siswa dan mendorong keinginan untuk mengetahui lebih banyak, serta menghindarkan dari salah pengertian. Sementara penggunaannya sebagai
tayangan balikan, dapat mengekalkan pengertian yang didapat. Apabila diperhatikan, media akan memberi kontribusi yang sangat besar bagi
tercapainya tujuan pembelajaran yang diharapkan. Oleh karenanya guru dituntut untuk mampu menyajikan media pembelajaran yang dapat membangkitkan minat
siswa, membantu siswa meningkatkan pemahaman, menyajikan data dengan menarik dan terpercaya, dan memadatkan informasi Hamdani 2011:244.
Berdasarkan uraian di atas maka dapat disimpulkan bahwa lingkungan kelas dimana pebelajar aktif terlibat, guru berperan sebagai fasilitator pembelajaran, dan
didukung oleh media audiovisual, maka sangat membantu tercapainya kompetensi atau tujuan pembelajaran. Sehingga dapat diasumsikan bahwa ada hubungan yang
positif antara model inkuiri berbantukan media audiovisual dengan keterampilan guru, aktivitas siswa, dan hasil belajar. Maka dengan menerapkan model inkuiri
berbantukan media audiovisual dalam penelitian ini, diharapkan keterampilan guru, aktivitas siswa, dan hasil belajar dapat meningkat.
2.2. Kajian Empiris
Terdapat beberapa penelitian yang sesuai dengan permasalahan dalam penelitian ini, yaitu penelitian yang dilaksanakan oleh Endang Widi Winarni pada
tahun 2004 yang mengungkapkan rendahnya kualitas pembelajaran IPA SD dengan judul “ Persepsi Guru SD Tentang Berbagai Pendekatan, Metode, dan
Penilaian Serta Implementasinya dalam Pembelajaran IPA”. Sampel penelitian
adalah 35 guru kelas 5 atau sebanyak 44,87 dari 78 SD di kota Bengkulu. Menunjukkan bahwa: masih banyak guru SD yang belum memahami berbagai
pendekatan dalam pembelajaran IPA, sudah banyak guru yang sudah memahami tentang berbagai metode yang digunakan dalam pembelajaran IPA, kemampuan
berpikir siswa kelas 5 SD rendah dan siswa malas berpikir, sudah ada guru yang berusaha melakukan penilaian berpikir melalui pemberian tugas atau PR dalam
bentuk soal subjektif, danmasih banyak guru-guru yang belum mengerti dengan benar cara melakukan penilaian aspek afektif http:isjd.pdii.lipi.go.idadmin
jurnal1510 61119.pdf. Selanjutnya berikut ini akan disajikan jurnal penelitian yang mendukung
penerapan model inkuiri dan juga penerapan penggunaan media audiovisual dalam pembelajaran. Penelitian pertama dilakukan oleh Yulis Indriyani dan
Supriyono Jurnal Pendidikan Dasar Vol 8, nomor 1, Februari 2007, Universitas Negeri Surabaya yang berjudul “Penerapan Model Pembelajaran Inkuiri Untuk
Meningkatkan Keterampilan Proses Siswa pada Mata Pelajaran IPA di SD Negeri Rejeni Kecamatan Krembung Kabupaten Sidoarjo”. Berikut hasil dari penelitian
tersebut: 1 aktivitas guru meningkat yaitu pada siklus I 72 dan siklus II 86; 2 keterampilan proses siswa dari 71 menjadi 82 pada siklus II; 3 aktivitas
siswa meningkat dari 73 menjadi 84, dan;4 respon siswa pada siklus I 73 meningkat menjadi 85 http:wacana.jurnal.unesa.ac.id.
Penelitian kedua dilakukan oleh Kitri Nur Indah Sari Jurnal Kependidikan Dasar Volume 1, Nomor1, September 2010 Jurusan PGSD, FIP, Unnes :86 yang
berjudul “Peningkatan Kualitas Pembelajaran IPA Melalui Pendekatan Inkuiri
Pada Siswa Kelas IV SDN I Maribaya Karangan yar Purbalingga”. Berikut ini
hasilnya: 1 diperoleh rata-rata prosentase aktivitas siswa pada siklus I adalah 42,3 dengan kategori sedang, siklus II 58,1 kategori sedang, siklus III 66,1
kategori tinggi; 2 diperoleh jumlah skor keterampilan guru siklus I adalah 27 dengan kategori B, siklus II 31 dengan kategori A, siklus III 36 kategori A; 3
respon siswa siklus I untuk pertanyaan I 47, pernyataan 2 67, 3 58, siklus II pernyataan I 67, penyataan 2 76, pernyataan 3 67, siklus III
pernyataan 1 71, pernyataan 2 77, pernyataan 3 81; 4 pada siklus I diperoleh nilai rata-rata hasil belajar siswa dengan prosentase ketuntasan 33,
siklus II 60, dan siklus III 75. Dari hasil penelitian yang dilakukan Sari, Kitri Nur Indah, baik pada aspek aktivitas siswa, respon siswa, keterampilan guru,
maupun hasil belajar siswa, semuanya mengalami peningkatan. Selanjutnya, penelitian oleh Singgih Winarso, Amir dan Matsuri Jurnal
Kependidikan Dasar Vol 2, No 4 tahun 2013 Jurusan PGSD UNS yang berjudul “Peningkatan Hasil Belajar Sifat Cahaya dengan Metode Inkuiri”. Hasil dari
penelitian ini adalah pada siklus pertama keterlibatan siswa dan antusiasme siswa dalam pembelajaran masih kurang sehingga siswa belum semuanya mampu
memahami materi sifat cahaya. Perolehan nilai hasil belajar pada siklus I mencapai ketuntasan klasikal sebanyak 73,3. Pada siklus kedua terjadi
peningkatan yaitu siswa sudah lebih antusias dalam belajar, bekerjasama dalam kelompok dengan baik, dan sebagian besar siswa sudah lebih aktif dalam
mengikuti pelajaran. Perolehan nilai hasil belajar pada siklus II juga mengalami
peningkatan dengan mencapai peningkatan ketuntasan klasikal sebanyak 80 http:jurnal.fkip.uns.ac.idindex.phppgsdsoloarticleview428214.
Untuk penelitian penggunaan media audiovisual, diambil dari penelitian yang dilakukan oleh Anita Esti Utami, Sukarno, dan Karsono Jurnal Kependidikan
Dasar Vol 3, No 2 tahun 2013 Jurusan PGSD Universitas Sebelas Maret yang berjudul “Penggunaan Media Audio Visual Untuk Meningkatkan Kemampuan
Mendeskripsikan Daur Hidup Hewan”. Dalam penelitian ini pada kondisi prasiklus, tingkat ketuntasan klasikal kemampuan mendeskripsikan daur hidup
hewan masih rendah yaitu 42,31. Pada siklus I hasil perolehan nilai kemampuan mendeskripsikan daur hidup hewan setelah dilakukan tindakan dengan
menggunakan media audiovisual meningkat menjadi 76,92. Hasil pada siklus II juga menunjukkan adanya peningkatan dibandingkandengan prasiklus dan siklus
I. Tingkat ketuntasan klasikalnya adalah 92,31 http:jurnal.fkip.uns.ac.idindex .php pgsdsoloarticleview65033.
Berdasarkan jurnal-jurnal yang telah diuraikan di atas dapat disimpulkan bahwa penerapan model inkuiri berbantukan media audiovisual dapat dijadikan
sebagai pendukung pada pelaksanaan penelitian tindakan kelas ini yang diharapkan dapat meningkatkan kualitas pembelajaran.
2.3. Kerangka Berpikir