Prosedur Pengambilan Data 1 Game untuk ice breaking

51

b. Tanggal dan Waktu Pengambilan Data

Pelaksanaan pengambilan data untuk tiap kelompok adalah sebagai berikut: Tabel 3.4 : Pelaksanaan Pengambilan Data Tanggal Diskusi Waktu Keseluruhan Waktu FGD KDP Tempat Kelompok 1 11 Januari 2008 17.15 – 20.00 18.30 – 19.35 65 menit Rumah peneliti Kelompok 2 20 Januari 2008 09.10 – 11.30 10.10 – 11.00 50 menit Rumah peneliti Kelompok 3 27 Januari 2008 16.00 – 18.15 17.00 – 17.50 50 menit Rumah asisten moderator Kelompok 4 29 Januari 2008 12.45 – 16.00 14.10 – 15.40 90 menit Rumah salah seorang partisipan Kelompok 5 1 Februari 2008 11.30 – 14.30 12.45 – 14.05 80 menit Rumah peneliti Kelompok 6 3 Februari 2008 11.10 – 13.05 12.00 – 12.45 45 menit Rumah peneliti

F. Teknik Pemeriksaan Keabsahan Data

1. Kredibilitas

Konsep kredibilitas sering digunakan dalam penelitian kualitatif untuk mengganti konsep validitas. Konsep validitas sendiri dimaksudkan sebagai derajat sejauh mana ketepatan, kebermaknaan, dan kegunaan hasil penelitian American Educational Research Association, American Psychological Association, dan National Council on Measurement in Education dalam Tjundjing, 2004. Kredibilitas atau validitas dalam penelitian kualitatif mengacu pada keberhasilan penelitian tersebut dalam mencapai tujuannya, PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 52 yaitu mengeksplorasi masalah atau mendeskripsikan suatu hal. Salah satu ukuran kredibilitas dalam penelitian kualitatif adalah adanya deskripsi mendalam yang mampu menjelaskan kompleksitas aspek-aspek yang terkait dalam sebuah penelitian serta bagaimana interaksi antar aspek tersebut Poerwandari, 2005. Dalam penelitian kualitatif, validitas atau kredibilitas dicapai tidak dengan manipulasi variabel, melainkan melalui orientasi dan upayanya untuk mendalami situasi nyata dengan menggunakan desain penelitian yang paling cocok Poerwandari, 2005. Konsep validitas atau kredibilitas yang digunakan dalam penelitian ini adalah: b. Validitas argumentatif Validitas ini dicapai melalui penjabaran hasil temuan dan kesimpulan yang bersifat logis dan rasional yang dapat dibuktikan dengan cara melihat kembali ke data mentah. c. Validitas komunikatif Validitas ini dilakukan melalui konformasi kembali data dan hasil yang didapat pada partisipan penelitian secara informal. Pada penelitian ini, konfirmasi tidak dapat dilakukan pada seluruh partisipan karena keterbatasan waktu yang dimiliki oleh partisipan. Konfirmasi hanya dilakukan pada beberapa partisipan dari tiap kelompok diskusi. Berikut rincian pelaksanaan konfirmasi: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 53 Tabel 3.5 Pelaksanaan Konfirmasi Data Kepada Partisipan No. Partisipan Konfirmasi Pertama Verbatim Konfirmasi Kedua Hasil Penelitian 1. Partisipan A dan C pada kelompok 1 1 Juni 2008 21 September 2008 2. Partisipan E dan F pada kelompok 2 9 Maret 2008 21 September 2008 3. Partisipan D dan E pada kelompok 3 13 Juli 2008 28 September 2008 4. Partisipan A pada kelompok 4 27 Juli 2008 14 September 2008 5. Partisipan A dan C pada kelompok 5 8 Juni 2008 14 September 2008 6. Partisipan C dan D pada kelompok 6 22 Juni 2008 7 September 2008 d. Validitas ekologis Validitas ini menunjuk pada sejauh mana penelitian yang dilakukan berada dalam kondisi alamiah partisipan penelitian. Dalam penelitian ini, peneliti tidak memberikan perlakuan apapun terhadap partisipan yang berkaitan dengan fokus penelitian.

2. Dependability

Konsep yang dapat menggantikan konsep reliabilitas dalam penelitian kualitatif adalah dependability. Dalam hal ini, peningkatan reliabilitas tidak dilakukan dengan cara pengendalian atau manipulasi variabel penelitian. Hal yang dilakukan untuk mencapai reliabilitas dalam penelitian kualitatif adalah melakukan pencatatan secara rinci terkait dengan alur penelitian. Dengan pencatatan rinci tersebut, orang lain mampu mempelajari dengan seksama langkah-langkah penelitian yang dilakukan oleh peneliti sehingga pada akhirnya mampu mengkaji ulang atau mengkritisinya Poerwandari, 2005. 54 Langkah-langkah yang dilakukan peneliti untuk mencapai dependability penelitian ini adalah sebagai berikut: a. Melakukan pendokumentasian data dengan dua cara, yaitu dengan alat perekam serta dengan catatan tangan yang dilakukan oleh observer sehingga data dapat ditangkap dengan lebih cermat serta dapat dikroscek satu dengan yang lain. b. Menjabarkan alur dan hasil penelitian secara rinci dan lugas.

G. Metode Analisis Data

Jenis penelitian ini adalah penelitian kualitatif, maka data yang dihasilkan akan berbentuk data deskriptif. Oleh karena itu, analisis yang digunakan adalah analisis isi berdasarkan data verbatim hasil focus groups discussion. Langkah-langkah yang dilakukan dalam analisis isi tersebut adalah:

1. Organisasi Data

Organisasi data merupakan langkah awal dari pengolahan data. Highlen Finley dalam Poerwandari, 2005 mengungkapkan bahwa organisasi data yang sistematis memungkinkan peneliti untuk memperoleh kualitas data yang baik. Hal ini bisa dilakukan dengan cara mendokumentasikan analisis yang dilakukan serta menyimpan data dan analisis yang berkaitan dengan penelitian. Organisasi data yang dilakukan dalam penelitian ini antara lain adalah menyimpan dan mengorganisasi kaset hasil rekaman focus groups discussion, transkip verbatim hasil focus groups discussion, data hasil pengkodean, serta PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 55 data-data yang sudah dikategorisasikan. Data-data tersebut akan diorganisasikan sesuai dengan masing-masing kelompok diskusi.

2. Pengkodean data

Pengkodean data dilakukan untuk mengorganisasi dan mensistematisasi data-data yang ada sehingga dapat memunculkan gambaran menyeluruh tentang topik penelitian, dalam hal ini pengetahuan remaja tentang kekerasan dalam pacaran. Langkah pengkodean yang dilakukan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Mendengarkan kaset rekaman secara berulang-ulang segera setelah satu diskusi selesai dijalankan. Hal ini dilakukan agar peneliti memperoleh insight dari diskusi tersebut. Insight tersebut nantinya akan digunakan sebagai bahan diskusi untuk kelompok selanjutnya. 2. Menyusun transkip verbatim segera setelah diskusi selesai dilakukan. Khusus untuk kelompok diskusi 2, peneliti tidak bisa membuat transkip verbatim secara keseluruhan. Hal ini disebabkan karena tanpa peneliti sadari, tape recorder tidak merekam jalannya diskusi dengan semestinya. Oleh karena itu, kurang lebih hanya separuh dari proses diskusi yang terekam dalam tape recorder. Untuk separuh data diskusi yang tidak terekam, peneliti menggunakan catatan dari asisten moderator sebagai data yang nantinya akan diproses lebih lanjut. 3. Membaca berulang-ulang transkip verbatim tersebut sebelum melakukan koding untuk memperoleh gambaran umum tentang tema. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI