Basaha Arab karya Ahmad Huad Effendy dan buku Model-Model Pengajaran dan Pembelajaran karya Miftahul Huda. Sistematika yang patutnya ada dalam sebuah
metode adalah 1 latar belakang, 2 asumsi, 3 langkah penyajian metode, 4 tujuan penggunaan metode, dan 5 cara identifikasi kecerdasan siswa.
4.2.1.1. Latar Belakang Metode Pembelajaran Keterampilan Membaca
Bahasa Arab Berbasis Teori Kecerdasan Majemuk Multiple
Intelligence
Latar belakang yang menjadikan lahirnya metode pembelajaran keterampilan membaca bahasa Arab berbasis teori kecerdasan majemuk multiple
intelligence ini dipaparkan pada bagian paling awal, agar pembaca dalam hal ini guru memahami mengapa metode ini muncul dan dalam penggunaanya oleh
praktisi tidak mengalami kesalahpahaman.
Tabel 4.23. Contoh kutipan latar belakang metode pembelajaran keterampilan membaca bahasa arab berbasis teori
kecerdasan majemuk multiple intelligence
“Metode pengajaran bahasa Arab berbasis multiple intelligences yang akan dikembangkan oleh peneliti nanti akan menghasilkan sebuah langkah-
langkah pembelajaran yang dimaksudkan agar pembelajaran tersebut dapat diikuti oleh seluruh anak dengan berbagai macam kecerdasan, sehingga
pemahaman siswa terhadap materi bahasa Arab yang diajarkan menyeluruh. Jadi, bukan siswa yang mengikuti cara mengajar guru, namun gurulah yang
harus mengikuti kecerdasan siswa dalam mengajar. Contohnya, guru menggunakan aktivitas membaca biografi dalam bahasa Arab bagi siswa yang
unggul dalam kecerdasan Verbal-Linguistik, atau menggunakan gambar animasi untuk mengajarkan pada siswa yang unggul dalam kecerdasan Visual-
Spasial.
”
4.2.1.2. Asumsi Penggunaan Metode Pembelajaran Keterampilan Membaca
Bahasa Arab Berbasis Teori Kecerdasan Majemuk Multiple
Intelligence
Asumsi penggunaan metode pembelajaran keterampilan membaca bahasa Arab berbasis teori kecerdasan majemuk multiple intelligence ini berisi tentang
pemilihan jenis kegiatan belajar yang sesuai dengan kecerdasan tertentu yang diharapkan, dengan menggunakan kegiatan belajar tersebut dapat meningkatkan
kemampuan keterampilan membaca pemahaman siswa terhadap teks qiro’ah
yang disajikan oleh guru. Adanya asumsi ini juga dapat menuntun guru untuk memberikan perlakuan yang tepat terhadap siswa dengan kecerdasan tertentu yang
guru temui secara langsung di kelas.
Tabel 4.24. Contoh kutipan asumsi penggunaan metode pembelajaran keterampilan membaca bahasa arab berbasis teori
kecerdasan majemuk multiple intelligence
“Aktivitas mengajukan pertanyaan model Sokrates ini tidak hanya melibatkan guru untuk berpartisipasi dalam membuat pertanyaan, melainkan
juga mengundang siswa yang lain untuk saling membagi dan memberi penalaran ilmiah, bahkan hipotesis mereka tentang hal yang sedang dijadikan
pembahasan tersebut. Siswa yang tidak ikut andil dalam memberikan suarapun, akan turut mendengar dan menyimak sehingga pemahaman terhadap materi
bacaan akan bertambah sebelum nantinya akan disempurnakan lagi oleh guru dengan metode lain.
”
4.2.1.3. Langkah-Langkah Penyajian Metode Pembelajaran Keterampilan