Strategi Pembelajaran IPS Berbasis Kecerdasan Majemuk

129

3. Strategi Pembelajaran IPS Berbasis Kecerdasan Majemuk

Hamzah B. Uno dan Masri Kuadrat 2009: 129 mengemukakan strategi-strategi yang dapat digunakan dalam pembelajaran berbasis kecerdasan majemuk berdasarkan kecerdasan peserta didik yang dominan. Penggunaan strategi-strategi tersebut tidak dapat berdiri sendiri tetapi dikombinasikan satu sama lain agar dapat memfasilitasi kecenderungan kecerdasan majemuk peserta didik. Pada kegiatan inti pembelajaran, tidak mungkin termuat pengembangan 9 kecerdasan sekaligus. Pendidik perlu membatasi minimal 3 kombinasi strategi kecerdasan yang disesuaikan dengan materi pelajaran dan waktu yang tersedia agar pembelajaran menjadi lebih fokus dan terarah. Strategi pembelajaran yang digunakan oleh pendidik kelas IV B meliputi penggunaan metode dan media pembelajaran. Metode dan media tersebut, antara lain bermain peran pertemuan 1, mengisi TTS pertemuan 2, mengamati gambar pada layar LCD pertemuan 3, belanja kartu kata pertemuan 4, menyusun puzzle pertemuan 5, dan pos belajar pertemuan 6. Kegiatan bermain peran dapat mengembangkan kecerdasan verbal linguistik, interpersonal, dan kinestetik. Kegiatan mengisi TTS dapat mengembangkan kecerdasan logis matematis, visual spasial, verbal linguistik, dan interpersonal. Kegiatan mengamati gambar pada layar LCD dapat mengembangkan kecerdasan visual spasial. Kegiatan belanja kartu kata dapat mengembangkan kecerdasan verbal linguistik, logis matematis, dan kinestetik. Kegiatan menyusun puzzle dapat mengembangkan 130 kecerdasan visual spasial. Kegiatan pos belajar dapat mengembangkan kecerdasan interpersonal, kinestetik, dan logis matematis. Kecerdasan musikal, naturalistik, eksistensial, dan intrapersonal belum masuk pada strategi pembelajaran IPS pokok bahasan permasalahan sosial, padahal kecerdasan-kecerdasan tersebut penting terutama naturalistik dan eksistensial yang berkaitan dengan lingkungan dan keberadaan manusia yang penuh dengan permasalahan. Kecerdasan-kecerdasan tersebut hanya sekilas muncul melalui pesan moral di sela pembelajaran. Keterbatasan waktu dan pemahaman pendidik terhadap konsep kecerdasan majemuk menjadi penyebab belum dilaksanakannya strategi pembelajaran berbasis kecerdasan musikal, naturalistik, eksistensial, dan intrapersonal. Kecerdasan naturalistik dan eksistensial dapat disampaikan dengan strategi berjalan-jalan dan mengamati kondisi masyarakat secara langsung. Kecerdasan intrapersonal dapat disampaikan dengan menulis jurnal pengalaman terjun ke masyarakat. Kecerdasan musikal dapat disampaikan dengan membuat lagu berdasarkan materi yang sedang dibahas. Berdasarkan uraian di atas, maka dapat disimpulkan bahwa pendidik kelas IV B belum menggunakan strategi pembelajaran berbasis kecerdasan majemuk.

4. Penilaian Pembelajaran IPS Berbasis Kecerdasan Majemuk