Sumber eksplan. Media Tanaman

Tehnik pembenihan Tanaman 341 Gambar 9.5 Salah satu contoh pohon induk bunga krisan dengan keunggulan bunga lebih tahan dan warna bunga lebih beragam Semua peralatan dan mesin- mesin yang digunakan dalam kultur jaringan harus selalu dipehara secara rutin. Pemeliharaan alat dan mesin kultur jaringan pada prinsipnya sama dengan pemeliharaab tanaman yang terdapat pada BAB 3. Pada umumnya pemeliharaan alat terdiri dari perencanaan pemeliharaan, pelaksanaan pemeliharaan,monitoring pemeliharaan peralatan dan tindak lanjut pemeliharaan peralatan. Contoh perencanaan pemeliharaan pada perabot gelas glassware selalu langsung dibersihkan sesegera mungkin setelah pemakaian. Pemeliharaan mesin-mesin besar seperti genset pada umumnya direncanakan setiap tiga –enem bulan sekali. Monitoring pemeliharaan harus dilakukan secar melekat sehingga semua operator alat mempunyai instruksi kerja alat yang bersangkutan dan umumnya sudah ada pada setiap pembelian alat. Monitoring pemeliharaan umumnya dilakukan secar peiodik misalnya setiap bulan. Tindak lanjut dari pemeliharaan selalu dilakukan apabila terdapat alat dan mesin pembenihan yang rusak dan harus diperbaiki. Untuk melaksanakan proses pemeliharaan alat da mesin pembenihan biasanya diupayakan budget pemeliharaan 5-10 dari aset perusahaan.

b. Sumber eksplan.

Eksplan berupa mata tunas, diambil dari pohon induk yang fisiknya sehat. Tunas tersebut selanjutnya disterilkan dengan alkohol 70, HgCl2, 0,2, dan Clorox 30.

9.3 Media Tanaman

Keberhasilan dalam penggunaan metode kultur jaringan, sangat bergantung pada media yang digunakan. Media kultur jaringan tanaman menyediakan tidak hanya unsur hara-unsur hara makro dan mikro, tetapi juga karbohidrat yang pada umumnya berupa gula untuk menggantikan karbon yang biasanya didapat dari atmosphere melalui fotosintesis. Hasil yang lebih baik akan dapat kita jangkauperoleh, bila ke dalam media tersebut ditambahkan vitamin-vitamin, amino acid, dan zat pengatur tumbuh. Walaupun sudah diusahakan untuk menghindarkan penggunaan komponen-komponen yang tidak jelas komponennya seperti juice, yeast ectracts dan casein hydrolysate, tetapi kadang-kadang kita bisa memperoleh hasil yang lebih tinggi dengan penambahan tersebut. Sebagai contoh, air kelapa masih sering digunakan di laboratorium-laboratorium Di unduh dari : Bukupaket.com 342 penelitian, sedangkan pisang masih merupakan komponen tambahan yang sangat popular pada media anggrek. Gambar 9.6 Siklus kultur jaringan Media kultur tersusun dari beberapa atau seluruh komponen berikut: y Hara makro yang digunakan pada semua media. y Hara mikro hampir selalu digunakan. Ada beberapa komposisi media yang hanya menggunakan best atau besi- kelat. y Vitamin-vitamin, umumnya ditambahkan dalam jumlah yang bervariasi. y Gula, merupakan keharusan, kecuali untuk tujuan yang sangat khusus. x Asam amino dan N organik. x Persenyawaan-persenyawaan kompleks alamiah seperti: air kelapa, ekstrak ragi yeast extract, juice tomat, ekstrak kentang, dan sebagainya. x Buffer, terutama buffer organik. x Arang aktif. Sering dipergunakan untuk menstimu- lir pertumbuhan akar. x Zat pengatur tumbuh: terutama auksin dan sitokinin. Zat pengatur tumbuh merupakan komponen yang sangat penting dalam media kultur jaringan. Tetapi jenis dan konsentrasinya sangat tergantung pada jenis tanaman dan tujuan kulturnya. x Bahan pemadat. Untuk membuat media padat, bisanya digunakan agar.

a. Unsur Hara dalam Media