b Aktivitas siswa dalam pembelajaran yang menerapkan model inkuiri berbantukan media audiovisual.
3.2.6.4. Refleksi Refeksi yang akan dilakukan peneliti meliputi :
a. Menentukan ketercapaian pembelajaran berdasarkan lembar pengamatan keterampilan guru dan aktivitas siswa, serta hasil belajar siswa.
b. Merefleksi pelaksanaan kegiatan siklus III2. - Keterampilan guru telah mencapai kategori sangat tinggi dengan persentase
89,28. - Aktivitas siswa telah mencapai sangat tinggi dengan persetase 84,58.
- Hasil belajar siswa telah mencapai kategori sangat tinggi dengan ketuntasan belajar sebesar 88,23.
- Dengan perolehan persentase keterampilan guru, aktivitas siswa, dan hasil belaja siswa yang mencapai kategori sangat tinggi, maka penerapan model
inkuiri berbantukan media audiovisual dapat dikatakan valid dalam memecahkan permasalahan. Sehingga siklus diakhiri.
3.3. Subyek Penelitian
Penelitian ini akan dilaksanakan di SD Negeri Mangkang Kulon 02 dengan subyek penelitian siswa kelas V sebanyak 34 siswa, yang terdiri dari 18 siswa
laki-laki dan 16 siswa perempuan. Penelitian dilakukan bersama kolaborator yang bernama Ibu Subiyati.
3.4. Variabel Penelitian
Variabel atau fokus dalam penelitian tindakan kelas ini adalah:
3.4.1. Variabel Tindakan: Model Inkuiri Berbantukan Media Audiovisual
Model inkuiri berbantukan media audiovisual adalah sebuah rancangan kegiatan pembelajaran dimana guru membelajarkan siswa pada sebuah penyelidikan dan
pemecahan masalah secara terbuka namun tetap disiplin serta menggunakan media audiovisual sebagai pendukung dalam proses pembelajaran.
3.4.2. Variabel Masalah
3.4.2.1. Keterampilan Guru Keterampilan guru adalah keterampilan-keterampilan dasar yang harus dimiliki
seorang guru ketika mengajar dalam pembelajaran IPA melalui penerapan model inkuiri berbantukan media audiovisual yang indikatornya menyampaikan orientasi
umum, menayangkan media audiovisual permasalahan, mengajukan pertanyaan- pertanyaan, memfasilitasi siswa mendiskusikan hipotesis, membimbing siswa
melakukan pengumpulan data, mengecek hasil uji hipotesis siswa, dan membimbing siswa membuat kesimpulan disertai tayangan audiovisual.
3.4.2.2. Aktivitas Siswa Aktivitas siswa adalah segala kegiatan yang dilakukan siswa baik aktivitas mental,
afektif maupun psikomotorik dan bertujuan untuk memperoleh pemahaman, sikap maupun mengembangkan keterampilannya dalam pembelajaran IPA melalui
model inkuiri berbantukan media audiovisual yang indikatornya memperhatikan penyampaian orientasi umum guru, memperhatikan tayangan audiovisual
permasalahan, mendiskusikan hipotesis secara berkelompok, mengumpulkan
informasi dari sumber data, menentukan jawaban kelompok berdasarkan hipotesis dan informasi yang diperoleh, dan membuat kesimpulan berdasarkan tayangan
balikan. 3.4.2.3. Hasil Belajar Siswa
Hasil belajar siswa adalah perubahan perilaku, baik perubahan secara kognitif, afektif maupun psikomotoriknya, tergantung apa yang dipelajarinya sebagai hasil
kegiatan belajar dalam pembelajaran IPA melalui penerapan model inkuiri berbantukan media audiovisual.
3.5. Data dan Cara Pengumpulan Data
3.5.1. Sumber Data
3.5.1.1. Guru Sumber data guru berasal dari lembar observasi keterampilan guru dan hasil
catatan lapangan dalam pembelajaran IPA yang menerapkan model inkuiri
berbantukan media audiovisual.
3.5.1.2. Siswa Sumber data siswa diperoleh dari hasil observasi yang diperoleh secara sistematik
selama pelaksanaan siklus pertama sampai siklus ketiga, hasil catatan lapangan dan hasil evaluasidalam pembelajaran IPA yang menerapkan model inkuiri
berbantukan media audiovisual.
3.5.1.3. Data Dokumen Sumber data dokumen berupa data nilai ulangan harian siswa, catatan lapangan
serta beberapa foto.
3.5.1.4. Catatan Lapangan Sumber data pada catatan lapangan berupa catatan-catatan penting mengenai
proses pembelajaran, guru, dan siswa yang tidak tercantum pada lembar pengamatan.
3.5.2. Jenis data
3.5.2.1. Data Kuantitatif
Data kuantitatif adalah data yang berbentuk bilangan Herrhyanto 2008: 1.3.Data kuantitatif ini diwujudkan dengan hasil belajar berupa nilai ulangan harian siswa
pada siklus I, II dan III. 3.5.2.2. Data Kualitatif
Data kualitatif adalah data yang berbentuk kategori atau atribut Herrhyanto 2008: 1.3.Data kualitatif diperoleh dari hasil observasi dengan menggunakan lembar
pengamatan keterampilan guru dan aktivitas siswa, serta hasil catatan lapangan dalam pembelajaran yang menerapkan model inkuiri berbantukan media
audiovisual.
3.5.3. Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data yang digunakan pada penelitian ini adalah teknik tes dan non tes.
3.5.3.1. Teknik Tes Menurut Sanjaya 2010: 99 tes adalah salah satu instrumen pengumpulan data
untuk mengukur kemampuan siswa dalam aspek kognitif, atau tingkat penguasaan materi pembelajaran. Dilihat dari cara pelaksanaannya, tes dibedakan menjadi tes
lisan , tes tes tulisan dan tes perbuatan.Tes dalam penelitian ini digunakan untuk
mengukur hasil belajar siswa.Jenis tes yang digunakan adalah tes tertulis berupa
pilihan ganda dan uraian. 3.5.3.2. Teknik Non Tes
Menurut Poerwanti 2008:3.19 teknik non tes adalah asesmen atau evaluasi proses dan hasil belajar peserta didik yang dilakukan tanpa “menguji” peserta
didik, melainkan dengan melakukan observasi, wawancara, menyebar angket, dll. Dalam penelitian ini peneliti menggunakan beberapa metode, yaitu :
3.5.3.2.1.
Metode Observasi
Observasi merupakan teknik mengumpulkan data dengan cara mengamati setiap kejadian yang sedang berlangsung dan mencatatnya dengan alat observasi tentang
hal-hal yang akan diamati atau diteliti Sanjaya 2010:86. Observasi dalam penelitian ini digunakan untuk mengamati keterampilan guru dan aktivitas siswa
dalam pembelajaran menggunakan model inkuiri berbantukan media audiovisual. 3.5.3.2.2.
Studi Dokumenter Studi dokumenter documentary study menurut Sukmadinata 2009: 221 adalah
suatu teknik pengumpulan data dengan menghimpun dan menganalisis dokumen- dokumen,baik dokumen tertulis, gambar maupun elektronik. Metode studi
dokumenter dalam penelitian ini digunakan untuk menghimpun informasi dengan cara menganalisis dokumen tertulis berupa hasil ulangan harian siswa pra siklus
dan dokumen gambar selama pelaksanaan pembelajaran dengan model inkuiri berbantukan media audiovisual.
3.5.3.2.3. Metode Catatan Lapangan
Catatan lapangan digunakan untuk memperoleh data secara obyektif yang tidak dapat terekam melalui lembar observasi dan dapat dipakai sebagai bahan dalam
analisis serta keperluan refleksi Suhardjono 2009: 78.Catatan lapangan dalam penelitian ini digunakan untuk mencatat hal-hal yang tidak tercantum dalam
lembar observasi ketika pembelajaran IPA yang menerapkan model inkuiri
berbantukan media audiovisual berlangsung. 3.5.4.
Validitas Instrumen Pengumpul Data
3.5.4.1. Tes Soal tes dalam penelitian yang menerapkan model inkuiri berbantukan media
audiovisual ini diuji validitasnya melalui validitas isi. Sugiyono 2007:353 menyatakan
bahwa pengujian
validitas isi
dapat dilakukan
dengan membandingkan antara isi instrumen dengan materi pelajaran yang telah
diajarkan. Dalam pengujian validitas isi pada soal tes dalam penelitian yang menerapkan model inkuiri berbantukan media audiovisual ini , digunakan kisi-kisi
pembuatan soal sehingga cakupan pengetahuan yang akan diukur sesuai dengan indikator dan tujuan pembelajaran jenjang kognitif yang ditentukan.
3.5.4.2. Non Tes Dalam menguji validitas instrumen pengumpul data non tes, digunakan validitas
konstruk. Sugiyono 2007:352 menjabarkan bahwa setelah instrumen dikonstruksi tentang aspek-aspek yang akan diukur dengan berlandaskan teori
tertentu, maka selanjutnya dikonsultasikan dengan ahli. Dalam penelitian yang menerapkan model inkuiri berbantukan media audiovisual ini, validitas instrumen
pengumpul data non tes menggunakan validitas konstruk. Aspek-aspek pada lembar pengamatan keterampilan guru, aktivitas siswa, dan media audiovisual
diukur dengan berlandaskan pada berbagai teori. Misalnya keterampilan guru, berlandaskan pada teori keterampilan dasar mengajar guru, dan sebagainya.
Setelah itu, instrumen diajukan terlebih dahulu kepada ahli yaitu dosen pembimbing.
3.6. Teknik Analisis Data
Teknik analisis data yang digunakan adalah:
3.6.1. Kuantitatif
Data kuantitatif berupa hasil belajar kognitif IPA, dianalisis dengan mengambil data tes pada akhir pembelajaran yang kemudian dicari rata-rata hasil belajar dan
ketuntasan belajar klasikalnya serta dibandingkan dengan kriteria yang telah ditetapkan. Adapun langkah-langkah untuk menganalisis data kuantitatif adalah
sebagai berikut : 1 Menentukan skor ulangan harian siswa
Soal evaluasi dalam penelitian ini berupa soal pilihan ganda dan esai uraian obyektif uraian non-obyektif.
i Pilihan ganda Dengan penskoran beda bobot, yaitu:
Skor = ∑
� �
x 100
Poerwanti 2008:6-4
Keterangan : Bi = banyaknya butir soal yang dijawab benar peserta tes
b i = bobot setiap butir soal St = skor teoritis skor bila menjawab benar semua butir soal
Dengan penghitungan menggunakan rumus di atas maka akan didapat skor soal pilihan ganda dengan memperhatikan bobot sesuai jenjang kognitif
pada masing-masing soal. j Soal uraian
Penskoran soal bentuk uraian obyektif yaitu dengan memperhatikan bagaimana langkah mengerjakan dapat dimunculkan atau dikuasai siswa.
Penskorannya dapat dilakukan secara objektif, artinya perilaku yang diukur dapat diskor secara dikotomus benar
–salah atau 1–0. Dan untuk penskoran soal berbentuk uraian non-obyektif, peneliti
menetapkan skor pada rentang 0-3 pada masing-masing kriteria jawaban dalam suatu indikator. Yang diukur adalah kesesuaian isi dengan tuntutan
pertanyaan, dengan skor 0 untuk jawaban kosong, skor 1 jika tidak sesuai, skor 2 jika cukup sedang, skor 3 jika sesuai http:devista64. wordpress.
com. k Menentukan skor akhir soal evaluasi
Skor =
� �
x
100
Poerwanti 2008: 6.16
Keterangan : B = banyaknya butir yang dijawab benar
St = skor teoritis
Dengan penghitungan menggunakan rumus di atas maka akan didapat skor akhir soal evaluasi yaitu dengan membagi jumlah skor soal pilihan ganda
dan soal esai dengan jumlah skor teoritis soal pilihan ganda dan soal uraian dikalikan dengan 100.
2 Menentukan ketuntasan belajar masing-masing siswa
Tabel 3.2
Kriteria Ketuntasan Individual
Kriteria Ketuntasan Individual Kualifikasi
64 Tidak tuntas
≥ 64 Tuntas
Sumber: KKM Mata Pelajaran IPA di SD Negeri Mangkang Kulon 02
Dengan kriteria di atas, maka dapat ditentukan jumlah siswa yang tuntas dan jumlah siswa yang tidak tuntas.
3 Menghitung persentase ketuntasan belajar klasikal p=
∑ siswa yang tuntas belajar x 100 ∑siswa
Aqib, dkk 2010: 41
4 Menentukan kriteria ketuntasan belajar klasikal Untuk mengetahui tingkat keberhasilan belajar siswa dalam pembelajaran
IPA yang menerapkan model inkuri berbantukan media audiovisual peneliti mengacu pada kriteria berikut :
Tabel 3.3
Kriteria Tingkat Keberhasilan Belajar Siswa
Tingkat keberhasilan Arti
80 Sangat tinggi
60-79 Tinggi
40-59 Sedang
20-39 Rendah
20 Sangat rendah
Sumber : Aqib, dkk 2010:41
Berdasarkan kriteria di atas, peneliti menentukan bahwa pembelajaran dikatakan berhasil jika ketuntasan belajar klasikal sekurang-kurangnya pada
tingkat keberhasilan tinggi. 5 Menentukan rata-rata hasil belajar siswa klasikal mean, median, dan modus
a Mencari mean
=
∑ ∑�
Aqib 2010:40 Keterangan:
= rata-rata
∑ = jumlah semua nilai siswa ∑� = jumlah siswa
b Mencari median dan modus Me
= ½
�2
+
� 2
+1
, bila n genap
Keterangan: Me = median
n = jumlah siswa x = data ke-
fx
m
= max fx
i
,1 ≤ i ≤ n Keterangan:
x
m
= modus Sukestiyarno 2009:22
3.6.2. Kualitatif
Data kualitatif berupa data hasil observasi keterampilan guru dan aktivitas siswa dalam pembelajaran IPA yang menerapkan model inkuiri berbantukan media
audiovisual dengan analisis deskriptif kualitatif.Langkah-langkahnya adalah sebagai berikut :
1 Mencatat hasil pengamatan keterampilan guru dan aktivitas siswa yang
dilakukan oleh observer untuk setiap indikator pada setiap siklus.
2 Untuk lembar pengamatan keterampilan guru dan aktivitas siswa menggunakan kriteria penilaian menurut
Rusman 2012:101
yaitu: 1 nilai 0, jika tidak ada deskriptor yang tampak; 2 Nilai 1, jika ada satu deskriptor
yang tampak; 3 Nilai 2, jika ada dua deksriptor yang tampak; 4 Nilai 3, jika ada tiga deskriptor yang tampak; 5 Nilai 4, jika ada empat deskriptor
yang tampak. Dalam mengolah data skor dapat dilakukan langkah sebagai berikut:
1 Menentukan skor teoritis Jumlah indikator keterampilan guru yang digunakan dalam penelitian ini
adalah sebanyak 7 indikator.Skor maksimal pada setiap indikator adalah 4.Sehingga didapatkan skor teoritis yaitu 28.
Untuk aktivitas siswa, jumlah indikator yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebanyak 6 indikator. Skor maksimal pada setiap indikator adalah
40 .Sehingga didapatkan skor teoritisnya adalah 240. 2 Menentukan skor berdasarkan proporsi
Skor =
� �
x
100
Keterangan : B = banyaknya butir yang dijawab benar
St = skor teoritis Poerwanti 2008:6.16
Dengan menggunakan rumus di atas maka didapat skor keterampilan guru dalam bentuk persentase. Dengan rumus di atas juga maka akan
diperoleh persentase aktivitas siswa secara klasikal. 3 Menentukan tingkat keberhasilan
Dalam menentukan tingkat keberhasilan, peneliti mengacu pada kriteria berikut:
Tabel 3.4
Kriteria Keberhasilan Keterampilan Guru
Tingkat keberhasilan Arti
80 Sangat tinggi
60-79 Tinggi
40-59 Sedang
20-39 Rendah
20 Sangat rendah
Sumber : Aqib, dkk 2010:41
Berdasarkan tabel di atas maka didapatkan batas minimal ketuntasan keterampilan guru dalam penerapan model inkuiri berbantukan media
audiovisual ketika pembelajaran IPA di SD Negeri MangkangKulon 02 yaitu 60 atau dapat juga dikatakan keterampilan guru dikatakan berhasil dengan
kriteria sekurang-kurangnya tinggi.
Tabel 3.5
Kriteria Keberhasilan Aktivitas Siswa
Tingkat keberhasilan Arti
80 Sangat tinggi
60-79 Tinggi
40-59 Sedang
20-39 Rendah
20 Sangat rendah
Sumber : Aqib, dkk 2010:41
Berdasarkan tabel di atas maka didapatkan batas minimal ketuntasan aktivitas siswa dalam penerapan model inkuiri berbantukan media
audiovisual ketika pembelajaran IPA di SD Negeri MangkangKulon 02 adalah 60 atau dapat juga dikatakan aktivitas siswa dikatakan berhasil
dengan kriteria sekurang-kurangnya tinggi.
3.7. Indikator Keberhasilan
Pembelajaran IPA dengan menerapkan model inkuiri berbantukan media audiovisual pada siswa kelas V SDN Mangkang Kulon 02 dikatakan berhasil jika
memenuhi indikator sebagai berikut :
1 Keterampilan guru meningkat dengan kriteria sekurang-kurangnya tinggi, yaitu persentase pencapaian deskriptor ≥ 60. Artinya, dari jumlah deskriptor
pada keterampilan guru sebanyak 28, keterampilan guru dikatakan meningkat jika
deskriptor yang tampak ≥ 60 dari 28 atau ≥ 17 deskriptor. 2 Aktivitas siswa meningkat dengan kriteria sekurang-kurangnya tinggi, yaitu
dengan persentase ≥ 60. Artinya, ketercapaian jumlah deskriptor aktivitas siswa secara klasikal mencapai lebih dari atau sama dengan 60 dari skor
teoritis yaitu 240. 3 Hasil belajar siswa meningkat dengan kriteria sekurang-kurangnya 60 siswa
kelas V mengalami ketuntasan belajar individual yaitu memperoleh nilai ulangan ≥Kriteria Ketuntasan Minimal mata pelajaran IPA yang telah
ditetapkan SD Negeri Mangkang Kulon 02, yaitu 64.
112
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
4.1. Hasil Penelitian
Pada penelitian tindakan kelas ini penulis melakukan penelitian sebanyak tiga siklus dengan masing-masing siklus terdiri dari dua pertemuan. Berikut ini
akan dipaparkan hasil penelitian yang terdiri atas keterampilan guru, aktivitas siswa dan hasil belajar IPA setelah diterapkannya model inkuiri berbantukan
media audiovisual.
4.1.1. Deskripsi Data Hasil Pelaksanaan Tindakan Siklus I
Siklus I dilaksanakan dalam 2 kali pertemuan dengan menerapkan model inkuiri berbantukan media audiovisual. Adapun hasil penelitiannya sebagai
berikut : 4.1.1.1. Perencanaan
Hal-hal yang dilakukan pada tahap perencanaan siklus I adalah sebagai berikut :
1. Menentukan pokok bahasan yaitu “Siklus Batuan dan Pengelompokan Batuan
B erdasarkan Proses Terbentuknya” pada pertemuan pertama dan “Ciri dan
Proses Terbentuknya Batuan” pada pertemuan kedua. 2. Menentukan indikator dan tujuan pembelajaran.
3. Menyusun RPP dan lampiran-lampirannya sesuai indikator yang telah di- tetapkan dengan skenario pembelajaran yang menerapkan model inkuiri
berbantukan media audiovisual.