Metode Grammatika Terjemah Thariqah Al-Qowaid wa At-Tarjamah Metode Langsung Ath-Thariqah Al-Mubasyarah Metode Membaca Thariqah Al-Qira’ah Metode Audiolingual Ath-Thariqah As-Sam’iyyah Asy-Syafahiyyah

Selain beberapa metode pembelajaran bahasa yang dikemukakan menurut beberapa ahli linguistik dan bahasa di atas, ada pula metode pembelajaran bahasa yang dikhusukan untuk pembelajaran bahasa Arab dan disini peneliti merujuk pada pendapat Ahmad Fuad Effendy. Effendy 2009:40-95 mengklasifikasikan metode pembelajaran bahasa Arab menjadi enam macam, yaitu; Metode Grammatika Terjemah Thariqah Al- Qowaid wa At-Tarjamah, Metode Langsung Ath-Thariqah Al-Mubasyarah, Metode Membaca Thariqah Al- Qira’ah, Metode Audiolingual Ath-Thariqah As- Sam’iyyah Asy-Syafahiyyah, Metode Komunikatif Ath-Thariqah Al- Ittishaliyah, dan Metode Ekletik Ath-Thariqah Al-Intiqaiyyah.

1. Metode Grammatika Terjemah Thariqah Al-Qowaid wa At-Tarjamah

Di negeri kita Indonesia, metode ini masih digunakan sampai hari ini di pondok-pondok pesantren yang lazim disebut dengan pesantren salafi. Para pelajar dengan metode ini didorong untuk menghafal teks-teks klasik berbahasa asing dan terjemahannya dalam bahasa pelajar, terutama teks-teks yang bernilai sastra tinggi, walaupun dalam teks itu seringkali terdapat struktur kalimat yang rumit dan kosa kata atau ungkapan yang sudah tidak terpakai.

2. Metode Langsung Ath-Thariqah Al-Mubasyarah

Metode ini dikembangkan atas dasar asumsi bahwa proses belajar bahasa kedua atau bahasa asing sama dengan belajar bahasa ibu yaitu dengan penggunaan bahasa secara langsung dan intensif dalam komunikasi, dan dengan menyimak dan berbicara, sedangkan mengarang dan membaca kemudian. Oleh karena itu siswa harus dibiasakan berfikir dalam bahasa target dan penggunaan bahasa siswa dihindari sama sekali.

3. Metode Membaca Thariqah Al-Qira’ah

Metode ini dikembangkaan berdasarkan asumsi bahwa pengajaran bahasa tidak bisa bersifat multi-tujuan, dan bahwa kemampuan membaca adalah tujuan yang paling realistis ditinjau dari kebutuhan pembelajar bahasa asing. Dengan demikian, asumsinya bersifat pragmatis, bukan filosofis teoritis.

4. Metode Audiolingual Ath-Thariqah As-Sam’iyyah Asy-Syafahiyyah

Salah satu sumsi dari metode ini ialah bahwa bahasa adalah kebiasaan. Suatu perilaku menjadi kebiasaan apabila diulang berkali-kali. Oleh karena itu, pengajaran bahasa harus dilakukan dengan teknik pengulangan atau repetisi. Penguasaan pola kalimat yang diterapkan pada metode komunikatif dilakukan dengan latihan-latihan pola pattern-practice. Latihan atau drill mengikuti urutan : stimulus response reinforcement.

5. Metode Komunikatif Ath-Thariqah Al-Ittishaliyah