Karakteristik Matematika Pembelajaran Matematika SMP

16 pembicaraan’. Ada-tidak, benar-salah penyelesaian permasalahan dalam matematika dikaitkan dengan semesta pembicaraan.

4. Materi Pembelajaran Matematika Kelas VIII

Sekolah RSBI yang menjadi setting dan lokasi penelitian adalah SMP N 8 Yogyakarta, berikut adalah materi pembelajaran yang diberikan dalam kelas pengajaran perbaikan matematika: Tabel. 1 Materi Pengajaran Perbaikan Matematika Semester Pokok Materi Standar Kompetensi Kompetensi Dasar II Geometri dan Pengukuran Memahami sistem persamaan linear dua variabel dan menggunakannya dalam pemecahan masalah 1. Menyelesaikan sistem persamaan linear dua variabel. 2. Membuat matematika dari masalah yang berkaitan dengan persamaan linear dua variabel. 3. Menyelsaikan model matematika dari masalah yang berkaitan dengan sistem persamaan linear dua variabel dan penafsirannya.

5. Model – model Pembelajaran Matematika

Model pembelajaran meliputi suatu model pembelajaran yang luas dan menyeluruh. Konsep model pembelajaran lahir dan berkembang dari para pakar psikologi dengan pendekatan setting eksperimen yang dilakukan. Konsep model pembelajaran dikemangkan pertama kali oleh Bruce, dkk Bruce ,dkk, 1992: 103. Fajar Shadiq 2009: 13-28 mengemukakan beberapa model pembelajaran matematika, yaitu; a. Model Pemecahan Masalah Dalam model pembelajaran ini siswalah yang banyak berperan aktif. Mereka didorong untuk berpikir dan menganalisa sendiri data 17 yang disediakan oleh guru hingga dapat menemukan prinsip umum. Sedanagkan guru hanya berperan sebagai fasilitator yang berperan memberikan bimbingan, membantu siswa menggunakan ide, konsep dan ketrampilan yang telah mereka kuasai untuk memperoleh pengetahuan baru. b. Model Penemuan Pada model penemuan ini, siswa didorong untuk berpikir, sehingga dapat menemukan prinsip umum berdasar bahan yang telah disediakan dan bantuan guru. Model ini dibagi menjadi dua, yaitu model penemuan murni dan model penemuan terbimbing. Pada model penemuan murni, mulai dari pemilihan strategi sampai jalan dan hasil penemuan ditentukan oleh siswa sendiri. Sedangkan model penemuan terbimbing, siswa dibebaskan untuk mengumpulkan data, membuat dugaan hipotesis, melakukan uji coba trial and error, mencari dan menemukan pola, menyusun rumus dan bentuk umum, membuktikan benar atau tidak dugaan itu. Peran guru dalam model ini adalah sebagai penunjuk jalan, membantu dan memberi kemudahan bagi siswa sehinga para siswa tersebut dapat menggunakan ide, konsep, dan ketrampilan yang telah dipelajari untuk menemukan pengetahuan baru. Penggunaan pertanyaan akan membantu siswa menemukan pengetahuan baru berdasarkan pengetahuan lama yang telah dia kuasai. 18 c. Model Missouri Mathematics Projects MMP Model pembelajaran ini memuat lima langkah. Pada langkah awal dilakukan pendahualuan atau review, yaitu membahas PR, meninjau ulang pelajaran terdahulu yang berkaitan dengan materi baru, dan membangkitkan motivasi siwa untuk mempelajari materi baru tersebut. Langkah kedua yaitu pengembangan, pada langkah ini guru menyajikan ide baru sebagai perluasan konsep matematika terdahulu, kemudian melakukan penjelasan melalui diskusi demonstrasi dengan contoh konkret yang sifatnya piktorial dan simbolik. Langkah ketiga adalah latihan dengan bimbingan guru, siswa merespon soal, guru mengawasi sehingga tercipta suasana belajar yang kooperatif. Pada langkah keempat dilakukan kerja mandiri, siswa bekerja sendiri untuk latihan dan perluasan konsep pada langkah kedua. Dan langkah terakhir adalah penutup, siswa membuat rangkuman pelajaran, membuat renungan tentang hal-hal baik yang telah dikerjakan, serta hal-hal yang kurang baik yang jarus dihilangkan, serta diberi PR. d. Model Pembelajaran Kooperatif Krismanto Fadjar Shidiq, 2009: 23 menyatakan bahwa pada kegaitan ini sekelompok siswa belajar sesuai porsi utamanya mediskusikan tugas-tugas matematika, dalam arti saling membantu menyelesaikan tugas atau memecahkan masalah matematika. Model ini terkait dengan banyak pendekatan atau metode seperti; eksperimen, investigasi, eksplorasi dan pemecahan masalah. 19 e. Model Pembelajaran Kontekstual dan Realistik Konsep Pembelajaran Matemartika Realistik sangat mirip dengan pembelajaran kontekstual, yaitu konsep pembelajaran yang membantu siswa untuk mengaitkan materi yang dipelajarinya dengan situasi dalam dunia nyata siswa dan mendorong siswa membuat hubungan antara pengetahuan yang dimilikinya dengan penerapan dalam kehidupan mereka sehari-hari dengan melibatkan tujuh komponen utama pembelajaran efektif, yakni; konstruktivisme, bertanya, menemukan, masyarakat belajar, pemodelan, refleksi dan penilaian sebenarnya. Dari pemaparan di atas dapat disimpulkan bahwa terdapat enam model pembelajaran matematika yaitu; 1 model pemecahan masalah, 2 model penemuan, 3 model Missouri Mathematics Projects MMP, 4 model pembelajaran kooperatif dan 5 model pembelajaran kontekstual dan realistik.

B. Rintisan Sekolah Bertaraf Internasional

1. Pengertian Rintisan Sekolah Bertaraf Internasional

Rintisan sekolah bertaraf internasional RSBI adalah sekolah standar nasional SSN yang menyiapkan perserta didik berdasarakan standar nasional pendidikan SNP Indonesia dan bertaraf internasional sehingga diharapkan lulusannya memiliki kemampuan daya saing internasional www.file.upi.edu .