Pengertian Pengajaran Perbaikan Pengajaran Perbaikan

55 b. Fungsi Pengajaran Perbaikan 1 Fungsi korektif, yaitu memperbaiki atau meninjau kembali sesuatu yang dianggap keliru. 2 Fungsi pemahaman, dalam proses pengajaran perbaikan guru membantu siswa untuk memahami dirinya dalam hal jenis dan sifat kesulitan yang dialami, kelemahan serta kelebihan yang dimilikinya. 3 Fungsi penyesuaian, dalam proses pengajaran perbaikan siswa dibantu untuk belajar sesuai dengan keadaan dan kemampuan yang dimilikinya. 4 Fungsi pengayaan, dalam pengajaran perbaikan dikembangkan alat dan metode mengajar yang digunakan. 5 Fungsi akselerasi, dalam pengajaran perbaikan guru mempercepat proses pengajaran dengan menambah frekwensi pertemuan dan materi pengajaran. 6 Fungsi terapeutik, karena dalam pengajaran perbaikan baik secara langsung atau tidak langsung dilakukan usaha penyembuhan gangguan atau hambatan yang dialami siswa yang mungkin menjadi penyebab kesulitan belajar siswa. Dari pemaparan di atas dapat disimpulkan bahwa pengajaran perbaikan bertujuan untuk membantu siswa yang mengalami kesulitan belajar agar dapat mengatasi kesulitan dan hambatan yang dialami 56 sehingga tercapai kriteria keberhasilan minimal serta meningkatkan kemampuan penyesuaian diri siswa.

6. Metode Pengajaran Perbaikan

Metode pengajaran perbaikan menurut Sugihartono, dkk 2007: 178-179 adalah metode yang dilaksanakan dalam keseluruhan kegiatan bimbingan kesulitan belajar mulai dari langkah identifikasi kasus sampai dengan langkah tindak lanjut. Masih menurut sumber yang sama disebutkan bahwa beberapa metode yang dapat digunakan dalam pengajran perbaikan adalah sebagai berikut 2007: 179-182: a. Metode Pemberian Tugas Dalam pelaksanaan metode ini, siswa yang mengalami kesulitan diberi tugas atau kegiatan yang sesuai dengan jenis, sifat, dan latar belakang kesulitan yang dialami. Tugas dapat berupa tugas kelompok atau individu. b. Metode Diskusi Diskusi adalah bentuk interaksi antar individu dalam kelompok untuk membahas suatu masalah. Dalam kelompok ini masing-masing anggota saling membantu dan mengenal dirinya, kesulitan yang dialami, memecahkan masalah, mengembangkan kerjasama antar individu, menumbuhkan rasa percaya diri dan memupuk rasa tanggung jawab.