352 molekul 282.13
y Thidiazurin urea, berat molekul 220.25
3 Giberelin Penggunaan giberelin dalam
kultur jaringan, tanaman, kadang- kadang membantu morfogenesis.
Tetapi dalam kultur kalus dimana pertumbuhan sudah cepat
hanyadengan auksin dan sitokinin, maka penambahan
giberelin sering menghambat. Pada
umumnya giberelin terutama GA3 menghambat perakaran. Pengaruh
positif giberelin ditemukan bit, gula, dimana GA3 merangsang
pembentukan pucuk dari potongan inflorescence. Pertumbuhan
kentang juga baik bila 0.01-0.10 mg1 GA3 dikombinasikan dengan
0.5-5.0 mg1 kinetin. Berat molekul GA3 346.38.
4 Zat Pengatur Tumbuh Yang Tidak Umum
Beberapa persenyawaan yang mempunyai sifat mengatur
pertumbuhan dan perkembangan jaringan tanaman misalnya:
glyphosate N-phosphonomethyl glycine dapat digunakan untuk
merangsang pucuk dalam kalus alfalfa bila ditambahkan bersama-
sama auksin dan sitokinin. Dikegulac dapat digunakan untuk
meningkatkan jumlah pucuk dalam kultur sweet chery.
e. Persenyawaan Organik
Kompleks
Disamping golongan persenyawaan organik yang konsti-
tusinya jelas, kadang-kadang dalam media kultur jaringan, juga
ditambahkan persenyawaan yang kompleks, yang komposisinya
dapat berbeda dari sumber yang satu dengan yang lainnya.
persenyawaan kompleks yang dimaksud adalah: air kelapa, casein
hydrolysate, ekstrak ragi, juice tomat, ekstrak kentang, dan ekstrak
pisang.
Penggunaan air kelapa pertama kali dilaporkan oleh van Overbeek
pada tahun 1941 dalam kultur embrio Datura stramo-nium. Pada
tahun-tahun berikutnya. Gautheret menemukan bahwa air kelapa
dapat digunakan untuk memperta- hankan pertumbuhan jaringan yang
diisolasi dari cumber yang berlainan. Pada tahun 1948, Caplin
Steward memperoleh pertumbuhan kalus yang lebih baik
pada media dengan 5 air kelapa dan casein hydrolysate dari pada
media dengan IAA. Penelitian yang lebih mendalam, menemukan
bahwa efek air kelapa pada pertumbuhan memjadi lebih baik,
bila dalam media juga diberikan auksin. Auksin tertentu dan air
kelapa, dapat bersifat sinergis. Steward dan Caplin 1951
mendapatkan bahwa antara 2,4-D dan air kelapa terjadi reaksi
sinergistik yang memacu pertumbuhan kalus Daucus
carota. Tetapi tidak semua auksin dan air kelapa mempunyai kerja
sama yang sinergis. Lin Staba 1961 menemukan bahwa pada
pertumbuhan kalus peppermint dan spearmint, penambahan air kelapa
dalam media yang mengandung 2,4-0 meningkatkan pertumbuhan
kalus, sedangkan dengan 2-
Di unduh dari : Bukupaket.com
Tehnik pembenihan Tanaman 353
benzothiazole-oxyacetic acid tidak.
Bahan-bahan yang terkandung dalam air kelapa, antara lain: asam
amino, asam-asam organik, asam nukleat, purin, gula, gula alkohol,
vitamin, mineral, dan zat pengatur tumbuh. Zat pengatur tumbuh yang
ditemukan dalam air kelapa antara lain :
x 9-B-D ribofuranosyl zeatin
ditemukan oleh Letham pada tahun 1968 George
Sherrington 1984. x Zeatin Zwar Bruce, 1970
dalam George Sherrington, 1984.
x N-N-Diphenyl urea Shantz Steward, 1955 dalam George
Sherrington. 1984. x 4 23-methylbutyl-2-
ethylamino Letham; 1982 dalam George Sherrington,
1984.
1 Casein hydrolysat Dalam media yang tidak
mengandung ion amonium, Penambahan asap amino dapat
memperbaiki pertumbuhan can morfogenesis. Sumber asap amino
campuran yang relatif murah adalah casein hydrolysat dan
ekstrak ragi. Dalam kultur jagung, penambahan ekstrak ragi 800 mg1
atau casein hydrolysat 200 mg1 memperbaiki pertumbuhan kalus,
walaupun dalam media sudah ada ion amonium seperti media
Linsmaier Skoog. Penambahan casein-hydrolysat dalam media
regenerasi padi, meningkatkan jumlah pucuk yang terbentuk-
dalam kalus padi. Dalam hal ini, penambahan asap amino yang
sama dengan asap amino dalam casein hydrolysat tidak
menghasilkan pengaruh yang sama. Oleh karena itu mereka
berpendapat bahwa ada persenyawaan lain yang penting
dalam casein hydrolysat. Casein hydrolisat diberikan dalam
konsentrasi 200-500 mgl.
2 Ekstrak ragi Penggunaan bahan ini pada
aural sejarah kultur jaringan dalam percobaan-percobaan pionir seperti
yang dilakukan oleh Robbins dan White, telah memperbaiki
pertumbuhan akar. Ekstrak ragi juga menyumbangkan asam amino,
peptida, vitamin, untuk pertumbuhan kultur. Konsentrasi
yang digunakan dalam kultur berkisar antara 0.5 gram1 sampai
2 gram1.
3 Juice tomat, ekstrak pisang, dan ekstrak kentang.
Bahan-bahan ini pada umumnya merupakan sumber gula, vitamin,
zat pengatur tumbuh, dan asam amino. Juice tomat dan ekstrak
pisang, banyak digunakan untuk kultur embrio anggrek. Dalam
perkembangan komposisi media, penambahan bahan-bahan yang
undefined ini dihindarkan, karena bahan-bahan organik ini dapat
berbeda bila varietas tanaman ber- beda. Lingkungan tumbuh, nutrisi
tanaman, dan sebagainya, mempengaruhi kandungan
pesenyawaan tersebut. Hasil yang diperoleh di suatu saat; kadang-
kadang tidak dapat diulangi lagi. Ekstrak kentang digunakan dalam
Di unduh dari : Bukupaket.com
354 kultur anther padi. Penambahan
ekstrak kentang kedalam media, dengan nyata meningkatkan
pertumbuhan kalus dan regenerasi anther beberapa jenis padi. Ekstrak
kentang biasanya digunakan antara 10-30 dengan hasil terbaik 20.
Tetapi tidak dijelaskan tentang jenis kentang yang dipergunakan.
f. Sumber Energi : Karbohidrat