Analisis Korespondensi Madu dengan Produk Minuman Penyegar Analisis Korespondensi Madu dengan Produk Pemanis Makanan

dekat dengan atribut kemasan A4, disamping relatif dekat dengan atribut ketersediaan A7, promosi A8, aroma A9, dan citra produsen A10. Atribut yang relatif dekat posisinya dengan produk madu P1, yaitu atribut manfaat bagi kesehatan A1, logo halal A2, dan kehigienisan A3 menunjukkan bahwa madu memiliki keunggulan pada ketiga atribut tersebut. Sehingga untuk bersaing dengan produk minuman kesehatan lainnya, ketiga atribut tersebut harus ditingkatkan. Atribut manfaat bagi kesehatan A1 merupakan salah satu keunggulan kompetitif produk madu diantara produk minuman kesehatan lainnya. Manfaat madu bagi kesehatan manusia sudah tidak diragukan lagi karena sejak ribuan tahun yang lalu madu digunakan sebagai resep untuk menyembuhkan berbagai jenis penyakit, untuk pemanis dan pengawet makananminuman, dan sebagainya. Selain memiliki kelebihan dalam atribut manfaatkhasiat bagi kesehatan, madu juga memiliki kelebihan pada kehalalan produknya, kehigienisan produk, dan rasanya yang manis. Tabel 43. Hasil analisis korespondensi produk madu dengan produk minuman kesehatan Kelompok Produk P Atribut A Madu Madu P1 • Manfaat A1 • Logo Halal A2 • Kehigienisan A3 1. Teh P2 • Kemasan A4 • Ketersediaan A7 • Aroma A9 • Citra Produsen A10 2. Susu P3 • Kemasan A4 • Rasa A5 • Promosi A8 • Aroma A9 3. Jamu P4 • Harga A6 Minuman Kesehatan 4. Sari buah P5 • Kemasan A4 • Ketersediaan A7 • Promosi A8 • Aroma A9 • Citra Produsen A10

2. Analisis Korespondensi Madu dengan Produk Minuman Penyegar

Berdasarkan hasil analisis korespondensi produk madu dengan produk minuman penyegar pada lihat tabel 44, dapat diketahui bahwa posisi produk madu P1 relatif lebih dekat dengan atribut manfaat bagi kesehatan A1 dan logo halal A2. Sementara itu produk soft drink P6 relatif dekat dengan atribut kemasan A4, dan promosi A8. Produk energy drink P7 posisinya paling dekat dengan atribut ketersediaan A7, serta relatif dekat dengan atribut kemasan A4, harga A6, promosi A8, dan citra produsen A10. Produk AMDK P8 dan sirup P9 posisi keduanya berdekatan relatif lebih dekat dengan atribut kehigienisan A3, harga A6 dan citra produsen A10. Sedangkan produk kopi P10, posisinya paling dekat dengan atribut aroma A9, serta relatif dekat dengan atribut kemasan A4, rasa A5, dan citra produsen A10. Produk madu P1 memiliki kelebihan pada atribut manfaat bagi kesehatan A1 dan atribut logo halal A2 yang perlu ditingkatkan untuk dapat bersaing dengan produk-produk minuman penyegar lainnya. Madu memiliki manfaat untuk memulihkan kembali tenaga yang hilang, menambah energi, dan meningkatkan vitalitas tubuh yang tidak kalah dengan produk minuman penyegar lainnya. Tabel 44. Hasil analisis korespondensi produk madu dengan produk minuman penyegar Kelompok Produk P Atribut A Madu Madu P1 • Manfaat A1 • Logo halal A2 1. Softdrink P6 • Kemasan A4 • Promosi A8 2. Energy drink P7 • Kemasan A4 • Harga A6 • Ketersediaan A7 • Promosi A8 • Citra Produsen A10 3. AMDK P8 • Kehigienisan A3 • Harga A6 • Citra Produsen A10 4. Sirup P9 • Kehigienisan A3 • Harga A6 • Citra Produsen A10 Minuman Penyegar 5. Kopi P10 • Kemasan A4 • Rasa A5 • Aroma A9 • Citra produsen A10

3. Analisis Korespondensi Madu dengan Produk Pemanis Makanan

dan Minuman Berdasarkan hasil analisis korespondensi produk madu dengan dengan produk bahan pemanis makanan dan minuman lihat tabel 45, dapat diketahui bahwa posisi produk madu P1 posisinya relatif dekat dengan atribut manfaat A1 dan atribut rasa A5. Produk gula putih P11 dan gula merah P12, keduanya relatif dekat dengan produk madu P1 dari atribut rasa A5. Selain itu, produk gula putih P11, gula merah P12, dan gula cair P14 juga relatif dekat dengan beberapa atribut yang berada pusat koordinat, yaitu logo halal A2, kehigienisan A3, kemasan A4, promosi A8, aroma A9, dan citra produsen A10. Produk gula bit P13, gula cair P14, dan pemanis buatan relatif lebih dekat dengan atribut kemasan A4, harga A6, ketersediaan A7, dan citra produsen A10. Tabel 45. Hasil analisis korespondensi produk madu dengan produk pemanis makanan dan minuman Kelompok Produk P Atribut A Madu Madu P1 • Manfaat A1 • Rasa A5 1. Gula putih P11 • Logo halal A2 • Kehigienisan A3 • Kemasan A4 • Rasa A5 • Promosi A8 • Aroma A9 • Citra produsen A10 2. Gula merah P12 • Logo halal A2 • Kehigienisan A3 • Kemasan A4 • Rasa A5 • Promosi A8 • Aroma A9 • Citra produsen A10 3. Gula bit P13 • Ketersediaan A7 4. Gula cair P14 • Logo halal A2 • Kehigienisan A3 • Kemasan A4 • Ketersediaan A7 • Promosi A8 • Aroma A9 • Citra produsen A10 Bahan Tambahan Pemanis Makanan Minuman 5. Pemanis buatan P15 • Harga A6 • Ketersediaan A7 Dari informasi pada tabel 45, dapat diketahui bahwa atribut yang posisinya relatif dekat dengan produk madu, yaitu atribut manfaat bagi kesehatan dan atribut rasa. Kelebihan madu pada kedua atribut tersebut harus ditingkatkan agar mampu bersaing dengan produk pemanis lainnya, terutama dengan produk gula putih dan gula merah. Hal ini mungkin karena ketiga jenis pemanis ini yaitu madu, gula putih, dan gula merah merupakan produk pemanis makanan dan minuman yang rasa manisnya sudah dikenal dan dikonsumsi oleh masyarakat luas dibandingkan gula bit, gula cair, dan pemanis buatan. Keunggulan madu dalam atribut manfaat bagi kesehatan A1, logo halal A2, kehigienisan A3, dan rasa A5 harus dipertahankan dan ditingkatkan kualitasnya oleh produsen. Posisi produk madu dengan produk minuman kesehatan, minuman penyegar, dan pemanis makanan dan minuman terdapat kesamaan pada beberapa atribut jauh posisinya dengan produk madu P1. Beberapa atribut yang jauh dari produk madu antara lain atribut harga P6, promosi P8, ketersediaan P7, dan kemasan A4. Hal ini menunjukkan bahwa produk madu P1 masih memiliki berbagai kekurangan pada atribut-atribut tersebut. Dalam aspek harga, produk madu masih dirasakan mahal oleh sebagian besar masyarakat terutama yang tergolong ekonomi menengah ke bawah. Ketersediaan madu di pasar untuk memenuhi kebutuhan konsumen juga masih kurang, karena produksi madu tergantung dengan musim pembungaan. Sedangkan untuk aspek kemasan, produk madu lokal paling jarang melakukan inovasi terhadap bahan dan bentuk kemasan, serta minimnya informasi yang dicantumkan pada label kemasan madu.

H. MODEL PENGEMBANGAN PEMASARAN MADU