Pengkodean data Metode Analisis Data
59
“Cowok mukulin cewek.” Partisipan E, IV.385 “Cek-cok mulut.” Partisipan A, II.311
“Dilarang main sama temen.” Partisipan C, IV.794
b Remaja Putri
Menurut remaja putri, kekerasan dalam pacaran dapat meliputi dua bentuk, yaitu kekerasan fisik dan non fisik mentalbatin. Perilaku yang
termasuk kekerasan fisik adalah menampar, memukul, menendang, memaki, menonjok, menjambak, mencubit sampai membekas, menyeburkan ke kolam,
menyiram dengan air, membunuh, membenturkan ke dinding, menyelupkan ke bak mandi, berkelahi, memperkosa, marah-marah, dan mendiamkan pasangan.
Di sisi lain, yang termasuk kekerasan mental atau batin adalah berselingkuh, saling memaki, posesif, marah, membentak, bersikap romantis dengan
perempuan lain, memaksakan kehendak, cemburu, kurang percaya, membicarakan pasangan, mendiamkan pasangan, membohongi, dan
menghina.
“Cewek ditampar cowok, cowok juga ada yang pernah nampar.” Partisipan B, VI.161-162
“Kalau aku seringnya kekerasan waktu mereka bertengkar itu kalau mereka itu saling mengumpat gitu.” Partisipan C, III.341-342
60
Tabel 4.1 : Bentuk dan Perilaku KDP
Deskripsi Hasil Bentuk dan Perilaku KDP
Remaja Putra Kekerasan fisik, yaitu memukul, menampar,
membunuh, menendang, mencakar, menjambak, melemparkan panci, mengguyur
air, mengkasari, berkelahi, dan menganiaya. Kekerasan nonfisik mental batin, yaitu adu
mulut atau cek-cok, berselingkuh, mencaci- maki atau berkata kasar, menyakiti hati,
memaksakan kehendak, bertengkar, cemburu, berbeda pendapat, salah paham, berprasangka
buruk, membohongi, mengajak putus, bermusuhan, memfitnah, posesif, dan saling
mendiamkan.
Kekerasan pikiran, yaitu berbeda pendapat, ketidakpercayaan, meninggalkan pacar, berkata
kasar, dan memikirkan hal jelek tentang pasangannya
Kekerasan sosial, yaitu mencemarkan nama orangtua dan posesif.
Remaja Putri Kekerasan fisik, yaitu menampar,
memukul, menendang, memaki, menonjok, menjambak, mencubit sampai
membekas, menyeburkan ke kolam, menyiram dengan air, membunuh,
membenturkan ke dinding, menyelupkan ke bak mandi, berkelahi, memperkosa,
marah-marah, dan mendiamkan pasangan.
Kekerasan nonfisik mental batin, yaitu berselingkuh, saling memaki, posesif,
marah, membentak, bersikap romantis dengan perempuan lain, memaksakan
kehendak, cemburu, kurang percaya, membicarakan pasangan, mendiamkan
pasangan, membohongi, dan menghina.
Persamaan dan Perbedaan Remaja Putra dan Putri Persamaan
Keduanya menyebut tentang kekerasan fisik dan kekerasan nonfisik mentalbatin Kekerasan fisik dan nonfisik dipandang sebagai sesuatu yang diskret
Perbedaan Remaja putra menyebutkan kekerasan pikiran membedakan mental pikiran
Remaja putra menyebutkan kekerasan sosial, yang salah satu contoh perilakunya lebih tepat jika dikategorikan sebagai akibat kekerasan
Dari hasil di atas, terlihat bahwa remaja putra dan putri sama-sama mampu mengidentifikasi perilaku-perilaku yang termasuk dalam kekerasan
dalam pacaran. Secara umum remaja putra dan putri membedakan kekerasan dalam pacaran menjadi dua bentuk, yaitu kekerasan fisik dan kekerasan
mental atau batin. Secara lebih spesifik, mereka mengasosiasikan kekerasan fisik dengan fisik melukai fisik sedang kekerasan mental atau batin
diasosiasikan dengan perasaan dan pikiran melukai perasaan, membebani pikiran. Dalam memandang kedua bentuk kekerasan tersebut, remaja putra