b. memahami signifikan atau makna maksud dan tujuan pengarang
sesuai dengan keadaan, kebudayaan dan redaksi pembaca c.
evaluasi dan penilaian sisi dan bentuk, dan d.
kecepatan membaca yang fleksibel, yang mudah disesuaikan dengan keadaan.
Dari kedua pendapat tersebut memiliki maksud yang sama, yaitu bahwa aspek membaca adalah aspek mengubah, memahami lambang tulis dan makna
bacaan untuk memulai kalimat baru serta memperoleh informasi tentang suatu hal, untuk memahami secara detail dan menyeluruh isi bacaan, untuk menilai dan
mengevaluasi kebenaran gagasan dari pembaca.
2.2.3.4. Jenis-jenis Membaca
Menurut Effendy 2009:158-161 untuk melatih dua aspek kemahiran membaca, ada beberapa jenis membaca antara lain :
1. Membaca keras. Dalam kegiatan membaca keras ini, yang pertama
ditekankan adalah kemampuan membaca dengan : a.
Menjaga ketepatan bunyi bahasa Arab baik dari segi makhraj maupun sifat-sifat bunyi yang lain.
b. Irama yang tepat dan ekspresi yang menggambarkan perasaan penulis.
c. Lancar dan tidak tersendat-sendat.
d. Memperhatikan tanda baca.
2. Membaca dalam hati bertujuan untuk memperoleh pengertian, baik pokok-
pokok maupun rinciannya. Dalam kegiatan membaca dalam hati, perlu
diciptakan suasana kelas yang tertib sehingga memungkinkan siswa untuk berkonsentrasi terhadap bacaannya.
3. Membaca cepat. Tujuan utama membaca cepat ialah untuk menggalakkan
siswa agar berani membaca lebih cepat dari pada kebiasaanya. Dalam membaca cepat ini, siswa tidak diminta memahami rincian-rincian isi, tetapi
cukup dengan pokok-pokoknya saja. Namun perlu diingat bahwa tidak setiap bahan bacaan dapat dijadikan bahan membaca cepat.
4. Membaca rekreatif. Tujuan membaca rekreatif adalah untuk memberikan
latihan kepada para siswa membaca cepat dan menikmati apa yang dibacanya. Tujuannya lebih jauh adalah untuk membina minat, keterampilan dan
kecintaan membaca. 5.
Membaca analisis. Tujuan utamanya ialah untuk melatih siswa agar memiliki kemampuan mencari informasi dari bahan tertulis. Siswa dilatih agar dapat
menggali dan menunjukkan detail-detail yang memperkuat ide utama yang disajikan penulis.
Sedangkan ditinjau dari segi terdengar atau tidaknya suara pembaca, proses membaca terbagi atas membaca nyaring dan membaca dalam hati. Tarigan
2008a:23, membaca nyaring adalah suatu aktivitas yang merupakan alat bagi guru, murid, atau pun pembaca bersama-sama dengan orang lain atau pendengar
untuk menangkap serta memahami informasi, pikiran, dan perasaan pengarang. Membaca dalam hati adalah membaca dengan tidak bersuara. Lebih lanjut
dikatakan bahwa, membaca dalam hati dapat dibagi menjadi dua, yaitu :
1. Membaca Ekstensif, yaitu membaca sebanyak mungkin teks bacaan dalam
waktu sesingkat mungkin Tarigan 2008a:32. Tujuan membaca ekstensif untuk memahami isi yang penting dengan cepat secara efisien. Membaca
ekstensif meliputi membaca survey, membaca sekilas, dan membaca dangkal. 2.
Membaca Intensif, meliputi membaca telaah isi dan membaca telaah bahasa. Kemudian membaca telaah isi terbagi atas membaca teliti, membaca
pemahaman, membaca kritis, dan membaca idea atau gagasan Tarigan 2008a:40. Membaca telaah bahasa sendiri mencakup, membaca bahasa dan
membaca sastra. Dari jenis-jenis membaca diatas, peneliti mengambil jenis membaca
analisis atau membaca intensif sebagai salah satu jenis membaca yang digunakan untuk penelitian. Karena di dalam pengertian tersebut mengandung makna untuk
meningkatkan kemampuan mencari informasi atau menemukan gagasan dari bahan tertulis.
2.2.5. Pembelajaran Bahasa Arab di SMP IT Harapan Bunda
SMP IT Harapan Bunda merupakan lembaga pendidikan yang berdiri sejak tahun 2005 setara dengan SMPMTs. Namun, diantara keduanya
mempunyai perbedaan yang terletak pada basisnya, yaitu berbasis umum dan berbasis agama. Dengan pendidikan berbasis Islam pada SMP IT Harapan Bunda
ini, menjadikan bahasa Arab sebagai salah satu mata siswaan pokonya. Penggunaan metode pembelajaran keterampilan membaca berbasis teori