PENENTUAN JUMLAH DAN PENGAMBILAN SAMPEL

tingkat konsistensi suatu alat ukur yang menunjukkan sejauh mana alat ukur dapat diandalkan kebenarannya dan dapat dipercaya bila alat ukur itu digunakan kembali kedua kalinya untuk mengukur gejala yang sama Singarimbun dan Effendi, 1989. Jenis validitas yang digunakan adalah validitas konstruk untuk mengetahui adanya komponen konstruk yang ditunjukkan dengan adanya korelasi antara satu dengan yang lainnya. Korelasi antar pertanyaan diukur dengan menggunakan rumus teknik korelasi product moment sebagai berikut : ] Y Y N X X N [ - N r 2 2 2 2 Σ − Σ Σ − Σ ΣΧΣΥ ΣΧΥ = Keterangan : X = skor pada pertanyaan yang diukur Y = skor total masing-masing pertanyaan N = jumlah pengamatan r = indeks validitas Jika diperoleh r hitung lebih besar dari r tabel pada tingkat signifikansi α = 0,05, maka pertanyaan pada kuesioner mempunyai validitas konstruk atau terdapat konsistensi internal dalam pertanyaan tersebut dan layak digunakan. Dalam penelitian ini indeks reliabilitas dihitung dengan menggunakan teknik pengukuran ulang test re-test. Artinya, responden diminta untuk mengisi kuesioner yang sama sebanyak dua kali dalam selang waktu tertentu antara 15 sampai 30 hari. Kemudian skor akhir dikorelasikan dengan teknik product moment. Nilai korelasi yang diperoleh dikoreksi kembali untuk mencari nilai korelasi keseluruhan.

E. PENENTUAN JUMLAH DAN PENGAMBILAN SAMPEL

Untuk menentukan jumlah responden minimal yang dibutuhkan sebagai data primer digunakan rumus Slovin, yaitu salah satu teknik untuk menentukan jumlah sampel dengan tingkat ketelitian 7 – 10. Dalam penelitian ini jumlah sampel yang akan diambil dihitung menggunakan rumus Slovin dengan tingkat toleransi kesalahan error 8 0,08. Jumlah tersebut diperoleh dengan menggunakan rumus sebagai berikut : 2 1 Ne N n + = Keterangan : N = Ukuran populasi penduduk n = Jumlah sampel e = toleransi kesalahan pengambilan sampel, yaitu 8 0,08 Namun untuk menghindari adanya salah interpretasi dari responden dalam menjawab kuesioner, maka jumlah kuesioner ditambah menjadi 180 buah kuesioner. Jumlah penduduk beberapa kecamatan di Bogor dapat dilihat pada tabel 3 di bawah ini, Tabel 3. Penyebaran kuesioner di beberapa kecamatan di Bogor Kecamatan Jumlah Penduduk Dramaga 80.421 Ciomas 176.534 Cibinong 90.914 Bogor Barat 168.052 Bogor Tengah 80.523 Total 596.444 Penarikan sampel dilakukan dengan penyebaran kuesioner menggunakan metode non random sampling dengan prosedur purposive sampling, yaitu metode penarikan sampel secara sengaja dan tidak acak berdasarkan pertimbangan ahli sesuai dengan tujuan penelitian. Penarikan sampel dilakukan di kecamatan yang menjadi ibukota pemerintahan di Bogor Kecamatan Cibinong dan Kecamatan Bogor Tengah, di kecamatan yang memiliki pusat pendidikan tinggi IPB, Kecamatan Dramaga, serta di kecamatan yang memiliki sentra perdagangan dan kawasan perumahan Kecamatan Bogor Barat dan Bogor Tengah. Alasan pemilihan metode ini adalah pertimbangkan kemudahan dalam menemui responden di tempat- tempat tersebut dan pernah mengkonsumsi madu. Sampel diperoleh dengan menyebarkan kuesioner di beberapa tempat lima kecamatan di daerah Bogor, yaitu di lingkar Kampus IPB dan Cangkurawok Kecamatan Dramaga, di Perumnas BTN dan Pertigaan Karadenan Kecamatan Cibinong, di Komplek Laladon dan Pagelaran Kecamatan Ciomas, di Balumbang Jaya dan Marga Jaya Kecamatan Bogor Barat, serta di Jl. Pajajaran dan Babakan Fakultas Kecamatan Bogor Tengah. Berdasarkan data populasi penduduk lima kecamatan di Kotamadya dan Kabupaten Bogor dari www.jakweb.comidjabarregencybogor2005 dan www.kotabogor.or.id2004 diketahui berjumlah 596.444 jiwa. Besarnya persentase sampel disesuaikan dengan jumlah populasi penduduk kecamatan tersebut.

F. METODE PENGOLAHAN DATA