Pengertian Pembelajaran Matematika Pembelajaran Matematika SMP

13 Sedangkan berdasarkan Kurikulum Sekolah Menengah Pertama 2004: 216 dicantumkan empat tujuan umum pengajaraan matematika, yaitu: a. Melatih cara berpikir dan bernalar dalam menarik kesimpulan, misalnya melalui kegiatan penyelididkan, eksplorasi, eksperimen, menunjukkan kesamaan, perbedaan, konsistensi dan inkonsistensi. b. Mengembangkan aktifitas kreatif yang melibatkan imajinasi, intuisi, dan rasa ingin tahu, membuat prediksi dan dugaan, serta mencoba-coba. c. Mengembangkan kemampuan memecahkan masalah. d. Mengembangkan kemampuan menyampaikan informasi atau mengkomunikasikan gagasan antara lain melalui cara lisan, catatan, grafik, peta, diagram dalam menjelaskan masalah. Dari pemaparan tersebut dapat ditarik kesimpulan bahwa tujuan dari mempelajari matematika di SMP adalah untuk melatih cara berpikir dan bernalar siswa yang dapat mengembangkan kreatifitas mereka untuk berpikir divergen, orisinal, rasa ingin tahu, membuat prediksi dan dugaan, percobaan dan memecahkan masalah matematis secara tepat dan benar dan mampu menyampaikan hasilnya melalui cara lisan, catatan, grafik, peta maupun diagram.

3. Karakteristik Matematika

Sebagai salah satu cabang ilmu, matematika memiliki karakteristik yang membedakannya dari cabang ilmu yang lain. Menurut R. Soedjadi 2003: 13 secara umum matematika memiliki enam karakteristik: 14 a. Memiliki Objek Kajian yang Abstrak Objek matematika adalah mental atau pikiran. Oleh karena itu bersifat abstrak. Objek matematika yang dipelajari di sekolah adalah fakta, konsep, operasi skill , dan prinsip. Fakta yang dimaksud di sini adalah kesepakatan atau konvensi yang meliputi istilah nama dan simbol atau notasi atau lambang. Konsep merupakan ide abstrak yang dapat digunakan atau memungkinkan seseorang untuk mengelompokkan atau menggolongkan suatu objek, sehingga objek itu termasuk suatu contoh konsep atau bukan konsep. Sedangkan operasi merupakan aturan pengerjaan hitung, aljabar, matematika, dll tunggal dari satu atau lebih elemen yang diketahui. Dan prinsip di sini dapat berupa aksioma, teorema atau dalil, sifat dll yang menghubungkan beberapa objek dasar matematika yang terdiri dari beberapa kata, konsep dan dikaitkan dengan suatu operasi. b. Mengacu Pada Kesepakatan Fakta matematika meliputi istilah nama dan simbol atau notasi atau lambang. Fakta merupakan kesepakatan atau konvensi. Dengan kesepakatan tersebut pembahasan matematika mudah untuk dikomunikasikan. Pembahasan dalam matematika bertumpu pada kesepakatan-kesepakatan. 15 c. Berpola Pikir Deduktif Matematika memiliki pola pikir yang didasarkan pada hal yang bersifat umum dan diterapkan pada hal yang bersifat khusus, atau pola pikir yang didasarkan pada suatu pernyataan yang sebelumnya telah diakui keberadaannya. d. Konsisten Dalam Sifatnya Matematika memiliki berbagai macam sistem. Saling Sistem ini terbentuk dari prinsip-prinsip matematika. Tiap sistem dapat saling berkaitan namun dapat pula lepas tidak berkaitan. Dalam suatu sistem matematika berlaku hukum konsistensi, yang berarti tidak boleh terjadi kontradiksi di dalamnya. e. Memiliki Simbol yang Kosong dari Arti Dalam matematika terdapat banyak simbol. Rangkaian simbol- simbol ini membentuk sebuah kalimat matematika yang disebut model matematika. Secara umum, simbol dan model matematika sebenarnya kosong dari arti, yang berarti simbol atau model matematika tidak ada artinya bila tidak dikaitkan dengan konteks tertentu. f. Memperhatikan Semesta dari Pembicaraan Karena simbol-simbol dan model-model matematika kosong dari arti dan akan bermakna bila dikaitkan dengan konteks tertentu maka perlu adanya lingkup atau semesta dari konteks yang dibicarakan. Lingkup atau konteks ini sering diistilahkan dengan nama ‘semesta