Inisiasi tunas KULTUR JARINGAN

362 Timbang kinetin 100 mg dan tuang ke dalam galas piala 100 ml yang berisi 70 ml aquadest. Sambil diaduk-aduk, ditetesi dengan larutan HCl 1 N dan dipanaskan sebentar hingga bahan benar-benar larut menjadi jernih. Setelah larut dan dingin, larutan dipindahkan ke dalam labu takar 100 ml untuk ditepatkan volumenya pada 100 ml, dengan menambahkan aquadest. Larutan yang telah jadi dipindahkan ke dalam botol simpan 100 ml, ditutup rapat, diberi label dan disimpan dalam lemari es. Bila 1 ml larutan stok ini ditambahkan dalaa pembuatan 1 liter media akan memberi perlakuan kinetin 1 ppm. Ketentuan pembuatan larutan stok auksin dan sitoinin ini dapat berlaku umum untuk golongan zat pengatur tumbuh yang lain. Zat pengatur tumbuh yang bereaksi asam seperti auksin dan giberelin, dapat dilarutkan dengan bantuan menambahan larutan NaOH basa, atau menggunakan bahan pelarut alkohol 40, atau dengan pemanasan. Sedangkan zat pengatur tumbuh yang bereaksi basa seperti golongan sitokinin, dapat dibantu pelarutannya dengan menambahkan rapa tetes larutan HCl 1 N, atau dengan pemanasan. Hal-hal yang perlu diperhatikan pada larutan stok: x Larutan stok unsur hara, sebaiknya tidak disimpan lebih dari dua bulan sebelum dipergunakan. Stok vitamin dan zat pengatur tumbuh, sebaiknya digunakan segar kurang dari 2 minggu. Oleh karena itu sebelum membuat larutan stok, harus ditentukan dahulu kebutuhan media, jadwal pembuatan media, dan semua sarana pembuatan media harus benar-benar sudah siap. x Larutan stok yang telah mengalami pengendapan dan yang sudah ditumbuhi mikroorganisme, tidak boleh digunakan lagi dibuang. x Semua alat-alat gelas alat ukur, takar, wadah sebelum dipergunakan untuk membuat larutan, harus dibilas dulu dengan aquadest. x Setelah selesai digunakan atau sebelum digunakan lagi, harus pula segera dibilas dengan aquadest. Bila tidak digunakan lagi, tempatkanlah pada rak penyimpanan secara terbalik supaya kering dan bagian dalamnya tidak berdebu. Cara membuat media dengan larutan stok, dilakukan dengan metode pengenceran. Untuk itu perlu diketahui benar-benar volume kebutuhan larutan stok masing-masing. sebagai contoh, akan dibuat 1 liter media MS dengan perlakuan 1 ppm NAA dan 2 ppm kinetin. Media yang dibuat adalah media padat dengan 0.8 agar dan mengandung 3 gula sukrosa.

9.5 Inisiasi tunas

Inisiasi adalah proses memulai suatu kegiatan kultur jaringan. Inisiasi dapat dilakukan melalui akar, daun, dan jaringan meristemlainnya. Kalus dapat diinisiasi dari hampir semua bagian tanaman, tetapi organ yang berbeda Di unduh dari : Bukupaket.com Tehnik pembenihan Tanaman 363 menunjukkan kecepatan pembelahan sel yang berbeda pula.Jenis tanaman yang menghasilkan kalus, meliputi dikotil berdaun lebar, monokotil gymnospermae, pakis, dan juga moss. Bagian tanaman seperti embrio muda, hipokotil, kotiledon, dan batang muda, merupakan- bagian yang mudah untuk dediferensiasi dan menghasilkan kalus. Eksplan yang telah disterilkan dikulturkan dalam media kultur MS+BAP. Setelah terbentuk tunas, tunas tersebut disubkultur dalam media multiplikasi MS+BAP dan beberapa komponen organik lainnya. Suatu contoh prosedur dalam inisiasi kultur kalus, dapat diperoleh dengan menumbuhkan potongan wortel dekat lingkaran kambium, di dalam media MS. Tahapannya adalah sebagai berikut. Tahap awal adalah proses persiapan eksplan. Wortel yang segar dan yang kotor cuci wortel dengan detergent, kupas kulit luarrnya, lalu iris dalam potongan kecil. Sterilkan dalam alkohol 70 selama 1 menit. Bilas dengan aquadest steril. Rendam dalam larutan clorox 20X, seiama 10 menit. Bilas lagi 3 kali dalam aquadest. Bagian ujung eksplan yang keluar dari larutan sterilisasi, dipotong ambil bagian kambium dan tanam di dalam larutan 77:2 media ES dengan hormon 2,4-D. Mempersiapkan media dan lingkungan kultur, gunakan media MS yang diberi tambahan 2,4-D 1 mgl; sukrosa 30 gr1, agar 8 grl. Setelah dipanaskan untuk melarutkan agar, media dimasukkan ke dalam botol 75 ml masing-masing 15 ml, lalu ditutup dengan aluminium foil. Setelah diautoclave, media disimpan dulu selama 3 hari dalam keadaan gelap. Untuk media yang tidak terkontaminasi dipergunakan untuk inisiasi kultur. Tiga eksplan ditanam dalam satu botol media. Ketiga eksplan ini dianggap sebagai satu unit percobaan. Kultur diberi label yang berisi keterangan tentang jenis tanaman, bagian yang diambil, kode media, dan tanggal tanam. Kultur diletakkan pada rak terbuka di dalam ruang kultur dengan temperatur rata-rata 250C dalam diffuse light. Periksa kultur setelah satu minggu, untuk melihat perkembangan kultur. Setelah 4 minggu, kalus yang friable dapat disubkultur pada media baru. Untuk melihat sel, dapat dipergunakan mikroskop cahaya dengan pembesaran 1000 kali, setelah sel itu diberi larutan toluidine blue 0.05 wv. Lakukan pengamatan pertumbuhan kalus. Untuk itu parameter pertumbuhan yang digunakan untuk pengaruh media, eksplan, dan faktor-faktor lain, adalah berat basah kalus, berat kering kalus, dan diameter kalus

9.6 Kultur Suspensi Sel