Responsi Fisik Total Pendekatan Alamiah Pembelajaran Bahasa Masyarakat Pengajaran Bahasa Komunikatif Pengajaran Bahasa Situasional

grafik. Dengan kata lain, belum ada upaya eksplisit untuk membatasi pembelajaran kaidah-kaidah yang terpelajari, mudah terbawa, dan yang belum diperoleh, juga tidak ada upaya untuk mendorong penggunaan kaidah hanya dalam situasi tertentu saja Tarigan 2009b: 135-154.

4. Pendekatan Kognitif

Teori atau metode ini diinterpretasikan oleh beberapa pakar sebagai “teori terjemahan tata bahasa yang mutakhir, yang telah dimodifikasi”. Tujuan utamanya adalah mengembangkan kemampuan penutur asli pada diri siswa Tarigan 2009b: 157-170.

5. Pendekatan Ganda

Pendekatan ganda merupakan adaptasi modern dari Metode Langsung yang erat kaitannya dengan varian lain yang dikenal sebagai Verbal Active Method. Pendekatan ganda mempunyai keunggulan dan kelemahan. Kalau dikelola dengan baik akan memberikan keuntungan ganda sedangkan jika tidak dikelola dengan baik juga akan mengakibatkan kerugian ganda. Tarigan 2009b: 173-179.

6. Responsi Fisik Total

Metode ini terdiri atas penataan atau pematuhan perintah dan aba-aba yang diberikan oleh instrukturguru yang melibatkan responsi fisik yang jelas dengan mengembangkan kegiatan berbicara dalam pemahaman bahasa serta mengunakan gerakan tubuh pada saat beresponsi merupakan sarana pemerolehan pemahaman Tarigan 2009b: 181-199.

7. Pendekatan Alamiah

Pendekatan alamiah bertujuan untuk meningkatkan kompetensi komunikatif langsung, meningkatkan tata bahasa formal, mementingkan tujuan semantik kosakata. Pendekatan ini tetap merupakan satu metode kelas, dan bagi beberapa siswa justru menghalangi atau merupakan kendala bagi komunikasi topik-topik yang yang manarik hati dan yang relevan. Tarigan 2009b: 203-227.

8. Pembelajaran Bahasa Masyarakat

Metode ini juga disebut dengan Community Language Learning adalah suatu pendekatan tidak langsung yang dirancang untuk memudahkan sang pembelajar ke dalam kemandirian dan kepercayaan dalam bahasa sasaran. Banyak tuntutan yang harus dipenuhi oleh pengajar atau guru dalam pengajaran bahasa yang menerapkan metode ini, sehingga membuat guru enggan menggunakan metode ini Tarigan 2009b: 231-262.

9. Pengajaran Bahasa Komunikatif

Tujuan pembelajaran dengan menggunakan metode ini adalah mengembangkan kompetensi siswa berkomunikasi dengan bahasa target dalam konteks komunikatif yang sesungguhnya atau dalam situasi kehidupan yang nyata. Pembelajaran tidak menekankan pada penguasaan grammatika atau membuat kalimat gramatikal, melainkan pada kemampuan memproduksi ujaran yang sesuai dengan konteks Effendy 2009b:67.

10. Pengajaran Bahasa Situasional

Pengajaran Bahasa Situasional dimulai dengan bahasa lisan kemudian membaca dan menulis, dimulai apabila dasar leksikal dan grammatikal telah memadai. Prinsip-prinsip metode ini mempunyai penekanan kuat pada praktek lisan, tata bahasa, dan pola-pola kalimat yang dapat menyesuaikan diri dengan intuisi-intuisi para guru yang berorientasi pada kelas Tarigan 2009b:303-322.

11. Metode Audiovisual