Deskripsi Data Hasil Pelaksanaan Tindakan Siklus II

4.1.2. Deskripsi Data Hasil Pelaksanaan Tindakan Siklus II

Siklus II dilaksanakan dalam 2 kali pertemuan dengan menerapkan model inkuiri berbantukan media audiovisual. Adapun hasil penelitiannya sebagai berikut : 4.1.2.1. Perencanaan Hal-hal yang dilakukan pada tahap perencanaan siklus II adalah sebagai berikut : 1. Menentukan pokok bahasan yaitu “Pelapukan Batuan” pada pertemuan pertama dan “Bahan Pembentuk Tanah dan Lapisan Tanah” pada pertemuan kedua. 2. Menentukan indikator dan tujuan pembelajaran. 3. Menyusun RPP dan lampiran-lampirannya sesuai indikator yang telah ditetapkan dengan skenario pembelajaran yang menerapkan model inkuiri berbantukan media audiovisual. 4. Menyiapkan media pembelajaran yang disesuaikan dengan kebutuhan pada masing-masing pertemuan, kecuali media audiovisual yang akan digunakan pada setiap pertemuan. 5. Menyiapkan instrumen yang akan digunakan dalam penelitian meliputi lembar pengamatan keterampilan guru, lembar pengamatan aktivitas siswa, lembar catatan lapangan dan alat evaluasi berupa tes tertulis. 4.1.2.2. Pelaksanaan Tindakan 1. Pertemuan pertama dilaksanakan pada : Hari tanggal : Rabu, 17 April 2013 Mata Pelajaran : IPA Kelas Semester : V 2 Waktu : 2x35 menit Pukul : 09.45-10.55 WIB Kegiatan pada pertemuan pertama ini meliputi : a. Kegiatan pra pendahuluan b. Kegiatan pendahuluan c. Kegiatan inti - Eksplorasi - Elaborasi - Konfirmasi d. Kegiatan penutup 2. Pertemuan kedua dilaksanakan pada : Hari tanggal : Jumat, 19 April 2013 Mata Pelajaran : IPA Kelas Semester : V2 Waktu : 2x 35 menit Pukul : 07.20-08.30 WIB Kegiatan pada pertemuan kedua ini meliputi : a. Kegiatan pra pendahuluan b. Kegiatan pendahuluan c. Kegiatan inti - Eksplorasi - Elaborasi - Konfirmasi d. Kegiatan penutup 4.1.2.3. Deskripsi Observasi Pembelajaran Siklus II1 Dalam pelaksanaan observasi, hal-hal pokok yang diamati adalah keterampilan guru, aktivitas siswa selama pembelajaran berlangsung serta hasil belajar siswa setelah pembelajaran. Berikut adalah hasil observasi pada siklus II pertemuan pertama : 4.1.2.3.1. Hasil Observasi Keterampilan Guru Siklus II1 Tabel 4.11 Hasil Lembar Pengamatan Keterampilan Guru Siklus II1 No Indikator Deskriptor Tam -pak √ Skor penilaian 0 1 2 3 4 1. Menyampaikan orientasi umum 1. Menunjukkan sikap hangat √ √ 2. Menyampaikan pokok- pokok kegiatan √ 3. Menyampaikan tujuan pembelajaran √ 4.Menjelaskan pentingya topik √ 2 Menayangkan media audiovisual permasalahan 1. Menggunakan alat bantu mengajar yang menarik √ √ 2. Menimbulkan rasa ingin tahu √ 3. Penggunaan contoh dan ilustrasi yang sesuai √ 4. Bahasa yang digunakan sederhana √ 3 Mengajukan pertanyaan- pertanyaan 1. Pengungkapan pertanyaan secara jelas - √ 2. Pengungkapan pertanyaan secara singkat √ 3. Adanya penyebaran pertanyaan √ 4. Pemberian waktu berpikir - No Indikator Deskriptor Tam -pak Skor Penilaian 0 1 2 3 4 4 Memfasilitasi siswa mendiskusikan hipotesis 1. Menuliskan pertanyaan untuk memperjelas masalah √ √ 2. Membentuk kelompok heterogen jenis kelamin √ 3. Membentuk kelompok heterogen tingkat intelektual √ 4. Menganalisis perkiraan jawaban kelompok - 5 Membimbing siswa melakukan pengumpulan data 1. Menegur siswa yang tidak melaksanakan tugas - √ 2. Membagi-bagi perhatian untuk semua kelompok √ 3. Memberikan petunjuk kegiatan secara jelas √ 4. Mengingatkan masalah yang akan dibahas - 6 Mengecek hasil uji hipotesis siswa 1. Mengadakan kontak pandang √ √ 2. Mendengarkan secara simpatik gagasan siswa √ 3. Menganalisis alasan siswa dalam pemilihan jawaban - 4. Adanya variasi penguatan √ 7 Membimbing siswa membuat kesimpulan disertai tayangan audiovisual 1. Mengevaluasi tayangan bersama siswa √ √ 2. Adanya penekanan pada jawaban permasalahan √ 3. Memberikan motivasi pada kelompok yang jawabannya belum benar - 4. Menyebarkan kesempatan berpartisipasi - Jumlah Skor 20 Persentase 71,42 Kriteria Tinggi 1. Persentase skor yang diperoleh Skor = � � x 100 Poerwanti 2008: 6.16 Skor = 20 28 x 100 = 71,42 2. Mengkategorikan skor yang diperoleh Setelah mengetahui skor yang diperoleh, kemudian data dikategorikan sesuai tabel di bawah ini : Tabel 3.4 Kriteria Tingkat Keberhasilan Keterampilan Guru dalam Persen Tingkat keberhasilan Arti 80 Sangat tinggi 60-79 Tinggi 40-59 Sedang 20-39 Rendah 20 Sangat rendah Aqib, dkk 2010:41 Berdasarkan tabel hasil observasi keterampilan guru siklus II 1 di atas, ditunjukkan bahwa jumlah skor adalah 20, dan tingkat keberhasilan berada dalam kategori tinggi, yaitu 71,42. Adapun keterampilan guru pada siklus II pertemuan 1 selengkapnya akan disajikan dalam diagram berikut : Diagram 4.10 Skor Keterampilan Guru Siklus II1 4 4 2 3 2 3 2 1 2 3 4 menyampaikan orientasi umum menayangkan media audiovisual permasalahan mengajukan pertanyaan-pertanyaan memfasilitasi siswa mendiskusikan hipotesis membimbing siswa melakukan pengumpulan data mengecek hasil uji hipotesis siswa Berdasarkan diagram di atas, indikator keterampilan guru yang memperoleh skor paling rendah adalah mengajukan pertanyaan-pertanyaan, membimbing siswa melakukan pengumpulan data, membimbing siswa membuat kesimpulan disertai tayangan audiovisual, yaitu dengan skor 2. Dua indikator memperoleh skor 3, sedangkan dua indikator yang lain memperoleh skor 4. Oleh karenanya masih perlu diadakan perbaikan keterampilan guru pada pertemuan selanjutnya, khususnya pada ketiga indikator yang memperoleh skor terendah. Uraian setiap indikator akan dijelaskan secara lebih rinci, sebagai berikut : 1. Menyampaikan orientasi umum Pada indikator menyampaikan orientasi umum, guru memperoleh skor 4 karena keempat deskriptor muncul. Menunjukkan sikap hangat tampak ketika guru meminta siswa yang masih berdiri untuk duduk dengan ramah. Penyampaian pokok kegiatan disampaikan dengan kalimat yang mudah dipahami siswa. Guru menjelaskan tujuan pembelajaran dan menuliskan pokok bahasan pada papan tulis. Pentingnya mempelajari materi pelapukan batuan, guru kaitkan dengan perlunya siswa dalam memahami peristiwa yang ada di sekitarnya. 2. Menayangkan media audiovisual permasalahan Pada indikator menayangkan media audiovisual permasalahan, guru memperoleh skor 4. Pada topik pelapukan batuan ini guru menampilkan video berupa abrasi laut. Penggunaan alat bantu mengajar yang menarik ditunjukkan dengan siswa bersemangat melihat tayangan, terutama ketika melihat hewan-hewan laut di sela bebatuan. Durasi dan ilustrasi tayangan yang tepat dapat menimbulkan motivasi siswa. Selain itu bahasa yang digunakan dalam permasalahan sederhana. Terbukti dengan mayoritas siswa membaca rumusan masalah dan dapat langsung menjawabnya dengan benar. 3. Mengajukan pertanyaan-pertanyaan Pada indikator mengajukan pertanyaan-pertanyaan, guru memperoleh skor 2. Deskriptor yang ditunjukkan guru adalah menyampaikan pertanyaan dengan singkat dan adanya penyebaran pertanyaan baik secara klasikal maupun individual. Deskriptor yang tidak muncul adalah pengungkapan pertanyaan secara jelas dan pemberian waktu berpikir. Pertanyaan yang diberikan guru masih terlalu dangkal dan kurang mengarah pada permasalah- an. Selain itu guru juga kurang memberikan waktu berpikir pada siswa, jarak waktu antara pertanyaan yang diutarakan secara klasikal dengan kegiatan menunjuk siswa untuk menjawab terlalu singkat. Maka perlu adanya perbaikan pada pertemuan selanjutnya. 4. Memfasilitasi siswa mendiskusikan hipotesis Pada indikator memfasilitasi siswa mendiskusikan hipotesis, guru memperoleh skor 3. Deskriptor yang ditunjukkan guru adalah membentuk kelompok yang sama dengan pertemuan sebelumnya. Guru juga menuliskan pertanyaan di papan tulis untuk memperjelas masalah. Sedangkan deskriptor yang belum muncul adalah menganalisis perkiraan jawaban kelompok, guru hanya menganalisis jawaban pada satu kelompok saja, maka perlu adanya perbaikan pada pertemuan selanjutnya. 5. Membimbing siswa melakukan pengumpulan data Pada indikator membimbing siswa melakukan pengumpulan data, guru memperoleh skor 2. Deskriptor yang ditunjukkan guru adalah membagi-bagi perhatian untuk semua kelompok dengan mendatangi setiap kelompok untuk memantau percobaan yang dilakukan siswa dan melakukan tanya jawab mengenai nama pelapukan yang sedang diamati. Kelompok yang dapat menjawab dengan benar dan melakukan percobaan dengan baik mendapatkan pin kertas berwarna berbentuk bintang yang diakumulasikan pada akhir pembelajaran. Guru telah menginformasikan petunjuk kegiatan secara jelas, yaitu siswa harus memasukkan buku ke dalam laci dan untuk berhati-hati karena percobaan akan menggunakan air dan api. Deskriptor yang belum tampak adalah menegur siswa yang tidak melaksanakan tugas. Banyak siswa yang justru bermain dengan bahan percobaan. Guru juga belum mengingatkan siswa pada masalah yang akan dipecahkan melalui percobaan. Maka perlu adanya perbaikan pada pertemuan selanjutnya. 6. Mengecek hasil uji hipotesis siswa Pada indikator mengecek hasil uji hipotesis siswa, guru hanya memperoleh skor 3. Deskriptor yang ditunjukkan guru adalah mengadakan kontak pandang pada kelompok presentasi dan mendengarkan secara simpatik hasil kerja kelompok siswa. Guru juga melakukan variasi penguatan yaitu dengan berkata “ Tepuk tangan untuk kelompok “Feni and Friends”. Guru juga memberikan penghargaan kepada kelompok yang melakukan percobaan dengan baik, dengan cara menunjukkan hasil percobaan mereka di depan kelas. Deskriptor yang belum muncul adalah menganalisis alasan siswa dalam pemilihan jawaban, maka perlu adanya perbaikan pada pertemuan selanjut- nya. 7. Membimbing siswa membuat kesimpulan disertai tayangan audiovisual Pada indikator membimbing siswa membuat kesimpulan disertai tayangan audiovisual, guru memperoleh skor 2. Deskriptor yang ditunjukkan guru adalah mengevaluasi tayangan bersama siswa dengan menunjuk pada tayangan balikan diselingi tanya jawab dan penjelasan. Guru juga menekankan jawaban permasalahan. Deskriptor yang belum tampak adalah memberikan motivasi pada kelompok yang jawabannya belum benar. Guru justru memberikan motivasi pada kelompok yang melakukan percobaan dengan benar. Guru juga belum menyebarkan kesempatan berpartisipasi dengan baik, maka perlu adanya perbaikan pada pertemuan selanjutnya. 4.1.2.3.2. Hasil Observasi Aktivitas Siswa Siklus II1 Tabel 4.12 Rekapitulasi Hasil Lembar Pengamatan Aktivitas Siswa Siklus II 1 No Indikator Hasil yang Dicapai Setiap Indikator Jumlah Skor Persentase Kategori 1 2 3 4 1 Memperhatikan penyampaian orientasi umum guru 9 2 8 9 28 70 Tinggi 2 Memperhatikan tayangan audiovisual permasalahan 9 9 8 7 33 82,5 Sangat tinggi 3 Mendiskusikan hipotesis secara berkelompok 9 9 9 2 29 72,5 Tinggi 4 Mengumpulkan informasi dari sumber data 10 6 8 4 28 70 Tinggi 5 Menentukan jawaban kelompok berdasarkan hipotesis dan informasi yang diperoleh 8 10 6 9 33 82,5 Sangat tinggi 6 Membuat kesimpulan berdasarkan tayangan balikan 8 7 6 4 25 62,5 Tinggi Jumlah skor 176 Persentase 73,33 Kategori Tinggi 1. Persentase skor yang diperoleh Skor = � � x 100 Poerwanti 2008: 6.16 Skor = 176 240 x 100 = 73,33 2. Mengkategorikan skor yang diperoleh Setelah mengetahui skor yang diperoleh, kemudian data dikategorikan sesuai tabel di bawah ini : Tabel 3.5 Kriteria Tingkat Keberhasilan Aktivitas Siswa dalam Persen Tingkat keberhasilan Arti 80 Sangat tinggi 60-79 Tinggi 40-59 Sedang 20-39 Rendah 20 Sangat rendah Aqib, dkk 2010:41 Berdasarkan perhitungan tabel di atas, aktivitas siswa dalam pembelajaran IPA dengan menerapkan model inkuiri berbantukan media audiovisual memperoleh persentase keberhasilan sebesar 73,33 dengan kategori tinggi. Adapun aktivitas siswa selengkapnya disajikan dalam diagram berikut : Diagram 4.11 Skor Aktivitas Siswa Siklus II1 Berdasarkan diagram di atas, indikator kemampuan membuat kesimpulan berdasarkan tayangan balikan yaitu memperoleh skor paling rendah dengan persentase sebesar 62,5 .Sedangkan indikator yang memperoleh skor paling tinggi adalah indikator menentukan jawaban kelompok berdasarkan hipotesis dan 70.00 82.50 72.50 70.00 82.50 62.50 0.00 100.00 memperhatikan penyampaian orientasi umum guru memperhatikan tayangan audiovisual permasalahan mendiskusikan hipotesis secara berkelompok mengumpulkan informasi dari sumber data menentukan jawaban kelompok berdasarkan hipotesis dan informasi yang diperoleh membuat kesimpulan berdasarkan tayangan balikan S k or Indikator informasi yang diperoleh serta indikator memperhatikan tayangan audiovisual permasalahan yaitu 82,5. Oleh karenanya masih perlu adanya perbaikan aktivitas siswa pada pertemuan selanjutnya, khususnya pada indikator kemampu- an membuat kesimpulan berdasarkan tayangan balikan. Berikut ini adalah uraian aktivitas siswa pada setiap indikator yang diamati : 1. Memperhatikan penyampaian orientasi umum guru Pada indikator memperhatikan penyampaian orientasi umum guru ada empat hasil deskriptor yang diamati, yaitu 9 siswa tampak mendengarkan penjelasan guru dengan seksama, 8 siswa bersikap tenang, dan 9 siswa bersemangat dalam memperhatikan penjelasan guru, serta 2 siswa bertanya ketika belum jelas. Tingkat keberhasilan indikator pertama adalah 70 dengan kategori tinggi.Masih ada siswa yang kurang bersemangat mem- perhatikan penjelasan guru dengan menundukkan kepala. Masih ada siswa yang tidak tenang ketika memperhatikan penjelasan guru, ada yang minum berulang kali, berusaha memegang laptop guru. Mayoritas siswa belum terbiasa untuk bertanya jika belum mengerti pada suatu hal, sehingga perlu diadakan perbaikan pada pertemuan selanjutnya. 2. Memperhatikan tayangan audiovisual permasalahan Dalam indikator ini, hasil yang diperoleh adalah 9 siswa tidak berbuat gaduh dan 9 bersemangat ketika penayangan audiovisual permasalahan, 8 siswa menjawab pertanyaan yang diajukan guru dan 7 siswa menyatakan jawaban sesuai pengalaman. Tingkat keberhasilan indikator ini adalah 82,5 dengan kategori sangat tinggi. Dari hasil tersebut tampak bahwa siswa bersemangat melihat tayangan, ditunjukkan dengan siswa sangat gembira melihat hewan laut yang ada pada video, banyak yang berkomentar dan bertanya, dan siswa juga membaca rumusan masalah dengan antusias. Namun masih ada siswa yang tidak merespon pertanyaan guru. Dan hanya beberapa siswa yang mengemukakan pendapatnya sesuai dengan pengalaman, sehingga perlu diadakan perbaikan pada pertemuan selanjutnya. 3. Mendiskusikan hipotesis secara berkelompok Pada indikator mendiskusikan hipotesis secara berkelompok, 9 siswa berdiskusi dengan kelompoknya dan 9 siswa tampak bersemangat, 9 siswa berpartisipasi menyampaikan hipotesis dan 2 siswa menambahkan alasan pemilihan hipotesis. Tingkat keberhasilan indikator ini adalah 72,50 dengan kategori tinggi. Dari hasil pengamatan tersebut tampak bahwa hanya sebagian kecil siswa yang mengemukakan alasan hipotesis kelompok, sehingga perlu diadakan perbaikan pada pertemuan selanjutnya. 4. Mengumpulkan informasi dari sumber data Pada indikator ini, hasil yang diperoleh adalah seluruh siswa telah membaca informasi dari berbagai sumber, 8 siswa menunjukkan sumber data yang diperoleh untuk memperoleh hubungan, 6 siswa bertanya jika mengalami kesulitan dan 4 siswa mengingatkan anggota kelompok untuk berpartisipasi aktif. Tingkat keberhasilan indikator ini adalah 70 dengan kategori tinggi. Dari hasil tersebut, tampak bahwa seluruh siswa telah berusaha membaca informasi dari berbagai buku yang dimiliki. Hanya beberapa siswa yang mau bertanya jika mengalami kesulitan dan menunjukkan pada temannya jika ia menemukan hasil percobaan. Hanya beberapa orang siswa yang mengingatkan temannya jika ada yang bermain sendiri. Sehingga perlu diadakan perbaikan pada pertemuan selanjutnya. 5. Menentukan jawaban kelompok berdasarkan hipotesis dan informasi yang diperoleh Pada indikator menentukan jawaban kelompok berdasarkan hipotesis dan informasi yang diperoleh, 8 siswa mengeluarkan pendapat dalam membuat keputusan, seluruh siswa mendengarkan diskusi kelompok, 9 siswa tidak gugup ketika presentasi kelompok, dan 6 siswa mencatat hasil kerja kelompok secara individu. Tingkat keberhasilan indikator ini adalah 82,5 dengan kategori sangat tinggi. Dari hasil pengamatan tersebut tampak bahwa mayoritas siswa belum mengerti hal-hal penting apa yang seharusnya dicatat, sehingga perlu diadakan perbaikan pada pertemuan selanjutnya. 6. Membuat kesimpulan berdasarkan tayangan balikan Pada indikator membuat kesimpulan berdasarkan tayangan balikan, hasil yang diperoleh adalah 8 siswa bersemangat melihat tayangan, 7 siswa membandingkan hasil kerja kelompok dengan tayangan balikan, 6 siswa mengeluarkan pendapat dalam membuat kesimpulan dan 4 siswa mengeluarkan pendapat dengan berani. Tingkat keberhasilan indikator ini 62,5 dengan kategori tinggi. Dari hasil tersebut tampak bahwa mayoritas siswa bersemangat melihat tayangan balikan. Namun siswa belum membandingkan hasil kerja kelompok dengan tayangan balikan, karena kebanyakan mereka kurang serius mendengarkan. Ada yang sambil berjalan kesana kemari dan maju ke depan kelas. Sebagian besar siswa telah mengeluarkan pendapatnya dalam membuat kesimpulan, Hanya 4 siswa dengan berani mengacungkan tangan menjawab pertanyaan guru sambil membaca buku dan dua siswa menjawab karena ditunjuk guru. Oleh karena itu, perlu diadakan perbaikan pada pertemuan selanjutnya. 4.1.2.3.3. Paparan Hasil Belajar Siswa Siklus II1 Berdasarkan hasil penelitian pada siklus II1, hasil belajar siswa melalui penerapan model inkuiri berbantukan media audiovisual diperoleh data sbb : Tabel 4.13 Hasil Belajar Siswa Siklus II1 No Nama Nilai KKM=64 Keterangan 1 RAR 58 Tidak lulus 2 ANM 70 Lulus 3 MIZ 48 Tidak lulus 4 ANP 72 Lulus 5 ARK 98 Lulus 6 AJS 36 Tidak lulus 7 AP 48 Tidak lulus 8 ADF 68 Lulus 9 ABK 54 Tidak lulus 10 CCK 52 Tidak lulus 11 DA 68 Lulus 12 EHG 52 Tidak lulus 13 FKW 90 Lulus 14 IZI 42 Tidak lulus 15 JCF 68 Lulus 16 LNE 90 Lulus 17 M 80 Lulus 18 MIS 72 Lulus 19 MDS 72 Lulus 20 MAA 52 Tidak lulus 21 MLH 58 Tidak lulus 22 MSN 50 Tidak lulus 23 NIA 68 Lulus 24 NM 88 Lulus 25 RA 50 Tidak lulus 26 RAP 88 Lulus 27 RSP 88 Lulus 28 SK 70 Lulus 29 TVE 70 Lulus 30 UP 78 Lulus 31 YDL 76 Lulus 32 NAP 72 Lulus 33 ERBI 72 Lulus 34 MATS 90 Lulus Jumlah 2308 Rata-rata mean 67,88 Median 70 Modus 72 Nilai tertinggi 98 Nilai terendah 36 Ketuntasan Tuntas : 22 Tidak tuntas = 12 Persentase ketuntasan 64,70 Kategori Tinggi 1. Mencari rata-rata kelas = ∑ ∑� Aqib 2010:40 = 2308 34 = 67,88 2. Mencari median dan modus Me = ½ �2 + � 2 +1 , bila n genap fx m = max fx i ,1 ≤ i ≤ n Sukestiyarno 2009:22 Urutan data: x 36 42 48 50 52 54 58 68 70 72 76 78 80 88 90 98 n 1 1 2 2 3 1 2 4 3 5 1 1 1 3 3 1 Me = ½ x 17 + x 18 = x 17,5 =70 Modus = 72 3. Persentase ketuntasan belajar klasikal P = ∑ �� � �� ∑ x 100 Aqib, dkk 2010: 41 = 22 34 x 100 = 64,70 4. Mengkategorikan skor yang diperoleh Setelah mengetahui skor yang diperoleh, kemudian data dikategorikan sesuai tabel di bawah ini : Tabel 3.3 Kriteria Tingkat Keberhasilan Belajar Siswa dalam Persen Tingkat keberhasilan Arti 80 Sangat tinggi 60-79 Tinggi 40-59 Sedang 20-39 Rendah 20 Sangat rendah Aqib, dkk 2010:41 Berdasarkan data tabel di atas secara keseluruhan siswa kelas V SDN Mangkang Kulon 02 yang berjumlah 34 siswa mencapai ketuntasan belajar sebesar 64,70 22 siswa dan masih ada 35,3 12 siswa belum tuntas. Hal ini mengacu pada KKM mata pelajaran IPA kelas V SDN Mangkang Kulon 02 sebesar 64. Pada siklus II1 ini nilai terendah yang diperoleh adalah 36 dan nilai tertinggi adalah 90. Sedangkan rata-rata kelas adalah 67,88. Kriteria tingkat keberhasilan siswa termasuk dalam kategori tinggi yaitu berada di antara rentang 60-79. Berikut disajikan diagram ketuntasan hasil belajar siswa siklus II1 : Diagram 4.12 Hasil Belajar Siswa Siklus II1 Berdasarkan diagram di atas, menunjukkan bahwa ketuntasan hasil belajar siswa hanya sebesar 64,70 dalam kategori tinggi. Sehingga ketuntasan belajar masih belum mencapai ketuntasan belajar yang maksimal, dan perlu melanjutkan ke pertemuan selanjutnya. 4.1.2.3.4. Refleksi siklus II1 Berdasarkan hasil observasi di siklus kedua pertemuan pertama menunjukkan bahwa persentase tingkat keberhasilan keterampilan guru adalah 71,42 dengan kategori tinggi, persentase tingkat keberhasilan aktivitas siswa adalah 73,16 dengan kategori tinggi, dan tingkat ketuntasan hasil belajar siswa adalah 64,70 dengan kategori tinggi. Secara garis besar ketiganya masih kurang baik. Ada beberapa kendala yang perlu diatasi agar pembelajaran dapat mencapai hasil yang lebih baik meliputi : 1. Keterampilan guru a. Keterampilan guru pada indikator mengajukan pertanyaan-pertanyaan memperoleh skor 2. Hal ini disebabkan karena guru memberikan pertanyaan kurang mendalam dan pemberian waktu berpikir yang sebentar, durasi antara pengajuan pertanyaan secara klasikal untuk dijawab secara individu 64.70 35.30 tuntas tidak tuntas terlalu cepat. Dan guru tidak mengembalikan pertanyaan secara klasikal, sehingga siswa yang ditunjuk terlihat gugup ketika menjawab. b. Keterampilan guru pada indikator memfasilitasi siswa mendiskusikan hipotesis memperoleh skor 3. Hal ini dikarenakan guru hanya menganalisis hipotesis satu kelompok. c. Keterampilan guru pada indikator membimbing siswa melakukan pengumpulan data memperoleh skor 2. Hal ini dikarenakan guru memberikan keleluasaan yang banyak pada siswa sehingga suasana kelas menjadi tidak kondusif. Guru juga belum mengingatkan siswa pada masalah, sehingga banyak siswa yang melakukan percobaan namun tidak paham apa yang sebenarnya harus diamati. d. Keterampilan guru pada indikator mengecek hasil uji hipotesis siswa memperoleh skor 3. Hal ini dikarenakan guru belum menganalisis alasan pemilihan jawaban kelompok. e. Keterampilan guru pada indikator membimbing siswa membuat kesimpulan disertai tayangan audiovisual memperoleh skor 2. Hal ini dikarenakan guru hanya memberikan penghargaan pada kelompok yang melakukan percobaan dengan benar dan guru juga belum menyebarkan kesempatan berpartisipasi untuk membuat kesimpulan. Guru terlalu banyak memberikan tuntunan. 2. Aktivitas Siswa a. Aktivitas siswa pada indikator memperhatikan penyampaian orientasi umum guru, memperoleh persentase keberhasilan sebesar 70. Hal ini dikarenakan siswa belum terbiasa bertanya, siswa lebih terbiasa untuk mendengarkan penjelasan guru. b. Aktivitas siswa pada indikator mengumpulkan informasi dari sumber data memperoleh persentase keberhasilan terendah, yaitu 70. Hal ini dikarenakan kepedulian siswa untuk mengingatkan anggota kelompok untuk berpartisipasi aktif masih kurang. c. Aktivitas siswa pada indikator menentukan jawaban kelompok berdasarkan hipotesis dan informasi yang diperoleh memperoleh persentase keberhasilan sebesar 82,5. Hal ini dikarenakan ada siswa belum tahu apa saja hal-hal yang seharusnya dicatat. d. Aktivitas siswa pada indikator membuat kesimpulan berdasarkan tayangan balikan, memperoleh persentase keberhasilan sebesar 62,5. Hal ini dikarenakan banyak siswa yang tidak berani mengemukakan pendapatnya secara inisiatif. 3. Hasil tes yang dilaksanakan menunjukkan masih ada ada 35,30 12 siswa belum tuntas. Persentase ketuntasan berada pada kategori tinggi dengan nilai rata-rata siswa adalah 67,88. Dari permasalahan-permasalahan di atas, maka perlu diadakan perbaikan pada pertemuan selanjutnya. 4.1.2.3.5. Revisi Siklus II1 Adapun perbaikan untuk siklus berikutnya adalah sebagai berikut : 1. Keterampilan guru a. Guru hendaknya memberikan pertanyaan yang lebih mendalam dan memperhatikan durasi waktu antara waktu pemberian pertanyaan klasikal dan individu, serta dilakukan variasi pemberian pertanyaan. Baik secara posisi maupun penyebaran. b. Guru memberikan kesempatan pada semua kelompok untuk mengemukakan alasan hipotesisnya c. Guru dan siswa menyepakati sebuah aturan sebelum melakukan percobaan. Guru menyampaikan kriteria pin kertas berwarna berbentuk medali yang diberikan kepada siswa. Guru menyampaikan poin-poin yang harus diamati siswa sebelum melakukan percobaan. d. Guru menanyakan alasan pemilihan jawaban kelompok dan meminta kelompok lain untuk mengulanginya e. Motivasi pada kelompok yang belum benar mapun kelompok yang sudah benar dengan merata dan guru memberikan penguatan berupa pin kertas berwarna berbentuk medali untuk kelompok yang berani mengeluarkan pendapat dengan berani. 2. Aktivitas Siswa a. Guru melakukan variasi posisi dalam pemberian pertanyaan dan menggunakan penguatan lain untuk memotivasi siswa, yaitu dengan kata- kata pujian. b. Guru memberikan pemahaman mengenai pentingnya kerjasama dalam kelompok, yang dikaitkan dengan pin kertas berwarna berbentuk medali. Siswa yang kompak dan bekerjasama dengan baik akan mendapatkan pin banyak dan kelompok karena seorang anggotanya tidak ikut berpartisipasi maka pin diambil guru. c. Guru membimbing siswa mencatat apa saja yang harus dicatat siswa d. Guru membangkitkan kepercayaan diri siswa dalam menyampaikan kesimpulan dengan cara memberikan kesempatan pada siswa untuk maju secara berkelompok terlebih dahulu. 3. Hasil Belajar Siswa Guru meminta siswa untuk mempelajari bahan pembentuk tanah dan lapisan tanah. 4.1.2.4. Deskripsi Observasi Pembelajaran Siklus II2 Dalam pelaksanaan observasi, hal-hal pokok yang diamati adalah keterampilan guru, aktivitas siswa selama pembelajaran berlangsung serta hasil belajar siswa setelah pembelajaran. Berikut adalah hasil observasi pada siklus II pertemuan kedua : 4.1.2.4.1. Hasil Observasi Keterampilan Guru Siklus II2 Tabel 4.14 Hasil Lembar Pengamatan Keterampilan Guru Siklus II2 No Indikator Deskriptor Tam pak √ Skor penilaian 0 1 2 3 4 1. Menyampaikan orientasi umum 1. Menunjukkan sikap hangat √ √ 2. Menyampaikan pokok-pokok kegiatan √ 3. Menyampaikan tujuan pembelajaran √ 4.Menjelaskan pentingya topik - 2 Menayangkan media 1. Menggunakan alat bantu mengajar yang √ √ audiovisual permasalahan menarik 2. Menimbulkan rasa ingin tahu - 3. Penggunaan contoh dan ilustrasi yang sesuai √ 4. Bahasa yang digunakan sederhana - 3 Mengajukan pertanyaan- pertanyaan 1. Pengungkapan pertanyaan secara jelas √ √ 2. Pengungkapan pertanyaan secara singkat √ 3. Adanya penyebaran pertanyaan √ 4. Pemberian waktu berpikir √ 4 Memfasilitasi siswa mendiskusikan hipotesis 1. Menuliskan pertanyaan untuk memperjelas masalah √ √ 2. Membentuk kelompok heterogen jenis kelamin √ 3. Membentuk kelompok heterogen tingkat intelektual √ 4. Menganalisis perkiraan jawaban kelompok - 5 Membimbing siswa melakukan pengumpulan data 1. Menegur siswa yang tidak melaksanakan tugas √ √ 2. Membagi-bagi perhatian untuk semua kelompok √ 3. Memberikan petunjuk kegiatan secara jelas √ 4. Mengingatkan masalah yang akan dibahas √ 6 Mengecek hasil uji hipotesis siswa 1. Mengadakan kontak pandang √ √ 2. Mendengarkan secara simpatik gagasan siswa √ 3. Menganalisis alasan siswa dalam pemilihan jawaban - 4. Adanya variasi penguatan √ 7 Membimbing siswa membuat kesimpulan disertai tayangan audiovisual 1. Mengevaluasi tayangan bersama siswa √ √ 2. Adanya penekanan pada jawaban permasalahan √ 3. Memberikan motivasi pada kelompok yang jawabannya belum benar - 4. Menyebarkan kesempatan berpartisipasi √ Jumlah Skor 22 Persentase 78,57 Kriteria Tinggi 1. Persentase skor yang diperoleh Skor = � � x 100 Poerwanti 2008: 6.16 Skor = 22 28 x 100 = 78,57 2. Mengkategorikan skor yang diperoleh Setelah mengetahui skor yang diperoleh, kemudian data dikategorikan sesuai tabel di bawah ini : Tabel 3.4 Kriteria Tingkat Keberhasilan Keterampilan Guru dalam Persen Tingkat keberhasilan Arti 80 Sangat tinggi 60-79 Tinggi 40-59 Sedang 20-39 Rendah 20 Sangat rendah Aqib, dkk 2010:41 Berdasarkan tabel hasil observasi keterampilan guru siklus II2 di atas, ditunjukkan bahwa jumlah skor adalah 22, dan tingkat keberhasilan berada dalam kategori tinggi, yaitu 78,57.Adapun keterampilan guru pada siklus II pertemuan 2 selengkapnya akan disajikan dalam diagram berikut : Diagram 4.13 Skor Keterampilan Guru Siklus II2 Berdasarkan diagram di atas, skor terendah indikator keterampilan guru adalah 2 dan skor tertinggi adalah 4. Indikator dengan skor 2 adalah menayangkan media audiovisual permasalahan. Empat indikator memperoleh skor 3 dan 2 indikator memperoleh skor 4. Oleh karenanya masih perlu diadakan perbaikan keterampilan guru pada siklus berikutnya, khususnya pada indikator kedua yang memperoleh skor 2. Uraian setiap indikator akan dijelaskan secara lebih rinci, sebagai berikut : 1. Menyampaikan orientasi umum Pada indikator menyampaikan orientasi umum, guru memperoleh skor 3. Menunjukkan sikap hangat tampak ketika guru menyampaikan tujuan pembelajaran dengan ramah. Guru menyampaikan pokok kegiatan inkuiri dan 3 2 4 3 4 3 3 1 2 3 4 menyampaikan orientasi umum menayangkan media audiovisual permasalahan mengajukan pertanyaan-pertanyaan memfasilitasi siswa mendiskusikan hipotesis membimbing siswa melakukan pengumpulan data mengecek hasil uji hipotesis siswa membimbing siswa membuat kesimpulan disertai tayangan audiovisual pokok-pokok materi yang akan dibahas pada pertemuan tersebut. Deskriptor yang tidak muncul adalah menjelaskan pentingnya topik yang akan dibahas, maka perlu diadakan perbaikan pada siklus III. 2. Menayangkan media audiovisual permasalahan Pada indikator menayangkan media audiovisual permasalahan, guru memperoleh skor 2. Pada siklus ini, topik bahasannya adalah bahan pembentuk tanah. Penggunaan alat bantu mengajar yang menarik dan ilustrasi yang sesuai disajikan guru melalui penayangan video mengenai perbandingan keadaan suatu tempat yang alami sawah dan keadaan tempat yang kotor pantai yang banyak sampah. Deskriptor yang tidak muncul adalah penggunaan bahasa yang sederhana dan menimbulkan rasa ingin tahu siswa. Video sebuah pantai yang ditayangkan guru menghadirkan beberapa sumber WNA dan bahasa yang digunakan berupa penerjemahan. Maka perlu adanya perbaikan pada siklus III. 3. Mengajukan pertanyaan-pertanyaan Pada indikator mengajukan pertanyaan-pertanyaan, guru memperoleh skor 4. Deskriptor yang ditunjukkan adalah pengungkapan pertanyaan secara jelas, terbukti dengan siswa yang dapat menjawab pertanyaan guru dengan mudah. Pertanyaan yang diajukan juga singkat dan berupa tuntunan untuk menuju ke permasalahan. Guru memberikan pertanyaan secara klasikal dan merespon jawaban siswa dengan baik. Pemberian waktu berpikir ditunjukkan guru dengan memberikan pertanyaan secara perlahan-lahan. 4. Memfasilitasi siswa mendiskusikan hipotesis Pada indikator memfasilitasi siswa mendiskusikan hipotesis, guru memperoleh skor 3. Deskriptor yang ditunjukkan guru adalah membentuk kelompok yang teridiri dari 4-5 siswa secara heterogen baik jenis kelamin maupun tingkat intelektual yang berdasar dari data nilai awal siswa. Kelompok yang dibentuk sama dengan kelompok pada pertemuan sebelum- nya. Perbedaannya hanya terletak pada ketua kelompok, guru memilih ketua pada pertemuan tersebut dengan kriteria siswa yang pandai namun kurang memiliki keberanian. Sebelum siswa mendiskusikan hipotesis secara ber- kelompok, guru menuliskan pertanyaan rumusan masalah di papan tulis. Guru juga menuliskan hipotesis kelompok di papan tulis, namun guru belum menganalisis perkiraan jawaban kelompok, maka perlu adanya perbaikan pada siklus III. 5. Membimbing siswa melakukan pengumpulan data Pada indikator membimbing siswa melakukan pengumpulan data, guru memperoleh skor 4. Deskriptor yang ditunjukkan guru adalah membagi-bagi perhatian untuk semua kelompok, dengan cara mendatangi setiap kelompok dan menanyakan komposisi kedua jenis tanah. Guru juga membagikan pin kertas berwarna berbentuk medali dan menyampaikan alasan pin tersebut. Guru menegur siswa yang menggunakan bahan percobaan untuk bermain- main atau meminum aqua yang akan digunakan. Guru memberikan petunjuk kegiatan secara jelas, diantaranya meminta setiap ketua kelompok untuk mengambil bahan percobaan dan menginstruksikan untuk memasukkan buku ke dalam laci. Guru mengingatkan siswa pada permasalahan dengan menuliskan secara singkat tugas percobaan dan langkah kegiatan yang harus dilakukan siswa. 6. Mengecek hasil uji hipotesis siswa Pada indikator mengecek hasil uji hipotesis siswa, guru hanya memperoleh skor 3. Deskriptor yang ditunjukkan guru adalah mendengarkan secara simpatik gagasan siswa yaitu dengan mendengarkan secara cermat hasil diskusi kelompok dengan jarak dekat. Guru juga melakukan variasi penguatan, yaitu dengan memberikan pin sebagai hadiah pada kelompok presentasi dan juga anggukan kepala untuk menghargai jawaban siswa. Kelompok presentasi adalah kelompok yang terpilih melalui pengundian. Guru melakukan kontak pandang kepada siswa ketika melakukan penekanan jawaban kelompok. Deskriptor yang belum muncul adalah guru belum meng- analisis alasan siswa dalam pemilihan jawaban, maka perlu adanya perbaikan pada siklus III. 7. Membimbing siswa membuat kesimpulan disertai tayangan audiovisual Pada indikator membimbing siswa membuat kesimpulan disertai tayangan audiovisual, guru memperoleh skor 3. Guru mengevaluasi tayangan bersama dengan membandingkan tanah yang ada pada tayangan dengan tanah yang digunakan siswa dalam percobaan. Penekanan jawaban guru lakukan dengan menjelaskan kembali urutan bahan pembentuk tanah disertai tanya jawab. Guru memberikan kesempatan berpartisipasi pada siswa untuk mengemukakan kesimpulan, baik secara klasikal maupun secara ber- kelompok. Dan banyak kelompok yang ingin maju membuat kesimpulan. Deskriptor yang belum muncul adalah memberikan motivasi pada kelompok yang jawabannya belum benar. Guru hanya bertanya kepada siswa apakah jawaban kelompok sama dengan tayangan. Maka perlu adanya perbaikan pada siklus III. 4.1.2.4.2. Hasil Observasi Aktivitas Siswa Siklus II2 Tabel 4.15 Rekapitulasi Hasil Lembar Pengamatan Aktivitas Siswa Siklus II 2 No Indikator Hasil yang Dicapai Setiap Indikator Jumlah Skor Persen -tase Kategori 1 2 3 4 1 Memperhatikan penyampaian orientasi umum guru 10 0 9 9 28 70 Tinggi 2 Memperhatikan tayangan audiovisual permasalahan 9 9 9 6 33 82,5 Sangat tinggi 3 Mendiskusikan hipotesis secara berkelompok 9 9 10 2 30 75 Tinggi 4 Mengumpulkan informasi dari sumber data 9 4 8 7 28 70 Tinggi 5 Menentukan jawaban kelompok berdasarkan hipotesis dan informasi yang diperoleh 9 10 5 10 34 85 Sangat tinggi 6 Membuat kesimpulan berdasarkan tayangan balikan 9 7 6 5 27 67,5 Tinggi Jumlah skor 180 Persentase 75 Kategori Tinggi 1. Persentase skor yang diperoleh Skor = � � x 100 Poerwanti 2008: 6.16 Skor = 180 240 x 100 = 75 2. Mengkategorikan skor yang diperoleh Setelah mengetahui skor yang diperoleh, kemudian data dikategorikan sesuai tabel di bawah ini : Tabel 3.5 Kriteria Tingkat Keberhasilan Aktivitas Siswa dalam Persen Tingkat keberhasilan Arti 80 Sangat tinggi 60-79 Tinggi 40-59 Sedang 20-39 Rendah 20 Sangat rendah Aqib, dkk 2010:41 Berdasarkan perhitungan tabel di atas, aktivitas siswa dalam pembelajaran IPA dengan menerapkan model inkuiri berbantukan media audiovisual memperoleh persentase keberhasilan sebesar 75 dengan kategori tinggi. Adapun aktivitas siswa selengkapnya disajikan dalam diagram berikut : Diagram 4.14 Skor Aktivitas Siswa Siklus II2 70.00 82.50 75 70.00 85.00 67.50 0.00 100.00 memperhatikan penyampaian orientasi umum guru memperhatikan tayangan audiovisual permasalahan mendiskusikan hipotesis secara berkelompok mengumpulkan informasi dari sumber data menentukan jawaban kelompok berdasarkan hipotesis dan informasi yang diperoleh membuat kesimpulan berdasarkan tayangan balikan Berdasarkan diagram di atas, indikator kemampuan membuat kesimpulan berdasarkan tayangan balikan memperoleh skor paling rendah dengan persentase sebesar 67,5 . Sedangkan indikator yang memperoleh skor paling tinggi adalah indikator menentukan jawaban kelompok berdasarkan hipotesis dan informasi yang diperoleh, yaitu sebesar 85. Oleh karenanya masih perlu adanya perbaikan aktivitas siswa pada siklus selanjutnya, khususnya pada indikator kemampuan membuat kesimpulan berdasarkan tayangan balikan. Berikut ini adalah uraian aktivitas siswa pada setiap indikator yang diamati : 1. Memperhatikan penyampaian orientasi umum guru Pada indikator memperhatikan penyampaian orientasi umum guru diperoleh seluruh siswa tampak mendengarkan penjelasan guru dengan seksama, 9 siswa bersikap tenang, dan 9 siswa bersemangat dalam memperhatikan penjelasan guru. Namun ada satu deskriptor yang tidak muncul, yaitu bertanya jika kurang jelas dengan penjelasan guru. Tingkat keberhasilan indikator pertama adalah 70 dengan kategori tinggi. Seluruh siswa sudah memperhatikan penjelasan guru dengan seksama, namun masih ada siswa yang belum tenang dan kurang bersemangat. Ada yang melihat ke belakang berkali-kali dan ada yang berbicara dengan temannya. Dari hasil tersebut tampak bahwa aktivitas siswa ketika guru menyampaikan orientasi masih kurang. Karena tidak ada siswa yang bertanya pada guru. Sehingga perlu diadakan perbaikan pada siklus III. 2. Memperhatikan tayangan audiovisual permasalahan Dalam indikator ini, hasil yang diperoleh adalah 9 siswa menjawab pertanyaan yang diajukan guru, 9 siswa tidak berbuat gaduh ketika penayangan, 9 siswa bersemangat memperhatikan tayangan, dan 6 siswa menyatakan jawaban sesuai pengalaman. Tingkat keberhasilan indikator ini adalah 82,5 dengan kategori sangat tinggi. Dari hasil tersebut tampak bahwa aktivitas siswa ketika penayangan audiovisual permasalahan sudah berjalan dengan baik, karena mayoritas siswa menjawab pertanyaan guru. Meskipun hanya beberapa siswa yang menyatakan jawaban dengan benar. Masih ada siswa tampak tidak bersemangat melihat tayangan, ditunjukkan dengan melihat ke belakang. Dan ada siswa yang berbuat gaduh ketika penayangan, yaitu berbicara dengan temannya sehingga suaranya mengganggu. 3. Mendiskusikan hipotesis secara berkelompok Pada indikator mendiskusikan hipotesis secara berkelompok, 9 siswa berdiskusi dengan kelompoknya, 9 siswa semangat dalam mendiskusikan hipotesis, seluruh siswa berpartisipasi menyampaikan hipotesis, dan 2 siswa menambahkan alasan pemilihan hipotesis. Tingkat keberhasilan indikator ini adalah 75 dengan kategori tinggi. Dari hasil pengamatan tersebut tampak bahwa mayoritas siswa telah berdiskusi dan bersemangat. Siswa terlihat sangat kompak ketika menyampaikan hipotesis kelompoknya. Kemudian untuk deskriptor menambahkan alasan pemilihan hipotesis, hanya ada 2 siswa yang menambahkan alasan pemilihan hipotesisnya, sehingga perlu diadakan perbaikan pada siklus III. 4. Mengumpulkan informasi dari sumber data Pada indikator ini, hasil yang diperoleh adalah 9 siswa membaca infomasi dari berbagai sumber, 4 siswa bertanya jika mengalami kesulitan, 8 siswa menunjukkan sumber data yang diperoleh untuk memperoleh hubungan, dan 7 siswa mengingatkan anggota kelompok untuk berpartisipasi aktif. Tingkat keberhasilan indikator ini adalah 70 dengan kategori tinggi. Dari hasil tersebut, tampak bahwa masih ada siswa yang tidak membaca buku untuk memperoleh informasi. Siswa tersebut asyik pada percobaan tanpa mencari informasi pada buku. Mayoritas siswa menunjukkan apa yang diperolehnya dari pengamatan kepada temannya. Ketika percobaan berlangsung, beberapa siswa meminum aqua yang dibagikan guru, hal ini menimbulkan respon anggota kelompok lain untuk mengingatkan. Hanya beberapa siswa yang bertanya pada guru jika mengalami kesulitan. Sehingga perlu diadakan perbaikan pada siklus III. 5. Menentukan jawaban kelompok berdasarkan hipotesis dan informasi yang diperoleh Pada indikator menentukan jawaban kelompok berdasarkan hipotesis dan informasi yang diperoleh, 9 siswa berpendapat dan seluruh siswa mendengarkan dalam pembuatan kesimpulan, 5 siswa mencatat hasil kerja kelompok, dan 10 siswa tidak gugup ketika presentasi. Tingkat keberhasilan indikator ini adalah 85 dengan kategori sangat tinggi. Dari hasil pengamatan tersebut tampak bahwa pada kegiatan diskusi telah berjalan dengan baik karena mayoritas siswa telah aktif berdiskusi dalam menentukan pilihan jawaban kelompok. Meskipun masih ada siswa yang tidak mengeluarkan pendapatnya dalam membuat keputusan. Seluruh siswa juga telah mendengarkan diskusi kelompok dan tidak gugup ketika melakukan presentasi. Namun hanya beberapa siswa yang mencatat hasil kerja kelompok, sehingga perlu diadakan perbaikan pada siklus III. 6. Membuat kesimpulan berdasarkan tayangan balikan Pada indikator membuat kesimpulan berdasarkan tayangan balikan, hasil yang diperoleh adalah 9 siswa bersemangat melihat tayangan balikan, 7 siswa membandingkan hasil kerja kelompok dengan tayangan, 6 siswa mengeluarkan pendapat dalam membuat kesimpulan dan 5 siswa mengeluarkan pendapat dengan berani. Tingkat keberhasilan indikator ini adalah 67,5 dengan kategori tinggi. Dari hasil tersebut tampak bahwa beberapa siswa tidak membandingkan hasil kerja kelompoknya, justru duduk menunduk tidak memperhatikan tayangan, berbicara dengan temannya dan asyik dengan bahan percobaan. Beberapa siswa tidak menjawab pertanyaan guru dan mayoritas siswa tidak berani mengeluarkan pendapatnya. Ada satu kelompok yang maju dengan sukarela untuk membuat kesimpulan. Oleh karena itu, perlu diadakan perbaikan siklus III. 4.1.2.4.3. Paparan Hasil Belajar Siswa Siklus II2 Di akhir pembelajaran siklus II, peneliti mengadakan tes evaluasi untuk mengetahui peningkatan hasil belajar siswa pada pertemuan sebelumnya, yaitu pada pembelajaran siklus II1. Berikut adalah data hasil belajar siswa siklus II2: Tabel 4.16 Hasil Belajar Siswa Siklus II2 No Nama Nilai KKM=64 Keterangan 1 RAR 76 Lulus 2 ANM 94 Lulus 3 MIZ 65 Lulus 4 ANP 59 Tidak lulus 5 ARK 70 Lulus 6 AJS 70 Lulus 7 AP 59 Tidak lulus 8 ADF 59 Tidak lulus 9 ABK 76 Lulus 10 CCK 70 Lulus 11 DA 76 Lulus 12 EHG 59 Tidak lulus 13 FKW 76 Lulus 14 IZI 53 Tidak lulus 15 JCF 53 Tidak lulus 16 LNE 70 Lulus 17 M 82 Lulus 18 MIS 70 Lulus 19 MDS 53 Tidak lulus 20 MAA 70 Lulus 21 MLH 53 Tidak lulus 22 MSN 70 Lulus 23 NIA 100 Lulus 24 NM 70 Lulus 25 RA 70 Lulus 26 RAP 59 Tidak lulus 27 RSP 65 Lulus 28 SK 76 Lulus 29 TVE 53 Tidak lulus 30 UP 88 Lulus 31 YDL 70 Lulus 32 NAP 76 Lulus 33 ERBI 70 Lulus 34 MATS 100 Lulus Jumlah 2380 Rata-rata mean 70 Median 70 Modus 70 Nilai tertinggi 100 Nilai terendah 53 Ketuntasan Tuntas = 24 Tidak tuntas = 10 Persentase ketuntasan 70,58 Kategori Tinggi 1. Mencari rata-rata kelas = ∑ ∑� Aqib 2010:40 = 2380 34 = 70 2. Mencari median dan modus Me = ½ �2 + � 2 +1 , bila n genap fx m = max fx i ,1 ≤ i ≤ n Sukestiyarno 2009:22 Urutan data: x 53 59 65 70 76 82 88 94 100 n 5 5 2 11 6 1 1 1 2 Me = ½ x 17 + x 18 = x 17,5 =70 Modus = 70 3. Persentase ketuntasan belajar klasikal P = ∑ �� � �� ∑ x 100 Aqib, dkk 2010: 41 = 24 34 x 100 = 70,58 4. Mengkategorikan skor yang diperoleh Setelah mengetahui skor yang diperoleh, kemudian data dikategorikan sesuai tabel di bawah ini : Tabel 3.3 Kriteria Tingkat Keberhasilan Belajar Siswa dalam Persen Tingkat keberhasilan Arti 80 Sangat tinggi 60-79 Tinggi 40-59 Sedang 20-39 Rendah 20 Sangat rendah Aqib, dkk 2010:41 Berdasarkan data tabel di atas secara keseluruhan siswa kelas V SDN Mangkang Kulon 02 yang berjumlah 34 siswa mencapai ketuntasan belajar sebesar 70,58 24 siswa dan masih ada 29,42 10 siswa belum tuntas. Hal ini mengacu pada KKM mata pelajaran IPA kelas V SDN Mangkang Kulon 02 sebesar 64. Pada siklus II2 ini nilai terendah yang diperoleh adalah 53 dan nilai tertinggi adalah 100. Sedangkan rata-rata kelas adalah 70. Kriteria tingkat keberhasilan siswa termasuk dalam kategori tinggi yaitu berada di antara rentang 60-79. Berikut disajikan diagram ketuntasan hasil belajar siswa siklus II2 : Diagram 4.15 Hasil Belajar Siswa Siklus II2 Berdasarkan diagram di atas, menunjukkan bahwa ketuntasan hasil belajar siswa sebesar 70,58 dengan kategori tinggi. Sehingga ketuntasan belajar masih belum mencapai ketuntasan belajar yang diinginkan, dan perlu melanjutkan ke siklus III. 4.1.2.4.4. Refleksi siklus II2 Berdasarkan hasil observasi di siklus kedua pertemuan kedua menunjukkan bahwa persentase tingkat keberhasilan keterampilan guru adalah 78,57 dengan kategori tinggi, persentase tingkat keberhasilan aktivitas siswa adalah 75,24 dengan kategori tinggi, dan tingkat ketuntasan hasil belajar siswa adalah 70,58 dengan katergori sedang. Secara garis besar ketiganya masih kurang baik. Ada beberapa kendala yang perlu diatasi agar pembelajaran dapat mencapai hasil yang lebih baik meliputi : 1. Keterampilan guru a. Keterampilan guru pada indikator menyampaikan orientasi umum memperoleh skor 3. Hal ini dikarenakan guru belum menjelaskan pentingnya topik. Tuntas 70.58 tdk tuntas 29.42 tuntas tidak tuntas b. Keterampilan guru pada indikator mengajukan pertanyaan-pertanyaan memperoleh skor 2. Hal ini disebabkan karena dalam pemilihan narasumber pada video kurang tepat sehingga bahasa yang digunakan susah dipahami dan kurang menimbulkan rasa ingin tahu siswa. c. Keterampilan guru pada indikator memfasilitasi siswa mendiskusikan hipotesis memperoleh skor 3. Hal ini dikarenakan guru belum menganalisis hipotesis kelompok, sehingga siswa tidak berkesempatan mengemukakan alasan penentuan hipotesis tersebut. d. Keterampilan guru pada indikator mengecek hasil uji hipotesis siswa memperoleh skor 3. Hal ini dikarenakan guru belum menganalisis jawaban mereka. e. Keterampilan guru pada indikator membimbing siswa membuat kesimpulan disertai tayangan audiovisual memperoleh skor 3. Hal ini dikarenakan guru belum memberikan motivasi pada kelompok yang jawabannya belum benar. Guru hanya bertanya apakah jawaban mereka sudah sesuai dengan tayangan. 2. Aktivitas siswa a. Aktivitas siswa pada indikator mengumpulkan informasi dari sumber data memperoleh persentase keberhasilan sebesar 70. Hal ini dikarenakan hanya beberapa siswa yang bertanya jika mengalami kendala dalam melakukan percobaan. b. Aktivitas siswa pada indikator menentukan jawaban kelompok berdasarkan hipotesis dan informasi yang diperoleh memperoleh persentase keberhasilan sebesar 85. Hal ini dikarenakan mayoritas siswa belum mencatat secara aktif. c. Aktivitas siswa pada indikator membuat kesimpulan berdasarkan tayangan balikan, memperoleh persentase keberhasilan sebesar 67,5. Hal ini dikarenakan hanya beberapa siswa yang berani mengemukan kesimpulan dengan berani. 3. Hasil Belajar Siswa Hasil tes yang dilaksanakan menunjukkan masih ada 29,41 10 siswa yang belum tuntas. Dari permasalahan-permasalahan di atas, maka perlu diadakan perbaikan pada siklus II. 4.1.2.4.5. Revisi Siklus II2 Adapun perbaikan untuk siklus berikutnya adalah sebagai berikut : 1. Keterampilan guru a. Guru menjelaskan pentingnya topik dan mengaitkannya dengan kehidupan nyata sehingga siswa akan lebih memahami kebermaknaan maeri yang akan dipelajari. b. Guru memperbaiki kualitas media dengan lebih memperhatikan penggunaan bahasa yang ada pada tayangan, sehingga mudah dipahami siswa. c. Guru memberikan kesempatan dan bimbingan pada siswa untuk mengemukakan alasan pemilihan hipotesisnya. d. Guru menganalisis alasan pemilihan jawaban kelompok dengan simpatik. e. Guru memberikan penguatan pada kelompok yang jawabannya sesuai dengan tayangan maupun yang belum. 2. Aktivitas Siswa a. Guru menggunakan trik dengan cara memberikan bahan percobaan yang menimbulkan rasa ingin tahu siswa sehingga memotivasi siswa untuk bertanya. Yaitu dengan cara menghubungkan salah satu aqua berlubang dengan plastik. b. Guru mendikte apa yang harus dicatat siswa c. Guru menambah sampel kelompok untuk maju mengemukakan kesimpulan, setelah itu siswa ditunjuk secara individu. 3. Hasil Belajar Siswa Guru memberikan pesan pada siswa untuk mempelajari ciri berbagai jenis tanah dan daya resap air pada berbagai jenis tanah, karena akan dibahas pada pertemuan selanjutnya. 4.1.2.4.6. Rekap Hasil Observasi Pembelajaran Siklus II Dari hasil penelitian pada siklus II, dapat diperoleh skor rata-rata keterampilan guru, aktivitas siswa, dan hasil belajar siswa sebagai berikut : Tabel 4.17 Skor Keterampilan Guru Siklus II No Indikator Skor Rata-rata Pert 1 Pert 2 1 Menyampaikan orientasi umum 4 3 3,5 2 Menayangkan media audiovisual permasalahan 4 2 3 3 Mengajukan pertanyaan-pertanyaan 2 4 3 4 Memfasilitasi siswa mendiskusikan hipotesis 3 3 3 5 Membimbing siswa melakukan pengumpulan data 2 4 3 6 Mengecek hasil uji hipotesis siswa 3 3 3 7 Membimbing siswa membuat kesimpulan disertai tayangan audiovisual 2 3 2,5 Total skor 20 22 Persentase 71,42 78,57 Rata-rata persentase 74,99 Kategori Tinggi Berdasarkan hasil observasi atau pengamatan pada tabel 4.17, keterampilan guru melalui penerapan model inkuiri berbantukan media audiovisual pada siklus II memperoleh persentase rata-rata 74,22 dalam kategori tinggi. Adapun keterampilan guru selengkapnya disajikan dalam diagram berikut : Diagram 4.16 Skor Keterampilan Guru siklus II Berdasarkan diagram di atas, indikator keterampilan guru yang memperoleh skor paling rendah adalah membuat kesimpulan berdasarkan tayangan balikan dengan skor rata-rata 2,5. Sedangkan indikator lain memperoleh skor rata-rata 3- 3.5. Oleh karenanya masih perlu diadakan perbaikan keterampilan guru di siklus III khususnya pada indikator membuat kesimpulan berdasarkan tayangan balikan Tabel 4.18 Persentase Aktivitas Siswa Siklus II No Indikator Persentase Rata- rata Kategori Pert 1 Pert 2 1 memperhatikan penyampaian orientasi umum guru 70 70 70 Tinggi 2 memperhatikan tayangan audiovisual permasalahan 82,5 82,5 82,5 Sangat tinggi 3 mendiskusikan hipotesis secara berkelompok 72,5 75 73,75 Tinggi 4 mengumpulkan informasi dari sumber data 70 70 70 Tinggi 5 menentukan jawaban kelompok berdasarkan hipotesis dan informasi yang diperoleh 82,5 85 83,75 Sangat tinggi 6 Membuat kesimpulan berdasarkan tayangan balikan 62,5 67,5 65 Tinggi Persentase keseluruhan indikator 73,33 75 Rata-rata persentase 74,165 Kategori Tinggi 1 2 3 4 5 1 2 3 4 5 6 7 pertemuan 1 pertemuan 2 rata-rata siklus I S k or Indikator Berdasarkan hasil observasi atau pengamatan aktivitas siswa siklus II melalui penerapan model inkuiri berbantukan media audiovisual pada tabel 4.18 memperoleh persentase rata-rata 74,165 dengan kategori tinggi. Adapun aktivitas siswa selengkapnya disajikan dalam diagram berikut : Diagram 4.17 Persentase Aktivitas Siswa Siklus II Tabel 4.19 Hasil Belajar Siswa Siklus II No Keterangan Persentase Pert 1 Pert 2 1 Persentase ketuntasan 64,70 70,58 2 Kategori Tinggi Tinggi 3 Persentase rata-rata ketuntasan 67,64 4 Nilai rata-rata 67,88 70 5 Nilai rata-rata siklus II 68,94 6 Median 70 70 7 Modus 72 70 8 Nilai tertinggi terendah 9036 10053 Berdasarkan data tabel di atas secara keseluruhan siswa kelas V SDN Mangkang Kulon 02 yang berjumlah 34 siswa mencapai ketuntasan belajar sebesar 64,70 pada pertemuan 1 dan 70,58 pada pertemuan 2. Sedangkan 0.00 10.00 20.00 30.00 40.00 50.00 60.00 70.00 80.00 90.00 1 2 3 4 5 6 Pertemuan 1 pertemuan 2 rata-rata siklus I S k or Indikator rata-rata kelas pada pertemuan 1 adalah 67,88 dan 70 pada pertemuan 2.Keduanya dalam kategori tinggi. Lebih jelas dapat dilihat pada grafik di bawah ini: Diagram 4.18 Persentase Ketuntasan Belajar Siswa Siklus II Berdasarkan diagram di atas menunjukkan bahwa hasil belajar siswa dalam kategori tinggi yaitu dalam rentang 60-79. Nilai rata-rata siswa siklus II adalah 68,94. Sehingga ketuntasan belajar siswa masih belum mencapai ketuntasan belajar yang diinginkan dan perlu melanjutkan penelitian ke siklus III. Jadi, dari hasil penelitian pada siklus II, dapat diperoleh data keterampilan guru, aktivitas siswa dan hasil belajar siswa, sbb: Tabel 4.20 Keterampilan Guru, Aktivitas Siswa dan Hasil Belajar Pada Siklus II No Indikator Hasil 1 Keterampilan Guru Persentase rata-rata 74,99 2 Aktivitas Siswa Persentase rata-rata 74,165 3 Hasil Belajar Persentase ketuntasan rata-rata 67,64 Nilai rata-rata 68,94 Berdasarkan tabel di atas diperoleh data pada siklus II, persentase rata-rata keterampilan guru 74,99 dengan kategori tinggi. Sedangkan persentase rata-rata aktivitas siswa 74,165 dengan kategori tinggi dan hasil belajar mengalami ketuntasan sebesar 67,64 dengan rata-rata 68,94 berada pada kategori tinggi. 60 62 64 66 68 70 72 pertemuan 1 pertemuan 2 persentase ketuntasan nilai rata-rata

4.1.3. Deskripsi Data Hasil Pelaksanaan Tindakan Siklus III

Dokumen yang terkait

PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN IPA MELALUI MODEL DIRECT INSTRUCTION (DI) DENGAN MEDIA AUDIOVISUAL PADA SISWA KELAS V SDN GUNUNGPATI 02 SEMARANG

1 11 296

PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN IPA MELALUI MODEL PBL DENGAN MEDIA AUDIOVISUAL PADA SISWA KELAS IV SDN KALIBANTENG KIDUL 02 KOTA SEMARANG

0 12 274

PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN PKn MELALUI MODEL TALKING STICKBERBANTUAN MEDIA AUDIOVISUAL PADA SISWA KELAS IV SDN MANGKANGKULON 02 KOTA SEMARANG

0 9 206

PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN GEOMETRI MELALUI PMRI VARIASI TARI BAMBU BERBANTUAN KOMIK PADA SISWA KELAS V SDN MANGKANG KULON 02 SEMARANG

0 36 336

PENERAPAN METODE MIND MAPPING BERBANTUKAN MEDIA POSTER UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENULIS PUISI KELAS V SDN MANGKANG KULON 02 SEMARANG

0 4 197

PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN PKn MELALUI MODEL TEAM ASSISTED INDIVIDUALIZATION (TAI) DENGAN MEDIA AUDIOVISUAL PADA SISWA KELAS V SDN BRINGIN 02 KOTA SEMARANG

0 2 348

PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN IPA MELALUI MODEL PROBLEM BASED INSTRUCTION DENGAN MEDIA AUDIOVISUAL PADA SISWA KELAS VA SDN WONOSARI 02 KOTA SEMARANG

1 5 467

PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN IPA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH BERBANTUAN MEDIA AUDIOVISUAL PADA SISWA KELAS IVA SDN WONOSARI 02 SEMARANG

0 18 265

PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN IPA MELALUI MODEL CTL BERBANTUAN MEDIA AUDIOVISUAL PADA SISWA KELAS V SDN SEKARAN 02 KOTA SEMARANG

1 7 260

PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN PKn MELALUI MODEL TEAM ASSISTED INDIVIDUALIZATION BERBANTUAN MEDIA AUDIOVISUAL PADA SISWA KELAS V SDN MANGKANG KULON 02 KOTA SEMARANG

0 5 221