B. Pembahasan
1. Persepsi terhadap pelaksanaan Ujian Nasional antara siswa yang
belajar pada SMA dengan kategori sekolah terakreditasi A, terakreditasi B, dan terakreditasi C.
Hasil pengujian hipotesis menunjukkan bahwa nilai
Chi-Kuadrat
sebesar 104,061 dengan
df
= 23 menunjukkan probabilitas
Asymp. Sig.
0,000. Nilai probabilitas tersebut lebih kecil dari taraf signifikan 5, sehingga dapat disimpulkan bahwa
1
Ho ditolak. Hal ini menunjukkan bahwa ada perbedaan persepsi yang signifikan terhadap pelaksanaan Ujian Nasional
antara siswa yang belajar pada SMA dengan kategori sekolah terakreditasi A, terakreditasi B, dan terakreditasi C.
Sekolah terakreditasi A merupakan kelompok sekolah yang memiliki kinerja dan kelayakan sekolah yang sesuai dengan tujuan dari akreditasi
sekolah, serta didukung dengan kurikulum, administrasi, organisasi, sarana dan prasarana, ketenagaan, pembiayaan, peserta didik, peran serta masyarakat,
dan lingkungan sekolah yang sangat baik. Sekolah terakreditasi B merupakan kelompok sekolah yang memiliki kinerja dan kelayakan sekolah yang dinilai
baik atau lebih baik daripada kelompok sekolah terakreditasi C, akan tetapi berada di bawah kelompok sekolah terakreditasi A. Sekolah terakreditasi C
merupakan kelompok sekolah yang memiliki kinerja dan kelayakan sekolah yang dinilai cukup atau kurang baik dibandingkan dengan sekolah
terakreditasi A dan sekolah terakreditasi B. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Hasil pengujian deskripsi variabel persepsi siswa terhadap pelaksanaan Ujian Nasional menunjukkan bahwa siswa yang belajar pada SMA dengan
kategori sekolah terakreditasi A terdapat sebanyak 6 siswa 5,22 memiliki persepsi positif, 37 siswa 32,18 memiliki persepsi cukup positif, 36 siswa
31,30 memiliki persepsi negatif, dan 36 siswa 31,30 memiliki persepsi sangat negatif. Siswa yang belajar pada SMA dengan kategori sekolah
terakreditasi B terdapat sebanyak 2 siswa 3,08 memiliki persepsi positif, 20 siswa 30,77 memiliki persepsi cukup positif, 19 siswa 29,23
memiliki persepsi negatif, dan 24 siswa 36,92 memiliki persepsi sangat negatif. Sedangkan siswa yang belajar pada SMA dengan kategori sekolah
terakreditasi C terdapat sebanyak 5 siswa 27,78 memiliki persepsi cukup positif, 2 siswa 11,11 memiliki persepsi negatif, dan 11 siswa 31,11
memiliki persepsi sangat negatif. Berdasarkan hasil pengujian deskripsi variabel persepsi siswa terhadap
pelaksanaan Ujian Nasional di atas, terlihat bahwa sebagian besar siswa yang belajar pada SMA dengan kategori sekolah terakreditasi A memiliki persepsi
yang cukup positif terhadap pelaksanaan Ujian Nasional. Sedangkan sebagian besar siswa yang belajar pada SMA dengan kategori sekolah terakreditasi B
dan terakreditasi C memiliki persepsi yang sangat negatif terhadap pelaksanaan Ujian Nasional.
Hasil pengujian deskripsi variabel persepsi siswa terhadap pelaksanaan Ujian Nasional tersebut semakin memperkuat hasil pengujian hipotesis ini.
Perbedaan persepsi siswa terhadap pelaksanaan Ujian Nasional juga semakin PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
memperkuat dugaan bahwa siswa yang belajar pada SMA dengan kategori sekolah terakreditasi A pasti akan memiliki persepsi yang lebih baik positif
terhadap pelaksanaan Ujian Nasional dibandingkan dengan siswa yang belajar pada SMA dengan kategori sekolah terakreditasi B dan terakreditasi C.
Perbedaan tersebut disebabkan karena siswa yang belajar pada SMA dengan kategori sekolah terakreditasi A adalah siswa yang memiliki kualitas
paling baik dibandingkan dengan siswa yang belajar pada SMA dengan kategori sekolah terakreditasi B dan sekolah terakreditasi C, sehingga akan
lebih mudah dalam mempersiapkan dan menyesuaikan diri dengan Ujian Nasional. Disamping itu, SMA dengan kategori sekolah terakreditasi A
didukung dengan kurikulum, administrasi, organisasi, sarana dan prasarana, ketenagaan, pembiayaan, peran serta masyarakat, dan lingkungan sekolah
yang sangat memadai. Disamping hal di atas, perbedaan persepsi siswa terhadap pelaksanaan
Ujian Nasional terutama terlihat pada aspek pedagogis dan psikologis. Bagi SMA dengan kategori sekolah terakreditasi A, ketersediaan sarana dan
prasarana di sekolah tergolong sangat baik, sehingga akan sangat mendukung kegiatan belajar mengajar dan pelaksanaan Ujian Nasional. Sedangkan bagi
SMA dengan kategori sekolah terakreditasi B dan terakreditasi C, ketersediaan sarana dan prasarana di sekolah tergolong kurang baik, sehingga akan
menghambat kegiatan belajar mengajar dan pelaksanaan Ujian Nasional. Pada aspek psikologis jelas terlihat bahwa siswa yang belajar pada SMA dengan
kategori sekolah terakreditasi A pasti akan lebih tenang dalam menghadapi PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI