Sikap Remaja terhadap Kekerasan Dalam Pacaran

71 perpecahan, dan merusak silahturahmi. Untuk akibat jangka panjangnya, remaja putra menyebut stres dan gangguan jiwa sebagai akibat jangka panjang KDP. “Kekerasan yang membuat orang sakit hati.” Partisipan A, II.575 “Kekerasan yang menyebabkan orang itu . . . mengalami gangguan jiwa.” Partisipan E, IV.856-859 b Remaja putri Bagi remaja putri, melukai fisik, nyawa melayang, menimbulkan sakit hati, kekecewaan, dan menimbulkan ketidakharmonisan setelah putus merupakan akibat jangka pendek dari KDP. Selain akibat jangka pendek, remaja putri juga menyebut stres, trauma, serta berperilaku dan berpenampilan menjadi seperti laki- laki sebagai akibat jangka panjang KDP. “Suatu tindakan yang menyebabkan anggota tubuh terluka.” Partisipan B, I.580 “Dulu waktu kelas IV SD dia pacaran. Terus disakiti secara fisik, terus sejak kelas IV sampai sekarang dia jadi kayak cowok persis: potongannya cowok, suka ngrokok, miras, pokoknya gitu-gitu lah.” Partisipan B, III.525-529 72 Tabel 4.4 : Akibat Kekerasan Dalam Pacaran Akibat KDP Remaja Putra 1. Akibat jangka pendek, seperti melukai fisik, mati, menimbulkan sakit hati, merusak nama baik, menimbulkan perpecahan, dan merusak silahturahmi 2. Akibat jangka panjang, seperti stres dan gangguan jiwa Remaja Putri 1. Akibat jangka pendek, seperti melukai fisik, nyawa melayang, menimbulkan sakit hati, kekecewaan, dan menimbulkan ketidakharmonisan setelah putus 2. Akibat jangka panjang, seperti stres, trauma, serta berperilaku dan berpenampilan menjadi seperti laki-laki Persamaan dan Perbedaan Remaja Putra dan Putri Persamaan  Remaja putra dan putri sama-sama lebih mengidentifikasikan akibat KDP sebagai akibat langsung atau akibat jangka pendek. Dari hasil tersebut terlihat bahwa remaja putra dan putri lebih cenderung mengidentifikasi akibat jangka pendek dari kekerasan dalam pacaran, seperti sakit hati, merusak nama baik, melukai fisik, ketidakharmonisan dalam relasi, dan sebagainya dibandingkan akibat jangka panjangnya. Dengan kata lain, remaja putra dan putri kurang sadar akan dampak jangka panjang KDP seperti rendahnya self-esteem Shapiro Schwarz, 1997; Zweig et.al, 1997, resiko terjadinya kehamilan tidak diinginkan dan terjangkitnya penyakit menular seksual Heise et.al, 1995, timbulnya keinginan untuk bunuh diri Silverman et.al, 2001, serta rendahnya tingkat kepuasan hidup dan timbulnya stres paska trauma Callahan et.al, 2003. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 73

3. Pengatasan Kekerasan Dalam Pacaran a

Remaja Putra Berkaitan dengan hubungan interpersonal, remaja putra menyarankan langkah-langkah seperti saling mengerti, saling percaya, saling menghargai, minta maaf dan mengakui kesalahan, serta putus sebagai langkah pengatasan KDP. Dari sisi intrapersonal, kiat yang bisa dilakukan adalah memperkuat iman dan taqwa dan jangan berpacaran sebelum cukup umur. “Minta maaf yang punya kesalahan, minta damai.” Partisipan A, II.613 “Kalau beneran dia udah nggak kuat atau udah nggak mampu ya lebih baik nggak aja.” Partisipan D, V.1259-1260 “Mungkin bisa memperkuat iman mungkin.” Partisipan B, V.1190 Berkaitan dengan konteks yang lebih luas, remaja putra menyarankan agar dilakukan penyuluhan tentang KDP serta melakukan demo anti kekerasan untuk pengatasan fenomena kekerasan dalam pacaran. “Demo . . . Kasih contoh kalau kekerasan nggak bagus.” Partisipan D, II.639; 641 b Remaja Putri Dari sisi remaja putri, saling percaya, terbuka, menyelesaikan masalah secara baik-baik, saling memaafkan, serta merubah sikap buruk merupakan beberapa saran yang mereka utarakan berkaitan dengan pengatasan KDP dari sisi interpersonal. Dari sisi intrapersonal, remaja putri antara lain menyarankan agar remaja menahan emosi, meningkatkan kemampuan untuk berpikir dengan PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 74 perasaan dan logika, serta tidak terlalu banyak menonton acara televisi yang bermuatan kekerasan. “Kalau punya masalah diselesaikan secara baik-baik.” Partisipan A, I.800 “Ya emang masing-masing sulit ya tapi usahain agar emosi itu nggak keluar saat pacaran.” Partisipan E, III.890-891 “Kalau misalnya belum parah, dilurusin aja secara dingin, nggak pakai kekerasan. Tapi kalau misalnya nggak bisa, ya putus aja.” Partisipan B, III.833-835 “Harus pinter-pinter pakai perasaan ama logika . . . Hmm, kalau pakai perasaan ya walau cinta tapi harusnya juga mikir kalau cowoknya itu sering melakukan tindak kekerasan, apa itu yang disebut cinta? Itu logikanya.” Partisipan B, I.878; 881-883 Berkaitan dengan konteks yang lebih luas, remaja putri antara lain menyarankan agar pemerintah menghentikan peredaran VCD porno, membuka biro konsultasi remaja, serta memberi kritik ke stasiun televisi yang menayangkan kekerasan sebagai salah satu langkah untuk pengatasan KDP. “Memberi surat kepada pemerintah agar menyetop peredaran VCD porno.” Partisipan D, I.990-991 “Kasih kritik ke televisi yang terlalu banyak menayangkan kekerasan.” Partisipan B, I.968-969