Deskripsi Data Hasil Pelaksanaan Tindakan Siklus I

112

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

4.1. Hasil Penelitian

Pada penelitian tindakan kelas ini penulis melakukan penelitian sebanyak tiga siklus dengan masing-masing siklus terdiri dari dua pertemuan. Berikut ini akan dipaparkan hasil penelitian yang terdiri atas keterampilan guru, aktivitas siswa dan hasil belajar IPA setelah diterapkannya model inkuiri berbantukan media audiovisual.

4.1.1. Deskripsi Data Hasil Pelaksanaan Tindakan Siklus I

Siklus I dilaksanakan dalam 2 kali pertemuan dengan menerapkan model inkuiri berbantukan media audiovisual. Adapun hasil penelitiannya sebagai berikut : 4.1.1.1. Perencanaan Hal-hal yang dilakukan pada tahap perencanaan siklus I adalah sebagai berikut : 1. Menentukan pokok bahasan yaitu “Siklus Batuan dan Pengelompokan Batuan B erdasarkan Proses Terbentuknya” pada pertemuan pertama dan “Ciri dan Proses Terbentuknya Batuan” pada pertemuan kedua. 2. Menentukan indikator dan tujuan pembelajaran. 3. Menyusun RPP dan lampiran-lampirannya sesuai indikator yang telah di- tetapkan dengan skenario pembelajaran yang menerapkan model inkuiri berbantukan media audiovisual. 4. Menyiapkan media pembelajaran yang disesuaikan dengan kebutuhan pada masing-masing pertemuan, kecuali media audiovisual yang akan digunakan pada setiap pertemuan. 5. Menyiapkan instrumen yang akan digunakan dalam penelitian meliputi lembar pengamatan keterampilan guru, lembar pengamatan aktivitas siswa, lembar catatan lapangan dan alat evaluasi berupa tes tertulis. 6. Membuat susunan kelompok secara bervariasi, baik jenis kelamin maupun tingkat intelektualnya yang didasarkan pada data awal nilai ulangan harian siswa. 7. Menentukan subjek penelitian untuk pengamatan aktivitas siswa, yaitu diambil 2 kelompok. 4.1.1.2. Pelaksanaan Tindakan 1. Pertemuan pertama dilaksanakan pada : Hari tanggal : Rabu, 10 April 2013 Mata Pelajaran : IPA Kelas Semester : V 2 Waktu : 2x35 menit Pukul : 09.30- 10.40 WIB Kegiatan pada pertemuan pertama ini meliputi : a. Kegiatan pra pendahuluan b. Kegiatan pendahuluan c. Kegiatan inti - Eksplorasi - Elaborasi - Konfirmasi d. Kegiatan penutup 2. Pertemuan kedua dilaksanakan pada : Hari tanggal : Jumat, 12 April 2013 Mata Pelajaran : IPA Kelas Semester : V2 Waktu : 2x 35 menit Pukul : 07.15-08.25 WIB Kegiatan pada pertemuan kedua ini meliputi : a. Kegiatan pra pendahuluan b. Kegiatan pendahuluan c. Kegiatan inti - Eksplorasi - Elaborasi - Konfirmasi d. Kegiatan penutup 4.1.1.3. Deskripsi Observasi Pembelajaran Siklus I1 Dalam pelaksanaan observasi, hal-hal pokok yang diamati adalah keterampil-an guru, aktivitas siswa selama pembelajaran berlangsung serta hasil belajar siswa setelah pembelajaran. Berikut adalah hasil observasi pada siklus I pertemuan pertama : 4.1.1.3.1. Hasil Observasi Keterampilan Guru Siklus I1 Tabel 4.1 Hasil Lembar Pengamatan Keterampilan Guru Siklus I1 No Indikator Deskriptor Tam- pak √ Skor penilaian 0 1 2 3 4 1. Menyampaikan orientasi umum 1. Menunjukkan sikap hangat √ √ 2. Menyampaikan pokok- pokok kegiatan √ 3. Menyampaikan tujuan pembelajaran √ 4.Menjelaskan pentingya topik √ 2 Menayangkan media audiovisual permasalahan 1. Menggunakan alat bantu mengajar yang menarik √ √ 2. Menimbulkan rasa ingin tahu - 3. Penggunaan contoh dan ilustrasi yang sesuai - 4. Bahasa yang digunakan sederhana √ 3 Mengajukan pertanyaan- pertanyaan 1. Pengungkapan pertanyaan secara jelas √ √ 2. Pengungkapan pertanyaan secara singkat √ 3. Adanya penyebaran pertanyaan - 4. Pemberian waktu berpikir - 4 Memfasilitasi siswa mendiskusikan hipotesis 1. Menuliskan pertanyaan untuk memperjelas masalah - √ 2. Membentuk kelompok heterogen jenis kelamin √ 3. Membentuk kelompok heterogen tingkat intelektual √ 4. Menganalisis perkiraan jawaban kelompok √ 5 Membimbing siswa melakukan pengumpulan data 1. Menegur siswa yang tidak melaksanakan tugas √ √ 2. Membagi-bagi perhatian untuk semua kelompok √ 3. Memberikan petunjuk - kegiatan secara jelas 4. Mengingatkan masalah yang akan dibahas - No Indikator Deskriptor Tam- pak √ Skor penilaian 0 1 2 3 4 6 Mengecek hasil uji hipotesis siswa 1. Mengadakan kontak pandang - √ 2. Mendengarkan secara simpatik gagasan siswa - 3. Menganalisis alasan siswa dalam pemilihan jawaban - 4. Adanya variasi penguatan √ 7 Membimbing siswa membuat kesimpulan disertai tayangan audiovisual 1. Mengevaluasi tayangan bersama siswa √ √ 2. Adanya penekanan pada jawaban permasalahan √ 3. Memberikan motivasi pada kelompok yang jawabannya belum benar - 4. Menyebarkan kesempatan berpartisipasi √ Jumlah Skor 17 Persentase 60,71 Kriteria Tinggi 1. Persentase skor yang diperoleh Skor = � � x 100 Poerwanti 2008: 6.16 Skor = 17 28 x 100 = 60,71 2. Mengkategorikan skor yang diperoleh Setelah mengetahui skor yang diperoleh, kemudian data dikategorikan sesuai tabel di bawah ini : Tabel 3.4 Kriteria Tingkat Keberhasilan Keterampilan Guru dalam Persen Tingkat keberhasilan Arti 80 Sangat tinggi 60-79 Tinggi 40-59 Sedang 20-39 Rendah 20 Sangat rendah Aqib, dkk 2010:41 Berdasarkan tabel hasil observasi keterampilan guru siklus I1 di atas, ditunjukkan bahwa jumlah skor adalah 17, dan tingkat keberhasilan berada dalam kategori tinggi, yaitu 60,71. Adapun keterampilan guru pada siklus I pertemuan 1 selengkapnya akan disajikan dalam diagram berikut : Diagram4.1 Skor Keterampilan Guru Siklus I1 Berdasarkan diagram di atas, indikator keterampilan guru yang memperoleh skor paling rendah adalah mengecek hasil uji hipotesis siswa dengan skor 1. Tiga 4 2 2 3 2 1 3 1 2 3 4 menyampaikan orientasi umum menayangkan media audiovisual permasalahan mengajukan pertanyaan-pertanyaan memfasilitasi siswa mendiskusikan hipotesis membimbing siswa melakukan pengumpulan data mengecek hasil uji hipotesis siswa membimbing siswa membuat kesimpulan disertai tayangan audiovisual indikator memperoleh skor 2, sedangkan indikator yang lain memperoleh skor 3- 4. Oleh karenanya masih perlu diadakan perbaikan keterampilan guru pada per- temuan selanjutnya, khususnya pada keempat indikator yaitu menayangkan media audiovisual permasalahan, mengajukan pertanyaan-pertanyaan, mem- bimbing siswa melakukan pengumpulan data, dan mengecek hasil uji hipotesis siswa. Uraian setiap indikator akan dijelaskan secara lebih rinci, sebagai berikut : 1. Menyampaikan orientasi umum Pada indikator menyampaikan orientasi umum, guru memperoleh skor 4 karena keempat deskriptor muncul. Menunjukkan sikap hangat tampak ketika guru melakukan pra pendahuluan dengan ramah dan memperkenalkan kolaborator dalam penelitian. Lalu untuk deskriptor menyampaikan pokok- pokok kegiatan tampak ketika guru menjelaskan dan menuliskan langkah- langkah inkuiri di papan tulis. Selanjutnya menyampaikan tujuan pembelajar- an tampak ketika guru menyebutkan materi pokok yang akan dipelajari siswa. Deskriptor menjelaskan pentingnya topik tampak ketika guru menyampaikan pentingnya topik untuk dipahami karena sangat berkaitan dengan materi pembelajaran hari berikutnya. 2. Menayangkan media audiovisual permasalahan Pada indikator menayangkan media audiovisual permasalahan, guru memperoleh skor 2. Penggunaan alat bantu mengajar yang menarik disajikan guru melalui penayangan sounslide yang memuat pertanyaan tentang gambar batuan dan tanah hasil pelapukannya. Sounslide adalah bentuk penyajian bahan pelajaran yang dikemas menggunakan slide secara berurutan dengan dilengkapi audio Sanaky 2011:105. Bahasa yang digunakan pada tayangan sounslide sederhana, mudah dimengerti siswa, hal ini terlihat ketika siswa mampu menjawab pertanyaan dalam tayangan. Deskriptor yang tidak muncul adalah penggunaan contoh dan ilustrasi yang sesuai serta menimbulkan rasa ingin tahu siswa. Maka perlu adanya perbaikan pada pertemuan selanjutnya. 3. Mengajukan pertanyaan-pertanyaan Pada indikator mengajukan pertanyaan-pertanyaan, guru memperoleh skor 2. Deskriptor yang ditunjukkan adalah pengungkapan pertanyaan secara jelas dan singkat. Guru memberikan pertanyaan secara berulang dan menyampaikan ilustrasi yang mudah dipahami siswa. Pertanyaan juga disampaikan secara singkat dengan menuntun siswa pada titik permasalahan. Deskriptor yang tidak muncul adalah penyebaran pertanyaan dan pemberian waktu berpikir. Guru mengajukan pertanyaan secara klasikal, tidak memberi- kan waktu berpikir, dan kurang memperhatikan respon siswa. Maka perlu adanya perbaikan pada pertemuan selanjutnya. 4. Memfasilitasi siswa mendiskusikan hipotesis Pada indikator memfasilitasi siswa mendiskusikan hipotesis, guru memperoleh skor 3. Deskriptor yang ditunjukkan guru adalah membentuk kelompok yang teridiri dari 4-5 siswa secara heterogen baik jenis kelamin maupun tingkat intelektual yang berdasar dari data nilai awal siswa. Perpindahan tempat duduk kelompok dilakukan secara tertib sehingga tidak membutuhkan waktu yang lama. Guru memberikan penanda kelompok pada setiap meja kelompok. Penanda kelompok ini berupa papan kertas yang bertuliskan nomor kelompok dan nama ketua kelompok. Sementara, deskriptor menganalisis perkiraan jawaban kelompok ditunjukkan guru dengan menanyakan alasan jawaban setiap kelompok. Sedangkan deskriptor yang belum muncul adalah menuliskan pertanyaan rumusan masalah untuk memperjelas masalah. Maka perlu adanya perbaikan pada pertemuan selanjutnya. 5. Membimbing siswa melakukan pengumpulan data Pada indikator membimbing siswa melakukan pengumpulan data, guru memperoleh skor 2. Deskriptor yang ditunjukkan guru adalah menegur siswa yang tidak melaksanakan tugas dengan cara mengingatkan siswa untuk ikut aktif berdiskusi, menutup dan meminta siswa memasukkan buku yang ia gunakan untuk menggambar. Selain itu guru juga membagi-bagi perhatian untuk semua kelompok dengan cara mendatangi setiap kelompok untuk menanyakan kesulitan yang mungkin dihadapi. Deskriptor yang belum tampak adalah memberikan petunjuk kegiatan secara jelas, guru langsung membagikan LKPD untuk dikerjakan secara berkelompok sehingga ketika diskusi berlangsung banyak siswa yang kesulitan dalam menjawab. Guru juga belum mengingatkan siswa pada masalah. Maka perlu adanya perbaikan pada pertemuan selanjutnya. 6. Mengecek hasil uji hipotesis siswa Pada indikator mengecek hasil uji hipotesis siswa, guru hanya memperoleh skor 1. Deskriptor yang ditunjukkan guru adalah adanya variasi penguatan. Kelompok presentasi ditunjuk oleh guru, penguatan yang diberi- kan berupa acungan jempol dan meminta seluruh siswa untuk memberikan tepuk tangan. Guru juga memberikan hadiah pada kelompok terbaik yang ditentukan berdasarkan banyaknya pin kertas warna yang berbentuk bintang yang diperoleh, dengan masing-masing siswa 1 buah pensil. Deskriptor yang belum muncul adalah mengadakan kontak pandang, mendengarkan secara simpatik gagasan siswa, dan menganalisis alasan siswa dalam pemilihan jawaban. Ketika presentasi berlangsung banyak siswa dari kelompok lain yang ikut maju dan mengganggu kelompok presentasi. Selain itu suasana kelas juga ramai. Maka perlu adanya perbaikan pada pertemuan selanjutnya. 7. Membimbing siswa membuat kesimpulan disertai tayangan audiovisual Pada indikator membimbing siswa membuat kesimpulan disertai tayangan audiovisual, guru memperoleh skor 3. Guru mengevaluasi tayangan bersama siswa dengan cara menyampaikan kembali jawaban yang benar. Guru juga memberikan penekanan pada jawaban permasalahan dengan cara memberikan tuntunan berupa pertanyaan dari permasalahan awal sampai solusi. Pada deskriptor menyebarkan kesempatan berpartisipasi dalam mem- buat kesimpulan, ditunjukkan guru dengan memberikan pertanyaan baik secara klasikal maupun dengan menunjuk siswa. Deskriptor yang belum tampak adalah memberikan motivasi pada kelompok yang jawabannya belum benar. Maka perlu adanya perbaikan pada pertemuan selanjutnya. 4.1.1.3.2. Hasil Observasi Aktivitas Siswa Siklus I1 Tabel 4.2 Rekapitulasi Hasil Lembar Pengamatan Aktivitas Siswa Siklus I 1 No Indikator Hasil yang Dicapai Setiap Indikator Jumlah Skor Persentase Kategori 1 2 3 4 1 Memperhatikan penyampaian orientasi umum guru 8 9 6 23 57,5 Sedang 2 Memperhatikan tayangan audiovisual permasalahan 9 9 4 3 25 62,5 Tinggi 3 Mendiskusikan hipotesis secara berkelompok 10 9 8 3 30 75 Tinggi 4 Mengumpulkan informasi dari sumber data 9 2 8 3 22 55 Sedang 5 Menentukan jawaban kelompok berdasarkan hipotesis dan informasi yang diperoleh 8 9 5 8 30 75 Tinggi 6 Membuat kesimpulan berdasarkan tayangan balikan 10 6 2 2 20 50 Sedang Jumlah skor 150 Persentase 62,5 Kategori Tinggi 1. Persentase skor yang diperoleh Skor = � � x 100 Poerwanti 2008: 6.16 Skor = 150 240 x 100 = 62,5 2. Mengkategorikan skor yang diperoleh Setelah mengetahui skor yang diperoleh, kemudian data dikategorikan sesuai tabel di bawah ini : Tabel 3.5 Kriteria Tingkat Keberhasilan Aktivitas Siswa dalam Persen Tingkat keberhasilan Arti 80 Sangat tinggi 60-79 Tinggi 40-59 Sedang 20-39 Rendah 20 Sangat rendah Aqib, dkk 2010:41 Berdasarkan perhitungan tabel di atas, aktivitas siswa dalam pembelajaran IPA dengan menerapkan model inkuiri berbantukan media audiovisual mem- peroleh persentase keberhasilan sebesar 62,5 dengan kategori tinggi. Adapun aktivitas siswa selengkapnya disajikan dalam diagram berikut : Diagram 4.2 Skor Aktivitas Siswa Siklus I1 Berdasarkan diagram di atas, indikator kemampuan membuat kesimpulan berdasarkan tayangan balikan memperoleh skor paling rendah dengan persentase sebesar 50. Sedangkan indikator yang memperoleh skor paling tinggi adalah indikator mendiskusikan hipotesis secara berkelompok dan menentukan jawaban kelompok berdasarkan hipotesis dan informasi yang diperoleh dengan persentase 57.50 62.50 75.00 55.00 75 50 0.00 20.00 40.00 60.00 80.00 memperhatikan penyampaian orientasi umum guru memperhatikan tayangan audiovisual permasalahan mendiskusikan hipotesis secara berkelompok mengumpulkan informasi dari sumber data menentukan jawaban kelompok berdasarkan hipotesis dan informasi yang diperoleh membuat kesimpulan berdasarkan tayangan balikan 75. Oleh karenanya masih perlu adanya perbaikan aktivitas siswa pada pertemuan selanjutnya, khususnya pada ketiga indikator yang berada dalam kategori sedang, yaitu memperhatikan penyampaian orientasi umum guru, mengumpulkan informasi dari sumber data, dan membuat kesimpulan berdasarkan tayangan balikan. Berikut ini adalah uraian aktivitas siswa pada setiap indikator yang diamati : 1. Memperhatikan penyampaian orientasi umum guru Pada indikator memperhatikan penyampaian orientasi umum guru ada empat hasil deskriptor yang diamati, yaitu 8 siswa tampak mendengarkan penjelasan guru dengan seksama, 9 siswa bersikap tenang, dan 6 siswa ber- semangat dalam memperhatikan penjelasan guru. Namun ada satu deskriptor yang tidak muncul, yaitu bertanya jika kurang dengan penjelasan guru. Tingkat keberhasilan indikator pertama adalah 57,5 dengan kategori sedang. Masih ada siswa yang tidak mendengarkan penjelasan guru dan mengobrol dengan temannya. Masih ada siswa yang tidak bersikap tenang, ditunjukkan dengan siswa yang sibuk mempersiapkan alat tulis dan tertawa. Ada juga yang kurang bersemangat memperhatikan penjelasan guru, hal ini ditunjukkan dengan ekspresi wajah dan gesture tubuh siswa yang bosan dan melakukan kegiatan di luar kegiatan pembelajaran. Misalnya berbicara dengan teman, menempatkan dagu di meja, melihat ke sekeliling kelas, mem- baca buku pelajaran. Bahkan ada satu deskriptor yang tidak tampak sama sekali, yaitu bertanya jika kurang jelas dengan penjelasan guru, sehingga perlu diadakan perbaikan pada pertemuan selanjutnya. 2. Memperhatikan tayangan audiovisual permasalahan Dalam indikator ini, hasil yang diperoleh adalah seluruh siswa tidak berbuat gaduh dan 8 bersemangat ketika penayangan audiovisual permasalahan, 4 siswa menjawab pertanyaan yang diajukan guru dan 3 siswa menyatakan jawaban sesuai pengalaman. Tingkat keberhasilan indikator ini adalah 62,50 dengan kategori tinggi. Dari hasil tersebut tampak bahwa seluruh siswa tidak berbuat gaduh ketika penayangan. Siswa tampak antusias dengan media audiovisual yang disajikan, namun masih ada siswa yang kurang bersemangat. Namun, hanya 4 siswa yang merespon pertanyaan guru dan 3 siswa yang menyatakan jawaban sesuai pengalamannya. Hanya beberapa siswa yang mengacungkan tangannya ketika menjawab pertanyaan, sehingga perlu diadakan perbaikan pada pertemuan selanjutnya. 3. Mendiskusikan hipotesis secara berkelompok Pada indikator mendiskusikan hipotesis secara berkelompok, seluruh siswa berdiskusi dengan kelompoknya dan 9 siswa tampak bersemangat, 8 siswa berpartisipasi menyampaikan hipotesis dan 3 siswa menambahkan alasan pemilihan hipotesis. Tingkat keberhasilan indikator ini adalah 75 dengan kategori tinggi. Dari hasil pengamatan tersebut tampak bahwa masih ada siswa yang tidak bersemangat dalam mendiskusikan hipotesis. Ditunjuk- kan dengan siswa yang melamun. Masih ada siswa yang tidak ikut berpartisipasi menyampaikan hipotesis, membalikkan badan ataupun tidak menghadap pada meja kelompok. Partisipasi siswa dalam menyampaikan hipotesis ditunjukkan dengan perhatian siswa pada anggota kelompok yang sedang berbicara, membantu menjawab, dan menunjukkan informasi pada buku. Kemudian untuk deskriptor menambahkan alasan pemilihan hipotesis, hanya tampak 3 siswa dan rata-rata didominasi oleh siswa yang pandai berbicara, sehingga perlu diadakan perbaikan pada pertemuan selanjutnya. 4. Mengumpulkan informasi dari sumber data Pada indikator ini, hasil yang diperoleh adalah 9 siswa telah membaca informasi dari berbagai sumber, 8 siswa menunjukkan sumber data yang diperoleh untuk memperoleh hubungan, 2 siswa bertanya jika mengalami kesulitan dan 3 siswa mengingatkan anggota kelompok untuk berpartisipasi aktif. Tingkat keberhasilan indikator ini adalah 55 dengan kategori sedang. Dari hasil tersebut, tampak bahwa mayoritas siswa telah berusaha membaca informasi dari berbagai buku yang dimiliki meskipun secara bergantian karena keterbatasan jumlah buku. Masih ada siswa yang kurang membaca buku dengan seksama sehingga tidak dapat menunjukkan informasi yang diperolehnya untuk menyelesaikan tugas kelompok. Hanya 2 siswa yang bertanya jika mengalami kesulitan dan siswa tersebut adalah siswa yang pandai berbicara dalam kelompoknya. Selain itu hanya ada 3 siswa yang memiliki kesadaran untuk mengingatkan temannya yang tidak berpartisipasi aktif. Sehingga perlu diadakan perbaikan pada pertemuan selanjutnya. 5. Menentukan jawaban kelompok berdasarkan hipotesis dan informasi yang diperoleh Pada indikator menentukan jawaban kelompok berdasarkan hipotesis dan informasi yang diperoleh, 8 siswa mengeluarkan pendapat dalam membuat keputusan, 9 siswa mendengarkan diskusi kelompok, 8 siswa tidak gugup ketika presentasi kelompok, dan 5 siswa mencatat hasil kerja kelompok secara individu. Tingkat keberhasilan indikator ini adalah 75 dengan kategori tinggi. Dari hasil pengamatan tersebut tampak bahwa masih ada siswa yang tidak mengeluarkan pendapat dalam membuat keputusan dan tidak mendengarkan diskusi kelompok. Masih ada siswa yang gugup ketika presentasi, hal ini ditunjukkan dengan berdiri di belakang temannya dan seorang siswa yang tidak berani menatap teman-temannya. Selain itu pada deskriptor mencatat hasil kerja kelompok secara individu, hanya 5 siswa yang secara sadar mencatat, sehingga perlu diadakan perbaikan pada pertemuan selanjutnya. 6. Membuat kesimpulan berdasarkan tayangan balikan Pada indikator membuat kesimpulan berdasarkan tayangan balikan, hasil yang diperoleh adalah seluruh siswa bersemangat melihat tayangan balikan, 6 siswa membandingkan hasil kerja kelompok dengan tayangan balikan, 2 siswa mengeluarkan pendapat dalam membuat kesimpulan dan 2 siswa mengeluarkan pendapat dengan berani. Tingkat keberhasilan indikator ini adalah 50 dengan kategori sedang. Dari hasil tersebut tampak bahwa seluruh siswa bersemangat melihat tayangan balikan . Hanya beberapa siswa yang membandingkan hasil kerja kelompoknya dengan tayangan, yang ditunjukkan dengan siswa melihat tayangan balikan dan sesekali melihat LKPD. Beberapa siswa tampak kecewa karena hasil kerja kelompoknya belum benar. Hanya beberapa siswa yang mengeluarkan pendapatnya dalam membuat kesimpulan, dan keduanya menjawab tanpa mengacungkan tangan. Oleh karena itu, perlu diadakan perbaikan pada pertemuan selanjutnya. 4.1.1.3.3. Paparan Hasil Belajar Siswa Siklus I1 Berdasarkan hasil penelitian pada siklus I1, hasil belajar siswa melalui penerapan model inkuiri berbantukan media audiovisual diperoleh data sbb : Tabel 4.3 Hasil Belajar Siswa Siklus I1 No Nama Nilai KKM=64 Keterangan 1 RAR 53 Tidak lulus 2 ANM 65 Lulus 3 MIZ 41 Tidak lulus 4 ANP 68 Lulus 5 ARK 44 Tidak lulus 6 AJS 53 Tidak lulus 7 AP 35 Tidak lulus 8 ADF 73 Lulus 9 ABK 53 Tidak lulus 10 CCK 56 Tidak lulus 11 DA 70 Lulus 12 EHG 32 Tidak lulus 13 FKW 68 Lulus 14 IZI 59 Tidak lulus 15 JCF 76 Lulus 16 LNE 85 Lulus 17 M 70 Lulus 18 MIS 76 Lulus 19 MDS 82 Lulus 20 MAA 47 Tidak lulus 21 MLH 44 Tidak lulus 22 MSN 82 Lulus 23 NIA 68 Lulus 24 NM 47 Tidak lulus 25 RA 53 Tidak lulus 26 RAP 32 Tidak lulus 27 RSP 50 Tidak lulus 28 SK 59 Tidak lulus 29 TVE 73 Lulus 30 UP 70 Lulus 31 YDL 68 Lulus 32 NAP 65 Lulus 33 ERBI 73 Lulus 34 MATS 70 Lulus Jumlah 2060 Rata-rata mean 60,58 Median 65 Modus 53;68;70 Nilai tertinggi 85 Nilai terendah 32 Ketuntasan Tuntas = 18 Tidak tuntas = 16 Persentase ketuntasan 52,94 Kategori Sedang 1. Mencari rata-rata kelas = ∑ ∑� Aqib 2010:40 = 2060 34 = 60,58 2. Mencari median dan modus Me = ½ �2 + � 2 +1 , bila n genap fx m = max fx i ,1 ≤ i ≤ n Sukestiyarno 2009:22 Urutan data: x 32 35 41 44 47 50 53 56 59 65 68 70 73 76 82 85 n 2 1 1 2 2 1 4 1 2 2 4 4 3 2 2 1 Me = ½ x 17 + x 18 = x 17,5 = 65 Modus = 53,68,70 3. Persentase ketuntasan belajar klasikal P = ∑ �� � �� ∑ x 100 Aqib, dkk 2010: 41 = 18 34 x 100 = 52,94 4. Mengkategorikan skor yang diperoleh Setelah mengetahui skor yang diperoleh, kemudian data dikategorikan sesuai tabel di bawah ini : Tabel 3.3 Kriteria Tingkat Keberhasilan Belajar Siswa dalam Persen Tingkat keberhasilan Arti 80 Sangat tinggi 60-79 Tinggi 40-59 Sedang 20-39 Rendah 20 Sangat rendah Aqib, dkk 2010:41 Berdasarkan data tabel di atas secara keseluruhan siswa kelas V SDN Mangkang Kulon 02 yang berjumlah 34 siswa mencapai ketuntasan belajar sebesar 52,94 18 siswa dan masih ada 47,06 16 siswa belum tuntas. Hal ini mengacu pada KKM mata pelajaran IPA kelas V SDN Mangkang Kulon 02 sebesar 64. Pada siklus I1 ini nilai terendah yang diperoleh adalah 32 dan nilai tertinggi adalah 85. Sedangkan rata-rata kelas adalah 60,58. Kriteria tingkat keberhasilan siswa termasuk dalam kategori sedang yaitu berada di antara rentang 40-59. Berikut disajikan diagram ketuntasan hasil belajar siswa siklus I1 : Diagram 4.3 Hasil Belajar Siswa Siklus I1 Berdasarkan diagram di atas, menunjukkan bahwa ketuntasan hasil belajar siswa hanya sebesar 52,94 dan masih dalam kategori sedang. Sehingga ketuntasan belajar masih belum mencapai ketuntasan belajar yang diinginkan, dan perlu melanjutkan ke pertemuan selanjutnya. 4.1.1.3.4. Refleksi siklus I1 Berdasarkan hasil observasi di siklus pertama pertemuan pertama menunjukkan bahwa persentase tingkat keberhasilan keterampilan guru adalah 60,71 dengan kategori tinggi, persentase tingkat keberhasilan aktivitas siswa adalah 62,5 dengan kategori tinggi, dan tingkat ketuntasan hasil belajar siswa adalah 52,49 dengan kategori sedang. Secara garis besar ketiganya masih kurang baik. Ada beberapa kendala yang perlu diatasi agar pembelajaran dapat mencapai hasil yang lebih baik meliputi : 1. Keterampilan guru a. Keterampilan guru pada indikator menyampaikan orientasi umum memperoleh skor 4. Namun kalimat yang digunakan ketika menyampaikan tuntas 52,94 tidak tuntas 47.06 tuntas tidak tuntas pokok kegiatan sulit dipahami siswa. Hal ini dikarenakan guru kurang tepat dalam pemilihan kata-kata yang sesuai dengan perkembangan siswa. b. Keterampilan guru pada indikator menayangkan media audiovisual permasalahan memperoleh skor 2. Hal ini disebabkan karena permasalahan yang ditayangkan guru kurang lengkap, yaitu pada ilustrasi batuan dan tanah hasil pelapukannya. Sehingga permasalahan yang ditampilkan kurang jelas dan kurang menimbulkan rasa ingin tahu siswa. c. Keterampilan guru pada indikator mengajukan pertanyaan-pertanyaan memperoleh skor 2. Hal ini disebabkan karena guru memberikan pertanyaan secara klasikal, terlalu cepat sehingga siswa belum sempat memikirkan jawaban, dan kurang memperhatikan respon siswa. d. Keterampilan guru pada indikator membimbing siswa melakukan pengumpulan data memperoleh skor 2. Hal ini dikarenakan guru langsung membagikan LKPD untuk dikerjakan secara berkelompok tanpa didahului dengan petunjuk kegiatan yang jelas serta guru juga belum mengingatkan siswa pada permasalahan yang hendak dipecahkan. e. Keterampilan guru pada indikator mengecek hasil uji hipotesis siswa memperoleh skor 1. Hal ini dikarenakan guru kurang dalam memberikan instruksi pada seluruh siswa untuk tertib sebelum presentasi dimulai, sehingga banyak siswa dari kelompok lain yang ikut maju dan mengganggu. Hal ini menyebabkan konsentrasi guru pada kelompok yang presentasi kurang optimal. Suasana kelas yang ramai juga menjadi penyebab kurang optimalnya penyampaian hasil diskusi kelompok. 2. Aktivitas Siswa a. Aktivitas siswa pada indikator memperhatikan penyampaian orientasi umum guru, memperoleh persentase keberhasilan sebesar 57,5. Hal ini dikarenakan siswa belum menyadari pentingnya langkah kegiatan yang dijelaskan guru dan siswa kurang terbiasa bertanya jika belum paham, siswa juga kurang bersemangat dalam memperhatikan penjelasan guru. b. Aktivitas siswa pada indikator memperhatikan tayangan audiovisual permasalahan, memperoleh persentase keberhasilan sebesar 62,5. Hal ini dikarenakan siswa kurang aktif dalam mengemukakan pendapat. c. Aktivitas siswa pada indikator mendiskusikan hipotesis secara berkelompok, memperoleh persentase keberhasilan sebesar 75. Hal ini dikarenakan penyampaian alasan pemilihan hipotesis hipotesis kelompok didominasi oleh siswa yang pandai berbicara. d. Aktivitas siswa pada indikator mengumpulkan informasi dari sumber data memperoleh persentase keberhasilan yaitu 55. Hal ini dikarenakan hanya beberapa siswa yang bertanya pada guru ketika mengalami kesulitan. Kesadaran siswa akan pentingnya kerjasama dan partisipasi aktif setiap anggota dalam kelompok juga kurang. e. Aktivitas siswa pada indikator menentukan jawaban kelompok berdasarkan hipotesis dan informasi yang diperoleh memperoleh persentase keberhasilan sebesar 75. Hal ini dikarenakan ada siswa kurang terbiasa mencatat hal- hal yang sebenarnya penting. f. Aktivitas siswa pada indikator membuat kesimpulan berdasarkan tayangan balikan, memperoleh persentase keberhasilan sebesar 50. Hal ini dikarenakan sebagian besar siswa tidak dapat membuat kesimpulan dari materi yang telah mereka pelajari. Siswa juga kurang mengerti tata cara untuk menjawab sebuah pertanyaan. Siswa juga belum terbiasa membandingkan hasil kerja kelompoknya dengan tayangan balikan. 3. Hasil Belajar Siswa Hasil tes yang dilaksanakan menunjukkan masih ada 47,06 siswa 16 siswa yang belum tuntas. Persentase ketuntasan berada pada kategori sedang. Dan rata-rata nilai siswa adalah 60,58. 4.1.1.3.5. Revisi Siklus I1 Adapun perbaikan untuk siklus berikutnya adalah sebagai berikut : 1. Keterampilan guru a. Guru menyampaikan pokok kegiatan dengan kalimat yang sederhana. b. Guru memperbaiki kualitas media audiovisual yang hendak ditayangkan, dengan cara menyajikan permasalahan berupa ilustrasi yang bertentangan sehingga permasalahan lebih jelas dan dapat menimbulkan rasa ingin tahu siswa. c. Guru memberikan waktu berpikir pada siswa dengan cara menyampaikan pertanyaan untuk seluruh kelas, kemudian meminta mereka untuk memikirkan jawaban baru setelah itu guru menunjuk siswa atau siswa dengan inisiatif sendiri menjawab pertanyaan. d. Guru meminta siswa untuk mengikuti petunjuk pada LKPD dan mengingat- kan siswa pada masalah dengan mengecek hipotesis siswa pada LKPD. e. Guru memberikan instruksi untuk seluruh kelas agar tenang dan menghargai ketika ada teman yang sedang berbicara. Guru juga meminta kelompok presentasi untuk memperkeras suaranya, agar seluruh siswa dapat mendengar. 2. Aktivitas Siswa a. Guru lebih memperhatikan respon siswa ketika menyampaikan penjelasan, yaitu dengan mengajukan pertanyaan apakah siswa sudah mengerti dengan langkah kegiatan yang guru jelaskan. b. Memotivasi siswa untuk mau mengemukakan pendapatnya dengan memberikan pin berupa kertas berwarna yang akan diakumulasi dalam kelompok. c. Menegur siswa yang tidak ikut berpartisipasi dalam kelompok. Guru menunjuk siswa yang kurang pandai berbicara dan mendengarkan jawaban- nya secara simpatik. d. Guru memberikan motivasi pada setiap kelompok dengan cara mendatanginya dan memberikan kata- kata penyemangat, yaitu “ Ayo semangat, Anak- anak Bersatu. Semuanya ikut mengerjakan”. Untuk pertemuan berikutnya, guru mengganti ketua kelompok dengan memper- timbangkan kemampuan siswa dalam memimpin kelompok. Guru juga memberikan instruksi bahwa jika menemukan kesulitan diminta untuk bertanya. e. Guru memberikan petunjuk pada siswa untuk mencatat hal-hal yang penting. f. Guru memberikan trik khusus kepada siswa agar dapat membuat kesimpulan dari materi yang telah mereka pelajari dengan mencatat poin- poin yang dianggap penting. Guru juga memberikan instruksi pada siswa bahwa jika mereka akan menjawab pertanyaan maka harus mengacungkan tangan terlebih dahulu. 3. Hasil Belajar Guru meminta siswa untuk mempelajari kembali materi yang telah dibahas karena materi tersebut berkaitan dengan materi pertemuan selanjutnya. 4.1.1.4. Deskripsi Observasi Pembelajaran Siklus I2 Dalam pelaksanaan observasi, hal-hal pokok yang diamati adalah keterampilan guru, aktivitas siswa selama pembelajaran berlangsung serta hasil belajar siswa setelah pembelajaran. Berikut adalah hasil observasi pada siklus I pertemuan kedua: 4.1.1.4.1. Hasil Observasi Keterampilan Guru Siklus I2 Tabel 4.4 Hasil Lembar Pengamatan Keterampilan Guru Siklus I2 No Indikator Deskriptor Tam -pak √ Skor penilaian 0 1 2 3 4 1. Menyampaikan orientasi umum 1. Menunjukkan sikap hangat √ √ 2. Menyampaikan pokok-pokok kegiatan √ 3. Menyampaikan tujuan pembelajaran √ 4.Menjelaskan pentingya topik √ 2 Menayangkan media audiovisual permasalahan 1. Menggunakan alat bantu mengajar yang menarik √ √ 2. Menimbulkan rasa ingin tahu - 3. Penggunaan contoh dan ilustrasi yang sesuai √ 4. Bahasa yang digunakan sederhana √ 3 Mengajukan pertanyaan- pertanyaan 1. Pengungkapan pertanyaan secara jelas √ √ 2. Pengungkapan pertanyaan secara singkat - 3. Adanya penyebaran pertanyaan √ 4. Pemberian waktu berpikir √ 4 Memfasilitasi siswa mendiskusikan hipotesis 1. Menuliskan pertanyaan untuk memperjelas masalah √ √ 2. Membentuk kelompok heterogen jenis kelamin √ 3. Membentuk kelompok heterogen tingkat intelektual √ Menganalisis perkiraan jawaban kelompok - 5 Membimbing siswa melakukan pengumpulan data 1. Menegur siswa yang tidak melaksanakan tugas - √ 2. Membagi-bagi perhatian untuk semua kelompok √ 3. Memberikan petunjuk kegiatan secara jelas - 4. Mengingatkan masalah yang akan dibahas √ 6 Mengecek hasil uji hipotesis siswa 1. Mengadakan kontak pandang - √ 2. Mendengarkan secara simpatik gagasan siswa √ 3. Menganalisis alasan siswa dalam pemilihan jawaban - 4. Adanya variasi penguatan √ 7 Membimbing siswa membuat kesimpulan disertai tayangan audiovisual 1. Mengevaluasi tayangan bersama siswa - √ 2. Adanya penekanan pada jawaban permasalahan √ 3. Memberikan motivasi pada kelompok yang jawabannya belum benar - 4. Menyebarkan kesempatan berpartisipasi √ Jumlah Skor 19 Persentase 67,85 Kriteria Tinggi 1. Persentase skor yang diperoleh Skor = � � x 100 Poerwanti 2008: 6.16 Skor = 19 28 x 100 = 67,85 2. Mengkategorikan skor yang diperoleh Setelah mengetahui skor yang diperoleh, kemudian data dikategorikan sesuai tabel di bawah ini : Tabel 3.4 Kriteria Tingkat Keberhasilan Keterampilan Guru dalam Persen Tingkat keberhasilan Arti 80 Sangat tinggi 60-79 Tinggi 40-59 Sedang 20-39 Rendah 20 Sangat rendah Aqib, dkk 2010:41 Berdasarkan tabel hasil observasi keterampilan guru siklus I2 di atas, ditunjukkan bahwa jumlah skor adalah 19, dan tingkat keberhasilan berada dalam kategori tinggi, yaitu 67,85. Adapun keterampilan guru pada siklus I pertemuan 2 selengkapnya akan disajikan dalam diagram berikut : Diagram 4.4 Skor Keterampilan Guru Siklus I2 Berdasarkan diagram di atas, skor terendah indikator keterampilan guru adalah 2 dan skor tertinggi adalah 4. Indikator dengan skor 2 adalah membimbing siswa melakukan pengumpulan data, mengecek hasil uji hipotesis siswa, dan membimbing siswa membuat kesimpulan berdasarkan tayangan balikan. Tiga indikator memperoleh skor 3 dan 1 indikator memperoleh skor 4. Oleh karenanya 4 3 3 3 2 2 2 1 2 3 4 menyampaikan orientasi umum menayangkan media audiovisual permasalahan mengajukan pertanyaan-pertanyaan memfasilitasi siswa mendiskusikan hipotesis membimbing siswa melakukan pengumpulan data mengecek hasil uji hipotesis siswa membimbing siswa membuat kesimpulan disertai tayangan audiovisual masih perlu diadakan perbaikan keterampilan guru pada siklus berikutnya, khususnya pada ketiga indikator yang memperoleh skor 2. Uraian setiap indikator akan dijelaskan secara lebih rinci, sebagai berikut : 1. Menyampaikan orientasi umum Pada indikator menyampaikan orientasi umum, guru memperoleh skor 4 karena keempat deskriptor muncul. Menunjukkan sikap hangat tampak ketika guru sebelum menyampaikan orientasi umum menanyakan keadaan kesehatan seorang siswa yang tampak pucat. Guru menyampaikan pokok kegiatan dengan kalimat yang lebih sederhana sehingga mudah dipahami. Guru juga menyampaikan pokok-pokok materi yang akan dibahas pada pertemuan tersebut. Guru menyampaikan pentingnya topik dengan menjelaskan bahwa dengan mengenali ciri-ciri suatu batuan, siswa dapat mengetahui pemanfaatannya. 2. Menayangkan media audiovisual permasalahan Pada indikator menayangkan media audiovisual permasalahan, guru memperoleh skor 3. Pada topik ciri-ciri batuan ini penggunaan alat bantu mengajar yang menarik disajikan guru melalui penayangan sounslide sounslide adalah bentuk penyajian bahan pelajaran yang dikemas menggunakan slide secara berurutan dengan dilengkapi audio Sanaky 2011:105 yang memuat gambar batu dari 2 jenis batuan yang berbeda misalnya: batu marmer dari jenis batuan metamorf dengan batu obsidian dari jenis batuan beku. Bahasa yang digunakan juga sangat sederhana, yaitu pada tampilan dua jenis batuan yang berbeda dibubuhkan pertanyaan berupa “samakah?” dan “bedakah?”. Deskriptor yang tidak muncul adalah menimbulkan rasa ingin tahu, maka perlu adanya perbaikan pada siklus II. 3. Mengajukan pertanyaan-pertanyaan Pada indikator mengajukan pertanyaan-pertanyaan, guru memperoleh skor 3. Deskriptor yang ditunjukkan adalah pengungkapan pertanyaan secara jelas, yaitu dengan guru menunjuk pada tayangan dua tampilan batuan dengan maksud membandingkan. Guru memberikan pertanyaan secara klasikal dan tidak membutuhkan waktu berpikir lama siswa mampu menjawab pertanya- an-pertanyaan guru. Deskriptor yang tidak muncul adalah pengungkapan pertanyaan secara singkat, guru menyampaikan pertanyaan terlalu singkat. Guru hanya menanyakan apakah kedua batuan sama dan meminta siswa menyebutkan nama batuan tersebut. Maka perlu adanya perbaikan pada siklus II. 4. Memfasilitasi siswa mendiskusikan hipotesis Pada indikator memfasilitasi siswa mendiskusikan hipotesis, guru memperoleh skor 3. Deskriptor yang ditunjukkan guru adalah membentuk kelompok yang teridiri dari 4-5 siswa secara heterogen baik jenis kelamin maupun tingkat intelektual yang berdasar dari data nilai awal siswa. Kelompok yang dibentuk sama dengan kelompok pada pertemuan sebelum- nya. Perbedaannya hanya terletak pada ketua kelompok, guru memilih ketua kelompok secara random acak. Sebelum siswa mendiskusikan hipotesis secara berkelompok, guru menuliskan pertanyaan rumusan masalah di papan tulis. Guru juga menuliskan hipotesis kelompok di papan tulis, namun guru belum menganalisis perkiraan jawaban kelompok, maka perlu adanya perbaikan pada siklus II. 5. Membimbing siswa melakukan pengumpulan data Pada indikator membimbing siswa melakukan pengumpulan data, guru memperoleh skor 2. Deskriptor yang ditunjukkan guru adalah membagi-bagi perhatian untuk semua kelompok, dengan cara mendatangi setiap kelompok dan menanyakan apakah ada hal yang belum dimengerti. Guru juga memberikan motivasi agar semua anggota kelompok ikut aktif mengamati ciri-ciri batuan. Guru meninggalkan pin kertas warna dibentuk menyerupai medali di meja setiap kelompok dengan jumlah yang berbeda berdasarkan berbagai pertimbangan, diantaranya keaktifan seluruh anggota kelompok, ketepatan dalam menjawab pertanyaan guru, dan keaktifan siswa dalam bertanya. Ketika pembelajaran selesai, siswa dibimbing guru menghitung jumlah pin yang diperoleh. Hasilnya kelompok 7 memperoleh paling banyak pin. Deskriptor yang belum tampak adalah menegur siswa yang tidak melaksanakan tugas, guru memberikan keleluasaan siswa untuk mobilisasi mengunjungi kelompok lain sehingga suasana kelas menjadi kurang kondusif. Petunjuk kegiatan yang disampaikan guru kurang jelas dan kurang lengkap. Guru hanya menyampaikan tata cara perpindahan batuan dari suatu kelompok ke kelompok lain, sehingga pada pertengahan diskusi banyak siswa yang bertanya tentang cara uji kekerasan batuan dan kriterianya. Banyak siswa yang tidak mendengarkan penjelasan guru mengenai cara uji kekerasan batuan sehingga diulang oleh guru beberapa kali, baik secara klasikal maupun mendatangi beberapa kelompok. Maka perlu adanya perbaikan pada siklus II. 6. Mengecek hasil uji hipotesis siswa Pada indikator mengecek hasil uji hipotesis siswa, guru hanya memperoleh skor 2. Deskriptor yang ditunjukkan guru adalah mendengarkan secara simpatik gagasan siswa yaitu dengan mendengarkan secara cermat hasil diskusi kelompok. Guru juga melakukan variasi penguatan, yaitu dengan memberikan tepuk tangan dan memberikan pin kertas warna dibentuk menyerupai medali sebagai hadiah pada kelompok presentasi. Kelompok presentasi adalah kelompok yang dipilih guru karena pertama kali menyatakan kesediaannya untuk maju. Deskriptor yang belum muncul adalah mengadakan kontak pandang, ketika presentasi dimulai guru sibuk mempersiapkan pin dan ketika presentasi berlangsung semua anggota kelompok presentasi melihat pada LKPD. Selain itu guru juga belum menganalisis alasan siswa dalam pemilihan jawaban. Setelah presentasi usai, guru langsung meminta kelompok presentasi untuk duduk kembali. Maka perlu adanya perbaikan pada siklusII. 7. Membimbing siswa membuat kesimpulan disertai tayangan audiovisual Pada indikator membimbing siswa membuat kesimpulan disertai tayangan audiovisual, guru memperoleh skor 2. Adanya penekanan jawaban permasalahan ditunjukkan guru melalui pemberian pertanyaan pada semua kelompok apakah jawaban mereka sama dengan tayangan balikan. Guru memberikan kesempatan berpartisipasi siswa dalam menjawab pertanyaan yang mengarah pada kesimpulan. Guru merespon jawaban siswa dengan baik. Deskriptor yang belum tampak adalah memberikan motivasi pada kelompok yang jawabannya belum benar dan mengevaluasi tayangan bersama siswa. Maka perlu adanya perbaikan pada siklus II. 4.1.1.4.2. Hasil Observasi Aktivitas Siswa Siklus I2 Tabel 4.5 Rekapitulasi Hasil Lembar Pengamatan Aktivitas Siswa Siklus I 2 No Indikator Hasil yang Dicapai Setiap Indikator Jumlah Skor Persen- tase Kategori 1 2 3 4 1 Memperhatikan penyampaian orientasi umum guru 8 1 8 9 26 65 Tinggi 2 Memperhatikan tayangan audiovisual permasalahan 9 10 7 5 31 77,5 Tinggi 3 Mendiskusikan hipotesis secara berkelompok 8 9 9 26 65 Tinggi 4 Mengumpulkan informasi dari sumber data 9 5 6 4 24 60 Tinggi 5 Menentukan jawaban kelompok berdasarkan hipotesis dan informasi yang diperoleh 10 10 5 8 33 82,5 Sangat tinggi 6 Membuat kesimpulan berdasarkan tayangan balikan 8 4 6 3 21 52,5 Sedang Jumlah skor 161 Persentase 67,08 Kategori Tinggi 1. Persentase skor yang diperoleh Skor = � � x 100 Poerwanti 2008: 6.16 Skor = 161 240 x 100 = 67,08 2. Mengkategorikan skor yang diperoleh Setelah mengetahui skor yang diperoleh, kemudian data dikategorikan sesuai tabel di bawah ini : Tabel 3.5 Kriteria Tingkat Keberhasilan Aktivitas Siswa dalam Persen Tingkat keberhasilan Arti 80 Sangat tinggi 60-79 Tinggi 40-59 Sedang 20-39 Rendah 20 Sangat rendah Aqib, dkk 2010:41 Berdasarkan perhitungan tabel di atas, aktivitas siswa dalam pembelajaran IPA dengan menerapkan model inkuiri berbantukan media audiovisual memperoleh persentase keberhasilan sebesar 67,08 dengan kategori tinggi. Adapun aktivitas siswa selengkapnya disajikan dalam diagram berikut : Diagram 4.5 Skor Aktivitas Siswa Siklus I2 65.00 77.50 65 60.00 82.50 52.50 0.00 20.00 40.00 60.00 80.00 100.00 memperhatikan penyampaian orientasi umum guru memperhatikan tayangan audiovisual permasalahan mendiskusikan hipotesis secara berkelompok mengumpulkan informasi dari sumber data menentukan jawaban kelompok berdasarkan hipotesis dan informasi yang diperoleh membuat kesimpulan berdasarkan tayangan balikan Berdasarkan diagram di atas, indikator kemampuan membuat kesimpulan berdasarkan tayangan balikan memperoleh skor paling rendah dengan persentase sebesar 52,5 . Sedangkan indikator yang memperoleh skor paling tinggi adalah indikator menentukan jawaban kelompok berdasarkan hipotesis dan informasi yang diperoleh, yaitu sebesar 82,5. Oleh karenanya masih perlu adanya perbaikan aktivitas siswa pada siklus selanjutnya, khususnya pada indikator kemampuan membuat kesimpulan berdasarkan tayangan balikan. Berikut ini adalah uraian aktivitas siswa pada setiap indikator yang diamati : 1. Memperhatikan penyampaian orientasi umum guru Pada indikator memperhatikan penyampaian orientasi umum guru diperoleh 8 siswa tampak mendengarkan penjelasan guru dengan seksama, 8 siswa bersikap tenang, dan 9 siswa bersemangat dalam memperhatikan penjelasan guru. Namun ada satu deskriptor dengan skor terendah, yaitu bertanya jika kurang jelas dengan penjelasan guru, hanya ada 1 siswa. Tingkat keberhasilan indikator pertama adalah 65 dengan kategori tinggi. Masih ada siswa yang tidak mendengarkan penjelasan guru dan berbicara dengan temannya, pinjam meminjam alat tulis. Masih ada siswa yang kurang bersemangat melihat tayangan, ditunjukkan dengan sesekali melihat ke sekeliling kelas. Selain itu hanya ada 1 siswa yang bertanya pada guru mengenai maksud dari jawaban dugaan hipotesis. Sehingga perlu diadakan perbaikan pada siklus II. 2. Memperhatikan tayangan audiovisual permasalahan Dalam indikator ini, hasil yang diperoleh adalah 7 siswa menjawab pertanyaan yang diajukan guru, 9 siswa tidak berbuat gaduh ketika penayang- an, seluruh siswa bersemangat memperhatikan tayangan, dan 5 siswa menyatakan jawaban sesuai pengalaman. Tingkat keberhasilan indikator ini adalah 77,5 dengan kategori tinggi. Dari hasil tersebut tampak bahwa aktivitas siswa ketika penayangan audiovisual permasalahan sudah berjalan dengan baik, karena mayoritas siswa menjawab pertanyaan guru. Dapat diamati lewat suara ataupun tingkah laku siswa, seperti menggelengkan kepala dan mengangguk. Meskipun ketika diajukan pertanyaan yang membutuhkan jawaban berupa kata-kata, hanya beberapa siswa yang menyatakan jawaban dengan benar. Masih ada siswa tampak berbuat gaduh, ditunjukkan ia mencari dan membuka-buka LKPD pertemuan sebelumnya. Sehingga perlu diadakan perbaikan pada siklus II. 3. Mendiskusikan hipotesis secara berkelompok Pada indikator mendiskusikan hipotesis secara berkelompok, 8 siswa berdiskusi dengan kelompoknya, 9 siswa semangat dalam mendiskusikan hipotesis, 9 siswa berpartisipasi menyampaikan hipotesis. Namun ada satu deskriptor yang tidak muncul, yaitu menambahkan alasan pemilihan hipotesis. Tingkat keberhasilan indikator ini adalah 65 dengan kategori tinggi. Dari hasil pengamatan tersebut tampak bahwa mayoritas siswa telah berdiskusi dan bersemangat. Siswa yang tidak semangat ditunjukkan dengan posisi duduk yang tidak menghadap meja kelompok dan hanya sesekali mendengarkan diskusi. Masih ada siswa yang tampak diam saja ketika guru menunjuk kelompoknya untuk mengemukakan hipotesis. Kemudian untuk deskriptor menambahkan alasan pemilihan hipotesis, tidak ada seorangpun siswa yang mengemukakan pendapatnya, sehingga perlu diadakan perbaikan pada siklus II. 4. Mengumpulkan informasi dari sumber data Pada indikator ini, hasil yang diperoleh adalah 9 siswa membaca infomasi dari berbagai sumber, 5 siswa bertanya jika mengalami kesulitan, 6 siswa menunjukkan sumber data yang diperoleh untuk memperoleh hubungan, dan 4 siswa mengingatkan anggota kelompok untuk berpartisipasi aktif. Tingkat keberhasilan indikator ini adalah 60 dengan kategori tinggi. Dari hasil tersebut, tampak bahwa masih ada siswa yang tidak membaca buku untuk memperoleh informasi. Sebagian besar siswa tertarik mengamati batuan, namun jika mereka mengahadapi kesulitan tidak banyak yang mencarinya pada buku. Siswa lebih senang menanyakan nama batuan dan cara menguji tingkat kekerasan batuan pada guru. Kegiatan pengamatan batuan menghabiskan waktu cukup banyak, yaitu sekitar 20 menit karena hanya beberapa siswa yang mengingatkan temannya untuk berpartisipasi dengan baik. Sehingga perlu diadakan perbaikan pada siklus II. 5. Menentukan jawaban kelompok berdasarkan hipotesis dan informasi yang diperoleh Pada indikator menentukan jawaban kelompok berdasarkan hipotesis dan informasi yang diperoleh, seluruh siswa berpendapat dan mendengarkan dalam pembuatan kesimpulan, 5 siswa mencatat hasil kerja kelompok, dan 8 siswa tidak gugup ketika presentasi. Tingkat keberhasilan indikator ini adalah 82,5 dengan kategori sangat tinggi. Dari hasil pengamatan tersebut tampak bahwa pada kegiatan diskusi telah berjalan dengan baik karena seluruh siswa telah aktif berdiskusi dalam menentukan pilihan jawaban kelompok. Namun masih banyak siswa yang belum memiliki kesadaran untuk mencatat dan ada siswa yang kurang percaya diri ketika presentasi, siswa tersebut tampak diam dan tidak mempedulikan temannya yang sedang membacakan hasil diskusi. 6. Membuat kesimpulan berdasarkan tayangan balikan Pada indikator membuat kesimpulan berdasarkan tayangan balikan, hasil yang diperoleh adalah 8 siswa bersemangat melihat tayangan balikan, 4 siswa membandingkan hasil kerja kelompok dengan tayangan, 6 siswa mengeluar- kan pendapat dalam membuat kesimpulan dan 3 siswa mengeluarkan pendapat dengan berani. Tingkat keberhasilan indikator ini adalah 52,5 dengan kategori sedang. Dari hasil tersebut tampak bahwa aktivitas siswa dalam pembuatan kesimpulan masih kurang. Hal ini karena ada beberapa siswa kurang bersemangat melihat tayangan balikan dan mayoritas siswa tidak mengevaluasi hasil kerja kelompoknya. Beberapa siswa tidak menjawab pertanyaan guru dan mayoritas siswa tidak berani mengeluarkan pendapatnya. Oleh karena itu, perlu diadakan perbaikan siklus II. 4.1.1.4.3. Paparan Hasil Belajar Siswa Siklus I2 Di akhir pembelajaran siklus I, peneliti mengadakan tes evaluasi untuk mengetahui peningkatan hasil belajar siswa pada pertemuan sebelumnya, yaitu pada pembelajaran siklus I1. Berikut adalah data hasil belajar siswa siklus I2: Tabel 4.6 Hasil Belajar Siswa Siklus I2 No Nama Nilai KKM=64 Keterangan 1 RAR 57 Tidak lulus 2 ANM 70 Lulus 3 MIZ 68 Lulus 4 ANP 70 Lulus 5 ARK 70 Lulus 6 AJS 50 Tidak lulus 7 AP 45 Tidak lulus 8 ADF 55 Tidak lulus 9 ABK 67 Lulus 10 CCK 50 Tidak lulus 11 DA 60 Tidak lulus 12 EHG 75 Lulus 13 FKW 62 Tidak lulus 14 IZI 57 Tidak lulus 15 JCF 82 Lulus 16 LNE 92 Lulus 17 M 73 Lulus 18 MIS 77 Lulus 19 MDS 70 Lulus 20 MAA 57 Tidak lulus 21 MLH 55 Tidak lulus 22 MSN 83 Lulus 23 NIA 67 Lulus 24 NM 73 Lulus 25 RA 75 Lulus 26 RAP 30 Tidak lulus 27 RSP 63 Tidak lulus 28 SK 65 Lulus 29 TVE 73 Lulus 30 UP 73 Lulus 31 YDL 43 Tidak lulus 32 NAP 67 Lulus 33 ERBI 43 Tidak lulus 34 MATS 78 Lulus Jumlah 2195 Rata-rata mean 64,56 Median 67 Modus 70 dan 73 Nilai tertinggi 92 Nilai terendah 30 Ketuntasan Tuntas = 20 Tidak tuntas = 14 Persentase ketuntasan 58,82 Kategori sedang 1. Mencari rata-rata kelas = ∑ ∑� Aqib 2010:40 = 2195 34 = 64,56 2. Mencari median dan modus Me = ½ �2 + � 2 +1 , bila n genap fx m = max fx i ,1 ≤ i ≤ n Sukestiyarno 2009:22 Urutan data: x 30 43 45 50 55 57 60 62 63 65 67 68 70 73 75 77 78 82 83 92 n 1 2 1 2 2 3 1 1 1 1 3 1 4 4 2 1 1 1 1 1 Me = ½ x 17 + x 18 = x 17,5 =67 Modus = 70 dan 73 3. Persentase ketuntasan belajar klasikal P = ∑ �� � �� ∑ x 100 Aqib, dkk 2010: 41 = 20 34 x 100= 58,82 4. Mengkategorikan skor yang diperoleh Setelah mengetahui skor yang diperoleh, kemudian data dikategorikan sesuai tabel di bawah ini : Tabel 3.3 Kriteria Tingkat Keberhasilan Belajar Siswa dalam Persen Tingkat keberhasilan Arti 80 Sangat tinggi 60-79 Tinggi 40-59 Sedang 20-39 Rendah 20 Sangat rendah Aqib, dkk 2010:41 Berdasarkan data tabel di atas secara keseluruhan siswa kelas V SDN Mangkang Kulon 02 yang berjumlah 34 siswa mencapai ketuntasan belajar sebesar 58,82 20 siswa dan masih ada 41,18 14 siswa belum tuntas. Hal ini mengacu pada KKM mata pelajaran IPA kelas V SDN Mangkang Kulon 02 sebesar 64. Pada siklus I2 ini nilai terendah yang diperoleh adalah 30 dan nilai tertinggi adalah 92. Sedangkan rata-rata kelas adalah 64,56. Kriteria tingkat keberhasilan siswa termasuk dalam kategori sedang yaitu berada di antara rentang 40-59. Berikut disajikan diagram ketuntasan hasil belajar siswa siklus I2 : Diagram 4.6 Hasil Belajar Siswa Siklus I2 Berdasarkan diagram di atas, menunjukkan bahwa ketuntasan hasil belajar siswa hanya sebesar 58,82 dan masih dalam kategori sedang. Sehingga ketuntasan belajar masih belum mencapai ketuntasan belajar yang diinginkan, dan perlu melanjutkan ke siklus II. 4.1.1.4.4. Refleksi siklus I2 Berdasarkan hasil observasi di siklus pertama pertemuan kedua menunjukkan bahwa persentase tingkat keberhasilan keterampilan guru adalah 67,85 dengan kategori tinggi, persentase tingkat keberhasilan aktivitas siswa adalah 67,64 dengan kategori tinggi, dan tingkat ketuntasan hasil belajar siswa adalah 58,82 dengan katergori sedang. Secara garis besar ketiganya masih kurang baik. Ada beberapa kendala yang perlu diatasi agar pembelajaran dapat mencapai hasil yang lebih baik meliputi : 1. Keterampilan guru a. Keterampilan guru pada indikator menayangkan media audiovisual permasalahan memperoleh skor 3. Hal ini disebabkan karena tayangan permasalahan yang ditampilkan guru berupa gambar 2 jenis batuan yang berbeda dengan mudah dapat dilihat perbedaan cirinya. Sehingga kurang menimbulkan rasa ingin tahu siswa. tuntas 58.82 tidak tuntas 41.18 tuntas tidak tuntas b. Keterampilan guru pada indikator mengajukan pertanyaan-pertanyaan memperoleh skor 3. Hal ini disebabkan karena guru memberikan pertanyaan yang terlalu singkat, kurang mendalam dan hanya membutuhkan jawaban “ya” dan “tidak”. c. Keterampilan guru pada indikator memfasilitasi siswa mendiskusikan hipotesis memperoleh skor 3. Hal ini dikarenakan guru belum menganalisis hipotesis kelompok, sehingga siswa tidak berkesempatan mengemukakan alasan penentuan hipotesis tersebut. d. Keterampilan guru pada indikator membimbing siswa melakukan pengumpulan data memperoleh skor 2. Hal ini dikarenakan guru memberikan keleluasaan pada siswa untuk mobilisasi mendatangi kelompok lain untuk mengambil batuan. Hal ini menyebabkan suasana kelas kurang kondusif. Selain itu, guru kurang lengkap dalam memberikan petunjuk kegiatan. Sehingga pada saat diskusi berlangsung, banyak siswa yang bertanya mengenai cara uji tingkat kekerasan batuan. Penjelasan guru menjadi kurang optimal, karena siswa tidak fokus dengan penjelasan guru. e. Keterampilan guru pada indikator mengecek hasil uji hipotesis siswa memperoleh skor 2. Hal ini dikarenakan guru belum melakukan kontak pandang pada siswa yang presentasi dan belum menganalisis jawaban mereka. Sehingga presentasi menjadi kurang bermakna. f. Keterampilan guru pada indikator membimbing siswa membuat kesimpulan disertai tayangan audiovisual memperoleh skor 2. Hal ini dikarenakan guru belum memberikan motivasi pada kelompok yang jawabannya belum benar. Guru juga belum mengevaluasi tayangan bersama siswa. 2. Aktivitas siswa a. Aktivitas siswa pada indikator memperhatikan penyampaian orientasi umum guru, memperoleh persentase keberhasilan sebesar 65. Hal ini dikarenakan siswa kurang terbiasa bertanya jika belum paham. b. Aktivitas siswa pada indikator memperhatikan tayangan audiovisual permasalahan, memperoleh persentase keberhasilan sebesar 77,5. Hal ini dikarenakan hanya beberapa siswa yang menjawab benar. Hal ini membuktikan bahwa siswa belum melaksanakan perintah guru untuk mempelajari kembali materi pertemuan sebelumnya. c. Aktivitas siswa pada indikator mengumpulkan informasi dari sumber data memperoleh persentase keberhasilan sebesar 60. Hal ini dikarenakan ketertarikan siswa pada objek pengamatan sangat tinggi, sehingga setiap siswa mengamati batuan dengan waktu yang cukup lama dan kurang memanfaatkan informasi dalam buku. Hal ini menyebabkan perpindahan batuan antar kelompok terganggu dan hanya beberapa siswa yang mengingatkan temannya untuk berpartisipasi dengan baik. Jika mengalami kesulitan, siswa yang berani bertanya langsung bertanya pada guru mengenai nama batuan. d. Aktivitas siswa pada indikator membuat kesimpulan berdasarkan tayangan balikan, memperoleh persentase keberhasilan sebesar 52,5. Hal ini dikarenakan sebagian besar siswa kurang berani dalam mengemukakan pendapatnya. Selain itu ada siswa yang kurang bersemangat melihat tayangan balikan dan tidak membandingkan hasil kerja kelompok dengan tayangan, hal ini dikarenakan tayangan balikan yang disajikan guru monoton dan terlalu banyak deskripsi berupa tulisan. 3. Hasil tes yang dilaksanakan menunjukkan masih ada 41,18 14 siswa yang belum tuntas. Persentase ketuntasan siswa berada pada kategori sedang dengan rata-rata nilai 64,56. Dari permasalahan-permasalahan di atas, maka perlu diadakan perbaikan pada siklus II. 4.1.1.4.5. Revisi Siklus I2 Adapun perbaikan untuk siklus berikutnya adalah sebagai berikut : 1. Keterampilan guru a. Guru memperbaiki kualitas media audiovisual yang hendak ditayangkan dengan menyajikan permasalahan berupa video, sehingga lebih nyata dan menarik siswa. b. Guru memberikan pertanyaan tuntunan dari sederhana menuju ke kompleks, dari yang hanya membutuhkan jawaban “ya dan “tidak” sampai yang membutuhkan pemikiran mendalam. c. Guru memberikan kesempatan pada siswa untuk mengemukakan alasan hipotesis kelompok d. Guru memberikan petunjuk kegiatan secara jelas sebelum membagikan alat dan bahan yang dibutuhkan dalam percobaan. Guru juga hendaknya menegur siswa jika mulai berbuat gaduh. e. Guru sebaiknya lebih memberikan perhatian pada kelompok presentasi dan menanyakan alasan pemilihan jawaban siswa. f. Guru mengulangi tayangan balikan dan menghentikan pada hal-hal yang penting. Motivasi juga diberikan untuk kelompok yang jawabannya belum benar. 2. Aktivitas siswa a. Guru mengecek pemahaman siswa mengenai orientasi umum yang disampaikan dengan melakukan tanya jawab b. Guru lebih mempertegas pesan ketika menyampaikan tindak lanjut. c. Guru memberitahukan batas waktu suatu kegiatan sehingga siswa dapat memantau sendiri dengan melihat jam dinding di kelas. Guru tidak langsung memberikan jawaban pada siswa, namun meminta mereka mencari di buku. Guru menginformasikan bahwa ketua kelompok bertanggungjawab atas anggota kelompoknya. d. Guru memperbaiki kualitas media dengan tidak terlalu banyak memberikan deskripsi tulisan pada tayangan dan berpindah posisi dalam melakukan tanya jawab, tidak hanya di depan kelas. 3. Hasil Belajar Siswa Guru meminta siswa untuk mempelajari materi yang akan dibahas untuk pertemuan selanjutnya, yaitu mengenai pelapukan batuan. 4.1.1.4.6. Rekap Hasil Observasi Pembelajaran Siklus I Dari hasil penelitian pada siklus I, dapat diperoleh skor rata-rata keterampilan guru, aktivitas siswa, dan hasil belajar siswa sebagai berikut : Tabel 4.7 Skor Keterampilan Guru Siklus I No Indikator Skor Rata-rata Pert 1 Pert 2 1 Menyampaikan orientasi umum 4 4 4 2 Menayangkan media audiovisual permasalahan 2 3 2,5 3 Mengajukan pertanyaan-pertanyaan 2 3 2,5 4 Memfasilitasi siswa mendiskusikan hipotesis 3 3 3 5 Membimbing siswa melakukan pengumpulan data 2 2 2 6 Mengecek hasil uji hipotesis siswa 1 2 1,5 7 Membimbing siswa membuat kesimpulan disertai tayangan audiovisual 3 2 2,5 Total skor 17 19 Persentase 60,71 67,85 Rata-rata persentase 64,28 Kategori Tinggi Berdasarkan hasil observasi atau pengamatan pada tabel 4.7, keterampilan guru melalui penerapan model inkuiri berbantukan media audiovisual pada siklus I memperoleh persentase rata-rata 64,28 dalam kategori tinggi. Adapun keterampilan guru selengkapnya disajikan dalam diagram berikut : Diagram 4.7 Skor Keterampilan Guru siklus I Berdasarkan diagram di atas, indikator keterampilan guru yang memperoleh skor paling rendah mengecek hasil uji hipotesis siswa dengan skor rata-rata 1,5. 1 2 3 4 5 1 2 3 4 5 6 7 pertemuan 1 pertemuan 2 rata-rata siklus I S k or Indikator Sedangkan indikator lain memperoleh skor rata-rata 2-4. Oleh karenanya masih perlu diadakan perbaikan keterampilan guru di siklus II khususnya pada indikator mengecek hasil uji hipotesis siswa. Tabel 4.8 Persentase Aktivitas Siswa Siklus I No Indikator Persentase Rata- rata Kategori Pert 1 Pert 2 1 memperhatikan penyampaian orientasi umum guru 57,5 65 61,25 Tinggi 2 memperhatikan tayangan audiovisual permasalahan 62,5 77,5 70 Tinggi 3 mendiskusikan hipotesis secara berkelompok 75 65 70 Tinggi 4 mengumpulkan informasi dari sumber data 55 60 57,5 Sedang 5 menentukan jawaban kelompok berdasarkan hipotesis dan informasi yang diperoleh 75 82,50 78,75 Tinggi 6 Membuat kesimpulan berdasarkan tayangan balikan 50 52,5 51,25 Sedang Persentase keseluruhan indikator 62,5 67,08 Rata-rata persentase kategori 64,79 tinggi Berdasarkan hasil observasi atau pengamatan aktivitas siswa siklus I melalui penerapan model inkuiri berbantukan media audiovisual pada tabel 4.8 memperoleh persentase rata-rata 64,79 dengan kategori tinggi. Adapun aktivitas siswa selengkapnya disajikan dalam diagram berikut : Diagram 4.8 Persentase Aktivitas Siswa Siklus I Tabel 4.9 Hasil Belajar Siswa Siklus I No Keterangan Persentase Pert 1 Pert 2 1 Persentase ketuntasan 52,94 58,82 2 Kategori Sedang Sedang 3 Persentase rata-rata ketuntasan 55,88 4 Nilai rata-rata 60,58 64,56 5 Nilai rata-rata siklus I 62,57 6 Median 65 67 7 Modus 53, 68, 70 70, 73 8 Nilai tertinggi terendah 8532 9230 Berdasarkan data tabel di atas secara keseluruhan siswa kelas V SDN Mangkang Kulon 02 yang berjumlah 34 siswa mencapai ketuntasan belajar sebesar 52,94 pada pertemuan 1 dan 58,82 pada pertemuan 2. Keduanya dalam kategori sedang. Sedangkan rata-rata nilai pada pertemuan 1 adalah 60,58 dan 64,56 pada pertemuan 2. Lebih jelas dapat dilihat pada grafik di bawah ini: 0.00 10.00 20.00 30.00 40.00 50.00 60.00 70.00 80.00 90.00 1 2 3 4 5 6 Pertemuan 1 pertemuan 2 rata-rata siklus I S k or Indikator Diagram 4.9 Persentase Ketuntasan Belajar Siswa Siklus I Berdasarkan diagram di atas menunjukkan bahwa hasil belajar siswa masih dalam kategori sedang yaitu dalam rentang 40-59. Nilai rata-rata siswa siklus I adalah 62,57. Sehingga ketuntasan belajar siswa masih belum mencapai ketuntasan belajar yang diinginkan dan perlu melanjutkan penelitian ke siklus II. Jadi, dari hasil penelitian pada siklus I, dapat diperoleh data keterampilan guru, aktivitas siswa dan hasil belajar siswa, sbb: Tabel 4.10 Keterampilan Guru, Aktivitas Siswa dan Hasil Belajar Pada Siklus I No Indikator Hasil 1 Keterampilan Guru Persentase rata-rata 64,28 2 Aktivitas Siswa Persentase rata-rata 64,79 3 Hasil Belajar Persentase rata-rata ketuntasan 55,88 Nilai rata-rata 62,57 Berdasarkan tabel di atas diperoleh data pada siklus I, persentase rata-rata keterampilan guru 64,28 dengan kategori tinggi. Sedangkan persentase rata-rata aktivitas siswa 64,79 dengan kategori tinggi dan hasil belajar mengalami ketuntasan sebesar 55,88 berada pada kategori sedang dengan rata-rata 62,57. 20 40 60 80 pertemuan 1 pertemuan 2 persentase ketuntasan nilai rata-rata

4.1.2. Deskripsi Data Hasil Pelaksanaan Tindakan Siklus II

Dokumen yang terkait

PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN IPA MELALUI MODEL DIRECT INSTRUCTION (DI) DENGAN MEDIA AUDIOVISUAL PADA SISWA KELAS V SDN GUNUNGPATI 02 SEMARANG

1 11 296

PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN IPA MELALUI MODEL PBL DENGAN MEDIA AUDIOVISUAL PADA SISWA KELAS IV SDN KALIBANTENG KIDUL 02 KOTA SEMARANG

0 12 274

PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN PKn MELALUI MODEL TALKING STICKBERBANTUAN MEDIA AUDIOVISUAL PADA SISWA KELAS IV SDN MANGKANGKULON 02 KOTA SEMARANG

0 9 206

PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN GEOMETRI MELALUI PMRI VARIASI TARI BAMBU BERBANTUAN KOMIK PADA SISWA KELAS V SDN MANGKANG KULON 02 SEMARANG

0 36 336

PENERAPAN METODE MIND MAPPING BERBANTUKAN MEDIA POSTER UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENULIS PUISI KELAS V SDN MANGKANG KULON 02 SEMARANG

0 4 197

PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN PKn MELALUI MODEL TEAM ASSISTED INDIVIDUALIZATION (TAI) DENGAN MEDIA AUDIOVISUAL PADA SISWA KELAS V SDN BRINGIN 02 KOTA SEMARANG

0 2 348

PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN IPA MELALUI MODEL PROBLEM BASED INSTRUCTION DENGAN MEDIA AUDIOVISUAL PADA SISWA KELAS VA SDN WONOSARI 02 KOTA SEMARANG

1 5 467

PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN IPA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH BERBANTUAN MEDIA AUDIOVISUAL PADA SISWA KELAS IVA SDN WONOSARI 02 SEMARANG

0 18 265

PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN IPA MELALUI MODEL CTL BERBANTUAN MEDIA AUDIOVISUAL PADA SISWA KELAS V SDN SEKARAN 02 KOTA SEMARANG

1 7 260

PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN PKn MELALUI MODEL TEAM ASSISTED INDIVIDUALIZATION BERBANTUAN MEDIA AUDIOVISUAL PADA SISWA KELAS V SDN MANGKANG KULON 02 KOTA SEMARANG

0 5 221