Organisasi Data Metode Analisis Data

58 tersebut turut membantu peneliti dalam memahami pengetahuan remaja, khususnya remaja awal berkaitan dengan kekerasan dalam pacaran. Dengan kata lain, hasil tambahan tersebut turut memperkaya hasil penelitian utama dalam menggambarkan pengetahuan remaja, khususnya remaja awal terhadap fenomena kekerasan dalam pacaran.

A. Hasil Utama dan Pembahasannya

1. Bentuk dan Perilaku Kekerasan Dalam Pacaran

a Remaja Putra Menurut remaja putra, kekerasan dalam pacaran dapat meliputi empat bentuk, yaitu kekerasan fisik, kekerasan non fisik mentalbatin, kekerasan pikiran, dan kekerasan sosial. Perilaku yang termasuk kekerasan fisik adalah memukul, menampar, membunuh, menendang, mencakar, menjambak, melemparkan panci, mengguyur air, mengkasari, berkelahi, dan menganiaya. Perilaku yang termasuk kekerasan mental atau batin adalah adu mulut atau cek-cok, berselingkuh, mencaci-maki atau berkata kasar, menyakiti hati, memaksakan kehendak, bertengkar, cemburu, berbeda pendapat, salah paham, berprasangka buruk, membohongi, mengajak putus, bermusuhan, memfitnah, posesif, dan saling mendiamkan. Kekerasan pikiran dicontohkan seperti berbeda pendapat, ketidakpercayaan, meninggalkan pacar, berkata kasar, dan memikirkan hal jelek tentang pasangannya sedangkan kekerasan sosial dicontohkan seperti mencemarkan nama baik keluarga dan posesif. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 59 “Cowok mukulin cewek.” Partisipan E, IV.385 “Cek-cok mulut.” Partisipan A, II.311 “Dilarang main sama temen.” Partisipan C, IV.794 b Remaja Putri Menurut remaja putri, kekerasan dalam pacaran dapat meliputi dua bentuk, yaitu kekerasan fisik dan non fisik mentalbatin. Perilaku yang termasuk kekerasan fisik adalah menampar, memukul, menendang, memaki, menonjok, menjambak, mencubit sampai membekas, menyeburkan ke kolam, menyiram dengan air, membunuh, membenturkan ke dinding, menyelupkan ke bak mandi, berkelahi, memperkosa, marah-marah, dan mendiamkan pasangan. Di sisi lain, yang termasuk kekerasan mental atau batin adalah berselingkuh, saling memaki, posesif, marah, membentak, bersikap romantis dengan perempuan lain, memaksakan kehendak, cemburu, kurang percaya, membicarakan pasangan, mendiamkan pasangan, membohongi, dan menghina. “Cewek ditampar cowok, cowok juga ada yang pernah nampar.” Partisipan B, VI.161-162 “Kalau aku seringnya kekerasan waktu mereka bertengkar itu kalau mereka itu saling mengumpat gitu.” Partisipan C, III.341-342