stamina tubuh atau menambah energi. Segmen pasar yang telah dipilih dapat dispesifikkan dengan menentukan target pasar. Kelompok konsumen ini dinilai
potensial sebagai target pengembangan pemasaran produk madu karena kelompok ini cukup memiliki dukungan keuangan, kebiasaan, kesadaran akan pentingnya
kesehatan untuk membeli produk madu. Oleh karena itu kelompok konsumen dengan karakteristik inilah yang akan dijadikan target pengembangan pemasaran
produk madu. Dari hasil perumusan segmen dan target pasar tersebut maka dapat
ditentukan suatu positioning produk untuk pasar yang diharapkan dapat menarik kelompok konsumen yang dari segmen yang dituju. Dan positioning yang diambil
lebih menonjolkan keunggulan manfaat atau khasiat produk madu, dan berusaha menanamkan kesadaran mengkonsumsi madu untuk menjaga kesehatan tubuh pada
masyarakat. Dan positioning produk yang cocok untuk madu disesuaikan dengan penilaian konsumen terhadap atribut madu “produk alami yang halal dan
menyehatkan”
2. Taktik Pemasaran dan Prioritas Pengembangan Pemasaran
Taktik pemasaran yang disarankan untuk produk madu ialah perbaikan dan pengembangan pada empat aspek bauran pemasaran yaitu produk, harga, distribusi,
dan promosi. Taktik pemasaran yang dibuat didasarkan atas strategi pemasaran yang sudah ditetapkan sebelumnya dengan tetap mempertahankan keunggulan dan
memperbaiki kelemahan yang dimiliki. Selain itu, di dalam taktik pemasaran ditentukan juga atribut yang akan menjadi prioritas dalam pengembangan
pemasaran.
A. Bauran Produk
Pengembangan produk dalam pengembangan pemasaran madu mencakup pengembangan pada aspek kemasan madu. Dalam pengembangan
produk ini produsen perlu menyesuaikan dengan preferensi konsumen. Berdasarkan hasil survei yang diperoleh informasi bahwa sebagian besar
konsumen menyukai madu dengan ukuran kemasan sachet 20 ml dan kemasan
botol ukuran 250 ml. Bahan dan bentuk kemasan yang disukai adalah yang terbuat dari kaca dan berbentuk botol.
Kemasan dengan kemasan plastik sachet berukuran volume 20 ml, karena lebih praktis dan ekonomis. Diversifikasi kemasan madu dengan bahan
botol ke bahan plastik sachet yang lebih ekonomis perlu ditingkatkan untuk merebut pasar kelompok ekonomi menengah ke bawah yang cenderung ingin
membeli produk yang bermutu, praktis penggunaannya, harganya murah dan terjangkau. Namun dari segi kehigienisan dan keamanan produk madu, kemasan
madu yang baik adalah kemasan botol dari bahan kaca dengan berbagai ukuran volume dan warna yang bening sehingga warna madu tampak dengan jelas.
Sedangkan untuk bentuk kemasan, konsumen masih menyukai bentuk botol berleher dengan berbagai jenis ukuran, sehingga tetap dipertahankan. Namun
produsen dapat saja melakukan inovasi terhadap tampilan kemasan madu sehingga dapat terlihat menarik oleh konsumen. Produsen juga harus
memastikan bahwa kemasan tertutup rapat sehingga madu tidak keluar dan mengotori kemasan.
Harus diakui bahwa penampilan produk madu dalam negeri dari segi kemasan maupun dari segi label masih jauh dibawah standar apabila
dibandingkan dengan madu impor, sehingga terkesan murahan. Adapun penyebabnya antara lain karena penutup kemasan yang tidak rapat, sehingga
isinya meluber dan mengotori kemasan; penggunaan kemasan yang tidak sesuai seperti jerigen plastik yang kumal atau botol yang berwarna gelap.
Dalam aspek informasi yang tercantum pada label kemasan, banyak sekali produk madu yang tidak mencantumkan informasi secara lengkap pada
label kemasannya, seperti tidak mencantumkan izin dari Departemen Kesehatan, tidak mencantukan logo halal, komposisi madu, dan sebagainya. Hal ini sangat
merugikan konsumen yang umumnya masih awam dengan kualitas madu yang baik. Sebagian besar konsumen menginginkan pada label kemasan produk madu
tercantum khasiat madu, izin dari Departemen Kesehatan, tanggal kadaluarsa, logo halal dengan sertifikasi dari LPPOM MUI, kode SNI, aturan pemakaian,
komposisi madu, nilai gizi madu, merek dagang, dan nama produsen. Semua aspek tersebut adalah informasi minimal yang harus diterima konsumen dari
produsen pada label kemasan madu. Kelengkapan informasi pada label kemasan dapat meningkatkan kepercayaan konsumen terhadap produk, sehingga orang
tertarik untuk membeli. Selain itu label kemasan dibuat semenarik mungkin sehingga disukai konsumen.
B. Bauran Distribusi