52 2
Kesulitan belajar dalam menyimpan kesan, yang meliputi ingatan yang kurang kuat, ingatan yang kurang jelas, dan ingatan yang kurang
bertahan lama. 3
Kesulitan belajar dalam mereproduksi kesan, yang meliputi tidak mampu mengenal dan mengingat kembali kesan yang diterima.
4 Kesulitan transfer dalam belajar.
5 Kesulitan dalam berpikir, yang meliputi tidak mampu membentuk
pendapat, tidak mampu membentuk pengertian, dan tidak mampu menarik kesimpulan.
6 Kesulitan dalam latihan atau praktik.
4. Pengertian Pengajaran Perbaikan
Ishak S.W. Warji R. 1987: 33 menyebutkan bahwa pengajaran perbaikan bukanlah sekedar melakukan pengulangan terhadap bahan-
bahan pelajaran pokok yang belum dikuasai secara tuntas oleh siswa, melainkan seorang guru harus mengetahui dengan pasti faktor-faktor yang
menjadi penyebab kesulitan atau kegagalan yang dihadapi siswa, memperkirakan kemungkinan dapat atau tidak kesulitan atau kegagalan
tersebut diatasi, serta menentukan alternatif yang tepat untuk mengatasinya. Pendapat senada diungkapkan oleh Abin Syamsudin
Makmun 2003: 171 yang menjelaskan bahwa pengajaran perbaikan merupakan upaya guru untuk menciptakan situasi yang memungkinkan
individu atau kelompok mengembangkan seoptimal mungkin sehingga kriteria ketuntasan minimal dalam belajar dapat tercapai.
53 Sugihartono, dkk 2007: 171 mendefinisikan pengajaran perbaikan
sebagai bentuk khusus pengajaran yang bertujuan untuk menyembuhkan atau memperbaiki proses pembelajaran yang menjadi penghambat atau
yang dapat menimbulkan masalah atau kesulitan dalam belajar bagi peserta didik. Hal senada diungkapkan oleh Sri Rumini 2003: 62 yang
menyebutkan bahwa cara belajar, metode mengajar, materi pelajaran, gerak-gerik pengajar, alat dan lingkungan serta gangguan atau hambatan
kepribadian adalah hal-hal yang harus disembuhkan atau dibetulkan dalam pengajaran perbaikan. Pengajaran perbaikan bersifat individual yang
diberikan kepada siswa yang mengalami kesulitan belajar sehingga siswa dapat mengikuti pelajaran secara klasikal sehingga tercapai hasil yang
optimal. Sedangkan Uzher Usman 2003: 103 secara singkat mendefinisikan pengajaran perbaikan sebagai suatu bentuk pengajaran
yang bersifat menyembuhkan atau membetulkan, atau pengajaran yang membuat menjadi baik.
Dari beberapa definisi di atas disimpulkan bahwa pengajaran perbaikan merupakan sebuah kegiatan pengajaran yang bertujuan untuk
membantu siswa yang mengalami kesulitan belajar agar siswa dapat mengatasi kesulitan belajar yang dialami sehingga mampu menacapi nilai
sesuai standar KKM.
5. Tujuan dan Fungsi Pengajaran Perbaikan
Seperti kegiatan pengajaran pada umumnya, pengajaran perbaikan juga memiliki tujuan. Ishak S.W. dan Warji R. 1987: 38 menyebutkan
54 bahwa ”pengajaran perbaikan memiliki maksud dan tujuan atau fungsi
untuk membantu para siswa yang menemui kesulitan belajar, sehingga mereka mampu mencapai mastery level tingkat ketuntasan yang
ditetapkan”. Sedangkan Izhar Hasis 2001: 67 menyatakan bahwa tujuan dari pengajaran perbaikan adalah membantu siswa yang mengalami
kesulitan belajar agar dapat mencapai prestasi belajar dengan baik. Abin Syamsudin Makmun 2003: 342 mengemukakan bahwa
tujuan pengajaran perbaikan lebih diarahkan kepada perbaikan prestasi dari prestasi yang telah dicapai dengan menggunakan proses belajar
mengajar biasa. Hasil dari pengajaran perbaikan sekurang-kurangnya dapat memenuhi kriteria keberhasilan minimal atau meningkatkan kemampuan
penyesuaian diri baik terhadap diri sendiri maupun lingkungannya. Lebih lanjut Warkitri Sugihartono, dkk, 2007: 173-175
memaparkan tujuan dan fungsi pengajaran perbaikan sebagai berikut: a.
Tujuan Pengajaran Perbaikan Secara umum tujuan pembelajaran perbaikan sama dengan
tujuan pembelajaran reguler yaitu membantu siswa mencapai hasil belajar sesuai dengan tujuan pengajaran yang telah ditetapkan dalam
kurikulum. Namun secara khusus pengajaran perbaikan bertujuan untuk membantu siswa yang mengalami kesulitan belajar agar
mencapai prestasi yang diharapkan melalui proses penyembuhan dalam aspek kepribadian atau dalam proses belajar mengajar.
55 b.
Fungsi Pengajaran Perbaikan 1
Fungsi korektif, yaitu memperbaiki atau meninjau kembali sesuatu yang dianggap keliru.
2 Fungsi pemahaman, dalam proses pengajaran perbaikan guru
membantu siswa untuk memahami dirinya dalam hal jenis dan sifat kesulitan yang dialami, kelemahan serta kelebihan yang
dimilikinya. 3
Fungsi penyesuaian, dalam proses pengajaran perbaikan siswa dibantu untuk belajar sesuai dengan keadaan dan kemampuan yang
dimilikinya. 4
Fungsi pengayaan, dalam pengajaran perbaikan dikembangkan alat dan metode mengajar yang digunakan.
5 Fungsi akselerasi, dalam pengajaran perbaikan guru mempercepat
proses pengajaran dengan menambah frekwensi pertemuan dan materi pengajaran.
6 Fungsi terapeutik, karena dalam pengajaran perbaikan baik secara
langsung atau tidak langsung dilakukan usaha penyembuhan gangguan atau hambatan yang dialami siswa yang mungkin
menjadi penyebab kesulitan belajar siswa. Dari pemaparan di atas dapat disimpulkan bahwa pengajaran
perbaikan bertujuan untuk membantu siswa yang mengalami kesulitan belajar agar dapat mengatasi kesulitan dan hambatan yang dialami