Siklus I Pertemuan 1 Perencanaan Tahap Penelitian

3.2. Perencanaan Tahap Penelitian

PTK ini direncanakan dalam 3 siklus masing-masing siklus terdiri dari 2 pertemuan. Tahapan ketiga siklus tersebut adalah sebagai berikut:

3.2.1. Siklus I Pertemuan 1

3.2.1.1. Perencanaan Adapun perencanaan yang akan dilakukan peneliti meliputi : a Menyusun RPP dan lampirannya serta media yang diperlukan. b Menyiapkan lembar observasi keterampilan guru dan aktivitas siswa. c Menyiapkan lembar catatan lapangan. d Menetapkan indikator ketercapaian dalam proses pembelajaran pada pertemuan pertama. e Membentuk kelompok dan menentukan subyek penelitian untuk pengamatan aktivitas siswa. f Menjelaskan instrumen lembar pengamatan dan cara penilaiannya kepada kolaborator. 3.2.1.2. Pelaksanaan Penelitian tindakan akan dilakukan sesuai dengan RPP yang telah dilampirkan. Pada siklus I1 mengambil Kompetensi Dasar 7.1 Mendeskripsikan proses pembentukan tanah karena pelapukan. Materi pokoknya meliputi pengertian batuan, siklus batuan, manfaat dan contoh teknologi pemanfaatan batuan, jenis batuan berdasarkan proses terbentuknya, dan berbagai batuan berdasarkan jenisnya. 3.2.1.3. Observasi Tahap observasi dilakukan dengan mengamati proses pembelajaran. Aspek- aspek yang diamati meliputi: a Keterampilan guru dalam pembelajaran yang menerapkan model inkuiri berbantukan media audiovisual. b Aktivitas siswa dalam pembelajaran yang menerapkan model inkuiri berbantukan media audiovisual. 3.2.1.4. Refleksi Refeksi yang akan dilakukan peneliti meliputi : a Menentukan ketercapaian pembelajaran berdasarkan lembar pengamatan keterampilan guru dan aktivitas siswa, serta hasil belajar siswa. b Merefleksi pelaksanaan kegiatan siklus I1 meliputi kekurangan dan kebaikan yang muncul. Berikut ini adalah daftar kelemahan dan kebaikan dari pelaksanaan pembelajaran siklus I1: 1 Kebaikan Pelaksanaan Pembelajaran Siklus I1 - Pada indikator menyampaikan orientasi umum, seluruh deskriptor tampak. - Guru telah membimbing siswa membuat kesimpulan disertai tayangan audiovisual dengan baik. - Ketiga indikator aktivitas siswa yaitu memperhatikan tayangan audiovisual permasalahan, mendiskusikan hipotesis secara berkelompok, dan menentukan jawaban kelompok berdasarkan hipotesis dan informasi yang skor yang diperoleh berada pada kategori tinggi. 2 Kelemahan Pelaksanaan Pembelajaran Siklus I1 - Kalimat yang digunakan dalam menyampaikan pokok kegiatan inkuiri sulit dipahami siswa. - Tayangan audiovisual permasalahan guru berupa pertanyaan mengenai gambar batuan dan tanah hasil pelapukannya kurang lengkap. - Penyebaran pertanyaan hanya dilakukan secara klasikal, kurang memberikan waktu berpikir, dan kurang memperhatikan respon siswa. - Guru belum menuliskan pertanyaan rumusan masalah. - Guru belum memberikan petunjuk kegiatan sehingga ketika diskusi berlangsung banyak siswa yang kesulitan dalam menjawab. Guru juga belum mengingatkan siswa pada masalah - Guru belum mengadakan kontak pandang, mendengarkan secara simpatik gagasan siswa, dan menganalisis alasan siswa dalam pemilihan jawaban. Ketika presentasi berlangsung banyak siswa dari kelompok lain yang ikut maju dan mengganggu kelompok presentasi. - Siswa kurang bersemangat ketika orientasi umum dan tidak ada siswa yang bertanya. - Respon siswa pada pertanyaan guru kurang dan siswa kurang terampil mengenai tata cara bertanya menjawab pertanyaan. - Partisipasi siswa dalam penyampaian alasan pemilihan hipotesis kurang dan rata-rata didominasi oleh siswa yang pandai berbicara - Siswa kurang terbiasa bertanya jika mengalami kesulitan. Kesadaran siswa untuk mengingatkan anggota kelompok untuk aktif masih kurang. - Kesadaran siswa untuk mencatat kurang. - Partisipasi siswa dalam membuat kesimpulan kurang dan siswa belum terbiasa membandingkan hasil kerja kelompoknya dengan tayangan balikan. - Ketuntasan belajar masih dalam kategori sedang yaitu 52,94. c Menentukan rencana perbaikan untuk kegiatan pembelajaran pada siklus I2

3.2.2. Siklus I Pertemuan 2

Dokumen yang terkait

PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN IPA MELALUI MODEL DIRECT INSTRUCTION (DI) DENGAN MEDIA AUDIOVISUAL PADA SISWA KELAS V SDN GUNUNGPATI 02 SEMARANG

1 11 296

PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN IPA MELALUI MODEL PBL DENGAN MEDIA AUDIOVISUAL PADA SISWA KELAS IV SDN KALIBANTENG KIDUL 02 KOTA SEMARANG

0 12 274

PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN PKn MELALUI MODEL TALKING STICKBERBANTUAN MEDIA AUDIOVISUAL PADA SISWA KELAS IV SDN MANGKANGKULON 02 KOTA SEMARANG

0 9 206

PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN GEOMETRI MELALUI PMRI VARIASI TARI BAMBU BERBANTUAN KOMIK PADA SISWA KELAS V SDN MANGKANG KULON 02 SEMARANG

0 36 336

PENERAPAN METODE MIND MAPPING BERBANTUKAN MEDIA POSTER UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENULIS PUISI KELAS V SDN MANGKANG KULON 02 SEMARANG

0 4 197

PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN PKn MELALUI MODEL TEAM ASSISTED INDIVIDUALIZATION (TAI) DENGAN MEDIA AUDIOVISUAL PADA SISWA KELAS V SDN BRINGIN 02 KOTA SEMARANG

0 2 348

PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN IPA MELALUI MODEL PROBLEM BASED INSTRUCTION DENGAN MEDIA AUDIOVISUAL PADA SISWA KELAS VA SDN WONOSARI 02 KOTA SEMARANG

1 5 467

PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN IPA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH BERBANTUAN MEDIA AUDIOVISUAL PADA SISWA KELAS IVA SDN WONOSARI 02 SEMARANG

0 18 265

PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN IPA MELALUI MODEL CTL BERBANTUAN MEDIA AUDIOVISUAL PADA SISWA KELAS V SDN SEKARAN 02 KOTA SEMARANG

1 7 260

PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN PKn MELALUI MODEL TEAM ASSISTED INDIVIDUALIZATION BERBANTUAN MEDIA AUDIOVISUAL PADA SISWA KELAS V SDN MANGKANG KULON 02 KOTA SEMARANG

0 5 221