep makhluk sosial, peran peserta didik di lingkungan masyarakat dan keluarga, serta konsep masalah pribadi dan masalah sosial yang sempat dibahas pada pertemuan sebelumnya. Pada hari ini, suara riuh peserta didik terdengar begitu pendidik 84 menyampaikan kegiatan yang akan mereka lakukan pada pembelajaran IPS. Pendidik menyampaikan bahwa mereka akan bermain peran terkait masalah pribadi dan masalah sosial. Beberapa peserta didik tampak saling berkomentar satu sama lain dengan antusias. Mereka tidak sabar untuk segera memainkan peran yang terdapat pada kartu yang telah disiapkan oleh pendidik. 3 Kegiatan Inti Pendidik telah menyiapkan 29 kartu peran sesuai jumlah peserta didik kelas IV B yang berjumlah 29 anak. Pendidik menyampaikan peraturan dalam kegiatan bermain peran yaitu peserta didik akan dibagi menjadi beberapa kelompok. Masing- masing kelompok akan bergantian memainkan sebuah situasi yang menggambarkan contoh masalah pribadi dan masalah sosial. Kelompok lain diminta memperhatikan kelompok yang sedang berperan dengan seksama karena di akhir pembelajaran, peserta didik akan mengelompokkan situasi mana yang tergolong masalah pribadi dan situasi mana yang tergolong masalah sosial. Kelompok pertama terdiri dari peran seorang guru dan 5 orang peserta didik.Kelompok kedua terdiri dari peran yang lebih kompleks, yaitu 1 supir bus, 4 penumpang bus, 3 anak jalanan, 3 pengemis, 3 gelandangan, 6 pengendara motor, dan 1 pencopet.Kelompok ketiga terdiri dari dua peran yaitu ayah dan anak. Pendidik menawarkan semua peran itu secara bebas, kecuali 85 peran situasi ketiga karena peran diberikan kepada peserta didik yang tersisa atau belum mendapatkan peran. Sebelum membagikan peran, pendidik mengajak peserta didik berdiskusi dan membayangkan peran-peran tersebut dalam kehidupan sehari-hari. Contohnya,“ Masalah apa yang biasanya terjadi antara guru dan siswa? Misalnya apa?”. Setelah semua peserta didik menerima kartu peran dan menempelkannya di dada masing-masing, pendidik menyampaikan alur cerita yang akan mereka mainkan. Sebelum kegiatan bermain peran dimulai, pendidik meneriakkan yel semangat untuk kembali memusatkan perhatian peserta didik. Saat pendidik meneriakkan SATU KALI HENTAK KAKI, peserta didik menghentakkan kaki ke lantai satu kali secara serempak.Saat pendidik meneriakkan SATU KALI GEBRAG MEJA, peserta didik menggebrag meja satu kali secara serempak. Pendidik menanyakan kesiapan peserta didik untuk bermain peran. Secara serempak, peserta didik menjawab bahwa mereka telah siap. Masing-masing kelompok memainkan peran yang diperintahkan. Kelompok pertama memainkan peran peserta didik yang mendapat teguran karena terlambat masuk kelas. Kelompok kedua memainkan peran supir bus, penumpang bus, anak jalanan, pengemis, gelandangan, pengendara motor, dan pencopet secara bersamaan. Kelompok ketiga memainkan peran anak yang 86 dimarahi ayah karena menanyakan pekerjaan rumah saat ayah sedang menelepon. Setiap satu adegan berhasil diperankan, pendidik mengajak peserta didik untuk bertepuk tangan. Pendidik kembali meneriakkan yel semangat untuk menarik perhatian peserta didik. Saat pendidik meneriakkan SATU, peserta didik bertepuk tangan satu kali. Saat pendidik meneriakkan DUA, peserta didik bertepuk tangan dua kali. Saat pendidik meneriakkan SAY YES, peserta didik membalas dengan meneriakkan YES. Saat pendidik meneriakkan SAY M, peserta didik membalas dengan meneriakkan M. Peserta didik kembali ke tempat duduknya masing-masing, sedangkan pendidik menuju ke depan kelas untuk memulai diskusi. Berdasarkan hasil diskusi, terlihat bahwa peserta didik sudah mampu mengelompokkan sejumlah permasalahan ke dalam kategori masalah pribadi atau masalah sosial. Pendidik menuliskan kata MASALAH PRIBADI dan MASALAH SOSIAL di papan tulis, kemudian meminta peserta didik untuk menyebutkan mana diantara situasi yang telah dimainkan yang termasuk masalah pribadi dan mana yang termasuk masalah sosial. Pendidik memotivasi peserta didik untuk berani berpendapat, apabila salah peserta didik tersebut dapat mencoba lagi dan akan dibantu oleh pendidik dan peserta didik lain. 87 4 Kegiatan Akhir Setelah pembelajaran usai, pendidik mengajak peserta didik menyimpulkan materi yang telah dipelajari melalui proses curah gagasan. Pendidi k memberi motivasi,” Bagus, Anak-anak sudah pintar semua, sudah paham mana yang tergolong contoh masalah pribadi dan mana yang tergolong masalah sosial”. Selanjutnya, pendidik mengajak peserta didik merapikan buku dan media kartu peran yang telah dipakai sebelum melakukan evaluasi kemudian mempersilahkan peserta didik untuk memanfaatkan jam istirahat. 5 Penilaian Penilaian yang tertera dalam RPP 1 adalah jenis penilaian tes tertulis di akhir pembelajaran dengan 7 butir soal serta penilaian afektif yang terdiri dari aspek keberanian, keaktifan, dan gagasanide. Penilaian tersebut mencakup ranah kognitif dan afektif, belum memfasilitasi penilaian pada ranah psikomotor. Keterampilan peserta didik dalam memainkan peran, belum mendapat perhatian secara khusus dari pendidik. Secara umum, keterampilan tersebut diapresiasi dengan penguatan berupa kata motivasi. Pendidik lebih mengutamakan makna yang diperoleh dari aktivitas bermain peran dan pemahaman peserta didik pada materi pelajaran. 88

c. Pertemuan 2 Sabtu, 4 Mei 2013