Wawancara Angket atau Kuesioner

3.4.2. Non-Tes

3.4.2.1. Wawancara

Wawancara adalah proses memperoleh keterangandata untuk tujuan penelitian dengan cara tanya jawab, sambil bertatap muka antara pewawancara dengan responden dengan menggunakan alat yang dinamakan panduan wawancara Siregar 2010:130. Sasaran wawancara adalah guru mata pelajaran bahasa Arab kelas VIII SMP IT Harapan Bunda Semarang, yang dimaksudkan untuk mengetahui kondisi pembelajaran siswa. Pertanyaan-pertanyaan tersebut antara lain meliputi kegiatan belajar mengajar di SMP IT Harapan Bunda, kondisi siswa ketika mempelajari bahasa Arab, wawasan sekolah dan guru terhadap kecerdasan majemuk multiple intelligences, dan penerapan metode pembelajaran berbasis kecerdasan majemuk multiple intelligences yang dilakukan guru selama ini, dan harapan guru sebagai praktisi terhadap metode baru yang akan dirumuskan oleh peneliti.

3.4.2.2. Angket atau Kuesioner

Angket atau kuesioner merupakan suatu teknik atau cara pengumpulan data secara tidak langsung peneliti tidak langsung bertanya-jawab dengan responden Sukmadinata 2012:219. 3.4.2.2.1. Angket Kebutuhan Angket kebutuhan metode pembelajaran untuk meningkatkan keterampilan membaca akan digunakan dalam memperoleh data sebagai bahan pengembangan metode pembelajaran untuk keterampilan membaca siswa. Metode angket ini ditujukan kepada guru, siswa. Melalui angket ini, peneliti akan memperoleh data mengenai analisis kebutuhan guru dan murid terhadap metode pembelajaran berbasis teori kecerdasan majemuk multiple intelligences.

3.4.2.2.2. Lembar Uji Validasi

Instrumen validasi ini akan mengupas segala sesuatu yang terdapat di dalam prototipe metode pembelajaran keterampilan membaca bahasa Arab berbasis teori kecerdasan majemuk multiple intelligences. Tujuan pembuatan instrumen validasi ini untuk mengumpulkan informasi dengan reabilitas dan validitas setinggi mungkin. Angket uji validitas ini akan membantu peneliti menemukan kelemahan prototipe yang dibuat. Lembar pedoman validasi ini akan diberikan kepada tiga ahli yaitu guru sebagai praktisi, dosen ahli metode, dan dosen ahli kecerdasan majemuk multiple intelligences. Ahli akan menilai berdasarkan tiga aspek penilaian, yaitu aspek kelayakan isi, aspek kelayakan penyajian, dan aspek bahasa.

3.4.2.3. Observasi