Derajat keasaman media KULTUR JARINGAN

356 1 Menyerap senyawa toxin yang terdapat dalam media yang dapat menghambat pertumbuhan kultur terutama: y Senyawa fenolik dari jaringan yang terluka waktu inisiasi. y Persenyawaan 5- hidroksimetil furfural yang diduga terbentuk dari gula yang berada dalam larutan asam lemah dan mengalami pemanasan dengan tekanan tinggi Kitsch et al, 1968. y Menyerap zat pengatur- tumbuh sehingga: y Mencegah pertumbuhan kalus yang tidak diinginkan, seperti dalam androgenesis dan pucuk yang ingin diakarkan. y Membantu embrio-genesis kultur dalam media regenerasi, tanpa auksin, mungkin dengan betindak sebagai sink yang menarik auksin dari dalam sel sehingga enbriogenesis dapat terjadi y Merangsang perakaran dengan mengurangi tingkat cahaya Arang aktif ditambahkan dengan konsentrasi yang variasi dari 0.5–0.6 X, tergantung dari tujuan. Dalam media yang ditambahkan arang aktif, harus diusahakan agar arang aktif terbagi rata dalam media. Sesudah sterilisasi dalam autoclave, botol media harus sering dikocok agar mulai membeku.

i. Derajat keasaman media

Faktor penting lain yang juga perlu mendapat perhatian, adalah pH yang harus diatur sedemikian rupa sehinga tidak mengganggu fungsi membran sel dan pH dari sitoplasma. Pengaturan pH selain memperhatikan kepentingan fisiologi sel, juga harus mempertimbangkan faktor-faktor: y Kelarutan dari garamHgaram penyusun media y Pengambilan uptake dari zat pengatur tumbuh dan garam- garam lain y Efisiensi pembekuan agar. Sel-sel tanaman membutuhkan pH yang sedikit asam berkisar antara 5.5-5.8. Tanaman Ericaceae seperti Rhododendron ditemukan tumbuh lebih baik dalam media 4.5. Pengaturan pH, biasa dilakukan dengan menggunakan NaOH atau kadang- kadang KOH atau HCl pada waktu semua komponen sudah dicampur, beberapa saat sebelum disterilkan dengan autoclave. Sekalipun media sudah ditepatkan, seringkali setelah sterilisasi pH-nya berubah. Pada umumnya terdapat penurunan pH setelah disterilkan dalam autoclave. Untuk mencapai pH sekitar 5.7 -5.9, Mann dan grupnya dalam George dan Sherrington, 1984 membuat pH 7.0 dalam media yang belum disterilkan. Untuk menghindarkan perubahan pH yang cukup besar, Murashige dan Skoog menyarankan agar dilakukan pemanasan untuk melarutkan agar-agar dan memanaskan media didalam autoclave selama beberapa menit, baru diadakan menetapar, pH. Cara Di unduh dari : Bukupaket.com Tehnik pembenihan Tanaman 357 lain yang dilakukan adalah penetapan pH setelah media disterilkan dalam autoclave. Dalam wadah yang besar, media disterilkan dan kemudian dititrasi dengan Na0HHC1 steril sampai pH yang diinginkan. Setelah itu media di-tuang ke dalam wadah kultur steril yang telah dipersiapkan di dalam laminar air flow cabinet; Cara ini juga diguna- }can pada penelitian yang menggunakan media dengan pH rendah untuk tujuan seleksi. Penambahan asam amino seringkali juga bersifat sehagai buffer organik. Penambahan KH 2 PO 4 sendiri tidak efektif sebagai buffer. Banyak peneliti menyarankan untuk menambahkan KH 2 PO 4 dan KH 2 PO 4 dalam media, untuk tindak sebagai buffer.

9.4 Beberapa Komposisi Media