Hasil Wawancara terhadap Guru Mata Pelajaran Bahasa Arab SMP

4.1.1. Hasil Wawancara terhadap Guru Mata Pelajaran Bahasa Arab SMP

IT Harapan Bunda Semarang Wawancara dilakukan oleh peneliti terhadap guru Mata Pelajaran Bahasa Arab kelas VIII SMP IT Harapan Bunda dengan tujuan untuk mengetahui pendapat guru tentang pembelajaran bahasa Arab secara umum, serta keadaan kegiatan pembelajaran bahasa Arab di SMP IT Harapan Bunda sebelum menggunakan produk metode pembelajaran keterampilan membaca bahasa Arab berbasis teori kecerdasan majemuk multiple intelligences. Pembelajaran bahasa Arab di SMP IT Harapan Bunda Semarang pada dasarnya sama saja dengan pembelajaran bahasa Arab di MTs negeri maupun swasta. Hanya saja dengan bekal wawasan sekolah tersebut terhadap kecerdasan majemuk, maka proses pembelajaran di kelas berusaha untuk menghargai setiap kecerdasan yang dimiliki siswa, walaupun dalam proses KBM belum sepenuhnya menerapkan teori kecerdasan majemuk yang digagas oleh pakarnya yaitu Howard Gardner. Pembelajaran dilakukan secara moving class, yaitu siswa belajar di kelas yang berbeda-beda di setiap mata pelajarannya. Kadang belajar di ruang IPA, ruang naturalis, ruang bahasa, ruang laboratorium, dan sebagainya. Pembelajaran bahasa Arab di SMP IT Harapan Bunda diberlakukan selama tiga jam pelajaran per minggu setiap kelasnya, termasuk kelas VIII D yang dijadikan sebagai kelas eksperimen oleh peneliti. Mata pelajaran bahasa Arab di kelas VIII D diampu oleh Ustadz Muhammad Ichsan. Beliau adalah guru dari lulusan Pondok Modern Darussalam dan sudah mengajar bahasa Arab sejak lama. Bekal wawasan terhadap teori kecerdasan majemukmultiple intelligences yang juga Bapak Ichsan miliki memudahkan peneliti dalam melakukan proses penelitian karena adanya kesamaan pemahaman terhadap pentingnya mengetahui jenis kecerdasan anak untuk menyukseskan tujuan pembelajaran. Buku pegangan yang digunakan guru dan siswa dalam mata pelajaran bahasa Arab adalah buku Al- ‘Arabiyyah li An-Nasyiin jilid kedua. Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar juga disesuaikan dengan buku ajar yang digunakan dan tetap mengikuti urutan empat keterampilan berbahasa yaitu menyimak, berbicara, membaca, dan menulis. Untuk keterampilan membaca sendiri, guru berpendapat bahwa rata-rata siswa SMP IT Harapan Bunda mudah memahami materi qiro’ah, hanya saja ketika mengaplikasikannya dalam pengerjaan soal, siswa masih sering bingung. Hal ini dikarenakan siswa lebih senang mengungkapkan apa yang diketahui lewat lisan daripada lewat tulisan. Selama ini guru jarang menekankan pengenalan kosakata-kosata baru kepada siswa, seperti pengulasan kosakata yang diulang-ulang agar lebih melekat pada memori. Kosakata baru dalam teks qiro’ah biasanya langsung diberikan dan langsung diartikan, sehingga siswa terkadang lupa dengan arti dari masing-masing kata dalam teks qiro’ah. Sementara itu, di SMP IT Harapan Bunda sendiri juga menerapkan kosakata harian. Kosakata diberikan setiap hari dan berganti-ganti disesuaikan dengan tema, dari program inilah biasanya siswa mempelajari kosakata baru dan mencoba menerapkannya dalam keseharian. Sebagai sekolah yang sebagian besar proses pembelajarannya sudah berusaha mengunakan metode berbasis kecerdasan majemuk multiple intelligences, maka peneliti menggagas sebuah metode pembelajaran bahasa Arab untuk keterampilan membaca berbasis kecerdasan majemuk multiple intelligences yang diterapkan di kelas VIII DSMP IT Harapan Bunda Semarang dengan harapan, metode ini mampu mendukung sekolah tersebut untuk terus menerapkan proses belajar yang menguntungkan siswa karena sesuai dengan gaya belajar dan karakteristik menonjol siswa tersebut.

4.1.2. Analisis Kebutuhan Guru terhadap Pengembangan Metode