Kultur Suspensi Sel KULTUR JARINGAN

Tehnik pembenihan Tanaman 363 menunjukkan kecepatan pembelahan sel yang berbeda pula.Jenis tanaman yang menghasilkan kalus, meliputi dikotil berdaun lebar, monokotil gymnospermae, pakis, dan juga moss. Bagian tanaman seperti embrio muda, hipokotil, kotiledon, dan batang muda, merupakan- bagian yang mudah untuk dediferensiasi dan menghasilkan kalus. Eksplan yang telah disterilkan dikulturkan dalam media kultur MS+BAP. Setelah terbentuk tunas, tunas tersebut disubkultur dalam media multiplikasi MS+BAP dan beberapa komponen organik lainnya. Suatu contoh prosedur dalam inisiasi kultur kalus, dapat diperoleh dengan menumbuhkan potongan wortel dekat lingkaran kambium, di dalam media MS. Tahapannya adalah sebagai berikut. Tahap awal adalah proses persiapan eksplan. Wortel yang segar dan yang kotor cuci wortel dengan detergent, kupas kulit luarrnya, lalu iris dalam potongan kecil. Sterilkan dalam alkohol 70 selama 1 menit. Bilas dengan aquadest steril. Rendam dalam larutan clorox 20X, seiama 10 menit. Bilas lagi 3 kali dalam aquadest. Bagian ujung eksplan yang keluar dari larutan sterilisasi, dipotong ambil bagian kambium dan tanam di dalam larutan 77:2 media ES dengan hormon 2,4-D. Mempersiapkan media dan lingkungan kultur, gunakan media MS yang diberi tambahan 2,4-D 1 mgl; sukrosa 30 gr1, agar 8 grl. Setelah dipanaskan untuk melarutkan agar, media dimasukkan ke dalam botol 75 ml masing-masing 15 ml, lalu ditutup dengan aluminium foil. Setelah diautoclave, media disimpan dulu selama 3 hari dalam keadaan gelap. Untuk media yang tidak terkontaminasi dipergunakan untuk inisiasi kultur. Tiga eksplan ditanam dalam satu botol media. Ketiga eksplan ini dianggap sebagai satu unit percobaan. Kultur diberi label yang berisi keterangan tentang jenis tanaman, bagian yang diambil, kode media, dan tanggal tanam. Kultur diletakkan pada rak terbuka di dalam ruang kultur dengan temperatur rata-rata 250C dalam diffuse light. Periksa kultur setelah satu minggu, untuk melihat perkembangan kultur. Setelah 4 minggu, kalus yang friable dapat disubkultur pada media baru. Untuk melihat sel, dapat dipergunakan mikroskop cahaya dengan pembesaran 1000 kali, setelah sel itu diberi larutan toluidine blue 0.05 wv. Lakukan pengamatan pertumbuhan kalus. Untuk itu parameter pertumbuhan yang digunakan untuk pengaruh media, eksplan, dan faktor-faktor lain, adalah berat basah kalus, berat kering kalus, dan diameter kalus

9.6 Kultur Suspensi Sel

Kalus yang diperoleh dari kultur kalus, dapat dipindahkan ke media cair untuk inisiasi kultur suspensi sel, atau dipindahkan ke media lain untuk diregenerasi menjadi tanaman. Regenerasi tanaman dapat melalui organogenesis atau embriogenesis. Dalam organogenesis, kalus dapat membentuk akar atau tunas, atau kedua- duanya. Dalam kultur kalus yang hanya membentuk akar, seringkali dijumpai Di unduh dari : Bukupaket.com 364 kesulitan untuk memperoleh pucuk dari akar tersebut. Gambar 9.10 Pengamatan pertumbuhan kalus Tetapi bila regenerasi terjadi melalui pembentukan tunas terlebih dahulu, maka kemungkinan induksi akar lebih mudah. Sedangkan dalam embryogenesis, pembentukan pucuk dan akar sudah terintegrasi dalam satu sumber, dan merupakan suatu sistem tertutup closed system yang tidak berhubungan dengari jaringan asalnya. Kultur suspensi sel merupakan suatu sistem yang sesuai untuk mempelajari metabolisme sel, pengaruh berbagai persenyawaan pada sel, serta diferensiasi sel. Sedangkan dalam segi praktisnya, kultur suspensi sel dipergunakan sebagai sumber: y Sel-sel untuk protoplasma y Sel-sel yang akan diberi perlakuan mutagen kimia y Sel untuk studi hubungan host- patogen adalah fitopatologi y Massa untuk produksi bahan-bahan sekunder y Sel-sel untuk media seleksi. Inisiasi kultur dari kalus, merupakan cara yang paling sederhana dan banyak dilakukan. Kalus yang segar kira- kira 200 - 250 mg dapat dipindahkan ke 40 ml media cair dalam botol erlenneyer 125 ml. Kultur kemudian diletakkan pada shaker dan dikocok dengan kecepatan 90-100 rpm secara terus menerus. Penanbahan auksin dalam suspensi menghasilkan kultur sel yang terpisah dispersed. Kultur suspensi dikocok supaya: y Pemecahan gumpalan se1 menjadi agregat kecil dan sel tunggal, y Distribusi sel yang merata dalam media, y Pertukaran gas antara media dan udara. Dalam suspensi sel dikenal dua kelompok kultur, yaitu: kultur batch dan, continuous. Kultur sel batch adalah kultur dalam media hara dengan volume tetap, tetapi dengan konsentrasi hara yang berubah sesuai dengan tingkat pertumbuhan sel. Sebagai contoh: misainya kultur berisi 20-75 ml media. Selama masa inkubasi, terjadi pertambahan biomass yang mengikuti pola sigmold.Setelah mencapai suatu masa tertentu, sel berhenti membelah karena kehabisan hara dan akumulasi metabolik yang toxic. Setelah mencapai fase ini, kultur batch harus diperbaruidiperbanyak. Perbanyakan dilakukan dengan memindahkan sejumlah kecil sel dan disubkultur pada media baru. Kultur continuous merupakan kultur sel jangka panjang dengan suplai hara yang konstan dalam wadah yang besar. Dalam kultur ini terdapat sistem untuk sirkulasi mengeluarkan media lama dan ditambah dengan media yang baru. Dalam kultur sel continuous terdapat dua tipe, yaitu tipe tertutup closed type dan tipe terbuka open type Dalam tipe tertutup, sel bertambah terus tanpa dipanen, hanya media yang disirkulasi. Sedangkan pada tipe terbuka, penapbahan media baru disertai juga dengan panen sel. Tipe kultur contnuous yang terbuka dapat menggunakan chemostat atau turbidostat. Chemostat menggunakan standard konsentrasi bahan-bahan kimia tertentu yang mengatur laju pertumbuhan, misalnya kadar N, P, atau glukosa. Persenyawaan N, P, atau glukosa, diatur sedemikian rupa pada suatu level yang tetap untuk mengatur populasi sel yang tertentu. Di unduh dari : Bukupaket.com Tehnik pembenihan Tanaman 365 Pada tipe kultur continuous dengan turbidostat, diatur jumlah tertentu, yang diukur dengan turbiditas. Kerapatan biomass yang melebihi turbiditas - yang sudah ditentukan, akan dikeluarkan. Kultur suspensi sel dapat diinisiasi dari kalus. Gambar 9.11 Multiplikasi tanaman

9.7 Multiplikasi.