Dependability Teknik Pemeriksaan Keabsahan Data

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

Kekerasan dalam pacaran merupakan fenomena yang banyak terjadi pada remaja serta menimbulkan dampak negatif yang tidak ringan. Untuk mencegah semakin merebaknya fenomena ini, diperlukan langkah-langkah preventif yang strategis. Salah satu dasar yang dapat digunakan untuk menyusun langkah- langkah preventif tersebut adalah dengan mengetahui bagaimana pemahaman atau pengetahuan remaja tentang kekerasan dalam pacaran, khususnya pada remaja awal. Dengan demikian, tindakan prevensi yang dilakukan dapat lebih menyasar pada kebutuhan para remaja khususnya yang termasuk dalam kategori remaja awal. Berikut akan dijabarkan pengetahuan remaja tentang kekerasan dalam pacaran sebagai hasil dari focus group discussion. Dalam penelitian ini, remaja yang menjadi partisipan penelitian merupakan remaja yang termasuk dalam kategori remaja awal sehingga hasil penelitian sebaiknya dibaca dalam koridor remaja awal. Berkaitan dengan hasil penelitian, penjabaran hasil akan dibagi dalam dua bagian, yaitu hasil utama dan hasil tambahan. Hasil utama merupakan hasil penelitian yang sesuai dengan rumusan masalah, sedangkan hasil tambahan merupakan hasil lain yang didapat dari penelitian ini di luar yang sebenarnya ingin diketahui oleh peneliti. Peneliti memutuskan untuk memasukkan hasil tambahan ke dalam analisis penelitian ini karena walaupun bukan merupakan hal yang sebenarnya ingin digali melalui penelitian ini, namun hasil tambahan 58 tersebut turut membantu peneliti dalam memahami pengetahuan remaja, khususnya remaja awal berkaitan dengan kekerasan dalam pacaran. Dengan kata lain, hasil tambahan tersebut turut memperkaya hasil penelitian utama dalam menggambarkan pengetahuan remaja, khususnya remaja awal terhadap fenomena kekerasan dalam pacaran.

A. Hasil Utama dan Pembahasannya

1. Bentuk dan Perilaku Kekerasan Dalam Pacaran

a Remaja Putra Menurut remaja putra, kekerasan dalam pacaran dapat meliputi empat bentuk, yaitu kekerasan fisik, kekerasan non fisik mentalbatin, kekerasan pikiran, dan kekerasan sosial. Perilaku yang termasuk kekerasan fisik adalah memukul, menampar, membunuh, menendang, mencakar, menjambak, melemparkan panci, mengguyur air, mengkasari, berkelahi, dan menganiaya. Perilaku yang termasuk kekerasan mental atau batin adalah adu mulut atau cek-cok, berselingkuh, mencaci-maki atau berkata kasar, menyakiti hati, memaksakan kehendak, bertengkar, cemburu, berbeda pendapat, salah paham, berprasangka buruk, membohongi, mengajak putus, bermusuhan, memfitnah, posesif, dan saling mendiamkan. Kekerasan pikiran dicontohkan seperti berbeda pendapat, ketidakpercayaan, meninggalkan pacar, berkata kasar, dan memikirkan hal jelek tentang pasangannya sedangkan kekerasan sosial dicontohkan seperti mencemarkan nama baik keluarga dan posesif. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI