Kesimpulan KESIMPULAN, SARAN, DAN KETERBATASAN

B. Saran

Saran yang dapat disampaikan oleh peneliti sejalan dengan penelitian ini adalah sebagai berikut : 1. Hasil pengujian hipotesis ini menunjukkan bahwa ada perbedaan persepsi yang signifikan terhadap pelaksanaan Ujian Nasional antara siswa yang belajar pada SMA dengan kategori sekolah terakreditasi A, terakreditasi B, dan terakreditasi C. Adanya perbedaan tersebut terlihat dari hasil pengujian deskripsi variabel yang menunjukkan bahwa sebagian besar siswa yang belajar pada SMA dengan kategori sekolah terakreditasi A memiliki persepsi yang cukup positif terhadap pelaksanaan Ujian Nasional. Sedangkan sebagian besar siswa yang belajar pada SMA dengan kategori sekolah terakreditasi B dan terakreditasi C memiliki persepsi yang sangat negatif terhadap pelaksanaan Ujian Nasional. Kondisi ini menunjukkan bahwa siswa yang belajar pada SMA dengan kategori sekolah terakreditasi B dan terakreditasi C tidak memiliki pemahaman dan penerimaan terhadap pelaksanaan Ujian Nasional. Oleh sebab itu, agar pelaksanaan Ujian Nasional dapat berjalan dengan lancar, maka para siswa diharapkan untuk lebih bersikap proaktif. Bersikap proaktif dalam hal ini adalah memunculkan kesadaran diri untuk mempersiapkan Ujian Nasional, baik secara mental maupun fisik agar memperoleh hasil yang optimal. Melalui sikap proaktif, para siswa juga diharapkan mampu mengolah hati nurani dan daya imajinasi untuk memunculkan kemauan belajar dan berusaha mencapai tujuan yang diinginkan. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 2. Hasil pengujian hipotesis ini menunjukkan bahwa tidak ada perbedaan persepsi yang signifikan terhadap pelaksanaan Ujian Nasional antara guru yang mengajar pada SMA dengan kategori sekolah terakreditasi A, terakreditasi B, dan terakreditasi C. Tidak adanya perbedaan tersebut terlihat dari hasil pengujian deskripsi variabel yang menunjukkan bahwa sebagian besar guru memiliki persepsi yang sangat negatif terhadap pelaksanaan Ujian Nasional. Kondisi ini menunjukkan bahwa sebagian besar guru tidak memiliki pemahaman dan penerimaan terhadap pelaksanaan Ujian Nasional. Oleh sebab itu, agar pelaksanaan Ujian Nasional dapat berjalan dengan lancar, maka sekolah diharapkan tidak menitik beratkan kegiatan pembelajaran hanya terbatas pada mata pelajaran yang akan diujikan, akan tetapi tetap memberikan porsi yang seimbang bagi mata pelajaran yang lain. Disamping itu, para guru diharapkan juga tidak hanya memberikan pengetahuan kognitif, akan tetapi juga memberikan sikap-sikap dan nilai-nilai hidup yang baik afektif dan ketrampilan psikomotorik. Demi kelancaran pelaksanaan Ujian Nasional, para guru diharapkan juga lebih kritis dalam menanggapi UU yang dikeluarkan pemerintah. 3. Hasil pengujian hipotesis ini menunjukkan bahwa ada perbedaan persepsi yang signifikan terhadap pelaksanaan Ujian Nasional antara orang tua yang menyekolahkan anaknya pada SMA dengan kategori sekolah terakreditasi A, terakreditasi B, dan terakreditasi C. Adanya perbedaan tersebut terlihat dari hasil pengujian deskripsi variabel yang menunjukkan PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI bahwa sebagian besar orang tua yang menyekolahkan anaknya pada SMA dengan kategori sekolah terakreditasi B memiliki persepsi yang negatif terhadap pelaksanaan Ujian Nasional. Sedangkan sebagian besar orang tua yang menyekolahkan anaknya pada SMA dengan kategori sekolah terakreditasi A dan terakreditasi C memiliki persepsi yang sangat negatif terhadap pelaksanaan Ujian Nasional. Kondisi ini menunjukkan bahwa sesungguhnya semua orang tua memiliki persepsi yang kurang baik terhadap pelaksanaan Ujian Nasional. Oleh sebab itu, agar pelaksanaan Ujian Nasional dapat berjalan dengan lancar, maka perlu adanya sosialisasi yang jelas dan berkelanjutan mengenai pelaksanaan Ujian Nasional dari pemerintah melalui Komite Kepala Sekolah se- KabupatenKota kepada pihak-pihak yang terkait dengan pelaksanaan Ujian Nasional, yakni siswa, guru dan khususnya para orang tua siswa yang sangat kurang memiliki pemahaman tentang pelaksanaan Ujian Nasional. Disamping itu, para kepala sekolah juga diwajibkan untuk mendiskusikan segala sesuatu yang dirasa penting untuk memperlancar pelaksanaan Ujian Nasional dan menampung masukan-masukan yang dirasa dapat mengahambat pelaksanaan Ujian Nasional. Dengan ini, diharapkan pihak sekolah semakin mampu menjalin hubungan komunikasi yang baik khususnya dengan para orang tua siswa.

Dokumen yang terkait

Persepsi siswa terhadap profesi guru ditinjau dari prestasi belajar siswa, pekerjaan orang tua, dan tingkat pendidikan orang tua: studi kasus siswa SMA N Megang Sakti.

0 0 164

Persepsi siswa, guru dan orang tua siswa terhadap kesiapan menghadapi ujian nasional.

0 0 146

Persepsi siswa mengenai profesi guru ditinjau dari jenis kelamin siswa, tingkat pendidikan orang tua dan pekerjaan orang tua : studi kasus SMA BOPKRI 1, SMA BOPKRI 2, dan SMA BOPKRI Banguntapan Yogyakarta.

0 2 94

Persepsi guru terhadap sertifikasi ditinjau dari tingkat pendidikan, status, dan masa kerja guru : studi kasus guru-guru SMA N1 Bantul, SMA N1 Sedayu, SMA N1 Kasihan di Kabupaten Bantul.

0 1 106

Persepsi siswa, guru dan orang tua terhadap ujian nasional ditinjau dari status sekolah : studi kasus pada SMA-SMA di Kota Yogyakarta.

0 0 221

Persepsi siswa, guru, dan orang tua terhadap ujian nasional : studi kasus pada SMA-SMA di Kabupaten Kulon Progo.

0 0 220

Persepsi siswa, guru, dan orang tua terhadap ujian nasional : studi kasus pada SMA-SMA di Kabupaten Kulon Progo - USD Repository

0 0 218

Persepsi siswa, guru dan orang tua terhadap ujian nasional ditinjau dari status sekolah : studi kasus pada SMA-SMA di Kota Yogyakarta - USD Repository

0 0 219

Persepsi siswa, guru dan orang tua siswa terhadap kesiapan menghadapi ujian nasional - USD Repository

0 0 144

Persepsi siswa terhadap profesi guru ditinjau dari prestasi belajar siswa, pekerjaan orang tua, dan tingkat pendidikan orang tua: studi kasus siswa SMA N Megang Sakti - USD Repository

0 0 162