Perlakuan benih sebelum proses perkecambahan Kebutuhan benih Interval Pembibitan Pemeliharaan Bedengan

258 x Menghasilkan bibit yang lebih sehat dengan vigor yang lebih baik . x Kebutuhan benih lebih sedikit. Gambar 6.20 Dua tempat pembibitan yang disiapkan untuk sumber bibit jantan dan betina. Pembuatan bedengan pada umumnya berukuran lebar meter, tinggi 5-10 cm dan panjang disesuaikan dengan kebutuhan bibit padi yang akan ditanam Dalam rangka menyiapkan bedengan untuk tempat pembibitan sumber benih jantan dan betina dilakukan langkah kerja sebagai berikut: ƒ Lahan bedengan digenangi sebanyak tiga kali dengan interval waktu setiap 7 tujuh hari. Kegiatan ini berfungsi untuk membunuh benih gulma atau padi liar. x Bedengan pembibitan sebaiknya mempunyai ketinggian 4-5 cm lebih tinggi dari permukaan lumpur sawah dengan ukuran lebar 1 meter dan panjang sesuai dengan kebutuhan benih. x Berikan pemupukan dengan pupuk organik dengan dosis 1.25 Kgm 2 x Sumber benih padi jantan disebarkan pada bedengan kecil yang telah disediakan bedengan pendek ± 250-300 m 2 ha produksi benih dan benih betina disebarkan pada bedengan yang terpisah dari benih jantan bedengan panjang ± 700-750 m 2 hektar produksi benih. Untuk memproduksi benih padi hibrida seluas satu hektar harus disiapkan 1000m 2 bedengan pembibitan 1000 m 2 bibit1 hektar

b. Perlakuan benih sebelum proses perkecambahan

ƒ Benih gaur A benih sumber betina direndam dalam air bersih selama 12 jam. Benih galur R benih sumber jantan direndam selama 24 jam. Air rendaman benih diganti setiap 6 jam. Di unduh dari : Bukupaket.com 259 Gambar 6.21. Benih diinkubasikan selama 12-24 jam a. Penaburan benih pada bedengan b x Kedua sumber benih yang telah direndam selanjutnya diaduk-aduk selama ±3-5 menit. Benih-benih padi yang mengambang tidak bernas kosong dibuang. Benih yang tenggelam merupakan indikator bahwa benih tersebut bernas dan diharapkan dapar berkecambah dengan baik. x Benih-benih yang akan diinkubasikan dicuci sampai bersih proses ini diharapkan dapat mengurangi jumlah inokulum patogen sumber penyakit yang terbawa dalam air rendaman. x Benih galur jentan dan betina diinkubasikan pada wadah terpisah dengan kondisi yang sama selama 24 jam dalam tempat yang terlindung.

c. Kebutuhan benih

Kebutuhan benih untuk satu hektar sebanyak 20-25 kg galur-A betina; dan 10 kg galur-R jantan. Kepadatan benih padi sebanyak 25 gram benihm2. Pembibitan dengan kepadatan rendah jarang akan menghasilkan bibit dengan vigor performansi bibit sebagai berikut: anakan banyak, tegakan batang pendek, daun berwarna lebih hijau, dan akumulasi bahan kering lebih tinggi. Vigor bibit seperti tersebut di atas disebabkan oleh tingkat kompetisi antar tanaman yang rendah, dibandingkan dengan bibit padi yang disemaikan dalam kondisi kepadatan yang tinggi.

d. Interval Pembibitan

Pembibitan tanaman benih dilakukan melalui beberapa kali penyemaian. Untuk penyemaian pada musim kemarau dan musim hujan. Pada kedua musim tersebut kegiatan penyemaian, varietas induk yang digunakan dan tingkat kepadatan semai dapat dilihat pada tabel 6.2. Di unduh dari : Bukupaket.com 260 Gambar 6.22. Bibit padi pada bedengan pembibitan

e. Pemeliharaan Bedengan

Pemeliharaan bedengan dapat dilakukan dengan langkah-langkah sebagai berikut : Air di lahan produksi diupayakan selalu jernih sampai dengan bibit padi mempunyai 4 helai daun atau bibit padi berumur 10 hari setelah tanam HST dan sesekali harus dilakukan pengurasan air sehingga dihasilkan bibit padi dengan kualitas vigor yang baik. Tingkatkan ketinggian air 2-3 cm secra bertahap, hal ini berfungsi untuk mengendalikan gulma. Gulma- gulma yang tumbuh dibedengan harus dikendalikan secara manual dengan tangan. Pada saat 10 HSS hari setelah semai, sebarkan 5-10 gram pupuk majemuk 14-14-14 atau 16-20-0 atau yang setara dengan dosis tersebut.

f. Persyaratan Lahan Produksi