398
tetapi ini adalah bahwa biaya tersebut tetap saja dikeluarkan walaupun proses
produksi tidak dijalankan. Sewa lahan tetap menjadi beban pengusaha
walaupun pengusaha tersebut tidak menjalankan kegiatannya.
11.1. Analisis usaha pembenihan tanaman
Untuk menilai kinerja atau performa suatu usaha, secara sedehana dapat
dilakukan analisis perbandingan berbagai komponen biaya, pendapatan, dan
keuntungan. Beberapa contoh analisis perbandingan tersebut, biasanya
dinamakan ratio, adalah BC rasio, RC ratio, Break even point analysis BEP,
return on investment ROI, return on assets ROA dan sebagainya.
a. Analisis BC ratio
BC ratio benefitcost merupakan perbandingan antara keuntungan yang
didapatkan dibandingkan dengan biaya yang dikeluarkan. Keuntungan
merupakan selisih yang diperoleh dari pendapan hasil penjualan dikurangi
biaya-biaya. Komponen biaya yang dijadikan pembanding biasanya adalah
biaya produksi, yaitu biaya yang dikeluarkan untuk menghasilkan barang.
BC ratio ini biayasnya dilakukan untuk menilai kinerja keuangan dari suatu usaha
pada tiap kali siklus produksi. Analisis ini menunjukkan seberapa besar suatu
usaha menghasilkan keuntungan.
b. Analisis RC ratio
Disamping BC ratio, kinerja keuangan sejenis yang biasa dapat
digunakan adalah RC ratio revenuecost. Ratio ini mengambarkan
kemampuan peneriamaan usaha. Suatu usaha dapat memiliki RC ratio = 1 jika
jumlah penerimaan sama dengan jumlah biaya yang dikeluarkan. Usaha yang baik
tentunya harus mendapatkan RC ratio yang lebih besar dari 1, artinya usaha
tersebut mendapatkan marjin posiitif keuntungan.
c. Analis ROI
Selanjutnya, analisis ROI return on investment yaitu perbandingan antara
keuntungan return dengan besarnya investasi yang telah dikeluarkan. Analisis
ini menujukkan kemampuan usaha untuk mengembalikan investasi yang telah
dikeluarkan oleh si pemilik usaha. Rasio ini bisanya dinyatakan dalam persen .
Sedangkan analisis ROA return on assets adalah perbandingan antara
keuntungan return dibandingkan dengan nilai asset usaha aktiva. Ratio ini
menggambarkan kemampuan usaha
untuk membiayai pengadaan asset usaha.
d. Analisis BEP Analisis titik impas, biasanya disebut
sebagai analisis BEP break even point. Titik impas adalah suatu keadaan dimana
suatu usaha tidak mendapatkan keuntungan, tetapi tidak pula menderita
kerugian. Nilai-nilai yang berada di bawah titik impas menunjukkan bahwa
usaha mengalami kerugian. Oleh karena itu, setiap usaha harus mampu melebihi
titik impasanya. Titik impas sendiri dapat dinyatakan dalam jumlah rupiah pendapat
yang diharus diperoleh atau dalam jumlah unit barang yang harus dihasilkan agar
suatu usaha tidak mengalami kerugian.
Analisis BC ratio, RC ratio dan BEP umumnya dapat diterapkan dalam setiap
siklus produksi, sedangkan analisis ROI dan ROA umumnya dilakukan untuk satu
periode tahun anggaran.
Dalam lanjutan analisis terlihat bahwa kelayakan usaha untuk BC ratio
kelapa sawit menunjukkan nilai 1,31 sedangkan BC rasio untuk pembenihan
durian adalah 1,30 yang berarti bahwa
Di unduh dari : Bukupaket.com
399
manfaat yang diterima dalam satu musim tanam leih besar dari biaya yang
dikeluarkan. Artinya usaha ini secara sederhana dapat dikatakan layak untuk
dijalankan. Untuk analisis RC ratio atau besarnya perbandingan laba terhadap
biaya produksi. Jika seluruh laba digunakan untuk membayar modal usaha
tani, dalam analisis ini ditunjukkan dalam analisis ROI return on investment maka
selurUh modal akan dapat dibayar dalam dua kali musim pembenihan. Analisis titik
impas yang menunjukkan titik dimana terjadi pulang modal, yaitu kondisi dimana
usaha tani belum menunjukkan laba tetapi tidak merugi dapat dicapai pada tingkat
produksi sebesar 86.533 benih kelapa sawit dan 6.518 benih durian dengan
kondisi layak jual. Oleh karena itu jika petani dapat menghasilkan benih kelapa
sawit dan durian lebih dari tingkat produksi tersebut maka petani diharapkan
dapat meraih keuntungan.
Pada contoh perhitungan analisis usaha tani pembenihan kelapa sawit dan
durian akan dihitung BC dan RC.
11.2. Contoh perhitungan