4.1.2. Deskripsi Data Hasil Pelaksanaan Tindakan Siklus II
Siklus II dilaksanakan dalam 2 kali pertemuan dengan menerapkan model inkuiri berbantukan media audiovisual. Adapun hasil penelitiannya sebagai
berikut : 4.1.2.1. Perencanaan
Hal-hal yang dilakukan pada tahap perencanaan siklus II adalah sebagai berikut :
1. Menentukan pokok bahasan yaitu “Pelapukan Batuan” pada pertemuan
pertama dan “Bahan Pembentuk Tanah dan Lapisan Tanah” pada pertemuan kedua.
2. Menentukan indikator dan tujuan pembelajaran. 3. Menyusun RPP dan lampiran-lampirannya sesuai indikator yang telah
ditetapkan dengan skenario pembelajaran yang menerapkan model inkuiri berbantukan media audiovisual.
4. Menyiapkan media pembelajaran yang disesuaikan dengan kebutuhan pada masing-masing pertemuan, kecuali media audiovisual yang akan digunakan
pada setiap pertemuan. 5. Menyiapkan instrumen yang akan digunakan dalam penelitian meliputi
lembar pengamatan keterampilan guru, lembar pengamatan aktivitas siswa, lembar catatan lapangan dan alat evaluasi berupa tes tertulis.
4.1.2.2. Pelaksanaan Tindakan 1. Pertemuan pertama dilaksanakan pada :
Hari tanggal : Rabu, 17 April 2013
Mata Pelajaran : IPA
Kelas Semester : V 2
Waktu : 2x35 menit
Pukul : 09.45-10.55 WIB
Kegiatan pada pertemuan pertama ini meliputi : a. Kegiatan pra pendahuluan
b. Kegiatan pendahuluan c. Kegiatan inti
- Eksplorasi - Elaborasi
- Konfirmasi d. Kegiatan penutup
2. Pertemuan kedua dilaksanakan pada : Hari tanggal
: Jumat, 19 April 2013 Mata Pelajaran
: IPA Kelas Semester
: V2 Waktu
: 2x 35 menit Pukul
: 07.20-08.30 WIB Kegiatan pada pertemuan kedua ini meliputi :
a. Kegiatan pra pendahuluan b. Kegiatan pendahuluan
c. Kegiatan inti - Eksplorasi
- Elaborasi - Konfirmasi
d. Kegiatan penutup 4.1.2.3. Deskripsi Observasi Pembelajaran Siklus II1
Dalam pelaksanaan observasi, hal-hal pokok yang diamati adalah keterampilan guru, aktivitas siswa selama pembelajaran berlangsung serta hasil belajar siswa
setelah pembelajaran. Berikut adalah hasil observasi pada siklus II pertemuan pertama :
4.1.2.3.1. Hasil Observasi Keterampilan Guru Siklus II1
Tabel 4.11
Hasil Lembar Pengamatan Keterampilan Guru Siklus II1
No Indikator
Deskriptor Tam
-pak
√ Skor penilaian
0 1 2 3
4
1. Menyampaikan
orientasi umum 1. Menunjukkan sikap
hangat √
√
2. Menyampaikan pokok-
pokok kegiatan √
3. Menyampaikan tujuan
pembelajaran √
4.Menjelaskan pentingya topik
√
2 Menayangkan
media audiovisual
permasalahan 1. Menggunakan alat bantu
mengajar yang menarik √
√
2. Menimbulkan rasa ingin
tahu √
3. Penggunaan contoh dan
ilustrasi yang sesuai √
4. Bahasa yang digunakan sederhana
√
3 Mengajukan
pertanyaan- pertanyaan
1. Pengungkapan pertanyaan secara jelas
- √
2. Pengungkapan pertanyaan secara singkat
√
3. Adanya penyebaran pertanyaan
√
4. Pemberian waktu berpikir
- No
Indikator Deskriptor
Tam -pak
Skor Penilaian 0 1 2
3 4
4 Memfasilitasi
siswa mendiskusikan
hipotesis 1. Menuliskan pertanyaan
untuk memperjelas masalah
√
√
2. Membentuk kelompok
heterogen jenis kelamin √
3. Membentuk kelompok heterogen tingkat
intelektual √
4. Menganalisis perkiraan jawaban kelompok
-
5 Membimbing
siswa melakukan
pengumpulan data
1. Menegur siswa yang tidak
melaksanakan tugas -
√
2. Membagi-bagi perhatian
untuk semua kelompok √
3. Memberikan petunjuk
kegiatan secara jelas √
4. Mengingatkan masalah yang akan dibahas
-
6 Mengecek hasil
uji hipotesis siswa
1. Mengadakan kontak pandang
√
√
2. Mendengarkan secara simpatik gagasan siswa
√
3. Menganalisis alasan siswa dalam pemilihan jawaban
-
4. Adanya variasi penguatan
√
7 Membimbing
siswa membuat kesimpulan
disertai tayangan
audiovisual 1. Mengevaluasi tayangan
bersama siswa √
√
2. Adanya penekanan pada
jawaban permasalahan √
3. Memberikan motivasi pada kelompok yang
jawabannya belum benar
-
4. Menyebarkan kesempatan berpartisipasi
- Jumlah Skor
20 Persentase
71,42 Kriteria
Tinggi
1. Persentase skor yang diperoleh Skor =
� �
x 100
Poerwanti 2008: 6.16
Skor =
20 28
x 100 =
71,42 2. Mengkategorikan skor yang diperoleh
Setelah mengetahui skor yang diperoleh, kemudian data dikategorikan sesuai tabel di bawah ini :
Tabel 3.4
Kriteria Tingkat Keberhasilan Keterampilan Guru dalam Persen
Tingkat keberhasilan Arti
80 Sangat tinggi
60-79 Tinggi
40-59 Sedang
20-39 Rendah
20 Sangat rendah
Aqib, dkk 2010:41
Berdasarkan tabel hasil observasi keterampilan guru siklus II 1 di atas, ditunjukkan bahwa jumlah skor adalah 20, dan tingkat keberhasilan berada dalam
kategori tinggi, yaitu 71,42. Adapun keterampilan guru pada siklus II pertemuan 1 selengkapnya akan disajikan dalam diagram berikut :
Diagram 4.10 Skor Keterampilan Guru Siklus II1
4 4
2 3
2 3
2 1
2 3
4
menyampaikan orientasi umum menayangkan media audiovisual permasalahan
mengajukan pertanyaan-pertanyaan memfasilitasi siswa mendiskusikan hipotesis
membimbing siswa melakukan pengumpulan data mengecek hasil uji hipotesis siswa
Berdasarkan diagram di atas, indikator keterampilan guru yang memperoleh skor paling rendah adalah mengajukan pertanyaan-pertanyaan, membimbing
siswa melakukan pengumpulan data, membimbing siswa membuat kesimpulan disertai tayangan audiovisual, yaitu dengan skor 2. Dua indikator memperoleh
skor 3, sedangkan dua indikator yang lain memperoleh skor 4. Oleh karenanya masih perlu diadakan perbaikan keterampilan guru pada pertemuan selanjutnya,
khususnya pada ketiga indikator yang memperoleh skor terendah. Uraian setiap indikator akan dijelaskan secara lebih rinci, sebagai berikut :
1. Menyampaikan orientasi umum Pada indikator menyampaikan orientasi umum, guru memperoleh skor 4
karena keempat deskriptor muncul. Menunjukkan sikap hangat tampak ketika guru meminta siswa yang masih berdiri untuk duduk dengan ramah.
Penyampaian pokok kegiatan disampaikan dengan kalimat yang mudah dipahami siswa. Guru menjelaskan tujuan pembelajaran dan menuliskan
pokok bahasan pada papan tulis. Pentingnya mempelajari materi pelapukan batuan, guru kaitkan dengan perlunya siswa dalam memahami peristiwa yang
ada di sekitarnya. 2. Menayangkan media audiovisual permasalahan
Pada indikator menayangkan media audiovisual permasalahan, guru memperoleh skor 4. Pada topik pelapukan batuan ini guru menampilkan video
berupa abrasi laut. Penggunaan alat bantu mengajar yang menarik ditunjukkan dengan siswa bersemangat melihat tayangan, terutama ketika
melihat hewan-hewan laut di sela bebatuan. Durasi dan ilustrasi tayangan
yang tepat dapat menimbulkan motivasi siswa. Selain itu bahasa yang digunakan dalam permasalahan sederhana. Terbukti dengan mayoritas siswa
membaca rumusan masalah dan dapat langsung menjawabnya dengan benar. 3. Mengajukan pertanyaan-pertanyaan
Pada indikator mengajukan pertanyaan-pertanyaan, guru memperoleh skor 2. Deskriptor yang ditunjukkan guru adalah menyampaikan pertanyaan
dengan singkat dan adanya penyebaran pertanyaan baik secara klasikal maupun individual. Deskriptor yang tidak muncul adalah pengungkapan
pertanyaan secara jelas dan pemberian waktu berpikir. Pertanyaan yang diberikan guru masih terlalu dangkal dan kurang mengarah pada permasalah-
an. Selain itu guru juga kurang memberikan waktu berpikir pada siswa, jarak waktu antara pertanyaan yang diutarakan secara klasikal dengan kegiatan
menunjuk siswa untuk menjawab terlalu singkat. Maka perlu adanya perbaikan pada pertemuan selanjutnya.
4. Memfasilitasi siswa mendiskusikan hipotesis Pada indikator memfasilitasi siswa mendiskusikan hipotesis, guru
memperoleh skor 3. Deskriptor yang ditunjukkan guru adalah membentuk kelompok yang sama dengan pertemuan sebelumnya. Guru juga menuliskan
pertanyaan di papan tulis untuk memperjelas masalah. Sedangkan deskriptor yang belum muncul adalah menganalisis perkiraan jawaban kelompok, guru
hanya menganalisis jawaban pada satu kelompok saja, maka perlu adanya perbaikan pada pertemuan selanjutnya.
5. Membimbing siswa melakukan pengumpulan data Pada indikator membimbing siswa melakukan pengumpulan data, guru
memperoleh skor 2. Deskriptor yang ditunjukkan guru adalah membagi-bagi perhatian untuk semua kelompok dengan mendatangi setiap kelompok untuk
memantau percobaan yang dilakukan siswa dan melakukan tanya jawab mengenai nama pelapukan yang sedang diamati. Kelompok yang dapat
menjawab dengan benar dan melakukan percobaan dengan baik mendapatkan pin kertas berwarna berbentuk bintang yang diakumulasikan pada akhir
pembelajaran. Guru telah menginformasikan petunjuk kegiatan secara jelas, yaitu siswa harus memasukkan buku ke dalam laci dan untuk berhati-hati
karena percobaan akan menggunakan air dan api. Deskriptor yang belum tampak adalah menegur siswa yang tidak melaksanakan tugas. Banyak siswa
yang justru bermain dengan bahan percobaan. Guru juga belum mengingatkan siswa pada masalah yang akan dipecahkan melalui percobaan.
Maka perlu adanya perbaikan pada pertemuan selanjutnya. 6. Mengecek hasil uji hipotesis siswa
Pada indikator mengecek hasil uji hipotesis siswa, guru hanya memperoleh skor 3. Deskriptor yang ditunjukkan guru adalah mengadakan
kontak pandang pada kelompok presentasi dan mendengarkan secara simpatik hasil kerja kelompok siswa. Guru juga melakukan variasi penguatan yaitu
dengan berkata “ Tepuk tangan untuk kelompok “Feni and Friends”. Guru juga memberikan penghargaan kepada kelompok yang melakukan percobaan
dengan baik, dengan cara menunjukkan hasil percobaan mereka di depan
kelas. Deskriptor yang belum muncul adalah menganalisis alasan siswa dalam pemilihan jawaban, maka perlu adanya perbaikan pada pertemuan selanjut-
nya. 7. Membimbing siswa membuat kesimpulan disertai tayangan audiovisual
Pada indikator membimbing siswa membuat kesimpulan disertai tayangan audiovisual, guru memperoleh skor 2. Deskriptor yang ditunjukkan
guru adalah mengevaluasi tayangan bersama siswa dengan menunjuk pada tayangan balikan diselingi tanya jawab dan penjelasan. Guru juga
menekankan jawaban permasalahan. Deskriptor yang belum tampak adalah memberikan motivasi pada kelompok yang jawabannya belum benar. Guru
justru memberikan motivasi pada kelompok yang melakukan percobaan dengan benar. Guru juga belum menyebarkan kesempatan berpartisipasi
dengan baik, maka perlu adanya perbaikan pada pertemuan selanjutnya.
4.1.2.3.2. Hasil Observasi Aktivitas Siswa Siklus II1
Tabel 4.12
Rekapitulasi Hasil Lembar Pengamatan Aktivitas Siswa Siklus II 1
No Indikator
Hasil yang Dicapai Setiap
Indikator Jumlah
Skor Persentase Kategori
1 2
3 4 1
Memperhatikan penyampaian orientasi
umum guru 9
2 8 9
28 70
Tinggi
2 Memperhatikan
tayangan audiovisual permasalahan
9 9
8 7 33
82,5 Sangat
tinggi 3
Mendiskusikan hipotesis secara
berkelompok 9
9 9 2
29 72,5
Tinggi
4 Mengumpulkan
informasi dari sumber data
10 6 8 4
28 70
Tinggi
5 Menentukan jawaban
kelompok berdasarkan hipotesis dan
informasi yang diperoleh
8 10 6 9 33
82,5 Sangat
tinggi
6 Membuat kesimpulan
berdasarkan tayangan balikan
8 7
6 4 25
62,5 Tinggi
Jumlah skor 176
Persentase 73,33
Kategori Tinggi
1. Persentase skor yang diperoleh Skor =
� �
x 100
Poerwanti 2008: 6.16
Skor =
176 240
x 100 =
73,33 2. Mengkategorikan skor yang diperoleh
Setelah mengetahui skor yang diperoleh, kemudian data dikategorikan sesuai tabel di bawah ini :
Tabel 3.5
Kriteria Tingkat Keberhasilan Aktivitas Siswa dalam Persen
Tingkat keberhasilan Arti
80 Sangat tinggi
60-79 Tinggi
40-59 Sedang
20-39 Rendah
20 Sangat rendah
Aqib, dkk 2010:41
Berdasarkan perhitungan tabel di atas, aktivitas siswa dalam pembelajaran IPA dengan menerapkan model inkuiri berbantukan media audiovisual
memperoleh persentase keberhasilan sebesar 73,33 dengan kategori tinggi. Adapun aktivitas siswa selengkapnya disajikan dalam diagram berikut :
Diagram 4.11 Skor Aktivitas Siswa Siklus II1
Berdasarkan diagram di atas, indikator kemampuan membuat kesimpulan berdasarkan tayangan balikan yaitu memperoleh skor paling rendah dengan
persentase sebesar 62,5 .Sedangkan indikator yang memperoleh skor paling tinggi adalah indikator menentukan jawaban kelompok berdasarkan hipotesis dan
70.00 82.50
72.50 70.00 82.50
62.50
0.00 100.00
memperhatikan penyampaian orientasi umum guru memperhatikan tayangan audiovisual permasalahan
mendiskusikan hipotesis secara berkelompok mengumpulkan informasi dari sumber data
menentukan jawaban kelompok berdasarkan hipotesis dan informasi yang diperoleh membuat kesimpulan berdasarkan tayangan balikan
S k
or
Indikator
informasi yang diperoleh serta indikator memperhatikan tayangan audiovisual permasalahan yaitu 82,5. Oleh karenanya masih perlu adanya perbaikan
aktivitas siswa pada pertemuan selanjutnya, khususnya pada indikator kemampu- an membuat kesimpulan berdasarkan tayangan balikan.
Berikut ini adalah uraian aktivitas siswa pada setiap indikator yang diamati : 1. Memperhatikan penyampaian orientasi umum guru
Pada indikator memperhatikan penyampaian orientasi umum guru ada empat hasil deskriptor yang diamati, yaitu 9 siswa tampak mendengarkan
penjelasan guru dengan seksama, 8 siswa bersikap tenang, dan 9 siswa bersemangat dalam memperhatikan penjelasan guru, serta 2 siswa bertanya
ketika belum jelas. Tingkat keberhasilan indikator pertama adalah 70 dengan kategori tinggi.Masih ada siswa yang kurang bersemangat mem-
perhatikan penjelasan guru dengan menundukkan kepala. Masih ada siswa yang tidak tenang ketika memperhatikan penjelasan guru, ada yang minum
berulang kali, berusaha memegang laptop guru. Mayoritas siswa belum terbiasa untuk bertanya jika belum mengerti pada suatu hal, sehingga perlu
diadakan perbaikan pada pertemuan selanjutnya. 2. Memperhatikan tayangan audiovisual permasalahan
Dalam indikator ini, hasil yang diperoleh adalah 9 siswa tidak berbuat gaduh dan 9 bersemangat ketika penayangan audiovisual permasalahan, 8
siswa menjawab pertanyaan yang diajukan guru dan 7 siswa menyatakan jawaban sesuai pengalaman. Tingkat keberhasilan indikator ini adalah 82,5
dengan kategori sangat tinggi. Dari hasil tersebut tampak bahwa siswa
bersemangat melihat tayangan, ditunjukkan dengan siswa sangat gembira melihat hewan laut yang ada pada video, banyak yang berkomentar dan
bertanya, dan siswa juga membaca rumusan masalah dengan antusias. Namun masih ada siswa yang tidak merespon pertanyaan guru. Dan hanya beberapa
siswa yang mengemukakan pendapatnya sesuai dengan pengalaman, sehingga perlu diadakan perbaikan pada pertemuan selanjutnya.
3. Mendiskusikan hipotesis secara berkelompok Pada indikator mendiskusikan hipotesis secara berkelompok, 9 siswa
berdiskusi dengan kelompoknya dan 9 siswa tampak bersemangat, 9 siswa berpartisipasi menyampaikan hipotesis dan 2 siswa menambahkan alasan
pemilihan hipotesis. Tingkat keberhasilan indikator ini adalah 72,50 dengan kategori tinggi. Dari hasil pengamatan tersebut tampak bahwa hanya sebagian
kecil siswa yang mengemukakan alasan hipotesis kelompok, sehingga perlu diadakan perbaikan pada pertemuan selanjutnya.
4. Mengumpulkan informasi dari sumber data Pada indikator ini, hasil yang diperoleh adalah seluruh siswa telah membaca
informasi dari berbagai sumber, 8 siswa menunjukkan sumber data yang diperoleh untuk memperoleh hubungan, 6 siswa bertanya jika mengalami
kesulitan dan 4 siswa mengingatkan anggota kelompok untuk berpartisipasi aktif. Tingkat keberhasilan indikator ini adalah 70 dengan kategori tinggi.
Dari hasil tersebut, tampak bahwa seluruh siswa telah berusaha membaca informasi dari berbagai buku yang dimiliki. Hanya beberapa siswa yang mau
bertanya jika mengalami kesulitan dan menunjukkan pada temannya jika ia
menemukan hasil percobaan. Hanya beberapa orang siswa yang mengingatkan temannya jika ada yang bermain sendiri. Sehingga perlu
diadakan perbaikan pada pertemuan selanjutnya. 5. Menentukan jawaban kelompok berdasarkan hipotesis dan informasi yang
diperoleh Pada indikator menentukan jawaban kelompok berdasarkan hipotesis
dan informasi yang diperoleh, 8 siswa mengeluarkan pendapat dalam membuat keputusan, seluruh siswa mendengarkan diskusi kelompok, 9 siswa
tidak gugup ketika presentasi kelompok, dan 6 siswa mencatat hasil kerja kelompok secara individu. Tingkat keberhasilan indikator ini adalah 82,5
dengan kategori sangat tinggi. Dari hasil pengamatan tersebut tampak bahwa mayoritas siswa belum mengerti hal-hal penting apa yang seharusnya dicatat,
sehingga perlu diadakan perbaikan pada pertemuan selanjutnya. 6. Membuat kesimpulan berdasarkan tayangan balikan
Pada indikator membuat kesimpulan berdasarkan tayangan balikan, hasil yang diperoleh adalah 8 siswa bersemangat melihat tayangan, 7 siswa
membandingkan hasil kerja kelompok dengan tayangan balikan, 6 siswa mengeluarkan pendapat dalam membuat kesimpulan dan 4 siswa
mengeluarkan pendapat dengan berani. Tingkat keberhasilan indikator ini 62,5 dengan kategori tinggi. Dari hasil tersebut tampak bahwa mayoritas
siswa bersemangat melihat tayangan balikan. Namun siswa belum membandingkan hasil kerja kelompok dengan tayangan balikan, karena
kebanyakan mereka kurang serius mendengarkan. Ada yang sambil berjalan
kesana kemari dan maju ke depan kelas. Sebagian besar siswa telah mengeluarkan pendapatnya dalam membuat kesimpulan, Hanya 4 siswa
dengan berani mengacungkan tangan menjawab pertanyaan guru sambil membaca buku dan dua siswa menjawab karena ditunjuk guru. Oleh karena
itu, perlu diadakan perbaikan pada pertemuan selanjutnya. 4.1.2.3.3.
Paparan Hasil Belajar Siswa Siklus II1 Berdasarkan hasil penelitian pada siklus II1, hasil belajar siswa melalui
penerapan model inkuiri berbantukan media audiovisual diperoleh data sbb :
Tabel 4.13
Hasil Belajar Siswa Siklus II1 No
Nama Nilai
KKM=64 Keterangan
1 RAR
58 Tidak lulus
2 ANM
70 Lulus
3 MIZ
48 Tidak lulus
4 ANP
72 Lulus
5 ARK
98 Lulus
6 AJS
36 Tidak lulus
7 AP
48 Tidak lulus
8 ADF
68 Lulus
9 ABK
54 Tidak lulus
10 CCK
52 Tidak lulus
11 DA
68 Lulus
12 EHG
52 Tidak lulus
13 FKW
90 Lulus
14 IZI
42 Tidak lulus
15 JCF
68 Lulus
16 LNE
90 Lulus
17 M
80 Lulus
18 MIS
72 Lulus
19 MDS
72 Lulus
20 MAA
52 Tidak lulus
21 MLH
58 Tidak lulus
22 MSN
50 Tidak lulus
23 NIA
68 Lulus
24 NM
88 Lulus
25 RA
50 Tidak lulus
26 RAP
88 Lulus
27 RSP
88 Lulus
28 SK
70 Lulus
29 TVE
70 Lulus
30 UP
78 Lulus
31 YDL
76 Lulus
32 NAP
72 Lulus
33 ERBI
72 Lulus
34 MATS
90 Lulus
Jumlah 2308
Rata-rata mean 67,88
Median 70
Modus 72
Nilai tertinggi 98
Nilai terendah 36
Ketuntasan Tuntas : 22
Tidak tuntas = 12 Persentase
ketuntasan 64,70
Kategori Tinggi
1. Mencari rata-rata kelas =
∑ ∑�
Aqib 2010:40 =
2308 34
= 67,88 2. Mencari median dan modus
Me
= ½
�2
+
� 2
+1
, bila n genap fx
m
= max fx
i
,1 ≤ i ≤ n Sukestiyarno 2009:22
Urutan data:
x 36 42 48 50 52 54 58 68 70 72 76 78 80 88 90 98
n 1
1 2
2 3
1 2
4 3
5
1 1
1 3
3 1
Me = ½ x
17
+ x
18
= x
17,5
=70 Modus = 72
3. Persentase ketuntasan belajar klasikal P =
∑ �� �
�� ∑
x 100
Aqib, dkk 2010: 41
=
22 34
x 100 = 64,70
4. Mengkategorikan skor yang diperoleh Setelah mengetahui skor yang diperoleh, kemudian data dikategorikan sesuai
tabel di bawah ini :
Tabel 3.3
Kriteria Tingkat Keberhasilan Belajar Siswa dalam Persen
Tingkat keberhasilan Arti
80 Sangat tinggi
60-79 Tinggi
40-59 Sedang
20-39 Rendah
20 Sangat rendah
Aqib, dkk 2010:41
Berdasarkan data tabel di atas secara keseluruhan siswa kelas V SDN Mangkang Kulon 02 yang berjumlah 34 siswa mencapai ketuntasan belajar
sebesar 64,70 22 siswa dan masih ada 35,3 12 siswa belum tuntas. Hal ini mengacu pada KKM mata pelajaran IPA kelas V SDN Mangkang Kulon
02 sebesar 64. Pada siklus II1 ini nilai terendah yang diperoleh adalah 36 dan nilai tertinggi adalah 90. Sedangkan rata-rata kelas adalah 67,88. Kriteria
tingkat keberhasilan siswa termasuk dalam kategori tinggi yaitu berada di antara rentang 60-79.
Berikut disajikan diagram ketuntasan hasil belajar siswa siklus II1 :
Diagram 4.12 Hasil Belajar Siswa Siklus II1
Berdasarkan diagram di atas, menunjukkan bahwa ketuntasan hasil belajar siswa hanya sebesar 64,70 dalam kategori tinggi. Sehingga
ketuntasan belajar masih belum mencapai ketuntasan belajar yang maksimal, dan perlu melanjutkan ke pertemuan selanjutnya.
4.1.2.3.4. Refleksi siklus II1
Berdasarkan hasil observasi di siklus kedua pertemuan pertama menunjukkan bahwa persentase tingkat keberhasilan keterampilan guru adalah 71,42 dengan
kategori tinggi, persentase tingkat keberhasilan aktivitas siswa adalah 73,16 dengan kategori tinggi, dan tingkat ketuntasan hasil belajar siswa adalah 64,70
dengan kategori tinggi. Secara garis besar ketiganya masih kurang baik. Ada beberapa kendala yang perlu diatasi agar pembelajaran dapat mencapai hasil yang
lebih baik meliputi : 1. Keterampilan guru
a. Keterampilan guru pada indikator mengajukan pertanyaan-pertanyaan memperoleh skor 2. Hal ini disebabkan karena guru memberikan pertanyaan
kurang mendalam dan pemberian waktu berpikir yang sebentar, durasi antara pengajuan pertanyaan secara klasikal untuk dijawab secara individu
64.70 35.30
tuntas tidak tuntas
terlalu cepat. Dan guru tidak mengembalikan pertanyaan secara klasikal, sehingga siswa yang ditunjuk terlihat gugup ketika menjawab.
b. Keterampilan guru pada indikator memfasilitasi siswa mendiskusikan hipotesis memperoleh skor 3. Hal ini dikarenakan guru hanya menganalisis
hipotesis satu kelompok. c. Keterampilan guru pada indikator membimbing siswa melakukan
pengumpulan data memperoleh skor 2. Hal ini dikarenakan guru memberikan keleluasaan yang banyak pada siswa sehingga suasana kelas
menjadi tidak kondusif. Guru juga belum mengingatkan siswa pada masalah, sehingga banyak siswa yang melakukan percobaan namun tidak
paham apa yang sebenarnya harus diamati. d. Keterampilan guru pada indikator mengecek hasil uji hipotesis siswa
memperoleh skor 3. Hal ini dikarenakan guru belum menganalisis alasan pemilihan jawaban kelompok.
e. Keterampilan guru pada indikator membimbing siswa membuat kesimpulan disertai tayangan audiovisual memperoleh skor 2. Hal ini dikarenakan guru
hanya memberikan penghargaan pada kelompok yang melakukan percobaan dengan benar dan guru juga belum menyebarkan kesempatan berpartisipasi
untuk membuat kesimpulan. Guru terlalu banyak memberikan tuntunan. 2. Aktivitas Siswa
a. Aktivitas siswa pada indikator memperhatikan penyampaian orientasi umum guru, memperoleh persentase keberhasilan sebesar 70. Hal ini dikarenakan
siswa belum terbiasa bertanya, siswa lebih terbiasa untuk mendengarkan penjelasan guru.
b. Aktivitas siswa pada indikator mengumpulkan informasi dari sumber data memperoleh persentase keberhasilan terendah, yaitu 70. Hal ini
dikarenakan kepedulian siswa untuk mengingatkan anggota kelompok untuk berpartisipasi aktif masih kurang.
c. Aktivitas siswa pada indikator menentukan jawaban kelompok berdasarkan hipotesis dan informasi yang diperoleh memperoleh persentase keberhasilan
sebesar 82,5. Hal ini dikarenakan ada siswa belum tahu apa saja hal-hal yang seharusnya dicatat.
d. Aktivitas siswa pada indikator membuat kesimpulan berdasarkan tayangan balikan, memperoleh persentase keberhasilan sebesar 62,5. Hal ini
dikarenakan banyak siswa yang tidak berani mengemukakan pendapatnya secara inisiatif.
3. Hasil tes yang dilaksanakan menunjukkan masih ada ada 35,30 12 siswa belum tuntas. Persentase ketuntasan berada pada kategori tinggi dengan nilai
rata-rata siswa adalah 67,88. Dari permasalahan-permasalahan di atas, maka perlu diadakan perbaikan
pada pertemuan selanjutnya. 4.1.2.3.5.
Revisi Siklus II1 Adapun perbaikan untuk siklus berikutnya adalah sebagai berikut :
1. Keterampilan guru
a. Guru hendaknya memberikan pertanyaan yang lebih mendalam dan memperhatikan durasi waktu antara waktu pemberian pertanyaan klasikal
dan individu, serta dilakukan variasi pemberian pertanyaan. Baik secara posisi maupun penyebaran.
b. Guru memberikan kesempatan pada semua kelompok untuk mengemukakan alasan hipotesisnya
c. Guru dan siswa menyepakati sebuah aturan sebelum melakukan percobaan. Guru menyampaikan kriteria pin kertas berwarna berbentuk medali yang
diberikan kepada siswa. Guru menyampaikan poin-poin yang harus diamati siswa sebelum melakukan percobaan.
d. Guru menanyakan alasan pemilihan jawaban kelompok dan meminta kelompok lain untuk mengulanginya
e. Motivasi pada kelompok yang belum benar mapun kelompok yang sudah benar dengan merata dan guru memberikan penguatan berupa pin kertas
berwarna berbentuk medali untuk kelompok yang berani mengeluarkan pendapat dengan berani.
2. Aktivitas Siswa a. Guru melakukan variasi posisi dalam pemberian pertanyaan dan
menggunakan penguatan lain untuk memotivasi siswa, yaitu dengan kata- kata pujian.
b. Guru memberikan pemahaman mengenai pentingnya kerjasama dalam kelompok, yang dikaitkan dengan pin kertas berwarna berbentuk medali.
Siswa yang kompak dan bekerjasama dengan baik akan mendapatkan pin
banyak dan kelompok karena seorang anggotanya tidak ikut berpartisipasi maka pin diambil guru.
c. Guru membimbing siswa mencatat apa saja yang harus dicatat siswa d. Guru membangkitkan kepercayaan diri siswa dalam menyampaikan
kesimpulan dengan cara memberikan kesempatan pada siswa untuk maju secara berkelompok terlebih dahulu.
3. Hasil Belajar Siswa Guru meminta siswa untuk mempelajari bahan pembentuk tanah dan lapisan
tanah. 4.1.2.4. Deskripsi Observasi Pembelajaran Siklus II2
Dalam pelaksanaan observasi, hal-hal pokok yang diamati adalah keterampilan guru, aktivitas siswa selama pembelajaran berlangsung serta hasil belajar siswa
setelah pembelajaran. Berikut adalah hasil observasi pada siklus II pertemuan kedua :
4.1.2.4.1. Hasil Observasi Keterampilan Guru Siklus II2
Tabel 4.14
Hasil Lembar Pengamatan Keterampilan Guru Siklus II2
No Indikator
Deskriptor Tam
pak √
Skor penilaian 0 1
2 3
4
1. Menyampaikan
orientasi umum 1. Menunjukkan sikap
hangat √
√
2. Menyampaikan
pokok-pokok kegiatan √
3. Menyampaikan tujuan
pembelajaran √
4.Menjelaskan pentingya topik
-
2 Menayangkan
media 1. Menggunakan alat
bantu mengajar yang
√ √
audiovisual permasalahan
menarik
2. Menimbulkan rasa
ingin tahu -
3. Penggunaan contoh dan ilustrasi yang
sesuai √
4. Bahasa yang digunakan sederhana
-
3 Mengajukan
pertanyaan- pertanyaan
1. Pengungkapan pertanyaan secara jelas
√
√
2. Pengungkapan pertanyaan secara
singkat
√
3. Adanya penyebaran pertanyaan
√
4. Pemberian waktu berpikir
√
4 Memfasilitasi
siswa mendiskusikan
hipotesis 1. Menuliskan
pertanyaan untuk memperjelas masalah
√
√
2. Membentuk kelompok heterogen jenis
kelamin √
3. Membentuk kelompok heterogen tingkat
intelektual √
4. Menganalisis perkiraan jawaban
kelompok -
5 Membimbing
siswa melakukan pengumpulan
data 1. Menegur siswa yang
tidak melaksanakan tugas
√
√
2. Membagi-bagi perhatian untuk semua
kelompok √
3. Memberikan petunjuk
kegiatan secara jelas √
4. Mengingatkan masalah yang akan
dibahas
√
6 Mengecek hasil
uji hipotesis siswa
1. Mengadakan kontak pandang
√ √
2. Mendengarkan secara simpatik gagasan
siswa
√
3. Menganalisis alasan siswa dalam pemilihan
jawaban
-
4. Adanya variasi penguatan
√
7
Membimbing siswa membuat
kesimpulan disertai tayangan
audiovisual 1. Mengevaluasi
tayangan bersama siswa
√
√
2. Adanya penekanan pada jawaban
permasalahan √
3. Memberikan motivasi pada kelompok yang
jawabannya belum benar
- 4. Menyebarkan
kesempatan berpartisipasi
√ Jumlah Skor
22 Persentase
78,57 Kriteria
Tinggi
1. Persentase skor yang diperoleh Skor =
� �
x 100
Poerwanti 2008: 6.16
Skor =
22 28
x 100 = 78,57 2. Mengkategorikan skor yang diperoleh
Setelah mengetahui skor yang diperoleh, kemudian data dikategorikan sesuai tabel di bawah ini :
Tabel 3.4
Kriteria Tingkat Keberhasilan Keterampilan Guru dalam Persen
Tingkat keberhasilan Arti
80 Sangat tinggi
60-79 Tinggi
40-59 Sedang
20-39 Rendah
20 Sangat rendah
Aqib, dkk 2010:41
Berdasarkan tabel hasil observasi keterampilan guru siklus II2 di atas, ditunjukkan bahwa jumlah skor adalah 22, dan tingkat keberhasilan berada dalam
kategori tinggi, yaitu 78,57.Adapun keterampilan guru pada siklus II pertemuan 2 selengkapnya akan disajikan dalam diagram berikut :
Diagram 4.13 Skor Keterampilan Guru Siklus II2
Berdasarkan diagram di atas, skor terendah indikator keterampilan guru adalah 2 dan skor tertinggi adalah 4. Indikator dengan skor 2 adalah menayangkan
media audiovisual permasalahan. Empat indikator memperoleh skor 3 dan 2 indikator memperoleh skor 4. Oleh karenanya masih perlu diadakan perbaikan
keterampilan guru pada siklus berikutnya, khususnya pada indikator kedua yang memperoleh skor 2.
Uraian setiap indikator akan dijelaskan secara lebih rinci, sebagai berikut : 1. Menyampaikan orientasi umum
Pada indikator menyampaikan orientasi umum, guru memperoleh skor 3. Menunjukkan sikap hangat tampak ketika guru menyampaikan tujuan
pembelajaran dengan ramah. Guru menyampaikan pokok kegiatan inkuiri dan
3 2
4 3
4 3
3
1 2
3 4
menyampaikan orientasi umum menayangkan media audiovisual permasalahan
mengajukan pertanyaan-pertanyaan memfasilitasi siswa mendiskusikan hipotesis
membimbing siswa melakukan pengumpulan data mengecek hasil uji hipotesis siswa
membimbing siswa membuat kesimpulan disertai tayangan audiovisual
pokok-pokok materi yang akan dibahas pada pertemuan tersebut. Deskriptor yang tidak muncul adalah menjelaskan pentingnya topik yang akan dibahas,
maka perlu diadakan perbaikan pada siklus III. 2. Menayangkan media audiovisual permasalahan
Pada indikator menayangkan media audiovisual permasalahan, guru memperoleh skor 2. Pada siklus ini, topik bahasannya adalah bahan
pembentuk tanah. Penggunaan alat bantu mengajar yang menarik dan ilustrasi yang sesuai disajikan guru melalui penayangan video mengenai perbandingan
keadaan suatu tempat yang alami sawah dan keadaan tempat yang kotor pantai yang banyak sampah. Deskriptor yang tidak muncul adalah
penggunaan bahasa yang sederhana dan menimbulkan rasa ingin tahu siswa. Video sebuah pantai yang ditayangkan guru menghadirkan beberapa sumber
WNA dan bahasa yang digunakan berupa penerjemahan. Maka perlu adanya perbaikan pada siklus III.
3. Mengajukan pertanyaan-pertanyaan Pada indikator mengajukan pertanyaan-pertanyaan, guru memperoleh
skor 4. Deskriptor yang ditunjukkan adalah pengungkapan pertanyaan secara jelas, terbukti dengan siswa yang dapat menjawab pertanyaan guru dengan
mudah. Pertanyaan yang diajukan juga singkat dan berupa tuntunan untuk menuju ke permasalahan. Guru memberikan pertanyaan secara klasikal dan
merespon jawaban siswa dengan baik. Pemberian waktu berpikir ditunjukkan guru dengan memberikan pertanyaan secara perlahan-lahan.
4. Memfasilitasi siswa mendiskusikan hipotesis Pada indikator memfasilitasi siswa mendiskusikan hipotesis, guru
memperoleh skor 3. Deskriptor yang ditunjukkan guru adalah membentuk kelompok yang teridiri dari 4-5 siswa secara heterogen baik jenis kelamin
maupun tingkat intelektual yang berdasar dari data nilai awal siswa. Kelompok yang dibentuk sama dengan kelompok pada pertemuan sebelum-
nya. Perbedaannya hanya terletak pada ketua kelompok, guru memilih ketua pada pertemuan tersebut dengan kriteria siswa yang pandai namun kurang
memiliki keberanian. Sebelum siswa mendiskusikan hipotesis secara ber- kelompok, guru menuliskan pertanyaan rumusan masalah di papan tulis.
Guru juga menuliskan hipotesis kelompok di papan tulis, namun guru belum menganalisis perkiraan jawaban kelompok, maka perlu adanya perbaikan
pada siklus III. 5. Membimbing siswa melakukan pengumpulan data
Pada indikator membimbing siswa melakukan pengumpulan data, guru memperoleh skor 4. Deskriptor yang ditunjukkan guru adalah membagi-bagi
perhatian untuk semua kelompok, dengan cara mendatangi setiap kelompok dan menanyakan komposisi kedua jenis tanah. Guru juga membagikan pin
kertas berwarna berbentuk medali dan menyampaikan alasan pin tersebut. Guru menegur siswa yang menggunakan bahan percobaan untuk bermain-
main atau meminum aqua yang akan digunakan. Guru memberikan petunjuk kegiatan secara jelas, diantaranya meminta setiap ketua kelompok untuk
mengambil bahan percobaan dan menginstruksikan untuk memasukkan buku
ke dalam laci. Guru mengingatkan siswa pada permasalahan dengan menuliskan secara singkat tugas percobaan dan langkah kegiatan yang harus
dilakukan siswa. 6. Mengecek hasil uji hipotesis siswa
Pada indikator mengecek hasil uji hipotesis siswa, guru hanya memperoleh skor 3. Deskriptor yang ditunjukkan guru adalah mendengarkan
secara simpatik gagasan siswa yaitu dengan mendengarkan secara cermat hasil diskusi kelompok dengan jarak dekat. Guru juga melakukan variasi
penguatan, yaitu dengan memberikan pin sebagai hadiah pada kelompok presentasi dan juga anggukan kepala untuk menghargai jawaban siswa.
Kelompok presentasi adalah kelompok yang terpilih melalui pengundian. Guru melakukan kontak pandang kepada siswa ketika melakukan penekanan
jawaban kelompok. Deskriptor yang belum muncul adalah guru belum meng- analisis alasan siswa dalam pemilihan jawaban, maka perlu adanya perbaikan
pada siklus III. 7. Membimbing siswa membuat kesimpulan disertai tayangan audiovisual
Pada indikator membimbing siswa membuat kesimpulan disertai tayangan audiovisual, guru memperoleh skor 3. Guru mengevaluasi tayangan
bersama dengan membandingkan tanah yang ada pada tayangan dengan tanah yang digunakan siswa dalam percobaan. Penekanan jawaban guru lakukan
dengan menjelaskan kembali urutan bahan pembentuk tanah disertai tanya jawab. Guru memberikan kesempatan berpartisipasi pada siswa untuk
mengemukakan kesimpulan, baik secara klasikal maupun secara ber-
kelompok. Dan banyak kelompok yang ingin maju membuat kesimpulan. Deskriptor yang belum muncul adalah memberikan motivasi pada kelompok
yang jawabannya belum benar. Guru hanya bertanya kepada siswa apakah jawaban kelompok sama dengan tayangan. Maka perlu adanya perbaikan
pada siklus III. 4.1.2.4.2.
Hasil Observasi Aktivitas Siswa Siklus II2
Tabel 4.15
Rekapitulasi Hasil Lembar Pengamatan Aktivitas Siswa Siklus II 2
No Indikator
Hasil yang Dicapai Setiap
Indikator Jumlah
Skor Persen
-tase Kategori
1 2
3 4
1 Memperhatikan
penyampaian orientasi umum guru
10 0 9
9 28
70 Tinggi
2 Memperhatikan
tayangan audiovisual permasalahan
9 9
9 6
33 82,5
Sangat tinggi
3 Mendiskusikan
hipotesis secara berkelompok
9 9 10
2 30
75 Tinggi
4 Mengumpulkan
informasi dari sumber data
9 4
8 7
28 70
Tinggi
5 Menentukan jawaban
kelompok berdasarkan hipotesis dan informasi
yang diperoleh 9 10 5
10 34
85 Sangat
tinggi
6 Membuat kesimpulan
berdasarkan tayangan balikan
9 7
6 5
27 67,5
Tinggi
Jumlah skor 180
Persentase 75
Kategori Tinggi
1. Persentase skor yang diperoleh Skor =
� �
x 100
Poerwanti 2008: 6.16
Skor =
180 240
x 100 =
75 2. Mengkategorikan skor yang diperoleh
Setelah mengetahui skor yang diperoleh, kemudian data dikategorikan sesuai tabel di bawah ini :
Tabel 3.5
Kriteria Tingkat Keberhasilan Aktivitas Siswa dalam Persen
Tingkat keberhasilan Arti
80 Sangat tinggi
60-79 Tinggi
40-59 Sedang
20-39 Rendah
20 Sangat rendah
Aqib, dkk 2010:41
Berdasarkan perhitungan tabel di atas, aktivitas siswa dalam pembelajaran IPA dengan menerapkan model inkuiri berbantukan media audiovisual
memperoleh persentase keberhasilan sebesar 75 dengan kategori tinggi. Adapun aktivitas siswa selengkapnya disajikan dalam diagram berikut :
Diagram 4.14 Skor Aktivitas Siswa Siklus II2
70.00 82.50
75 70.00
85.00 67.50
0.00 100.00
memperhatikan penyampaian orientasi umum guru memperhatikan tayangan audiovisual permasalahan
mendiskusikan hipotesis secara berkelompok mengumpulkan informasi dari sumber data
menentukan jawaban kelompok berdasarkan hipotesis dan informasi yang diperoleh membuat kesimpulan berdasarkan tayangan balikan
Berdasarkan diagram di atas, indikator kemampuan membuat kesimpulan berdasarkan tayangan balikan memperoleh skor paling rendah dengan persentase
sebesar 67,5 . Sedangkan indikator yang memperoleh skor paling tinggi adalah indikator menentukan jawaban kelompok berdasarkan hipotesis dan informasi
yang diperoleh, yaitu sebesar 85. Oleh karenanya masih perlu adanya perbaikan aktivitas siswa pada siklus selanjutnya, khususnya pada indikator kemampuan
membuat kesimpulan berdasarkan tayangan balikan. Berikut ini adalah uraian aktivitas siswa pada setiap indikator yang diamati :
1. Memperhatikan penyampaian orientasi umum guru Pada indikator memperhatikan penyampaian orientasi umum guru
diperoleh seluruh siswa tampak mendengarkan penjelasan guru dengan seksama, 9 siswa bersikap tenang, dan 9 siswa bersemangat dalam
memperhatikan penjelasan guru. Namun ada satu deskriptor yang tidak muncul, yaitu bertanya jika kurang jelas dengan penjelasan guru. Tingkat
keberhasilan indikator pertama adalah 70 dengan kategori tinggi. Seluruh siswa sudah memperhatikan penjelasan guru dengan seksama, namun masih
ada siswa yang belum tenang dan kurang bersemangat. Ada yang melihat ke belakang berkali-kali dan ada yang berbicara dengan temannya. Dari hasil
tersebut tampak bahwa aktivitas siswa ketika guru menyampaikan orientasi masih kurang. Karena tidak ada siswa yang bertanya pada guru. Sehingga
perlu diadakan perbaikan pada siklus III.
2. Memperhatikan tayangan audiovisual permasalahan Dalam indikator ini, hasil yang diperoleh adalah 9 siswa menjawab
pertanyaan yang diajukan guru, 9 siswa tidak berbuat gaduh ketika penayangan, 9 siswa bersemangat memperhatikan tayangan, dan 6 siswa
menyatakan jawaban sesuai pengalaman. Tingkat keberhasilan indikator ini adalah 82,5 dengan kategori sangat tinggi. Dari hasil tersebut tampak
bahwa aktivitas siswa ketika penayangan audiovisual permasalahan sudah berjalan dengan baik, karena mayoritas siswa menjawab pertanyaan guru.
Meskipun hanya beberapa siswa yang menyatakan jawaban dengan benar. Masih ada siswa tampak tidak bersemangat melihat tayangan, ditunjukkan
dengan melihat ke belakang. Dan ada siswa yang berbuat gaduh ketika penayangan, yaitu berbicara dengan temannya sehingga suaranya
mengganggu. 3. Mendiskusikan hipotesis secara berkelompok
Pada indikator mendiskusikan hipotesis secara berkelompok, 9 siswa berdiskusi dengan kelompoknya, 9 siswa semangat dalam mendiskusikan
hipotesis, seluruh siswa berpartisipasi menyampaikan hipotesis, dan 2 siswa menambahkan alasan pemilihan hipotesis. Tingkat keberhasilan indikator ini
adalah 75 dengan kategori tinggi. Dari hasil pengamatan tersebut tampak bahwa mayoritas siswa telah berdiskusi dan bersemangat. Siswa terlihat
sangat kompak ketika menyampaikan hipotesis kelompoknya. Kemudian untuk deskriptor menambahkan alasan pemilihan hipotesis, hanya ada 2 siswa
yang menambahkan alasan pemilihan hipotesisnya, sehingga perlu diadakan perbaikan pada siklus III.
4. Mengumpulkan informasi dari sumber data Pada indikator ini, hasil yang diperoleh adalah 9 siswa membaca
infomasi dari berbagai sumber, 4 siswa bertanya jika mengalami kesulitan, 8 siswa menunjukkan sumber data yang diperoleh untuk memperoleh
hubungan, dan 7 siswa mengingatkan anggota kelompok untuk berpartisipasi aktif. Tingkat keberhasilan indikator ini adalah 70 dengan kategori tinggi.
Dari hasil tersebut, tampak bahwa masih ada siswa yang tidak membaca buku untuk memperoleh informasi. Siswa tersebut asyik pada percobaan tanpa
mencari informasi pada buku. Mayoritas siswa menunjukkan apa yang diperolehnya dari pengamatan kepada temannya. Ketika percobaan
berlangsung, beberapa siswa meminum aqua yang dibagikan guru, hal ini menimbulkan respon anggota kelompok lain untuk mengingatkan. Hanya
beberapa siswa yang bertanya pada guru jika mengalami kesulitan. Sehingga perlu diadakan perbaikan pada siklus III.
5. Menentukan jawaban kelompok berdasarkan hipotesis dan informasi yang diperoleh
Pada indikator menentukan jawaban kelompok berdasarkan hipotesis dan informasi yang diperoleh, 9 siswa berpendapat dan seluruh siswa
mendengarkan dalam pembuatan kesimpulan, 5 siswa mencatat hasil kerja kelompok, dan 10 siswa tidak gugup ketika presentasi. Tingkat keberhasilan
indikator ini adalah 85 dengan kategori sangat tinggi. Dari hasil
pengamatan tersebut tampak bahwa pada kegiatan diskusi telah berjalan dengan baik karena mayoritas siswa telah aktif berdiskusi dalam menentukan
pilihan jawaban kelompok. Meskipun masih ada siswa yang tidak mengeluarkan pendapatnya dalam membuat keputusan. Seluruh siswa juga
telah mendengarkan diskusi kelompok dan tidak gugup ketika melakukan presentasi. Namun hanya beberapa siswa yang mencatat hasil kerja
kelompok, sehingga perlu diadakan perbaikan pada siklus III. 6. Membuat kesimpulan berdasarkan tayangan balikan
Pada indikator membuat kesimpulan berdasarkan tayangan balikan, hasil yang diperoleh adalah 9 siswa bersemangat melihat tayangan balikan, 7 siswa
membandingkan hasil kerja kelompok dengan tayangan, 6 siswa mengeluarkan pendapat dalam membuat kesimpulan dan 5 siswa
mengeluarkan pendapat dengan berani. Tingkat keberhasilan indikator ini adalah 67,5 dengan kategori tinggi. Dari hasil tersebut tampak bahwa
beberapa siswa tidak membandingkan hasil kerja kelompoknya, justru duduk menunduk tidak memperhatikan tayangan, berbicara dengan temannya dan
asyik dengan bahan percobaan. Beberapa siswa tidak menjawab pertanyaan guru dan mayoritas siswa tidak berani mengeluarkan pendapatnya. Ada satu
kelompok yang maju dengan sukarela untuk membuat kesimpulan. Oleh karena itu, perlu diadakan perbaikan siklus III.
4.1.2.4.3. Paparan Hasil Belajar Siswa Siklus II2
Di akhir pembelajaran siklus II, peneliti mengadakan tes evaluasi untuk mengetahui peningkatan hasil belajar siswa pada pertemuan sebelumnya, yaitu
pada pembelajaran siklus II1. Berikut adalah data hasil belajar siswa siklus II2:
Tabel 4.16
Hasil Belajar Siswa Siklus II2 No
Nama Nilai
KKM=64 Keterangan
1 RAR
76 Lulus
2 ANM
94 Lulus
3 MIZ
65 Lulus
4 ANP
59 Tidak lulus
5 ARK
70 Lulus
6 AJS
70 Lulus
7 AP
59 Tidak lulus
8 ADF
59 Tidak lulus
9 ABK
76 Lulus
10 CCK
70 Lulus
11 DA
76 Lulus
12 EHG
59 Tidak lulus
13 FKW
76 Lulus
14 IZI
53 Tidak lulus
15 JCF
53 Tidak lulus
16 LNE
70 Lulus
17 M
82 Lulus
18 MIS
70 Lulus
19 MDS
53 Tidak lulus
20 MAA
70 Lulus
21 MLH
53 Tidak lulus
22 MSN
70 Lulus
23 NIA
100 Lulus
24 NM
70 Lulus
25 RA
70 Lulus
26 RAP
59 Tidak lulus
27 RSP
65 Lulus
28 SK
76 Lulus
29 TVE
53 Tidak lulus
30 UP
88 Lulus
31 YDL
70 Lulus
32 NAP
76 Lulus
33 ERBI
70 Lulus
34 MATS
100 Lulus
Jumlah 2380
Rata-rata mean 70
Median 70
Modus 70
Nilai tertinggi 100
Nilai terendah 53
Ketuntasan Tuntas = 24
Tidak tuntas = 10 Persentase
ketuntasan 70,58
Kategori Tinggi
1. Mencari rata-rata kelas =
∑ ∑�
Aqib 2010:40 =
2380 34
= 70 2. Mencari median dan modus
Me
= ½
�2
+
� 2
+1
, bila n genap fx
m
= max fx
i
,1 ≤ i ≤ n Sukestiyarno 2009:22
Urutan data:
x 53 59 65 70 76 82 88 94 100
n 5
5 2 11 6
1 1
1 2
Me = ½ x
17
+ x
18
= x
17,5
=70 Modus = 70
3. Persentase ketuntasan belajar klasikal P =
∑ �� �
�� ∑
x 100
Aqib, dkk 2010: 41
=
24 34
x 100 = 70,58
4. Mengkategorikan skor yang diperoleh Setelah mengetahui skor yang diperoleh, kemudian data dikategorikan sesuai
tabel di bawah ini :
Tabel 3.3
Kriteria Tingkat Keberhasilan Belajar Siswa dalam Persen
Tingkat keberhasilan Arti
80 Sangat tinggi
60-79 Tinggi
40-59 Sedang
20-39 Rendah
20 Sangat rendah
Aqib, dkk 2010:41
Berdasarkan data tabel di atas secara keseluruhan siswa kelas V SDN Mangkang Kulon 02 yang berjumlah 34 siswa mencapai ketuntasan belajar
sebesar 70,58 24 siswa dan masih ada 29,42 10 siswa belum tuntas. Hal ini mengacu pada KKM mata pelajaran IPA kelas V SDN Mangkang
Kulon 02 sebesar 64. Pada siklus II2 ini nilai terendah yang diperoleh adalah 53 dan nilai tertinggi adalah 100. Sedangkan rata-rata kelas adalah 70.
Kriteria tingkat keberhasilan siswa termasuk dalam kategori tinggi yaitu berada di antara rentang 60-79.
Berikut disajikan diagram ketuntasan hasil belajar siswa siklus II2 :
Diagram 4.15 Hasil Belajar Siswa Siklus II2
Berdasarkan diagram di atas, menunjukkan bahwa ketuntasan hasil belajar siswa sebesar 70,58 dengan kategori tinggi. Sehingga ketuntasan
belajar masih belum mencapai ketuntasan belajar yang diinginkan, dan perlu melanjutkan ke siklus III.
4.1.2.4.4. Refleksi siklus II2
Berdasarkan hasil observasi di siklus kedua pertemuan kedua menunjukkan bahwa persentase tingkat keberhasilan keterampilan guru adalah 78,57 dengan
kategori tinggi, persentase tingkat keberhasilan aktivitas siswa adalah 75,24 dengan kategori tinggi, dan tingkat ketuntasan hasil belajar siswa adalah 70,58
dengan katergori sedang. Secara garis besar ketiganya masih kurang baik. Ada beberapa kendala yang perlu diatasi agar pembelajaran dapat mencapai hasil yang
lebih baik meliputi : 1. Keterampilan guru
a. Keterampilan guru pada indikator menyampaikan orientasi umum memperoleh skor 3. Hal ini dikarenakan guru belum menjelaskan
pentingnya topik.
Tuntas 70.58
tdk tuntas
29.42
tuntas tidak tuntas
b. Keterampilan guru pada indikator mengajukan pertanyaan-pertanyaan memperoleh skor 2. Hal ini disebabkan karena dalam pemilihan narasumber
pada video kurang tepat sehingga bahasa yang digunakan susah dipahami dan kurang menimbulkan rasa ingin tahu siswa.
c. Keterampilan guru pada indikator memfasilitasi siswa mendiskusikan hipotesis memperoleh skor 3. Hal ini dikarenakan guru belum menganalisis
hipotesis kelompok, sehingga siswa tidak berkesempatan mengemukakan alasan penentuan hipotesis tersebut.
d. Keterampilan guru pada indikator mengecek hasil uji hipotesis siswa memperoleh skor 3. Hal ini dikarenakan guru belum menganalisis jawaban
mereka. e. Keterampilan guru pada indikator membimbing siswa membuat kesimpulan
disertai tayangan audiovisual memperoleh skor 3. Hal ini dikarenakan guru belum memberikan motivasi pada kelompok yang jawabannya belum benar.
Guru hanya bertanya apakah jawaban mereka sudah sesuai dengan tayangan.
2. Aktivitas siswa a. Aktivitas siswa pada indikator mengumpulkan informasi dari sumber data
memperoleh persentase keberhasilan sebesar 70. Hal ini dikarenakan hanya beberapa siswa yang bertanya jika mengalami kendala dalam
melakukan percobaan. b. Aktivitas siswa pada indikator menentukan jawaban kelompok berdasarkan
hipotesis dan informasi yang diperoleh memperoleh persentase keberhasilan
sebesar 85. Hal ini dikarenakan mayoritas siswa belum mencatat secara aktif.
c. Aktivitas siswa pada indikator membuat kesimpulan berdasarkan tayangan balikan, memperoleh persentase keberhasilan sebesar 67,5. Hal ini
dikarenakan hanya beberapa siswa yang berani mengemukan kesimpulan dengan berani.
3. Hasil Belajar Siswa Hasil tes yang dilaksanakan menunjukkan masih ada 29,41 10 siswa yang
belum tuntas. Dari permasalahan-permasalahan di atas, maka perlu diadakan perbaikan
pada siklus II. 4.1.2.4.5.
Revisi Siklus II2 Adapun perbaikan untuk siklus berikutnya adalah sebagai berikut :
1. Keterampilan guru a. Guru menjelaskan pentingnya topik dan mengaitkannya dengan kehidupan
nyata sehingga siswa akan lebih memahami kebermaknaan maeri yang akan dipelajari.
b. Guru memperbaiki kualitas media dengan lebih memperhatikan penggunaan bahasa yang ada pada tayangan, sehingga mudah dipahami siswa.
c. Guru memberikan kesempatan dan bimbingan pada siswa untuk mengemukakan alasan pemilihan hipotesisnya.
d. Guru menganalisis alasan pemilihan jawaban kelompok dengan simpatik.
e. Guru memberikan penguatan pada kelompok yang jawabannya sesuai dengan tayangan maupun yang belum.
2. Aktivitas Siswa a. Guru menggunakan trik dengan cara memberikan bahan percobaan yang
menimbulkan rasa ingin tahu siswa sehingga memotivasi siswa untuk bertanya. Yaitu dengan cara menghubungkan salah satu aqua berlubang
dengan plastik. b. Guru mendikte apa yang harus dicatat siswa
c. Guru menambah sampel kelompok untuk maju mengemukakan kesimpulan, setelah itu siswa ditunjuk secara individu.
3. Hasil Belajar Siswa Guru memberikan pesan pada siswa untuk mempelajari ciri berbagai jenis
tanah dan daya resap air pada berbagai jenis tanah, karena akan dibahas pada pertemuan selanjutnya.
4.1.2.4.6. Rekap Hasil Observasi Pembelajaran Siklus II
Dari hasil penelitian pada siklus II, dapat diperoleh skor rata-rata keterampilan guru, aktivitas siswa, dan hasil belajar siswa sebagai berikut :
Tabel 4.17
Skor Keterampilan Guru Siklus II No
Indikator Skor
Rata-rata Pert 1
Pert 2 1
Menyampaikan orientasi umum 4
3 3,5
2 Menayangkan media audiovisual
permasalahan 4
2 3
3 Mengajukan pertanyaan-pertanyaan
2 4
3 4
Memfasilitasi siswa mendiskusikan hipotesis
3 3
3 5
Membimbing siswa melakukan pengumpulan data
2 4
3 6
Mengecek hasil uji hipotesis siswa 3
3 3
7 Membimbing siswa membuat
kesimpulan disertai tayangan audiovisual
2 3
2,5
Total skor 20
22 Persentase
71,42 78,57 Rata-rata persentase
74,99 Kategori
Tinggi
Berdasarkan hasil observasi atau pengamatan pada tabel 4.17, keterampilan guru melalui penerapan model inkuiri berbantukan media audiovisual pada siklus
II memperoleh persentase rata-rata 74,22 dalam kategori tinggi. Adapun keterampilan guru selengkapnya disajikan dalam diagram berikut :
Diagram 4.16 Skor Keterampilan Guru siklus II
Berdasarkan diagram di atas, indikator keterampilan guru yang memperoleh skor paling rendah adalah membuat kesimpulan berdasarkan tayangan balikan
dengan skor rata-rata 2,5. Sedangkan indikator lain memperoleh skor rata-rata 3- 3.5. Oleh karenanya masih perlu diadakan perbaikan keterampilan guru di siklus
III khususnya pada indikator membuat kesimpulan berdasarkan tayangan balikan
Tabel 4.18
Persentase Aktivitas Siswa Siklus II No
Indikator Persentase
Rata- rata
Kategori Pert 1
Pert 2 1
memperhatikan penyampaian orientasi umum guru
70 70
70 Tinggi
2 memperhatikan tayangan
audiovisual permasalahan 82,5
82,5 82,5
Sangat tinggi
3 mendiskusikan hipotesis secara
berkelompok 72,5
75 73,75
Tinggi 4
mengumpulkan informasi dari sumber data
70 70
70 Tinggi
5 menentukan jawaban kelompok
berdasarkan hipotesis dan informasi yang diperoleh
82,5 85
83,75 Sangat
tinggi 6
Membuat kesimpulan berdasarkan tayangan balikan
62,5 67,5
65 Tinggi
Persentase keseluruhan indikator 73,33 75
Rata-rata persentase 74,165
Kategori Tinggi
1 2
3 4
5
1 2
3 4
5 6
7 pertemuan 1
pertemuan 2 rata-rata siklus I
S k
or
Indikator
Berdasarkan hasil observasi atau pengamatan aktivitas siswa siklus II melalui penerapan model inkuiri berbantukan media audiovisual pada tabel 4.18
memperoleh persentase rata-rata 74,165 dengan kategori tinggi. Adapun aktivitas siswa selengkapnya disajikan dalam diagram berikut :
Diagram 4.17 Persentase Aktivitas Siswa Siklus II
Tabel 4.19
Hasil Belajar Siswa Siklus II No
Keterangan Persentase
Pert 1 Pert 2
1 Persentase ketuntasan
64,70 70,58 2
Kategori Tinggi Tinggi
3 Persentase rata-rata ketuntasan
67,64 4
Nilai rata-rata 67,88
70 5
Nilai rata-rata siklus II 68,94
6 Median
70 70
7 Modus
72 70
8 Nilai tertinggi terendah
9036 10053
Berdasarkan data tabel di atas secara keseluruhan siswa kelas V SDN Mangkang Kulon 02 yang berjumlah 34 siswa mencapai ketuntasan belajar
sebesar 64,70 pada pertemuan 1 dan 70,58 pada pertemuan 2. Sedangkan
0.00 10.00
20.00 30.00
40.00 50.00
60.00 70.00
80.00 90.00
1 2
3 4
5 6
Pertemuan 1 pertemuan 2
rata-rata siklus I
S k
or
Indikator
rata-rata kelas pada pertemuan 1 adalah 67,88 dan 70 pada pertemuan 2.Keduanya dalam kategori tinggi. Lebih jelas dapat dilihat pada grafik di bawah ini:
Diagram 4.18 Persentase Ketuntasan Belajar Siswa Siklus II
Berdasarkan diagram di atas menunjukkan bahwa hasil belajar siswa dalam kategori tinggi yaitu dalam rentang 60-79. Nilai rata-rata siswa siklus II
adalah 68,94. Sehingga ketuntasan belajar siswa masih belum mencapai ketuntasan belajar yang diinginkan dan perlu melanjutkan penelitian ke siklus III.
Jadi, dari hasil penelitian pada siklus II, dapat diperoleh data keterampilan guru, aktivitas siswa dan hasil belajar siswa, sbb:
Tabel 4.20
Keterampilan Guru, Aktivitas Siswa dan Hasil Belajar Pada Siklus II No
Indikator Hasil
1 Keterampilan Guru
Persentase rata-rata 74,99 2
Aktivitas Siswa Persentase rata-rata 74,165
3 Hasil Belajar
Persentase ketuntasan rata-rata 67,64 Nilai rata-rata 68,94
Berdasarkan tabel di atas diperoleh data pada siklus II, persentase rata-rata keterampilan guru 74,99 dengan kategori tinggi. Sedangkan persentase rata-rata
aktivitas siswa 74,165 dengan kategori tinggi dan hasil belajar mengalami ketuntasan sebesar 67,64 dengan rata-rata 68,94 berada pada kategori tinggi.
60 62
64 66
68 70
72
pertemuan 1 pertemuan 2
persentase ketuntasan nilai rata-rata
4.1.3. Deskripsi Data Hasil Pelaksanaan Tindakan Siklus III