257
varietas hibrida merupakan salah satu solusi yang tepat.
Sebelum melakukan serangkaian proses produksi benih padi hibrida,
sebaiknya dianalis terlebih dahulu standar benih padi hibrida yang telah
ditetapkan. Penguasaan
informasi tentang standar kualitas benih dapat
memudahkan pengelolaan proses kegiatan di lapangan budidaya.
Sebagai contoh untuk standar kemurnian benih padi hibrida adalah
98, artinya penangkar benih harus melakukan roguing dengan sangat
seksama jangan sampai ada varietas lain yang tumbuh selain 2 varietas
induk jantan dan induk betina yang direncanakan untuk disilangkan agar
menghasilkan benih padi hibrida.
Contoh kedua adalah tentang standar kadar air maksimal 14.
Dengan adanya pengetahuan tentang informasi standar benih padi
tersebut, maka penangkar benih akan melakukan kegiatan
pengeringan benih sampai dengan kadar airnya
14.
Tabel 6.1 Ukuran standar benih padi F1 STANDAR BENIH
FAKTOR F1 Seed Kemurnian benih min. 98
Benih lain atau biji gulma max. 10 Bahan lain yang terbawa max. 2
Biji beras merah 500 gr max. 2 Biji varietas lain500 gr max. 20
Daya kecambah min. 85 Kadar air max. 14
a. Membibitkan galur induk
benih sumber Galur induk benih sumber adalah
benih yang berasal dari suatu galur tertentu yang digunakan untuk
sumber induk jantan dan betina yang mempunyai sifat genetik yang
berbedasesuai dengan harapan penangkar benih. Untuk melakukan
kegiatan pembibitan padi hibrida sama dengan proses membibitkan
padi non hibrida. Perbedaan yang harus diperhatikan adalah pada
pembibitan padi hibrida para penangkar harus membibitkan dua
varietas galur induk hibrida yang akan dijadikan sebagai sumber
benih jantan dan sumber benih betina.
Proses membibitkan galur induk benih sumber untuk bibit padi
jantan dan betina mempunyai keuntungan sebagai berikut:
x Benih padi lebih cepat berkecambah germinasi
yang lebih cepat
Di unduh dari : Bukupaket.com
258
x Menghasilkan bibit yang
lebih sehat dengan vigor yang lebih baik .
x Kebutuhan benih lebih sedikit.
Gambar 6.20 Dua tempat pembibitan yang disiapkan untuk
sumber bibit jantan dan betina. Pembuatan bedengan pada umumnya berukuran lebar
meter, tinggi 5-10 cm dan panjang disesuaikan dengan kebutuhan bibit padi yang akan
ditanam
Dalam rangka menyiapkan bedengan untuk tempat pembibitan sumber
benih jantan dan betina dilakukan langkah kerja sebagai berikut:
Lahan bedengan digenangi sebanyak tiga kali dengan interval
waktu setiap 7 tujuh hari. Kegiatan ini berfungsi untuk
membunuh benih gulma atau padi liar.
x Bedengan pembibitan sebaiknya mempunyai ketinggian 4-5 cm
lebih tinggi dari permukaan lumpur sawah dengan ukuran lebar 1
meter dan panjang sesuai dengan kebutuhan benih.
x Berikan pemupukan dengan pupuk organik dengan dosis 1.25
Kgm
2
x Sumber benih padi jantan disebarkan pada bedengan kecil
yang telah disediakan bedengan pendek ± 250-300 m
2
ha produksi benih dan benih betina
disebarkan pada bedengan yang terpisah dari benih jantan
bedengan panjang ± 700-750 m
2
hektar produksi benih. Untuk memproduksi benih padi
hibrida seluas satu hektar harus disiapkan 1000m
2
bedengan pembibitan 1000 m
2
bibit1 hektar
b. Perlakuan benih sebelum proses perkecambahan