E. PREFERENSI KONSUMEN
Preferensi konsumen menunjukkan bagaimana konsumen menggunakan dimensi-dimensi yang relevan untuk mengevaluasi produk-produk atau merek-
merek yang ditawarkan. Konsumen dapat menggunakan dimensi evaluasi yang sama dalam menganalisis merek-merek suatu produk, tetapi tiap konsumen akan
memiliki kepentingan yang berbeda-beda terhadap dimensi atribut yang digunakannya. Perbedaan kepentingan tersebut menimbulkan keragamam dalam
preferensi konsumen www.digilib-1997-194
, 15 Agustus 2006 Preferensi konsumen merupakan utilitas, yaitu tingkat kesenangan atau
kesukaan. Suatu produk atau atribut akan lebih disukai konsumen jika ia menempatkan produk atau atribut sebagai pilihan pertama Achmad, 1999 dalam
Resya 2005. Sedangkan preferensi konsumen menurut Assael 1992 terbentuk dari persepsi konsumen terhadap produk. Persepsi yang telah mengendap dan
melekat dalam pikiran akan menjadi preferensi. Persepsi dapat dipengaruhi oleh rangsangan primer yang berasal dari produk itu sendiri dan rangsangan sekunder
yang berasal dari simbol, kesan, dan informasi tentang produk. Selain itu Engel et.al. 1995, mengatakan bahwa preferensi konsumen dapat dipengaruhi oleh
faktor-faktor kebudayaan, sosial, pribadi dan psikologis motivasi, persepsi, dan kepercayaan konsumen.
F. STRATEGI PEMASARAN
Strategi pemasaran adalah serangkaian tindakan terpadu menuju keunggulan kompetitif yang berkelanjutan. Faktor-faktor yang mempengaruhi strategi
pemasaran adalah, 1 faktor mikro, yaitu perantara pemasaran, pemasok, pesaing dan masyarakat,
2 faktor makro, yaitu demografiekonomi, politikhukum, teknologifisik dan sosialbudaya. Sedangkan strategi dan kiat pemasaran dari sudut pendangan
penjual 4 P adalah tempat yang strategis place, produk yang bermutu product, harga yang kompetitif price dan promosi yang gencar promotion.
Sedangkan dari sudut pandang pelanggan 4 C adalah kebutuhan dan keinginan pelanggan customer needs and wants, biaya pelanggan cost to the customer,
kenyamanan convenience dan komunikasi comunication Kotler dan Amstrong, 1995
Menurut Porter 1990 dalam Subrata 2004, membangun strategi pemasaran merupakan usaha untuk emrumusakn formula mengenai usaha kompetisi
bisnis, target, yang seharusnya dicapai dan kebijaksanan yang dibutuhkan untuk mencapai target tersebut. Terdapat empat kunci utama yang perlu dipertimbangkan
oleh suatu perusahaan dalam menentukan strategi persaingan untuk mencapai kesuksesan yaitu : 1 kekuatan dan kelemahan perusahaan, 2 nilai SDM sebagai
pelaksana kunci, 3 peluang dan hambaan dalam industri, dan 4 masyarakat dan sosial.
Strategi pemasaran menurut Kottler 1990, adalah suatu logika pemasaran sehingga perusahaan diharapkan dapat mencapai sasaran-sasaran pemasarannya.
Strategi pemasaran terdiri dari pengambilan keputusan tentang biaya pemasaran, bauran pemasaran, dan alokasi pemasaran dalam hubungannya dengan kondisi
lingkungan dan persaingan perusahaan. Sedangkan menurut Assael 1992, perilaku konsumen akan mempengaruhi kondisi strategi pemasaran sedangkan strategi
pemasaran meliputi pendefinisian terhadap peluang pasar dan pengembangan rencana pemasaran
1. Segementasi Pasar Segmentation
Menurut Kotler 1990, segmentasi pasar adalah usaha pemisahan pasar pada kelompok-kelompok pembeli menurut jenis-jenis produk tertentu yang
memerlukan bauran pemasaran tersendiri. Segmen pasar terdiri dari kelompok besar yang dapat diidentifikasi dalam sebuah pasar. Perusahaan yang
menerapkan pemasaran segmen menyadari bahwa pembeli berbeda-beda dalam keinginan, daya beli, lokasi geografis, perilaku pembelian dan kebiasaan
pembelian mereka. Konsumen yang menjadi bagian suatu segmen diasumsikan cukup serupa dalam keinginan dan kebutuhan mereka, Variabel segmentasi
utama biasanya adalah segmentasi geografis, demografis, psikografis, dan perilaku.
Segmentasi geografis mencakup beberapa variabel, antara lain : wilayah, ukuran daerah, kepadatan, iklim, wilayah sruktur pemerintahan, dan sebagainya.
Variabel untuk segmentasi demografis, yaitu : umur, jenis kelamin, pendidikan, pekerjaan, agama, ras, kebangsaan, pendapatan, dan sebagainya. Segmentasi
psikografis meliputi kelas sosial, gaya hidup, dan kepribadian konsumen. Sedangkan contoh variabel untuk segmentasi perilaku yaitu status pemakai,
manfaat yang dicari, tingkat pemakaian, dan sebagainya. 2.
Penetapan Sasaran Pasar Targetting
Menurut Kotler 1990, perusahaan dapat memilih tiga strategi memilih sasaran pemasaran dalam penetapan sasaran pasarnya, yaitu:
a. Pemasaran serba sama massal, dimana perusahaan mengabaikan, perbedaan-perbedaan yang ada dalam segmen-segmen pasar dan melayani
seluruh pasar dengan hanya satu produk atau jasa. Strategi ini lebih menitikberatkan pada kesaman kebutuhan konsumen dan dilakukan
distribusi massal dan iklan secara besar-besaran namun tetap menghemat biaya.
b. Pemasaran serba aneka, dimana perusahaan memproduksi beberapa jenis produk yang berbeda untuk dipasarkan ke beberapa segmen. Dengan
berbagai ragam produk dan cara pemasaran, perusahaan berharap memperoleh penjualan yang lebih tinggi serta posisi yang lebih kuat pada
setiap segmen pasar. c. Pemasaran terpusat, yakni perusahaan sebagian kecil segmen dari pasar
yang luas ada daripada melayani pasar secara keseluruhan namun hasil yang diperoleh hanya sedikit. Selain itu pada strategi ini perusahaan juga
melakukan pengembangan produk dan bauran pemasaran yang disesuaikan dengan masing-masing segmen.
Kotler 1990 juga menyebutkan bahwa ada beberapa faktor yang perlu diperhatikan sebelum menentukan salah satu strategi penetapan sasaran, antara
lain : sumber daya perusahaan, homogenitas produk, tahapan produk dalam daur hidup produk, homogenitas pasar, dan strategi pemasaran yang dilakukan
pesaing.
3. Penetapan Posisi Pasar Positioning
Menurut Kasali 2000, positioning adalah strategi komunikasi untuk memasuki jendela otak konsumen, agar produk atau merek produk anda
mengandung arti tertentu yang dalam beberapa segi mencermimnkan keunggulan terhadap produk atau merek lain dalam bentuk hubungan asosiatif.
Tujuan utama positioning dalam dunia bisnis adalah menempatkan produk di pasar sehingga produk tersebut terpisah atau berbeda dengan merek-
merek yang bersaing. Bentuk akhir postioning adalah persepsi masyarakat mengenai kedudukan produk dan perusahaan terhadap para pesaingnya
Tjiptono,1997.
G. BAURAN PEMASARAN
Bauran pemasaran menurut Stanton et.al 1994 adalah suatu bentuk kombinasi antara produk, harga, distribusi, dan promosi. Gabungan empat
komponen bauran pemasaran tersebut dalam pelaksanannya harus diarahkan untuk memenuhi dan memuaskan kebutuhan konsumen agar tujuan pemasaran dapat
tercapai. Sedangkan menurut Kotler 1990, bauran pemasaran adalah campuran dari variabel-variabel pemasaran yang dapat dikendalikan dan dipergunakan oleh
suatu perusahaan untuk mengejar tingkat penjualan yang diinginkan dalam pasar sasaran. Namun tidak semua variabel dapat diserasikan dalam jangka pendek.
Variabel itu berbeda-beda tergantung penyesuaiannya. Menurut Stanton et.al 1994, dalam pandangan para pemasar, produk berarti
kumpulan atribut-atribut yang bersifat nyata tangible dan tidak nyata intangible, dalam hal ini termasuk kemasan, warna, kualitas, merek, serta pelayanan konsumen
dari perusahaan Harga adalah nilai uang atau barang dengan atribut yang potensial untuk
memuaskan konsumen dalam mendapatkan produk Stanton et.al, 1994. Kotler 1990 mengatakan bahwa harga perlu disesuaikan dengan nilai produk yang
ditawarkan menurut pandangan pelanggan. Distribusi merupakan kegiatan yang dilakukan oleh perusahaan untuk
menyalurkan, menyebarkan, mengirimkan, serta menyampaikan barang yang
dipasarkan kepada konsumen Kotler,1997. Sedangkan saluran distribusi adalah kesatuan orang dan badan usaha yang terlibat dalam proses distribusi produk
Stanton et.al, 1994. Beberapa bentuk saluran distribusi antara lain : agen distribusi, retailler, dan wholeseller.
Menurut Stanton et.al 1994, promosi adalah semua kegiatan yang berkaitan dengan mendesain dan mengatur tiga elemen bauran pemasaran lainnya, yaitu
produk, harga, dan distribusi untuk mengkomunikasikannya dan mempengaruhi konsumen yang sudah ada dan konsumen yang potensial agar tertarik dan kemudian
melakukan tingkat pembelian. Alat-alat yang dapat digunakan untuk promosi menurut Engel et.al, 1995
antara lain : iklan melalui berbagai media massa, personal selling penjualan secara personal, reseller support pemberian insentif, consumer relationship, dan
publisitas non iklan yang ditampilkan oleh media massa.
H. RISET PEMASARAN