Tehnik pembenihan Tanaman 357
lain yang dilakukan adalah penetapan pH setelah media
disterilkan dalam autoclave. Dalam wadah yang besar, media
disterilkan dan kemudian dititrasi dengan Na0HHC1 steril sampai
pH yang diinginkan. Setelah itu media di-tuang ke dalam wadah
kultur steril yang telah dipersiapkan di dalam laminar air
flow cabinet; Cara ini juga diguna- }can pada penelitian yang
menggunakan media dengan pH rendah untuk tujuan seleksi.
Penambahan asam amino seringkali juga bersifat sehagai
buffer organik. Penambahan KH
2
PO
4
sendiri tidak efektif sebagai buffer. Banyak peneliti
menyarankan untuk menambahkan KH
2
PO
4
dan KH
2
PO
4
dalam media, untuk tindak sebagai
buffer.
9.4 Beberapa Komposisi Media
Pada umumnya media kultur jaringan dibedakan menjadi media
dasar dan media perlakuan. Resep media dasar adalah resep
kombinasi zat yang mengandung hara esensial makro dan mikro,
sumber energi dan vitamin. Dalam teknik kultur jaringan dikenal
puluhan macam media dasar. Penamaan resep media dasar
umumnya diambil dari nama penemunya atau peneliti yang
menggunakan pertama kali dalam kultur khusus dan memperoleh
suatu hasil yang panting artinya.
Beberapa media.dasar yang banyak digunakan antara lain:
y Media dasar Murashige dan Skoog 1962 yang dac,
digunakan untuk hampir semua jenis kultur, terutama pada
tanaman herbaceus. y Media dasar B5 untuk kultur
sel kedelai, alfafa, dan legume lain.
y Media dasar White 1934 yang sangat cocok kultur akar
tanaman tomat y Media dasar Vacin dan Went
yang biasa digunaan untuk kultur jaringan anggrek.
y Media dasar Nitsch dan Nitsch yang biasa digunakan dalam
kultur tepung sari pollen kultur sel.
y Media dasar Schenk dan Hildebrandt 1972 yang cocok
untuk kultur jaringan tanaman- tanaman monokotil.
y Medium khusus tanaman berkayu atau Woody Plant
Medium WPM. y Media N6 untuk serealia
terutama padi Dari sekian banyak media
dasar yang paling sering dan banyak digunakan adalah
komposisi media dari Murashige dan Skoog. Kadang-kadang untuk
kultur tertentu, kombinasi zat kimia dari Murashige dan Skoog
masih tetap digunakan tetapi konsentrasi yang diubah. sebagai
contoh media 12 MS, berarti konsentrasi persenyawaan yang
digunakan adalah setengah konsentrasi Media HS.
Larutan dibuat dalam bentuk larutan stok campuran. Biasanya
larutan stok hara dibuat dalam beberapa macam dan diberi nama
sebagai berikut : y Larutan stok A untuk
persenyawaan NH
4
NO
3
. y Larutan stok B untuk
Di unduh dari : Bukupaket.com
358 persenyawaan KNO
3
. y Larutan stok C untuk
persenyawaan CaCl
2
.2H
2
O. y Larutan stok D untuk
persenyawaan MgSO
4
.7H
2
O dan KH
2
PO
4
. y Larutan stok E untuk
persenyawaan FeSO
4
.7H
2
O dam Na2EDTA
y Larutan Stok A, 1 liter 50 kali konsentrasi
Menimbang persenyawaan NH
4
NO
3
sebanyak 83.50 gram. Bahan yang telah ditimbang,
dimasukkan ke dalam gelas piala bersih yang sudah berisi aquadest
atau air bebas ion kira-kira 700 ml. Kemudian diaduk hingga larut
merata. Larutan, kemudian dipindahkan ke dalam labu takar 1
liter yang telah dibilas dengan aquadest. Gelas piala dibilas
dengan aquadest dan air bilasan dituang ke dalam labu takar
sebaiknya bilaslah dengan 50 ml aquadest 2-3 kali. Kemudian
ditambahkan aquadest hingga volume larutan tepat pada 1 liter.
Larutan telah jadi, lalu dipindahkan ke dalam erlenmeyerbotol reagent
ukuran 1 liter yang bersih, diberi label A dan ditutup rapat. Larutan
stok A dapat disimpan pada suhu kamar. Untuk membuat 1 liter
media, dibutuhkan 20 ml larutan stok A.
a. Pembuatan Media