metode tersebut yaitu guru. Peneliti meminta guru bahasa Arab dari SMP IT Harapan Bunda mewakili praktisi untuk memberi nilai terhadap produk yaitu
Ustadz Muhammad Ichsan. Setiap pakar diminta untuk menilai produk tersebut, sehingga selanjutnya
dapat diketahui kelemahan dan kekuatannya. Validasi desain juga dapat dilakukan dalam forum diskusi. Sebelum diskusi peneliti mempresentasikan proses
penelitian sampai ditemukan desain tersebut, berikut keunggulan dan kendala yang peneliti hadapi dalam penyusunan produk.
3.2.5. Revisi Desain
Setelah desain produk divalidasi melalui diskusi dengan pakar dan para ahli lainnya, maka akan dapat diketahui kelemahannya. Kelemahan tersebut
selanjutnya dicoba untuk dikurangi dengan cara memperbaiki desain. Produk yang sudah divalidasi akan diperbaiki dengan cara menambahkan atau mengurangi
langkah-langkah pembelajaran yang lebih sesuai dengan jenis kecerdasan siswa sehingga hasil yang ingin dicapai dapat terlaksana.
3.2.6. Uji Coba Produk
Dalam bidang pendidikan, desain produk seperti produk baru dapat langsung diuji coba, setelah di validasi dan revisi. Uji coba tahap awal dilakukan
dengan simulasi penggunaan produk baru tersebut. Setelah disimulasikan, maka dapat diujicobakan pada kelompok yang terbatas. Pengujian dilakukan dengan
tujuan untuk mendapatkan informasi apakah produk baru tersebut lebih efektif dan efisien dibandingkan produk yang lama atau yang lain. Uji coba produk dapat
dilakukan dengan cara eksperimen before-after yaitu membandingkan efektivitas metode pembelajaran yang lama dengan yang baru dengan keadaan
sebelum dan sesudah memakai produk. Dengan demikian model eksperimen before-after dapat digambarkan
seperti gambar dibawah ini. Indikator efetivitas metode pembelajaran baru adalah, kecepatan pemahaman murid pada materi bacaan lebih tinggi, kreativitas, dan
hasil belajar meningkat. Menurut Sugiyono 2010:415 model eksperimen before-after dapat
digambarkan sebagai berikut:
Gambar 3.2. Desain eksperimen before-after.
nilai sebelum treatment dan
nilai sesudah treatment
Berdasarkan gambar 3.2. tersebut dapat diberikan penjelasan sebagai berikut. Eksperimen dilakukan dengan membandingkan hasil observasi
dan .
adalah nilai hasil belajar, kecepatan pemahaan, kreatifitas dan hasil belajar sebelum diajar dengan produk baru, dan perubahan aktivitas siswa ketika diajar
dengan menggunakan metode lama, sedangkan adalah hasil belajar, kecepatan
pemahaan, kreatifitas dan hasil belajar setelah diajar dengan produk baru, dan dan perubahan aktivitas siswa ketika diajar dengan menggunakan metode baru diukur
dengan cara membandingkan antara nilai dengan
. Bila nilai lebih besar
dari pada , maka produk baru tersebut efektif digunakan untuk meningkatkan
keterampilan membaca siswa. Nilai hasil belajar siswa, diukur dengan menggunakan soal tes pilihan
ganda, kemudian kecepatan pemahaman, kreatifitas, dan hasil belajar diukur dengan menggunakan angket penilaian langsung dari siswa, sedangkan perubahan
aktivitas siswa dinilai oleh observer melalui lembar observasi.
3.2.7. Revisi Produk