62 Secara lebih jelas Abin Syamsuddin Makmun 2004: 345
mendeskripsikan fungsi, tujuan dan sasaran sebagai berikut: 1
Penelaahan Kembali Kasus. Sasaran pokoknya memperoleh gambaran yang lebih definitif
mengenai karakteristik kasus tersebut. Sasaran difokuskan kepada suatu analisis rasional atas hasil diagnosis yang telah kita lakukan
atau atas rekomendasi dari pihak lain wali kelas atau guru BK. 2
Menentukan Pilihan Tindakan Dari hasil penelaahan kembali kasus diperoleh kesimpulan
mengenai dua pokok, yaitu 1 Karakteristik khusus yang akan ditangani secara umum, maksudnya setelah didapat kesimpulan
memiliki kesulitan dalam mengembangkan pola strategi belajar juga dihadapkan pada masalah lain seperti ego emosional, sosial-
psikologis dan penyesuaian diri terhadap lingkungan sosial. 2 Alternatif pemecahannya mungkin akan lebih strategis bila :
langsung pada langkah ke empat pelaksanaan pengajaran perbaikan atau harus menempuh langkah ke tiga terlebih dahulu
layanan BKbimbingan belajar sebelum melanjutkan ke langkah ke empat. Sasaran dari kegiatan tahap ini adalah membuat
keputusan pemilihan alternatif yang ditempuh berdasarkan pertimbangan yang masuk akal dengan seksama.
63 3
Layanan BKBimbingan Belajar Layanan ini ditujukan untuk membantu mengatasi kesulitan
belajar siswa, sehingga siswa siap untuk melakukan kegiatan pengajaran perbaikan.
4 Melaksanakan Pengajaran Perbaikan
Sasaran pengajaran perbaikan agar siswa mampu menyesuaikan diri sehingga tercapai peningkatan sesuai dengan kriteria
keberhasilan yang diharapkan. Pengajaran perbaikan dapat dilakukan setelah mengadakan ulangan dan ditemukan siswa yang
nilainya kurang dari standar KKM. Pengajaran perbaikan dilakukan dengan memberikan kembali materi di mana siswa
mengalami kesulitan. Pemberian kembali materi dapat dilakukan dengan salah satu atau beberapa metode sekaligus yang sesuai
dengan permasalah atau tujuan dari pelaksanaan pengajaran perbaikan itu sendiri serta keadaan individu siswa. Dengan
penerapan metode yang tepat diharapkan siswa mampu memahami materi yang diberikan sehingga tidak lagi mengalami kesulitan
belajar. 5
Mengadakan Pengukuran Prestasi Belajar Kembali Pengukuran terhadap hasil belajar siswa dilaksanakan setelah
proses pengajaran perbaikan. Pengukuran meliputi penilaian
64 terhadap hasil belajar siswa apakah telah mencapai nilai sesuai
standar KKM atau belum dan apakah terjadi perubahan penyesuaian diri siswa dalam belajar. Pengukuran ini dilakukan
untuk mengetahui kesesuaian antara rencana dengan pencapaian hasil.
6 Mengadakan Reevaluasi dan Rediagnostik
Hasil pengukuran pada langkah ke lima ditafsirkan dengan menggunakan cara dan kriteria seperti pada proses pembelajaran
sesungguhnya. Hasil pengukuran tersebut akan menghasilkan tiga kemungkinan Abin Syamsuddin Makmun, 2004: 354 :
a Siswa menunjukkan peningkatan prestasi dan kemampuan
penyesuaiannya mencapai kriteria minimum seperti yang diharapkan.
b Siswa menunjukkan peningkatan prestasi dan kemampuan
menyesuaikan dirinya, tapi belum sepenuhnya mencapai kriteria keberhasilan minimum yang ditetapkan.
c Siswa belum menunjukkan perubahan yang berarti, baik
dalam prestasi maupun dalam penyesuaian diri. Sebagai tindak lanjut dari hasil tersebut, ada tiga kemungkinan
yang harus ditempuh oleh guru yaitu: a
Bagi siswa yang berhasil, diberi rekomendasi untuk melanjutkan ke program pembelajaran utama tahap
berikutnya.
65 b
Bagi siswa yang belum sepenuhnya berhasil, diberikan pengayaan dan pengukuhan prestasi sebelum diperbolehkan
untuk melanjutkan ke program selanjutnya. c
Bagi siswa yang belum berhasil, sebaiknya dilakukan rediagnostik untuk mengetahui kelemahan, kesalahan atau
kekurangan dengan alternatif yang sama atau alternatif lainnya.
7 Remedial Pengayaan atau Pengukuran tambahan
Bersifat pilihan yang bersyarat. Sasaran pokok langkah ini adalah agar hasil pengajaran perbaikan lebih sempurna dengan
diadakannya pengayaan dan pengukuhan. Secara umum prosedur pengajaran perbaikan didasari oleh pokok-pokok pikiran yang
berlaku dalam belajar tuntas. c.
Evaluasi Pengajaran Perbaikan Pada tahap ini guru memberikan ulangan kepada siswa dan
melakukan penilaian hasil belajar siswa. Abin Syamsuddin Makmun 2003: 368 mengemukakan tujuan dari evaluasi pengajaran perbaikan
adalah untuk mengetahui kesesuaian antara metode atau cara pemberian bantuan pengajaran perbaikan dengan permasalahan yang
dialami oleh siswa agar tercapai kriteria keberhasilan minimal seperti yang telah ditetapkan.
66
D. Kerangka Berpikir
Dalam kurikulum pendidikan dasar, matematika sekolah adalah matematika yang diajarkan di jenjang sekolah dasar dan sekolah menengah.
Matematika sekolah terdiri atas bagian matematika yang dipilih guna menumbuh kembangkan kemampuan-kemampuan serta membentuk pribadi
siswa serta berpadu dengan perkembangan IPTEK yang berfungsi sebagai salah satu unsur masukan instrumental yang memiliki objek dasar abstrak dan
berlandaskan kebenaran konsistensi, dalam proses belajar dan pembelajaran untuk mencapai tujuan pendidikan.
Terdapat tiga faktor yang memengaruhi prestasi belajar siswa. Faktor tersebut adalah faktor internal yang meliputi faktor fisik dan psikologis,
faktor ekstermal berupa faktor keluarga, sekolah dan masyarakat lingkungan sekitar dan terakhir adalah faktor pendekatan belajar. Bila ada salah satu
faktor yang bermasalah akan berpengaruh dan menghambat proses belajar siwa hingga siswa mengalami kesulitan belajar.
Kesulitan yang dialami antara satu siswa tidak selalu sama dengan siswa yang lain. Guru yang dalam salah satu perannya bertugas sebagai
seorang pembimbing harus mampu mendiagnosa kesulitan belajar yang dialami siswa dengan tepat agar kemudian dapat menemukan jalan keluar
yang tepat pula. Salah satu cara yang dapat dilakukan guru dalam membantu mengatasi kesulitan belajar siswa adalah melalui remedial teaching atau
pengajaran perbaikan. Proses ini dapat dilakukan dengan atau kerja sama guru mata pelajaran dengan guru BK.
67 Kegiatan remedial teaching atau pengajaran perbaikan ini dibagi
menjadi tiga tahap yaitu: 1.
Prencanaan, yang dilakukan dalam langkah awal ini meliputi penentuan siswa yang memerlukan bantuan, tingkat serta letak
kesulitan yang dialami serta faktor-faktor yang menyebabkan kesulitan tersebut. Kemudian menentukan alternatif tindakan yang akan
diberikan termasuk kegiatan konseling oleh guru BK . 2.
Pelaksanaan meliputi pengelolaan kelas, pemanfaatan media dan sumber belajar, pengelolaan kemampuan siswa, serta pemberian
remdeial teaching atau pengjaran perbaikan. 3.
Evaluasi mencakup pengukuran hasil belajar setalah dilakukan pengajaran perbaikan, kesesuaian antara masalah dan tindakan yang
diberikan, menelaah sejauh apa perubahanperbaikan yang dialami siswa dan tercapainya tujuan yang telah ditetapkan.
Berdasarkan penjelasan diatas dapat disimpulkan bahwa kegiatan pengajaran perbaikan remedial teaching dilaksanakan oleh masing – masing
guru bidang studi sesuai dengan kebutuhan anak didik. Tahap awal dari kegiatan ini adalah perencanaan. Guru mendiagnosis kesulitan belajar yang
dialami oleh siswa untuk selanjutnya dapat diberikan penanganan yang tepat. Pelaksanaan pengajaran perbaikan dilaksanakan guru pada setiap akhir
ulangan semester untuk mendongkrk nilai siswa yang masih belum sesuai dengan standar kompetensi minimum. Pelaksaannya dapat berupa pemberian
tugas, diskusi maupun kerja kelompok. Evaluasi pengajaran perbaikan
68 dilakukan untuk mengetahui keefektifan pengajaran perbaikan dan
ketercapaian dari pengajaran perbaikan tersebut. Pelaksanaannya dapat berupa pemberian tugas, diskusi, tanya-jawab, kerja kelompok, tutor sebaya
atau pengajaran individual. Pelaksanaan evaluasi pengajaran perbaikan matematika dilakukan untuk mengetahui efektifitas pengjaran perbaikan
matematika.
E. Pertanyaan Penelitian
Berdasarkan teori yang telah dikemukakan di atas, maka dirumuskan pertanyaan penelitian sebagai berikut:
1. Bagaimanakah perencanaan pengajaran perbaikan matematika kelas VIII
di SMP RSBI? 2.
Bagaimanakah pelaksanaan pengajaran perbakian matematika kelas VIII di SMP RSBI?
3. Bagaimanakah hasil evaluasi pengajaran perbaikan matematika kelas VIII
di SMP RSBI? 4.
Hambatan-hambatan apa saja yang dialami dalam pelaksanaan pengajaran perbaikan matematika kelas VIII di SMP RSBI?
69
BAB III METODE PENELITIAN
A. Pendekatan Penelitian
Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian kualitatif yang secara spesifik menggunakan metode penelitian evaluasi.
David Williams Lexy J. Moloeng, 2010: 5 mendefinisikan penelitian kualitatif sebagai pengumpulan data pada suatu latar alamiah, dengan
menggunakan metode alamiah, dan dilakukan oleh orang atau peneliti yang tertarik secara alamiah. Sedangkan menurut Bodgan dan Taylor
Lexy J. Moloeng, 2010: 4 metodologi kualitatif adalah prosedur penelitian yang menghasilkan data deskriptif berupa kata-kata tertulis atau
lisan dari orang-orang dan perilaku yang dapat diamati. Karena penelitian ini melukiskan sebuah kondisi yang apa adanya, tanpa manipulasi atau
dikondisikan maka pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan deskriptif.
Tujuan dilakukannya penelitian ini adalah untuk mengungkap dan menggambarkan secara realistis fakta yang berkaitan denegan pelaksanaan
pengajaran perbaikan matematika di Sekolah RSBI. Penelitian deskriptif tidak bermaksud untuk menguji hipotesis tetapi hanya menggambarkan
apa adanya tentang variabel, gejala atau keadaan, dengan cara data yang diperoleh disajikan melalui ungkapan variabel yang dapat menggambarkan
kondisi sebenarnya Suharsimi Arikunto, 2010: 291. Maka penelitian ini
menggunakan pendekatan deskriptif kualitatif karena semua data yang