Tujuan Pembelajaran Matematika SMP

15 c. Berpola Pikir Deduktif Matematika memiliki pola pikir yang didasarkan pada hal yang bersifat umum dan diterapkan pada hal yang bersifat khusus, atau pola pikir yang didasarkan pada suatu pernyataan yang sebelumnya telah diakui keberadaannya. d. Konsisten Dalam Sifatnya Matematika memiliki berbagai macam sistem. Saling Sistem ini terbentuk dari prinsip-prinsip matematika. Tiap sistem dapat saling berkaitan namun dapat pula lepas tidak berkaitan. Dalam suatu sistem matematika berlaku hukum konsistensi, yang berarti tidak boleh terjadi kontradiksi di dalamnya. e. Memiliki Simbol yang Kosong dari Arti Dalam matematika terdapat banyak simbol. Rangkaian simbol- simbol ini membentuk sebuah kalimat matematika yang disebut model matematika. Secara umum, simbol dan model matematika sebenarnya kosong dari arti, yang berarti simbol atau model matematika tidak ada artinya bila tidak dikaitkan dengan konteks tertentu. f. Memperhatikan Semesta dari Pembicaraan Karena simbol-simbol dan model-model matematika kosong dari arti dan akan bermakna bila dikaitkan dengan konteks tertentu maka perlu adanya lingkup atau semesta dari konteks yang dibicarakan. Lingkup atau konteks ini sering diistilahkan dengan nama ‘semesta 16 pembicaraan’. Ada-tidak, benar-salah penyelesaian permasalahan dalam matematika dikaitkan dengan semesta pembicaraan.

4. Materi Pembelajaran Matematika Kelas VIII

Sekolah RSBI yang menjadi setting dan lokasi penelitian adalah SMP N 8 Yogyakarta, berikut adalah materi pembelajaran yang diberikan dalam kelas pengajaran perbaikan matematika: Tabel. 1 Materi Pengajaran Perbaikan Matematika Semester Pokok Materi Standar Kompetensi Kompetensi Dasar II Geometri dan Pengukuran Memahami sistem persamaan linear dua variabel dan menggunakannya dalam pemecahan masalah 1. Menyelesaikan sistem persamaan linear dua variabel. 2. Membuat matematika dari masalah yang berkaitan dengan persamaan linear dua variabel. 3. Menyelsaikan model matematika dari masalah yang berkaitan dengan sistem persamaan linear dua variabel dan penafsirannya.

5. Model – model Pembelajaran Matematika

Model pembelajaran meliputi suatu model pembelajaran yang luas dan menyeluruh. Konsep model pembelajaran lahir dan berkembang dari para pakar psikologi dengan pendekatan setting eksperimen yang dilakukan. Konsep model pembelajaran dikemangkan pertama kali oleh Bruce, dkk Bruce ,dkk, 1992: 103. Fajar Shadiq 2009: 13-28 mengemukakan beberapa model pembelajaran matematika, yaitu; a. Model Pemecahan Masalah Dalam model pembelajaran ini siswalah yang banyak berperan aktif. Mereka didorong untuk berpikir dan menganalisa sendiri data