untuk merumuskan strategi pemasaran dengan melakukan intensifikasi atau diversifikasi terhadap performance produk, harga produk, distribusi produk, dan
promosi produk.
1. Strategi Pemasaran
Segmentasi konsumen produk madu dapat dibedakan dari aspek demografi dan aspek perilaku konsumen. Segmentasi berdasarkan demografis mencakup
variabel usia, pekerjaan, pendapatan dan pengeluaran rata-rata per bulan. Sedangkan segmentasi berdasarkan perilaku konsumen mencakup pengalaman, dan motivasi
konsumen membeli atau mengkonsumsi madu. Meski pun sebenarnya madu merupakan produk yang dapat dikonsumsi oleh siapa saja baik tua maupun muda,
apa pun profesinya, dan darimana pun asal sukunya. Berdasarkan hasil analisis cluster dapat diketahui bahwa kelompok yang
potensial dijadikan sasaran pengembangan segmentasi pasar adalah konsumen pada kelompok tiga dengan usia antara 21-30 tahun, berprofesi sebagai karyawan swasta,
memiliki pendapatan per bulan antara Rp 1.000.001 - 1.500.000,- dan pengeluaran rata-rata per bulan antara Rp 800.001 - 1.250.000,- yang merupakan konsumen kelas
ekonomi menengah ke atas. Tabel 46. Formulasi Strategi Pemasaran Produk Madu
Strategi Pemasaran Produk Madu
Segmentation • Kelompok konsumen berdasarkan perilaku dan
preferensi konsumen dalam membeli dan mengkonsumsi madu
Targetting • Kelompok konsumen berusia antara 21 – 30 tahun,
serta berprofesi sebagai karyawan swasta dan profesi lain yang membutuhkan banyak tambahan
energi. • Kelompok konsumen dengan pendapatan atau
uang saku rata-rata per bulan Rp 1.000.001,- sampai Rp 1.500.000,- dan pengeluaran rata-rata
per bulan Rp 800.000,- sampai Rp 1.250.000,-
Positioning ” Madu, produk alami yang halal dan menyehatkan”
Disamping itu, kelompok konsumen yang dipilih menjadi segmen dan target pemasaran merupakan konsumen yang memiliki pengalaman pernah membeli
sekaligus mengkonsumsi madu untuk pengobatan penyakit dan untuk menguatkan
stamina tubuh atau menambah energi. Segmen pasar yang telah dipilih dapat dispesifikkan dengan menentukan target pasar. Kelompok konsumen ini dinilai
potensial sebagai target pengembangan pemasaran produk madu karena kelompok ini cukup memiliki dukungan keuangan, kebiasaan, kesadaran akan pentingnya
kesehatan untuk membeli produk madu. Oleh karena itu kelompok konsumen dengan karakteristik inilah yang akan dijadikan target pengembangan pemasaran
produk madu. Dari hasil perumusan segmen dan target pasar tersebut maka dapat
ditentukan suatu positioning produk untuk pasar yang diharapkan dapat menarik kelompok konsumen yang dari segmen yang dituju. Dan positioning yang diambil
lebih menonjolkan keunggulan manfaat atau khasiat produk madu, dan berusaha menanamkan kesadaran mengkonsumsi madu untuk menjaga kesehatan tubuh pada
masyarakat. Dan positioning produk yang cocok untuk madu disesuaikan dengan penilaian konsumen terhadap atribut madu “produk alami yang halal dan
menyehatkan”
2. Taktik Pemasaran dan Prioritas Pengembangan Pemasaran