Siklus II Pertemuan I

pertanyaan guru dan mayoritas siswa tidak berani mengeluarkan pendapatnya. Tayangan balikan yang disajikan guru monoton dan banyak deskripsi tulisan. - Ketuntasan belajar sebesar 58,82 masih berada pada kategori sedang. c Menentukan rencana perbaikan untuk kegiatan pembelajaran pada siklus II.

3.2.3. Siklus II Pertemuan I

3.2.3.1. Perencanaan Adapun perencanaan yang akan dilakukan peneliti meliputi : a Menyusun RPP dan lampirannya serta media yang diperlukan. b Menyiapkan lembar observasi keterampilan guru dan aktivitas siswa. c Menyiapkan lembar catatan lapangan. d Menentukan perbaikan yang akan dilakukan pada siklus II1. Berikut adalah uraiannya: 1 Menyajikan permasalahan berupa video, sehingga lebih nyata dan menarik siswa. 2 Memberikan pertanyaan tuntunan dari sederhana menuju ke kompleks, dari yang hanya membutuhkan jawaban “ya dan “tidak” sampai yang membutuhkan pemikiran mendalam. 3 Memberikan kesempatan pada siswa untuk mengemukakan alasan hipotesis kelompok. 4 Memberikan petunjuk kegiatan secara jelas sebelum membagikan alat dan bahan yang dibutuhkan dalam percobaan dan menegur siswa jika mulai berbuat gaduh. 5 Memberikan perhatian pada kelompok presentasi dan menanyakan alasan pemilihan jawaban siswa. 6 Mengulangi tayangan balikan dan menghentikan pada hal-hal yang penting. Motivasi juga diberikan untuk kelompok yang jawabannya belum benar. 7 Mengecek pemahaman siswa mengenai orientasi umum dengan tanya jawab. 8 Guru lebih mempertegas pesan ketika menyampaikan tindak lanjut. 9 Memberitahukan batas waktu suatu kegiatan; tidak langsung memberikan jawaban pada siswa, namun meminta mereka mencari di buku; serta menginformasikan bahwa ketua kelompok bertanggungjawab atas anggota kelompoknya. 10 Memperbaiki kualitas media dengan mengurangi deskripsi tulisan pada tayangan dan berpindah posisi dalam melakukan tanya jawab. 11 Meminta siswa untuk mempelajari materi yang akan dibahas untuk pertemuan selanjutnya, yaitu mengenai pelapukan batuan yang terdiri dari 3 jenis pelapukan. 3.2.3.2. Pelaksanaan Penelitian tindakan dilakukan sesuai dengan RPP yang telah dilampirkan dengan mengambil Kompetensi Dasar 7.1 Mendeskripsikan proses pembentukan tanah karena pelapukan. Dengan materi materi pokok meliputi pelapukan fisika, kimiawi dan biologi, serta hal-hal yang mempengaruhi perbedaan kecepatan proses pelapukan secara fisika. Berikut ini adalah perbaikan yang dilakukan pada siklus II1: a Menayangkan video abrasi laut sebagai tayangan permasalahan. b Rumusan masalah tetap “ya” dan “tidak”, hanya memperbaiki durasi. c Menganalisis alasan hipotesis satu kelompok. d Menginformasikan petunjuk kegiatan secara jelas, yaitu siswa harus memasukkan buku ke dalam laci dan untuk berhati-hati karena percobaan akan menggunakan air dan api. e Mendengarkan secara simpatik gagasan siswa. f Mengevaluasi tayangan bersama siswa dengan menunjuk pada tayangan balikan diselingi tanya jawab dan penjelasan. g Memberitahukan batas waktu suatu kegiatan; tidak langsung memberikan jawaban pada siswa, namun meminta mereka mencari di buku, dan menginformasikan bahwa ketua kelompok bertanggungjawab atas anggota kelompoknya. h Memperbaiki kualitas tayangan balikan dengan mengurangi deskripsi tulisan dan menambah gambar dan berpindah posisi dalam melakukan tanya jawab. 3.2.3.3. Observasi Tahap observasi dilakukan dengan mengamati proses pembelajaran. Aspek- aspek yang diamati meliputi: a Keterampilan guru dalam pembelajaran yang menerapkan model inkuiri berbantukan media audiovisual. b Aktivitas siswa dalam pembelajaran yang menerapkan model inkuiri berbantukan media audiovisual. 3.2.3.4. Refleksi Refeksi yang akan dilakukan peneliti meliputi : a Menentukan ketercapaian pembelajaran berdasarkan lembar pengamatan keterampilan guru dan aktivitas siswa, serta hasil belajar siswa. b Merefleksi pelaksanaan kegiatan siklus II1 meliputi kekurangan dan kebaikan yang muncul. Berikut ini adalah daftar kelemahan dan kebaikan dari pelaksanaan pembelajaran siklus II1: 1 Kebaikan Pelaksanaan Pembelajaran Siklus II1 - Pada indikator menyampaikan orientasi umum, keempat deskriptor tampak. - Durasi dan ilustrasi tayangan permasalahan tepat, mayoritas siswa membaca rumusan masalah dan dapat langsung menjawabnya dengan benar. - Memfasilitasi siswa mendiskusikan hipotesis dilakukan dengan baik. - Guru melakukan variasi penguatan dengan pujian dan penghargaan kepada kelompok yang melakukan percobaan dengan menunjukkannya di depan kelas. - Indikator memperhatikan penyampaian orientasi umum guru memperoleh kategori tinggi. - Siswa sangat antusias melihat tayangan permasalahan dan siswa juga membaca rumusan masalah. - Indikator mendiskusikan hipotesis secara berkelompok memperoleh kategori tinggi. 2 Kelemahan Pelaksanaan Pembelajaran Siklus II1 - Pertanyaan yang diajukan guru kurang mendalam dan pemberian waktu berpikir yang sebentar, durasi antara pengajuan pertanyaan secara klasikal untuk dijawab secara individu terlalu cepat. Dan guru tidak mengembalikan pertanyaan secara klasikal, sehingga siswa yang ditunjuk terlihat gugup ketika menjawab - Menganalisis jawaban pada satu kelompok saja. - Terlalu memberikan keleluasaan pada siswa sehingga suasana kelas menjadi tidak kondusif. Belum mengingatkan siswa pada masalah, sehingga banyak siswa yang melakukan percobaan namun tidak paham apa yang sebenarnya harus diamati. - Belum menganalisis alasan siswa dalam pemilihan jawaban. - Penghargaan hanya pada kelompok yang melakukan percobaan dengan benar dan belum menyebarkan kesempatan berpartisipasi untuk membuat kesimpulan. Guru terlalu banyak memberikan tuntunan. - Siswa belum terbiasa bertanya. - Hanya beberapa siswa yang mengingatkan temannya. - Mayoritas siswa belum mengerti hal-hal penting apa yang seharusnya dicatat. - Siswa kurang berani dalam berpendapat. - Ketuntasan belajar kurang maksimal, yaitu 64,70.

3.2.4. Siklus II Pertemuan 2

Dokumen yang terkait

PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN IPA MELALUI MODEL DIRECT INSTRUCTION (DI) DENGAN MEDIA AUDIOVISUAL PADA SISWA KELAS V SDN GUNUNGPATI 02 SEMARANG

1 11 296

PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN IPA MELALUI MODEL PBL DENGAN MEDIA AUDIOVISUAL PADA SISWA KELAS IV SDN KALIBANTENG KIDUL 02 KOTA SEMARANG

0 12 274

PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN PKn MELALUI MODEL TALKING STICKBERBANTUAN MEDIA AUDIOVISUAL PADA SISWA KELAS IV SDN MANGKANGKULON 02 KOTA SEMARANG

0 9 206

PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN GEOMETRI MELALUI PMRI VARIASI TARI BAMBU BERBANTUAN KOMIK PADA SISWA KELAS V SDN MANGKANG KULON 02 SEMARANG

0 36 336

PENERAPAN METODE MIND MAPPING BERBANTUKAN MEDIA POSTER UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENULIS PUISI KELAS V SDN MANGKANG KULON 02 SEMARANG

0 4 197

PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN PKn MELALUI MODEL TEAM ASSISTED INDIVIDUALIZATION (TAI) DENGAN MEDIA AUDIOVISUAL PADA SISWA KELAS V SDN BRINGIN 02 KOTA SEMARANG

0 2 348

PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN IPA MELALUI MODEL PROBLEM BASED INSTRUCTION DENGAN MEDIA AUDIOVISUAL PADA SISWA KELAS VA SDN WONOSARI 02 KOTA SEMARANG

1 5 467

PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN IPA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH BERBANTUAN MEDIA AUDIOVISUAL PADA SISWA KELAS IVA SDN WONOSARI 02 SEMARANG

0 18 265

PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN IPA MELALUI MODEL CTL BERBANTUAN MEDIA AUDIOVISUAL PADA SISWA KELAS V SDN SEKARAN 02 KOTA SEMARANG

1 7 260

PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN PKn MELALUI MODEL TEAM ASSISTED INDIVIDUALIZATION BERBANTUAN MEDIA AUDIOVISUAL PADA SISWA KELAS V SDN MANGKANG KULON 02 KOTA SEMARANG

0 5 221