4.1.3. Deskripsi Data Hasil Pelaksanaan Tindakan Siklus III
Siklus III dilaksanakan dalam 2 kali pertemuan dengan menerapkan model inkuiri berbantukan media audiovisual. Adapun hasil penelitiannya sebagai
berikut : 4.1.3.1. Perencanaan
Hal-hal yang dilakukan pada tahap perencanaan siklus II adalah sebagai berikut :
1. Menentukan pokok bahasan yaitu “Ciri berbagai jenis tanah dan daya resap
air pada berbagai jenis tanah” pada pertemuan pertama dan “Struktur bumi dan proses terjadinya bumi” pada pertemuan kedua.
2. Menentukan indikator dan tujuan pembelajaran. 3. Menyusun RPP dan lampiran-lampirannya sesuai indikator yang telah
ditetapkan dengan skenario pembelajaran yang menerapkan model inkuiri berbantukan media audiovisual.
4. Menyiapkan media pembelajaran yang disesuaikan dengan kebutuhan pada masing-masing pertemuan, kecuali media audiovisual yang akan digunakan
pada setiap pertemuan. 5. Menyiapkan instrumen yang akan digunakan dalam penelitian meliputi
lembar pengamatan keterampilan guru, lembar pengamatan aktivitas siswa, lembar catatan lapangan dan alat evaluasi berupa tes tertulis.
4.1.3.2. Pelaksanaan Tindakan 1. Pertemuan pertama dilaksanakan pada :
Hari tanggal : Rabu, 24 April 2013
Mata Pelajaran : IPA
Kelas Semester : V 2
Waktu : 2x35 menit
Pukul : 09.33-10.43 WIB
Kegiatan pada pertemuan pertama ini meliputi : a. Kegiatan pra pendahuluan
b. Kegiatan pendahuluan c. Kegiatan inti
- Eksplorasi - Elaborasi
- Konfirmasi d. Kegiatan penutup
2. Pertemuan kedua dilaksanakan pada : Hari tanggal
: Jumat, 26 April 2013 Mata Pelajaran
: IPA Kelas Semester
: V2 Waktu
: 2x 35 menit Pukul
: 07.15-08.30 WIB Kegiatan pada pertemuan kedua ini meliputi :
a. Kegiatan pra pendahuluan b. Kegiatan pendahuluan
c. Kegiatan inti - Eksplorasi
- Elaborasi - Konfirmasi
d. Kegiatan penutup 4.1.3.3. Deskripsi Observasi Pembelajaran Siklus III1
Dalam pelaksanaan observasi, hal-hal pokok yang diamati adalah keterampilan guru, aktivitas siswa selama pembelajaran berlangsung serta hasil
belajar siswa setelah pembelajaran. Berikut adalah hasil observasi pada siklus III pertemuan pertama :
4.1.3.3.1. Hasil Observasi Keterampilan Guru Siklus III1
Tabel 4.21
Hasil Lembar Pengamatan Keterampilan Guru Siklus III1
No Indikator
Deskriptor Tam
pak √
Skor penilaian 0 1
2 3
4
1. Menyampai
kan orientasi
umum 1. Menunjukkan sikap hangat
√ √
2. Menyampaikan pokok-
pokok kegiatan √
3. Menyampaikan tujuan
pembelajaran √
4.Menjelaskan pentingya topik -
2 Menayangk
an media audiovisual
permasalah an
1. Menggunakan alat bantu
mengajar yang menarik √
√
2. Menimbulkan rasa ingin
tahu -
3. Penggunaan contoh dan
ilustrasi yang sesuai -
4. Bahasa yang digunakan sederhana
√
3 Mengajukan
pertanyaan- pertanyaan
1. Pengungkapan pertanyaan secara jelas
√
√
2. Pengungkapan pertanyaan secara singkat
√
3. Adanya penyebaran pertanyaan
√
4. Pemberian waktu berpikir
√
No Indikator
Deskriptor Tam
pak √
Skor penilaian 0 1
2 3
4
4 Memfasilita
si siswa mendiskusi
kan hipotesis
1. Menuliskan pertanyaan untuk memperjelas masalah
√
√
2. Membentuk kelompok
heterogen jenis kelamin √
3. Membentuk kelompok heterogen tingkat
intelektual √
4. Menganalisis perkiraan jawaban kelompok
√
5 Membimbi
ng siswa melakukan
pengumpul an data
1. Menegur siswa yang tidak
melaksanakan tugas √
√
2. Membagi-bagi perhatian
untuk semua kelompok √
3. Memberikan petunjuk
kegiatan secara jelas √
4. Mengingatkan masalah yang akan dibahas
√
6 Mengecek
hasil uji hipotesis
siswa 1. Mengadakan kontak
pandang
√
√
2. Mendengarkan secara simpatik gagasan siswa
√
3. Menganalisis alasan siswa dalam pemilihan jawaban
√
4. Adanya variasi penguatan
√
7 Membimbi
ng siswa membuat
kesimpulan disertai
tayangan audiovisual
1. Mengevaluasi tayangan
bersama siswa √
√
2. Adanya penekanan pada
jawaban permasalahan √
3. Memberikan motivasi pada kelompok yang jawabannya
belum benar -
4. Menyebarkan kesempatan berpartisipasi
√ Jumlah Skor
24 Persentase
85,71 Kriteria
Sangat tinggi 1. Persentase skor yang diperoleh
Skor =
� �
x 100
Poerwanti 2008: 6.16
Skor =
24 28
x 100 = 85,71
2. Mengkategorikan skor yang diperoleh Setelah mengetahui skor yang diperoleh, kemudian data dikategorikan sesuai
tabel di bawah ini :
Tabel 3.4
Kriteria Tingkat Keberhasilan Keterampilan Guru dalam Persen
Tingkat keberhasilan Arti
80 Sangat tinggi
60-79 Tinggi
40-59 Sedang
20-39 Rendah
20 Sangat rendah
Aqib, dkk 2010:41
Berdasarkan tabel hasil observasi keterampilan guru siklus III 1 di atas, ditunjukkan bahwa jumlah skor adalah 24, dan tingkat keberhasilan berada dalam
kategori sangat tinggi, yaitu 85,71. Adapun keterampilan guru pada siklus III pertemuan 1 selengkapnya akan disajikan dalam diagram berikut :
Diagram 4.19 Skor Keterampilan Guru Siklus III1
3 2
4 4
4 4
3
1 2
3 4
menyampaikan orientasi umum menayangkan media audiovisual permasalahan
mengajukan pertanyaan-pertanyaan memfasilitasi siswa mendiskusikan hipotesis
membimbing siswa melakukan pengumpulan data mengecek hasil uji hipotesis siswa
membimbing siswa membuat kesimpulan disertai tayangan audiovisual
Berdasarkan diagram di atas, indikator keterampilan guru yang memperoleh skor paling rendah adalah menayangkan media audiovisual permasalahan , yaitu
dengan skor 2. Dua indikator memperoleh skor 3, sedangkan 4 indikator yang lain memperoleh skor 4. Oleh karenanya masih perlu diadakan perbaikan keterampilan
guru pada pertemuan selanjutnya, khususnya pada indikator kedua. Uraian setiap indikator akan dijelaskan secara lebih rinci, sebagai berikut :
1. Menyampaikan orientasi umum Pada indikator menyampaikan orientasi umum, guru memperoleh skor 3.
Menunjukkan sikap hangat tampak ketika guru memperkenalkan kolaborator. Guru menjelaskan tujuan pembelajaran dan menuliskan pokok bahasan pada
papan tulis. Ketika guru menyampaikan pokok kegiatan inkuiri, ada beberapa siswa yang sudah hafal langkah inkuiri. Dan ketika guru bertanya apakah
siswa sudah paham, mayoritas siswa menjawab sudah memahami. Namun ada 1 deskriptor yang belum muncul, yaitu menjelaskan pentingnya topik.
Maka perlu ada perbaikan pada pertemuan selanjutnya. 2. Menayangkan media audiovisual permasalahan
Pada indikator menayangkan media audiovisual permasalahan, guru memperoleh skor 2. Topik yang dibahas pada pertemuan ini adalah daya
resap air pada berbagai jenis tanah dan sifat berbagai jenis tanah. Tayangan berupa gambar 4 jenis tanah humus, kapur, pasir, liat disertai dengan
keterangan nama jenis tanah. Selanjutnya ditayangkan dua tanaman pada tanah yang berbeda humus dan kapur sehingga memperlihatkan tingkat
kesuburan yang berbeda. Penggunaan alat bantu mengajar yang menarik
ditunjukkan dengan antusias siswa ketika menirukan deskripsi tayangan. Bahasa yang digunakan juga sederhana, ditunjukkan dengan siswa langsung
menjawab pertanyaan yang ada pada tayangan. Namun ada 2 deskriptor yang belum muncul, yaitu penggunaan ilustrasi yang sesuai dan menimbulkan rasa
ingin tahu siswa. Maka perlu ada perbaikan pada pertemuan selanjutnya. 3. Mengajukan pertanyaan-pertanyaan
Pada indikator mengajukan pertanyaan-pertanyaan, guru memperoleh skor 4. Deskriptor yang ditunjukkan guru adalah menyampaikan pertanyaan
dengan singkat dan jelas, yaitu guru memberikan pertanyaan sesuai dengan permasalahan yang ada pada gambar. Guru meminta siswa untuk
membandingkan kesuburan dua jenis tanaman pada media tanah yang berbeda. Penyebaran pertanyaan secara klasikal dengan memperhatikan
respon siswa cukup untuk digunakan pada pertemuan ini, karena pertanyaan mudah untuk dijawab siswa. Guru juga memberikan waktu yang cukup untuk
memikirkan jawaban. 4. Memfasilitasi siswa mendiskusikan hipotesis
Pada indikator memfasilitasi siswa mendiskusikan hipotesis, guru memperoleh skor 4. Deskriptor yang ditunjukkan guru adalah membentuk
kelompok yang sama dengan pertemuan sebelumnya. Guru memberikan penanda ketua kelompok dengan kepala bernomor sesuai urutan kelompok,
hal ini dimaksudkan untuk menambah kepercayaan diri dan rasa tanggung jawab ketua. Selain itu guru menugasi ketua kelompok untuk mengambil
bahan percobaan. Ketua kelompok dipilih dari siswa yang kurang pandai
berbicara. Guru juga menuliskan pertanyaan di papan tulis untuk memperjelas masalah. Guru menuliskan perkiraan jawaban kelompok di papan tulis dan
menganalisis penentuan jawaban kelompok tersebut. 5. Membimbing siswa melakukan pengumpulan data
Pada indikator membimbing siswa melakukan pengumpulan data, guru memperoleh skor 4. Deskriptor yang ditunjukkan guru adalah membagi-bagi
perhatian untuk semua kelompok dengan mendatangi setiap kelompok dan membimbing siswa dalam mengerjakan LKPD. Kelompok yang dapat
menjawab dengan benar dan melakukan percobaan dengan baik mendapatkan pin yang diakumulasikan pada akhir pembelajaran. Guru memberikan
petunjuk kepada siswa, agar siswa membaca petunjuk pada LKPD. Menegur siswa ditunjukkan dengan guru menyebutkan nama setiap kelompok yang
tidak memperhatikan penjelasan guru, menegur siswa yang mengotori meja dengan tanah, dan siswa yang justru meminum aqua yang digunakan sebagai
bahan percobaan. Guru mengingatkan siswa pada permasalahan dengan cara menanyakan daya resap air yang paling cepat.
6. Mengecek hasil uji hipotesis siswa Pada indikator mengecek hasil uji hipotesis siswa, guru memperoleh
skor 4. Sebelum presentasi dimulai, guru meminta semua kelompok untuk memperhatikan. Deskriptor yang ditunjukkan guru adalah mengadakan
kontak pandang pada kelompok presentasi dan mendengarkan secara simpatik hasil kerja kelompok siswa. Guru juga langsung menganalisis jawaban
kelompok dengan maksud menekankan jawaban permasalahan kelompok.
Guru juga melakukan variasi penguatan yaitu dengan memberikan hadiah berupa pensil untuk siswa yang presentasi. Guru juga memberikan sticker dan
jabatan tangan dari setiap perwakilan kelompok untuk kelompok yang terbaik.
7. Membimbing siswa membuat kesimpulan disertai tayangan audiovisual Pada indikator membimbing siswa membuat kesimpulan disertai
tayangan audiovisual, guru memperoleh skor 3. Deskriptor yang ditunjukkan guru adalah mengevaluasi tayangan bersama siswa dan menekankan jawaban
permasalahan dengan cara melengkapinya dengan penjelasan serta tanya jawab. Guru juga telah menyebarkan kesempatan berpartisipasi pada siswa
untuk mengemukakan kesimpulannya, baik secara berkelompok maupun individu. Namun guru belum memberikan motivasi pada siswa yang
jawabannya belum benar, maka perlu adanya perbaikan pada pertemuan selanjutnya.
4.1.3.3.2. Hasil Observasi Aktivitas Siswa Siklus III1
Tabel 4.22
Rekapitulasi Hasil Lembar Pengamatan Aktivitas Siswa Siklus III 1
No Indikator
Hasil yang Dicapai Setiap
Indikator Jumlah
Skor Persentase Kategori
1 2
3 4
1 memperhatikan
penyampaian orientasi umum guru
10 0 10 10
30 75
Tinggi
2 memperhatikan
tayangan audiovisual permasalahan
10 10 9 7
36 90
Sangat tinggi
3 mendiskusikan
hipotesis secara berkelompok
10 9
9 4
32 80
Sangat tinggi
4 mengumpulkan
informasi dari sumber data
8 8
8 6
30 75
Tinggi
5 menentukan jawaban
kelompok berdasarkan hipotesis
dan informasi yang diperoleh
8 10 6
10 34
85 Sangat
tinggi
6 Membuat
kesimpulan berdasarkan
tayangan balikan 10
9 7
5 31
77,5 Tinggi
Jumlah skor 193
Persentase 80,41
Kategori Sangat tinggi
1. Persentase skor yang diperoleh Skor =
� �
x 100
Poerwanti 2008: 6.16
Skor = 240 x 100 = 80,41
2. Mengkategorikan skor yang diperoleh Setelah mengetahui skor yang diperoleh, kemudian data dikategorikan sesuai
tabel di bawah ini :
Tabel 3.5
Kriteria Tingkat Keberhasilan Aktivitas Siswa dalam Persen
Tingkat keberhasilan Arti
80 Sangat tinggi
60-79 Tinggi
40-59 Sedang
20-39 Rendah
20 Sangat rendah
Aqib, dkk 2010:41
Berdasarkan perhitungan tabel di atas, aktivitas siswa dalam pembelajaran IPA dengan menerapkan model inkuiri berbantukan media audiovisual
memperoleh persentase keberhasilan sebesar 80,41 dengan kategori sangat tinggii. Adapun aktivitas siswa selengkapnya disajikan dalam diagram berikut :
Diagram 4.20 Skor Aktivitas Siswa Siklus III1
Berdasarkan diagram di atas, indikator kemampuan memperhatikan penyampaian orientasi umum guru dan indikator mengumpulkan informasi dari
sumber data memperoleh skor paling rendah dengan persentase sebesar 75 . Sedangkan indikator yang memperoleh skor paling tinggi adalah indikator
memperhatikan tayangan audiovisual permasalahan yang diperoleh sebesar 90.
75.00 90.00
80.00 75.00
85.00 77.50
60.00 70.00
80.00 90.00
100.00
memperhatikan penyampaian orientasi umum guru memperhatikan tayangan audiovisual permasalahan
mendiskusikan hipotesis secara berkelompok mengumpulkan informasi dari sumber data
menentukan jawaban kelompok berdasarkan hipotesis dan informasi yang diperoleh membuat kesimpulan berdasarkan tayangan balikan
Oleh karenanya masih perlu adanya perbaikan aktivitas siswa pada pertemuan selanjutnya, khususnya pada indikator kemampuan memperhatikan penyampaian
orientasi umum guru dan mengumpulkan informasi pada sumber data. Berikut ini adalah uraian aktivitas siswa pada setiap indikator yang diamati :
1. Memperhatikan penyampaian orientasi umum guru Pada indikator memperhatikan penyampaian orientasi umum guru ada
empat hasil deskriptor yang diamati, yaitu 10 siswa tampak mendengarkan penjelasan guru dengan seksama, 10 siswa bersikap tenang, dan 10 siswa
bersemangat dalam memperhatikan penjelasan guru. Tingkat keberhasilan indikator pertama adalah 75 dengan kategori tinggi. Aktivitas siswa pada
indikator ini sudah berjalan dengan baik, dikarenakan tiga deskriptornya emperoleh skor maksimal. Namun ada 1 deskriptor yang tidak muncul, yaitu
bertanya jika mengalami kesulitan. Ditunjukkan dengan tidak ada seorang pun siswa yang bertanya mengenai penjelasan guru, namun jika diamati
banyak siswa yang menyahut ketika guru menyampaikan pokok inkuiri. Ketika guru bertanya apakah ada yang belum dimengerti, siswa menjawab
telah paham. Hal ini mengindikasikan bahwa siswa telah memahami penjelasan guru, sehingga tidak perlu dilakukan perbaikan untuk pertemuan
selanjutnya. 2. Memperhatikan tayangan audiovisual permasalahan
Dalam indikator ini, hasil yang diperoleh adalah 10 siswa tidak berbuat gaduh dan 10 bersemangat ketika penayangan audiovisual permasalahan, 9
siswa menjawab pertanyaan yang diajukan guru dan 7 siswa menyatakan
jawaban sesuai pengalaman. Tingkat keberhasilan indikator ini adalah 90 dengan kategori sangat tinggi. Dari hasil tersebut tampak mayoritas siswa
telah menjawab pertanyaan guru dan sebagian besar menjawabnya sesuai dengan pengalaman mereka.
3. Mendiskusikan hipotesis secara berkelompok Pada indikator mendiskusikan hipotesis secara berkelompok, 10 siswa
berdiskusi dengan kelompoknya dan 9 siswa tampak bersemangat, 9 siswa berpartisipasi menyampaikan hipotesis dan 4 siswa menambahkan alasan
pemilihan hipotesis. Tingkat keberhasilan indikator ini adalah 80 dengan kategori sangat tinggi. Dari hasil pengamatan tersebut tampak bahwa masih
ada siswa yang kurang bersemangat dan tampak murung. Seorang siswa juga tidak ikut berpartisipasi dalam mengemukakan hipotesis kelompok. Selain
itu, hanya ada beberapa siswa yang menambahkan alasan pemilihan hipotesis. Maka perlu ada perbaikan pada pertemuan selanjutnya.
4. Mengumpulkan informasi dari sumber data Pada indikator ini, hasil yang diperoleh adalah 8 siswa telah membaca
informasi dari berbagai sumber, 8 siswa menunjukkan sumber data yang diperoleh untuk memperoleh hubungan, 8 siswa bertanya jika mengalami
kesulitan dan 6 siswa mengingatkan anggota kelompok untuk berpartisipasi aktif. Tingkat keberhasilan indikator ini adalah 75 dengan kategori tinggi.
Dari hasil tersebut, tampak bahwa mayoritas siswa telah membaca informasi dari berbagai sumber mengenai ciri berbagai jenis tanah. Sebagian besar
siswa juga telah menunjukkan kepada anggota kelompok lainnya jika
menemukan hal-hal penting dalam percobaan. Sebagian besar siswa bertanya mengenai penggunaan bahan percobaan, menanyakan penyebab daya resap
air pada jenis tanah tertentu yang tidak sesuai dengan perkiraan, cara mengerjakan suatu pertanyaan pada LKPD, dll. Sebagian besar siswa juga
telah mengingatkan menegur anggota lain untuk aktif dan tidak membuat kegaduhan.
5. Menentukan jawaban kelompok berdasarkan hipotesis dan informasi yang diperoleh
Pada indikator menentukan jawaban kelompok berdasarkan hipotesis dan informasi yang diperoleh, 8 siswa mengeluarkan pendapat dalam
membuat keputusan, 10 siswa mendengarkan diskusi kelompok, 10 siswa tidak gugup ketika presentasi kelompok, dan 6 siswa mencatat hasil kerja
kelompok secara individu. Tingkat keberhasilan indikator ini adalah 85 dengan kategori sangat tinggi. Dari hasil pengamatan tersebut tampak bahwa
hanya sebagian siswa yang mau mencatat apa yang didiktekan guru. Maka perlu ada perbaikan pada pertemuan selanjutnya.
6. Membuat kesimpulan berdasarkan tayangan balikan Pada indikator membuat kesimpulan berdasarkan tayangan balikan,
hasil yang diperoleh adalah 10 siswa bersemangat melihat tayangan, 9 siswa membandingkan hasil kerja kelompok dengan tayangan balikan, 7 siswa
mengeluarkan pendapat daLam membuat kesimpulan dan 5 siswa mengeluarkan pendapat dengan berani. Tingkat keberhasilan indikator ini
77,5 dengan kategori tinggi. Dari hasil tersebut tampak bahwa hanya
sebagian siswa yang mengemukakan kesimpulan dengan berani, maka perlu diadakan perbaikan pada pertemuan selanjutnya.
4.1.3.3.3. Paparan Hasil Belajar Siswa Siklus III1
Berdasarkan hasil penelitian pada siklus III1, hasil belajar siswa melalui penerapan model inkuiri berbantukan media audiovisual diperoleh data sbb :
Tabel 4.23
Hasil Belajar Siswa Siklus III1 No
Nama Nilai
KKM=64 Keterangan
1 RAR
38 Tidak tuntas
2 ANM
43 Tidak tuntas
3 MIZ
81 Tuntas
4 ANP
100 Tuntas
5 ARK
76 Tuntas
6 AJS
38 Tidak tuntas
7 AP
71 Tuntas
8 ADF
43 Tidak tuntas
9 ABK
76 Tuntas
10 CCK
76 Tuntas
11 DA
81 Tuntas
12 EHG
76 Tuntas
13 FKW
95 Tuntas
14 IZI
76 Tuntas
15 JCF
100 Tuntas
16 LNE
100 Tuntas
17 M
76 Tuntas
18 MIS
81 Tuntas
19 MDS
71 Tuntas
20 MAA
71 Tuntas
21 MLH
71 Tuntas
22 MSN
76 Tuntas
23 NIA
100 Tuntas
24 NM
100 Tuntas
25 RA
71 Tuntas
26 RAP
43 Tidak tuntas
27 RSP
90 Tuntas
28 SK
95 Tuntas
29 TVE
81 Tuntas
30 UP
81 Tuntas
31 YDL
43 Tidak tuntas
32 NAP
71 Tuntas
33 ERBI
81 Tuntas
34 MATS
95 Tuntas
Jumlah 2567
Rata-rata mean 75,5
Median 76
Modus 76
Nilai tertinggi 100
Nilai terendah 38
Ketuntasan Tuntas : 28
Tidak tuntas = 6 Persentase
ketuntasan 82,35
Kategori Sangat tinggi
1. Mencari rata-rata kelas =
∑ ∑�
Aqib 2010:40 =
2567 34
= 75,5 2. Mencari median dan modus
Me
= ½
�2
+
� 2
+1
, bila n genap fx
m
= max fx
i
,1 ≤ i ≤ n Sukestiyarno 2009:22
Urutan data:
x 38 43 71 76 81 90 95 100
n 2
4 6
7
6 1
3 5
Me = ½ x
17
+ x
18
= x
17,5
=76 Modus = 76
3. Persentase ketuntasan belajar klasikal P =
∑ �� �
�� ∑
x 100
Aqib, dkk 2010: 41
=
28 34
x 100
= 82,35 4. Mengkategorikan skor yang diperoleh
Setelah mengetahui skor yang diperoleh, kemudian data dikategorikan sesuai tabel di bawah ini :
Tabel 3.3
Kriteria Tingkat Keberhasilan Belajar Siswa dalam Persen
Tingkat keberhasilan Arti
80 Sangat tinggi
60-79 Tinggi
40-59 Sedang
20-39 Rendah
20 Sangat rendah
Aqib, dkk 2010:41
Berdasarkan data tabel di atas secara keseluruhan siswa kelas V SDN Mangkang Kulon 02 yang berjumlah 34 siswa mencapai ketuntasan belajar
sebesar 82,35 28 siswa dan masih ada 17,65 6 belum tuntas. Hal ini mengacu pada KKM mata pelajaran IPA kelas V SDN Mangkang Kulon 02
sebesar 64. Pada siklus III1 ini nilai terendah yang diperoleh adalah 38 dan nilai tertinggi adalah 100. Sedangkan rata-rata kelas adalah 75,5. Kriteria
tingkat keberhasilan siswa termasuk dalam kategori sangat tinggi yaitu berada di rentang 80.
Berikut disajikan diagram ketuntasan hasil belajar siswa siklus III1 :
Diagram 4.21 Hasil Belajar Siswa Siklus III1
Berdasarkan diagram di atas, menunjukkan bahwa ketuntasan hasil belajar siswa sebesar 82,35 dalam kategori sangat tinggi. Sehingga
ketuntasan belajar masih belum mencapai ketuntasan belajar yang maksimal, dan perlu melanjutkan ke pertemuan selanjutnya.
4.1.3.3.4. Refleksi siklus III1
Berdasarkan hasil observasi di siklus ketiga pertemuan pertama menunjukkan bahwa persentase tingkat keberhasilan keterampilan guru adalah
85,71 dengan kategori sangat tinggi, persentase tingkat keberhasilan aktivitas siswa adalah 80,41 dengan kategori sangat inggi, dan tingkat ketuntasan hasil
belajar siswa adalah 82,35 dengan kategori sangat tinggi. Secara garis besar ketiganya suadah baik, namun pencapaian ketuntasan hasil belajar belum
maksimal. Ada beberapa kendala yang perlu diatasi agar pembelajaran dapat mencapai hasil yang lebih baik meliputi :
1. Keterampilan guru a. Keterampilan guru pada indikator menyampaikan orientasi umum
memperoleh skor 3. Hal ini disebabkan karena guru belum menjelaskan pentingnya topik pada siswa.
82.35 17.65
tuntas tidak tuntas
b. Keterampilan guru pada indikator menayangkan audiovisual permasalahan memperoleh skor 2. Hal ini disebabkan karena tayangan yang ditampilkan
guru belum memuat ilustrasi yang sesuai, permasalahan yang diajukan terlalu luas dan agak sulit untuk diarahkan pada permasalahan utama.
Karena hal tersebut, tayangan yang ditampilkan juga kurang menimbulkan rasa ingin tahu siswa.
c. Keterampilan guru pada indikator membimbing siswa membuat kesimpulan disertai tayangan audiovisual memperoleh skor 3. Hal ini dikarenakan guru
belum memotivasi kelompok yang belum benar jawabannya. 2. Aktivitas Siswa
a. Aktivitas siswa
pada indikator
mendiskusikan hipotesis
secara berkelompok, memperoleh persentase keberhasilan sebesar 80. Hal ini
dikarenakan hanya beberapa siswa yang menambahkan alasan pemilihan hipotesis.
b. Aktivitas siswa pada indikator menentukan jawaban kelompok berdasarkan hipotesis dan informasi yang diperoleh memperoleh persentase keberhasilan
sebesar 85. Hal ini dikarenakan masih banyak siswa yang belum mencatat apa yang didiktekan guru.
c. Aktivitas siswa pada indikator membuat kesimpulan berdasarkan tayangan balikan, memperoleh persentase keberhasilan sebesar 77,5. Hal ini
dikarenakan banyak siswa yang tidak berani mengemukakan pendapatnya secara inisiatif.
3. Hasil Belajar Siswa Hasil tes yang dilaksanakan menunjukkan masih ada ada 17,65 6 siswa
belum tuntas. Persentase ketuntasan berada pada kategori tinggi dengan nilai rata-rata siswa adalah 75,5.
Dari permasalahan-permasalahan di atas, maka perlu diadakan perbaikan pada pertemuan selanjutnya.
4.1.3.3.5. Revisi Siklus III1
Adapun perbaikan untuk siklus berikutnya adalah sebagai berikut : 1. Keterampilan guru
a. Guru menyampaikan pentingnya topik pada siswa, sehingga siswa dapat belajar dengan lebih sungguh-sungguh.
b. Guru memperbaiki ilustrasi media yang ditampilkan agar lebih mudah diarahkan pada permasalahan.
c. Guru memotivasi kelompok yang jawabannya belum benar, sehingga siswa tidak merasa putus asa.
2. Aktivitas Siswa a. Guru lebih memberikan perhatian pada siswa yang tidak berpartisipasi
dalam menambahkan alasan pemilihan hipotesis dengan cara menanyakan secara berkelompok dan setelah itu secara individu pada siswa yang tidak
berpartisipasi. b. Guru memantau siswa yang tengah mencatat dan menegur siswa yang tidak
mau mencatat, dan menyampaikan pentingnya mencatat yaitu agar jika kita lupa maka masih dapat melihat pada catatan.
c. Guru memberikan penguatan dengan lebih mantap, misalnya dengan memberikan pujian pada kelompok yang membuat kesimpulan, dan
mengelus bahu siswa yang mau mengemukakan kesimpulan dengan berani. 3. Hasil Belajar Siswa
Guru mempertegas pesan agar siswa mempelajari materi untuk permeuan selanjutnya, yaitu proses terbentuknya bumi dan struktur bumi. Selain itu
guru juga mengatakan bahwa materi ini cukup banyak dan agak rumit sehingga siswa diminta untuk mempelajarinya terlebih dahulu.
4.1.3.4. Deskripsi Observasi Pembelajaran Siklus III2 Dalam pelaksanaan observasi, hal-hal pokok yang diamati adalah
keterampilan guru, aktivitas siswa selama pembelajaran berlangsung serta hasil belajar siswa setelah pembelajaran. Berikut adalah hasil observasi pada siklus III
pertemuan kedua : 4.1.3.4.1.
Hasil Observasi Keterampilan Guru Siklus III2
Tabel 4.24
Hasil Lembar Pengamatan Keterampilan Guru Siklus III2
No Indikator
Deskriptor Tam
pak √
Skor penilaian 0 1
2 3
4
1. Menyampai-
kan orientasi umum
1. Menunjukkan sikap
hangat √
√
2. Menyampaikan pokok-
pokok kegiatan √
3. Menyampaikan tujuan
pembelajaran √
4.Menjelaskan pentingya topik
√
2 Menayangka
n media audiovisual
permasalahan 1. Menggunakan alat bantu
mengajar yang menarik √
√
2. Menimbulkan rasa ingin
tahu √
3. Penggunaan contoh dan
ilustrasi yang sesuai √
4. Bahasa yang digunakan sederhana
√
No Indikator
Deskriptor Tam
pak √
Skor penilaian 0 1
2 3
4
3 Mengajukan
pertanyaan- pertanyaan
1. Pengungkapan pertanyaan secara jelas
√
√
2. Pengungkapan pertanyaan secara singkat
√
3. Adanya penyebaran pertanyaan
-
4. Pemberian waktu berpikir
√
4 Memfasilitasi
siswa mendiskusika
n hipotesis 1. Menuliskan pertanyaan
untuk memperjelas masalah
√
√
2. Membentuk kelompok
heterogen jenis kelamin √
3. Membentuk kelompok heterogen tingkat
intelektual √
4. Menganalisis perkiraan jawaban kelompok
-
5 Membimbing
siswa melakukan
pengumpulan data
1. Menegur siswa yang tidak
melaksanakan tugas √
√
2. Membagi-bagi perhatian
untuk semua kelompok √
3. Memberikan petunjuk
kegiatan secara jelas √
4. Mengingatkan masalah yang akan dibahas
√
6 Mengecek
hasil uji hipotesis
siswa 1. Mengadakan kontak
pandang
√
√
2. Mendengarkan secara simpatik gagasan siswa
√
3. Menganalisis alasan siswa dalam pemilihan
jawaban -
4. Adanya variasi penguatan
√
7 Membimbing
siswa membuat
kesimpulan disertai
1. Mengevaluasi tayangan
bersama siswa √
√
2. Adanya penekanan pada
jawaban permasalahan √
3. Memberikan motivasi
√
tayangan audiovisual
pada kelompok yang jawabannya belum benar
4. Menyebarkan kesempatan berpartisipasi
√ Jumlah Skor
25 Persentase
89,28 Kriteria
Sangat tinggi 1. Persentase skor yang diperoleh
Skor =
� �
x 100
Poerwanti 2008: 6.16
Skor =
25 28
x 100 = 89,28
2. Mengkategorikan skor yang diperoleh Setelah mengetahui skor yang diperoleh, kemudian data dikategorikan sesuai
tabel di bawah ini :
Tabel 3.4
Kriteria Tingkat Keberhasilan Keterampilan Guru dalam Persen
Tingkat keberhasilan Arti
80 Sangat tinggi
60-79 Tinggi
40-59 Sedang
20-39 Rendah
20 Sangat rendah
Aqib, dkk 2010:41
Berdasarkan tabel hasil observasi keterampilan guru siklus III 2 di atas, ditunjukkan bahwa jumlah skor adalah 25, dan tingkat keberhasilan berada dalam
kategori sangat tinggi, yaitu 89,28. Adapun keterampilan guru pada siklus III pertemuan 2 selengkapnya akan disajikan dalam diagram berikut :
Diagram 4.22 Skor Keterampilan Guru Siklus III2
Berdasarkan diagram di atas, 3 indikator memperoleh skor 3 dan 4 indikator memperoleh skor 4. Oleh karenanya tidak perlu diadakan perbaikan keterampilan
guru pada siklus berikutnya karena semua indikator memperoleh skor di atas 60. Uraian setiap indikator akan dijelaskan secara lebih rinci, sebagai berikut :
1. Menyampaikan orientasi umum Pada indikator menyampaikan orientasi umum, guru memperoleh skor 4.
Menunjukkan sikap hangat tampak ketika guru mengulangi salam pada siswa dengan ramah, karena siswa tampak kurang bersemangat. Guru
menyampaikan pokok kegiatan inkuiri, pokok materi dan kegiatan pembelajaran yang akan dilakukan siswa. Guru menjelaskan pentingnya topik
dengan menyampaikan bahwa materi ini berkaitan dengan materi pada jenjang kelas yang lebih tinggi, sehingga siswa harus paham.
2. Menayangkan media audiovisual permasalahan Pada indikator menayangkan media audiovisual permasalahan, guru
memperoleh skor 4. Penggunaan alat bantu mengajar yang menarik dan ilustrasi yang sesuai serta penggunaan bahasa yang sederhana disajikan guru
4 4
3 3
4 3
4
1 2
3 4
menyampaikan orientasi umum menayangkan media audiovisual permasalahan
mengajukan pertanyaan-pertanyaan memfasilitasi siswa mendiskusikan hipotesis
membimbing siswa melakukan pengumpulan data mengecek hasil uji hipotesis siswa
membimbing siswa membuat kesimpulan disertai tayangan audiovisual
melalui penayangan video tata surya. Antusias siswa ditunjukkan dengan perhatian siswa pada tayangan, menebak nama benda-benda langit, dan
bahkan ada seorang siswa yang bertepuk tangan ketika tayangan selesai. Tayangan juga menimbulkan rasa ingin tahu siswa, ditunjukkan dengan
banyak siswa yang bertanya benda-benda apa sajakah yang ada dalam tayangan.
3. Mengajukan pertanyaan-pertanyaan Pada indikator mengajukan pertanyaan-pertanyaan, guru memperoleh
skor 3. Deskriptor yang ditunjukkan adalah pengungkapan pertanyaan secara jelas, terbukti dengan siswa yang dapat menjawab pertanyaan guru dengan
mudah. Pertanyaan yang diajukan juga singkat dan berupa tuntunan untuk menuju ke permasalahan. Pemberian waktu berpikir ditunjukkan guru dengan
memberikan pertanyaan secara perlahan-lahan. Namun guru kurang melakukan penyebaran pertanyaan, guru hanya melakukan secara klasikal.
4. Memfasilitasi siswa mendiskusikan hipotesis Pada indikator memfasilitasi siswa mendiskusikan hipotesis, guru
memperoleh skor 3. Deskriptor yang ditunjukkan guru adalah membentuk kelompok yang teridiri dari 4-5 siswa secara heterogen baik jenis kelamin
maupun tingkat intelektual yang berdasar dari data nilai awal siswa. Sebelum siswa mendiskusikan hipotesis secara berkelompok, guru menanyakan
pertanyaan rumusan masalah apa yang tertulis pada tayangan, kemudian guru menuliskannya di papan tulis. Guru juga memeriksa kesiapan siswa apakah
pesan guru sudah dilaksanakan, yaitu pesan untuk mempelajari materi ter-
lebih dahulu. Guru juga menuliskan hipotesis kelompok, namun guru belum menganalisis perkiraan jawaban kelompok. Enam dari 7 kelompok menjawab
hipotesis yang bersumber dari buku. 5. Membimbing siswa melakukan pengumpulan data
Pada indikator membimbing siswa melakukan pengumpulan data, guru memperoleh skor 4. Deskriptor yang ditunjukkan guru adalah membagi-bagi
perhatian untuk semua kelompok, dengan cara memantau diskusi siswa dan membimbing kelompok yang mengalami kesulitan. Guru memberikan
petunjuk kegiatan secara jelas tentang tips mengerjakan LKPD, yaitu siswa mengurutkan terlebih dahulu kartu acak. Baru setelah yakin, ditempelkan.
Guru juga memberikan clue kartu pada urutan yang paling atas dan terbawah . guru juga memberikan tips agar siswa melihat keterkaitan antar kalimat.
Namun masih ada kelompok yang mendapatkan teguran guru karena tergesa- gesa menempekan kartu acak sehingga berkali-kali dilepas. Guru
mengingatkan siswa pada permasalahan dengan cara meminta siswa untuk mengecek kembali keterkaitan antar kalimat.
6. Mengecek hasil uji hipotesis siswa Pada indikator mengecek hasil uji hipotesis siswa, guru hanya
memperoleh skor 3. Deskriptor yang ditunjukkan guru adalah mendengarkan secara simpatik gagasan siswa yaitu dengan mendengarkan secara cermat dan
menuliskan jawaban kelompok presentasi di papan tulis. Guru melakukan kontak pandang ketika guru meminta kelompok presentasi untuk
mendiktekan jawaban kelompok. Hal tersebut juga merupakan salah satu
bentuk penguatan yang dilakukan guru, yaitu dengan penghargaan pada hasil kerja kelompok. Selain itu guru juga memberikan variasi penguatan berupa
tepuk tangan pada kelompok presentasi. Deskriptor yang belum muncul adalah guru belum menganalisis alasan siswa dalam pemilihan jawaban. Guru
hanya menuliskan sampel jawaban dari beberapa kelompok untuk dianalisis bersama.
7. Membimbing siswa membuat kesimpulan disertai tayangan audiovisual Pada indikator membimbing siswa membuat kesimpulan disertai
tayangan audiovisual, guru memperoleh skor 4. Guru memberikan deksripsi ketika penayangan video proses terjadinya bumi. Guru bersama siswa
mengevaluasi urutan pada tayangan dan membandingkannya dengan hasil kerja kelompok. Penekanan jawaban guru lakukan dengan menjelaskan
kembali urutan proses terjadinya bumi. Guru memberikan motivasi pada kelompok yang jawabannya belum benar dengan membagikan kartu proses
terjadinya bumi kepada beberapa siswa. Guru juga menyebarkan kesempatan kepada siswa untuk mengemukakan kesimpulan.
4.1.3.4.2. Hasil Observasi Aktivitas Siswa Siklus III2
Tabel 4.25
Rekapitulasi Hasil Lembar Pengamatan Aktivitas Siswa Siklus III 2
No Indikator
Hasil yang Dicapai Setiap
Indikator Jumlah
Skor Persen
tase Kategori
1 2
3 4
1 Memperhatikan
penyampaian orientasi umum guru
10 0 10 10
30 75
Tinggi
2 Memperhatikan tayangan
audiovisual permasalahan 10 10 9
9 38
95 Sangat
tinggi 3
Mendiskusikan hipotesis secara berkelompok
10 10 9 29
72,5 Tinggi
4 Mengumpulkan informasi
dari sumber data 9
9 9
9 36
90 Sangat
tinggi 5
Menentukan jawaban kelompok berdasarkan
hipotesis dan informasi yang diperoleh
10 10 9 10
39 97,5
Sangat tinggi
6 Membuat kesimpulan
berdasarkan tayangan balikan
10 9
8 6
33 82,5
Sangat tinggi
Jumlah skor 203
Persentase 84,58
Kategori Sangat tinggi
1. Persentase skor yang diperoleh Skor =
� �
x 100
Poerwanti 2008: 6.16
Skor =
203 240
x 100 =
84,58 2. Mengkategorikan skor yang diperoleh
Setelah mengetahui skor yang diperoleh, kemudian data dikategorikan sesuai tabel di bawah ini :
Tabel 3.5
Kriteria Tingkat Keberhasilan Aktivitas Siswa dalam Persen
Tingkat keberhasilan Arti
80 Sangat tinggi
60-79 Tinggi
40-59 Sedang
20-39 Rendah
20 Sangat rendah
Aqib, dkk 2010:41
Berdasarkan perhitungan tabel di atas, aktivitas siswa dalam pembelajaran IPA dengan menerapkan model inkuiri berbantukan media audiovisual
memperoleh persentase keberhasilan sebesar 84,58 dengan kategori sangat tinggi. Adapun aktivitas siswa selengkapnya disajikan dalam diagram berikut :
Diagram 4.23 Skor Aktivitas Siswa Siklus III2
Berdasarkan diagram di atas, indikator kemampuan mendiskusikan hipotesis secara berkelompok memperoleh skor paling rendah dengan persentase sebesar
73 .Sedangkan indikator yang memperoleh skor paling tinggi adalah indikator
75.00 95.00
73 90.00
97.50 82.50
0.00 50.00
100.00 150.00
memperhatikan penyampaian orientasi umum guru memperhatikan tayangan audiovisual permasalahan
mendiskusikan hipotesis secara berkelompok mengumpulkan informasi dari sumber data
menentukan jawaban kelompok berdasarkan hipotesis dan informasi yang diperoleh membuat kesimpulan berdasarkan tayangan balikan
menentukan jawaban kelompok berdasarkan hipotesis dan informasi yang diperoleh, yaitu sebesar 97,5.
Berikut ini adalah uraian aktivitas siswa pada setiap indikator yang diamati : 1. Memperhatikan penyampaian orientasi umum guru
Pada indikator memperhatikan penyampaian orientasi umum guru diperoleh 10 siswa tampak mendengarkan penjelasan guru dengan seksama,
10 siswa bersikap tenang, dan 10 siswa bersemangat dalam memperhatikan penjelasan guru. Namun ada satu deskriptor yang tidak muncul, yaitu
bertanya jika kurang jelas dengan penjelasan guru. Tingkat keberhasilan indikator pertama adalah 75 dengan kategori tinggi. Dari hasil tersebut
tampak bahwa aktivitas siswa pada indikator pertama ini baik. Meskipun ada 1 deskriptor yang tidak muncul, yaitu bertanya jika kurang jelas dengan
penjelasan guru. Namun mayoritas siswa mampu menghafal dan menyahut langkah inkuiri yang dijelaskan guru.
2. Memperhatikan tayangan audiovisual permasalahan Dalam indikator ini, hasil yang diperoleh adalah 9 siswa menjawab
pertanyaan yang diajukan guru, 10 siswa tidak berbuat gaduh ketika penayangan, 10 siswa bersemangat memperhatikan tayangan, dan 9 siswa
menyatakan jawaban sesuai pengalaman. Tingkat keberhasilan indikator ini adalah 95 dengan kategori sangat tinggi. Dari hasil tersebut tampak bahwa
aktivitas siswa ketika penayangan audiovisual permasalahan sudah berjalan dengan sangat baik, karena seluruh siswa tidak berbuat gaduh dan ber-
semangat melihat tayangan. Hanya seorang siswa yang tidak menjawab pertanyaan guru.
3. Mendiskusikan hipotesis secara berkelompok Pada indikator mendiskusikan hipotesis secara berkelompok, 10 siswa
berdiskusi dengan kelompoknya, 10 siswa semangat dalam mendiskusikan hipotesis, 9 siswa berpartisipasi menyampaikan hipotesis. Namun ada 1
deskriptor yang tidak muncul, yaitu menambahkan alasan pemilihan hipotesis. Tingkat keberhasilan indikator ini adalah 72,5 dengan kategori
tinggi. Dari hasil pengamatan tersebut tampak bahwa aktivitas siswa pada indikator ini telah tercapai, ditunjukkan dengan seluruh siswa yang aktif
berdiskusi dan bersemangat dalam mendiskusikan hipotesis. Meskipun masih ada seorang siswa yang tidak berpartisipasi ketika penyampaian hipotesis
kelompok. Siswa tampak diam. Ada 1 deskriptor yang tidak muncul, hal ini dikarenakan guru tidak menyebarkan kesempatan pada siswa untuk
mengemukakan alasannya. 4. Mengumpulkan informasi dari sumber data
Pada indikator ini, hasil yang diperoleh adalah 9 siswa membaca infomasi dari berbagai sumber, 9 siswa bertanya jika mengalami kesulitan, 9
siswa menunjukkan sumber data yang diperoleh untuk memperoleh hubungan, dan 9 siswa mengingatkan anggota kelompok untuk berpartisipasi
aktif. Tingkat keberhasilan indikator ini adalah 90 dengan kategori sangat tinggi. Dari hasil tersebut, tampak bahwa aktivitas siswa pada indikator
mengumpulkan informasi dari sumber data telah tercapai. Meskipun masih
ada siswa yang tidak membaca buku untuk memperoleh informasi. Ada siswa tampak tidak aktif dalam mengerjakan LKPD secara berkelompok dan ada
juga yang hanya melihat temannya bekerja. 5. Menentukan jawaban kelompok berdasarkan hipotesis dan informasi yang
diperoleh Pada indikator menentukan jawaban kelompok berdasarkan hipotesis
dan informasi yang diperoleh, 10 siswa berpendapat dan seluruh siswa mendengarkan dalam pembuatan kesimpulan, 9 siswa mencatat hasil kerja
kelompok, dan 10 siswa tidak gugup ketika presentasi. Tingkat keberhasilan indikator ini adalah 97,5 dengan kategori sangat tinggi. Dari hasil
pengamatan tersebut tampak bahwa aktivitas siswa pada indikator ini sudah tercapai. Seluruh siswa mendengarkan berlangsungnya diskusi dan tidak
gugup ketika melaksanakan presentasi. Ada seorang siswa yang tidak mencatat karena malas, walaupun sudah berkali-kali ditegur guru.
6. Membuat kesimpulan berdasarkan tayangan balikan Pada indikator membuat kesimpulan berdasarkan tayangan balikan, hasil
yang diperoleh adalah 34 siswa bersemangat melihat tayangan balikan, 9 siswa membandingkan hasil kerja kelompok dengan tayangan, 8 siswa
mengeluarkan pendapat dalam membuat kesimpulan dan 6 siswa mengeluarkan pendapat dengan berani. Tingkat keberhasilan indikator ini
adalah 82,5 dengan kategori sangat tinggi. Dari hasil tersebut tampak bahwa aktivitas siswa pada indikator ini sudah tercapai. Ditunjukkan dengan
seluruh siswa yang antusias dan fokus melihat video, bahkan banyak siswa
yang mengeluarkan kata- kata kagum. Misalnya : “Waow”, “Wah”, “Siapa
yang merekam video ya, apa tidak pan as?”, “seperti kiamat ya”, dll.
Mayoritas siswa membandingkan urutan pada tayangan dengan hasil kerja kelompok. Mayoritas siswa juga mengeluarkan pendapat ketika penyusunan
simpulan, dan sebagian besar mengemukakannya dengan berani. Terutama siswa yang memperoleh kartu proses terjadinya bumi.
4.1.3.4.3. Paparan Hasil Belajar Siswa Siklus III2
Di akhir pembelajaran siklus III, peneliti mengadakan tes evaluasi untuk mengetahui peningkatan hasil belajar siswa pada pertemuan sebelumnya, yaitu
pada pembelajaran siklus III1. Berikut adalah data hasil belajar siswa siklus III2:
Tabel 4.26
Hasil Belajar Siswa Siklus III2 No
Nama Nilai
KKM=64 Keterangan
1 RAR
67 Lulus
2 ANM
67 Lulus
3 MIZ
67 Lulus
4 ANP
74 Lulus
5 ARK
85 Lulus
6 AJS
96 Lulus
7 AP
81 Lulus
8 ADF
85 Lulus
9 ABK
67 Lulus
10 CCK
81 Lulus
11 DA
96 Lulus
12 EHG
56 Tidak lulus
13 FKW
89 Lulus
14 IZI
85 Lulus
15 JCF
67 Lulus
16 LNE
100 Lulus
17 M
85 Lulus
18 MIS
78 Lulus
19 MDS
74 Lulus
20 MAA
74 Lulus
21 MLH
70 Lulus
22 MSN
81 Lulus
23 NIA
81 Lulus
24 NM
96 Lulus
25 RA
63 Tidak lulus
26 RAP
74 Lulus
27 RSP
78 Lulus
28 SK
81 Lulus
29 TVE
74 Lulus
30 UP
59 Tidak lulus
31 YDL
67 Lulus
32 NAP
81 Lulus
33 ERBI
59 Tidak lulus
34 MATS
89 Lulus
Jumlah 2627
Rata-rata mean 77,26
Median 78
Modus 67 dan 81
Nilai tertinggi 100
Nilai terendah 56
Ketuntasan Tuntas : 30
Tidak tuntas = 4 Persentase
ketuntasan 88,23
Kategori Sangat tinggi
1. Mencari rata-rata kelas =
∑ ∑�
Aqib 2010:40 =
2627 34
= 77,26 2. Mencari median dan modus
Me
= ½
�2
+
� 2
+1
, bila n genap fx
m
= max fx
i
,1 ≤ i ≤ n Sukestiyarno 2009:22
Urutan data:
x 56 59 63 67 70 74 78 81 85
89 96 100
n 1
2 1
6 1
5 2
6 4
2 3
1 Me = ½ x
17
+ x
18
= x
17,5
=78 Modus = 67 dan 81
3. Persentase ketuntasan belajar klasikal P =
∑ �� �
�� ∑
x 100
Aqib, dkk 2010: 41
=
30 34
x 100 = 88,23
4. Mengkategorikan skor yang diperoleh Setelah mengetahui skor yang diperoleh, kemudian data dikategorikan sesuai
tabel di bawah ini :
Tabel 3.3
Kriteria Tingkat Keberhasilan Belajar Siswa dalam Persen
Tingkat keberhasilan Arti
80 Sangat tinggi
60-79 Tinggi
40-59 Sedang
20-39 Rendah
20 Sangat rendah
Aqib, dkk 2010:41
Berdasarkan data tabel di atas secara keseluruhan siswa kelas V SDN Mangkang Kulon 02 yang berjumlah 34 siswa mencapai ketuntasan belajar
sebesar 88,23 30 siswa dan masih ada 11,77 4 siswa belum tuntas. Hal ini mengacu pada KKM mata pelajaran IPA kelas V SDN Mangkang Kulon
02 sebesar 64. Pada siklus III2 ini nilai terendah yang diperoleh adalah 56
dan nilai tertinggi adalah 100. Sedangkan nilai rata-rata adalah 77,26. Kriteria tingkat keberhasilan siswa termasuk dalam kategori sangat tinggi yaitu berada
80 Berikut disajikan diagram ketuntasan hasil belajar siswa siklus III2 :
Diagram 4.24 Hasil Belajar Siswa Siklus III2
Berdasarkan diagram di atas, menunjukkan bahwa ketuntasan hasil belajar siswa sebesar 88,23 dengan kategori sangat tinggi.
4.1.3.4.4. Refleksi siklus III2
Berdasarkan hasil observasi di siklus ketiga pertemuan kedua menunjukkan bahwa indikator keberhasilan keterampilan guru sudah tercapai ditunjukkan
dengan perolehan persentase sebesar 89,28 dengan kategori sangat tinggi. Aktivitas siswa juga sudah mencapai indikator keberhasilan, ditunjukkan dengan
persentase sebesar 84,58 dengan kategori sangat tinggi, dan tingkat ketuntasan hasil belajar siswa sebesar 88,23 dengan kategori sangat tinggi juga sudah
mencapai indikator keberhasilan. 4.1.3.4.5.
Revisi Siklus II2 Adapun perbaikan yang dapat dilakukan adalah sebagai berikut :
1. Perlu diadakan penelitian lanjutan untuk meningkatkan indikator keberhasilan
88.23 11.77
tuntas tidak tuntas
2. Dapat diterapkan model inkuiri berbantukan media audiovisual ini pada kelas yang lain dengan mata pelajaran yang sama atau pada kelas V untuk mata
pelajaran lain. 4.1.3.4.6.
Rekap Hasil Observasi Pembelajaran Siklus III Dari hasil penelitian pada siklus III, dapat diperoleh skor rata-rata
keterampilan guru, aktivitas siswa, dan hasil belajar siswa sebagai berikut :
Tabel 4.27
Skor Keterampilan Guru Siklus III No
Indikator Skor
Rata-rata Pert 1
Pert 2 1
Menyampaikan orientasi umum 3
4 3,5
2 Menayangkan media audiovisual
permasalahan 2
4 3
3 Mengajukan pertanyaan-
pertanyaan 4
3 3,5
4 Memfasilitasi siswa
mendiskusikan hipotesis 4
3 3,5
5 Membimbing siswa melakukan
pengumpulan data 4
4 4
6 Mengecek hasil uji hipotesis siswa
4 3
3,5 7
Membimbing siswa membuat kesimpulan disertai tayangan
audiovisual 3
4 3,5
Total skor 24
25 Persentase
85,71 89,28 Rata-rata persentase
87,49 Kategori
Sangat tinggi
Berdasarkan hasil observasi atau pengamatan pada tabel 4.27, keterampilan guru melalui penerapan model inkuiri berbantukan media audiovisual pada siklus
III memperoleh persentase rata-rata 87,49 dalam kategori sangat tinggi. Adapun keterampilan guru selengkapnya disajikan dalam diagram berikut :
Diagram 4.25 Skor Keterampilan Guru siklus III
Berdasarkan diagram di atas, indikator keterampilan guru yang memperoleh skor paling rendah adalah menayangkan media audiovisual permasalahan dengan
dengan skor rata-rata 3. Sedangkan indikator lain memperoleh skor rata-rata 3,5-4.
Tabel 4.28
Persentase Aktivitas Siswa Siklus III No
Indikator Persentase
Rata- rata
Kategori Pert 1
Pert 2 1
Memperhatikan penyampaian orientasi umum guru
75 75
75 Tinggi
2 Memperhatikan tayangan
audiovisual permasalahan 90
95 92,5
Sangat tinggi
3 Mendiskusikan hipotesis secara
berkelompok 80
72,5 76,25
Tinggi 4
Mengumpulkan informasi dari sumber data
75 90
82,5 Sangat
tinggi 5
Menentukan jawaban kelompok berdasarkan hipotesis dan
informasi yang diperoleh 85
97,5 91,25
Sangat tinggi
6 Membuat kesimpulan
berdasarkan tayangan balikan 77,5
82,5 80
Sangat tinggi
Persentase keseluruhan indikator 80,41 84,58
Rata-rata persentase 82,50
Kategori Sangat tinggi
1 2
3 4
5
1 2
3 4
5 6
7 pertemuan 1
pertemuan 2 rata-rata siklus I
S k
or
Indikator
Berdasarkan hasil observasi atau pengamatan aktivitas siswa siklus III melalui penerapan model inkuiri berbantukan media audiovisual pada tabel 4.46
memperoleh persentase rata-rata 82,50 dengan kategori sangat tinggi. Adapun aktivitas siswa selengkapnya disajikan dalam diagram berikut :
Diagram 4.26 Persentase Aktivitas Siswa Siklus III
Tabel 4.29
Hasil Belajar Siswa Siklus III No
Keterangan Persentase
Pert 1 Pert 2
1 Persentase ketuntasan
82,35 88,23
2 Kategori
Sangat Tinggi
Sangat tinggi 3
Persentase rata-rata ketuntasan 85,29
4 Nilai rata-rata
75,5 77,26
5 Nilai rata-rata siklus III
76,38 6
Median 76
76 7
Modus 78
67 dan 81 8
Nilai tertinggi nilai terendah 10038
10056 Berdasarkan data tabel di atas secara keseluruhan siswa kelas V SDN
Mangkang Kulon 02 yang berjumlah 34 siswa mencapai ketuntasan belajar sebesar 82,35 pada pertemuan 1 dan 88,23 pada pertemuan 2. Sedangkan
rata-rata kelas pada pertemuan 1 adalah 75,5 dan 77,26 pada pertemuan 2.
0.00 20.00
40.00 60.00
80.00 100.00
120.00
1 2
3 4
5 6
Pertemuan 1 pertemuan 2
rata-rata siklus I
S k
or
Indikator
Presentase ketuntasan belajar rata-rata siklus III dalam kategori sangat tinggi. Lebih jelas dapat dilihat pada grafik di bawah ini:
Diagram 4.27 Persentase Ketuntasan Belajar Siswa Siklus III
Berdasarkan diagram di atas menunjukkan bahwa hasil belajar siswa dalam kategori sangat tinggi yaitu dalam rentang 80. Nilai rata-rata siswa siklus III
adalah 76,38. Sehingga ketuntasan belajar siswa sudah mencapai ketuntasan belajar yang diinginkan dan siklus penelitian dapat diakhiri.
Jadi, dari hasil penelitian pada siklus III, dapat diperoleh data keterampilan guru, aktivitas siswa dan hasil belajar siswa, sbb:
Tabel 4.30
Keterampilan Guru, Aktivitas Siswa dan Hasil Belajar Pada Siklus III No
Indikator Hasil
1 Keterampilan Guru
Persentase rata-rata 87,94 2
Aktivitas Siswa Persentase rata-rata 82,50
3 Hasil Belajar
Persentase rata-rata ketuntasan 85,29 Nilai rata-rata 76,38
Berdasarkan tabel di atas diperoleh data pada siklus III, persentase rata-rata keterampilan guru 87,94 dengan kategori sangat tinggi. Sedangkan persentase
rata-rata aktivitas siswa 82,50 dengan kategori sangat tinggi dan hasil belajar
82.35 88.23
75.5 77.26
65 70
75 80
85 90
pertemuan 1 pertemuan 2
persentase ketuntasan nilai rata-rata
mengalami ketuntasan sebesar 85,29 dengan rata-rata 76,38 berada pada kategori sangat tinggi.
4.1.4. Rekapitulasi Data Hasil Penelitian Tindakan Siklus I, II, dan III