56 sehingga tercapai kriteria keberhasilan minimal serta meningkatkan
kemampuan penyesuaian diri siswa.
6. Metode Pengajaran Perbaikan
Metode pengajaran perbaikan menurut Sugihartono, dkk 2007: 178-179 adalah metode yang dilaksanakan dalam keseluruhan kegiatan
bimbingan kesulitan belajar mulai dari langkah identifikasi kasus sampai dengan langkah tindak lanjut. Masih menurut sumber yang sama
disebutkan bahwa beberapa metode yang dapat digunakan dalam pengajran perbaikan adalah sebagai berikut 2007: 179-182:
a. Metode Pemberian Tugas
Dalam pelaksanaan metode ini, siswa yang mengalami kesulitan diberi tugas atau kegiatan yang sesuai dengan jenis, sifat, dan latar belakang
kesulitan yang dialami. Tugas dapat berupa tugas kelompok atau individu.
b. Metode Diskusi
Diskusi adalah bentuk interaksi antar individu dalam kelompok untuk membahas suatu masalah. Dalam kelompok ini masing-masing
anggota saling membantu dan mengenal dirinya, kesulitan yang dialami, memecahkan masalah, mengembangkan kerjasama antar
individu, menumbuhkan rasa percaya diri dan memupuk rasa tanggung jawab.
57 c.
Metode Tanya Jawab Metode tanya jawab dalam pengajaran perbaikan dilakukan dalam
bentuk dialog antara guru dan siswa baik secara individu maupun kelompok. Suasana dialog diusahakan agar menyenangkan, terbuka,
penuh pemahaman, dan menggunakan tanya jawab yang terapeutik. d.
Metode Kerja Kelompok Anggota kelompok dalam metode ini harapkan heterogen, pria dan
wanita. Dari metode ini diharapkan dapat meningkatkan pemahaman dari masing-masing anggota, minat belajar dan rasa tanggung jawab
siswa. e.
Metode Tutor Sebaya Tutor sebaya adalah siswa yang ditunjuk untuk membantu temannya
yang mengalami kesulitan belajar. Siswa yang ditunjuk sebagai tutor harus memiliki kemampuan akademik atau menguasai materi pelajaran
dan memiliki keterampilan untuk membantu orang lain. f.
Metode pengajaran individual Metode pengajaran individual adalah proses pembelajaran yang
melibatkan hanya seorang guru dan seorang siswa. Pengajaran di sini bersifat penyembuhan yaitu memperbaiki cara belajar dengan
mengulang bahan pelajaran yang telah diberikan atau latihan mengerjakan soal atau memberikan materi baru.
Rumini 2003:75 menyebutkan beberapa metode pengajaran perbaikan yang berbeda dengan metode di atas yaitu:
58 a.
Metode Ceramah Merupakan metode yang secara lisan disampaikan oleh pengajar di
depan siswa untuk memperjelas informasi atau pengetahuan yang belum dikuasai oleh siswa yang mengalami kesulitan belajar.
b. Metode Role Playing
Merupakan upaya pemecahan masalah, khususnya yang berhubungan dengan kehidupan moral sosial melalui peran.
c. Metode Brain Stroming
Metode pemecahan masasalah dengan cara setiap siswa yang tergabung dalam suatu kelompok mengusulkan dengan cepat semua
kemungkinan masalah tanpa boleh dikritik, kemudian usulan itu ditampung dan dievaluasi. Keunggulan metode ini adalah siswa belajar
untuk berpikir kreatif untuk memunculkan pendapat baru. d.
Metode Demonstrasi Metode mengajar dengan cara memperagakan langsung kepada siswa
untuk memperjelas suatu arti atau konsep. e.
Metode Eksperimen Peserta didik diminta untuk melakukan percobaan, mengerjakan
sesuatu serta mengamati suatu proses dan hasil percobaan. f.
Metode Karyawisata Metode di mana siswa pergi ke tempat lain untuk mengerjakan dan
meneliti suatu hal di tempat tersebut, misalnya di pabrik, kebun binatang dll.
59 Dari semua metode di atas dapat disimpulkan bahwa sebenarnya
metode yang digunakan dalam pengajaran perbaikan tidak berbeda dengan metode yang digunakan dalam pengajaran biasa, perbedaannya hanya pada
tujuan. Penggunaan metode-metode di atas ditujukan untuk membantu individu memahami suatu materi yang belum siswa pahami dalam proses
pengajaran biasa, dan metode yang digunakan harus disesuaikan dengan keadaan individu tersebut.
7. Prosedur Pengajaran Perbaikan
Sebelumnya telah disebutkan bahwa dalam pengajaran perbaikan cara belajar, metode mengajar, materi pembelajaran, gerak gerik pengajar,
alat dan lingkungan belajar, serta segala faktor yang mempengaruhi keberhasilan belajar siswa sangat diperhatikan. Oleh karena itu, dalam
proses pelaksanaan pengajaran perbaikan pun harus melalui prosedur atau tahapan-tahapan yang runtut agar dapat terjadi perubahan seperti yang
diharapkan. Terdapat tiga tahapan dalam pengajaran perbaikan, yaitu: a.
Perencanaan pengajaran perbaikan Pada tahap perencanaan ini terdapat tiga langkah yaitu:
1 Menentukan siswa yang mengalami kesulitan belajar.
2 Diagnosis kesulitan belajar. Sugihartono, dkk 2007: 10
menyebutkan diagnosis kesulitan belajar adalah sebuah proses menentukan masalah atau ketidakmampuan siswa dalam belajar
dengan meneliti latar belakang penyebabnya dan atau dengan cara menganalisis gejala-gejala kesulitan atau hambatan yang nampak.